0

Indonesia tuan rumah pertemuan operator stasiun bumi

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan para operator stasiun bumi Landsat atau Landsat Ground Station Operators Working Group (LGSWOG) Ke-40, di Legian, Bali, pada 30 Januari-3 Februari 2012.

Siaran Pers Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, negara-negara pertemuan itu adalah Amerika Serikat, Argentina, Australia, Afrika Selatan, Brazil, China, Ekuador, India, Jepang, Italia, Kanada, dan Saudi Arabia.

Pertemuan tersebut akan membahas aktivitas dan persiapan akuisisi data Landsat oleh para operator stasiun bumi di dunia, termasuk Indonesia.

Landsat merupakan satelit penginderaan jauh milik AS yang memiliki misi memperoleh citra bumi dari luar angkasa. Sejak pertama kali diluncurkan pada 1972, Landsat telah menghasilkan jutaan citra bumi yang disimpan di stasiun-stasiun bumi penerima Landsat di seluruh dunia.

Citra Landsat tersebut telah digunakan untuk berbagai penelitian di bidang pertanian, geologi, kehutanan, perencanaan daerah hingga pendidikan.

Indonesia diwakili Lapan, suatu lembaga yang berkiprah dalam riset kedirgantaraan, dan telah memulai aktivitas penelitian penginderaan jauh pada 1973 di Pekayon, Jakarta Timur, yang bertugas memenuhi kebutuhan nasional terhadap penginderaan jauh.

Pada 1983 Lapan mulai menerima data satelit Landsat 4 MMS. Kemudian, guna mengoptimalkan jangkauan data yang diterima, Lapan membangun satelit bumi di Parepare, Sulawesi Selatan pada 1993.

Selain data Landsat, stasiun bumi Parepare juga dapat menerima data satelit Spot 2 dan Ers 1/2, namun selama kiprah Lapan di bidang penginderaan jauh, data Landsat merupakan data yang paling populer di kalangan pengguna citra satelit.

Di Indonesia, aplikasi data satelit tersebut dimanfaatkan untuk berbagai bidang pemanfaatan data satelit penginderaan jauh antara lain untuk pemantauan hutan dan tanaman padi. (D009)


ANTARA News
0

BATAM: Kemenhub jajaki buka jalur kereta api

Large__mg_0007
BATAM: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan melakukan kesepakatan bersama atau MoU tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian di Batam untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat.

Penandatangan MoU akan dilakukan Dirjen Perkeretaapian Tundjung Henderawan dan Kepala BP Batam Mustofa Wijaya di Gedung BP Batam, Jumat 27 Januari 2012.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan kesepakatan bersama tersebut pada tahap awal ini dimaksudkan untuk melakukan studi kelayakan tentang penyelenggaraan perkeretaapian di kawasan ini.

"Maksud MoU ini Dirjen akan membuat studi kelayakannya, jadi kami jemput bola karena tidak mau seperti Jakarta, yang sudah ruwet baru dibangun, kita sudah menyiapkan lahan untuk transportasi massal," ujarnya di Batam.

Ia menyebutkan, langkah ini merupakan langkah untuk mengembangkan transportasi perkeretaapian di Batam dalam rencana memperlancar mobilitas masyarakat dan mendukung pengembangan sektor industri. Untuk jenisnya sendiri ia katakan nantinya bisa berbentuk kereta api ataupun monorel, tergantung pihak KAI.

Setelah MoU ditandatangani, kemungkinan besar akan dibentuk Tim Kerja untuk membahas tindak lanjut dan rencana aksi penyelenggaraan perkeretapian yang mengelilingi Batu Ampar (Pelabuhan), Muka Kuning (Kawasan Industri) dan Bandara Hang Nadim.

"Setelah studi kelayakan kita harapkan mulainya(pembangunan) nanti bisa semakin cepat," lanjutnya.

Dipilihnya transportasi perkeretaapian di Batam dengan mempertimbangkan bahwa keretapi merupakan angkutan massal yang cepat dan lancar serta efisien, dapat terpadu dengan transportasi lain. Nantinya direncanakan juga akan didirikan hub-hub terpadu di beberapa titik.

Dwi menambahkan, pembangunan sarana perkeretapian di Batam dalam rangka untuk mengantisipasi permasalahan kepadatan lalu lintas kedepannya, serta untuk meningkatkan pelayanan transportasi bagi mobilitas masyarakat yang mayoritas terdiri dari pekerja.

BP Batam sendiri menyoroti infrastruktur ini merupakan hal yang perlu dipersiapkan untuk meng­antisipasi pertum­buhan indus­tri dan pertumbuhan pen­duduk adalah kelancaran tran­sportasi, baik darat, laut dan udara. (sut)


BisnisIndonesia

0

Proton Tanyakan Kesiapan Konversi BBG di RI

Jakarta - Produsen mobil asal Malaysia, Proton mengatakan kesiapannya menghadirkan mobil pribadi menggunakan bahan bakar gas sebagaimana yang direncanakan pemerintah RI. Tapi Proton mempertanyakan kesiapan infrastruktur untuk menunjang mobil agar tetap berjalan.

"Mobil-mobil Proton dengan bahan bakar gas sudah ready to go dengan BBG. Tinggal ganti konverter. Komputer tidak perlu di-remap. Hanya perlu instal dan plug n play. Tapi bagaimana kebijakannya kalau tidak ready," kata GM Marketing PT Proton Edar Indonesia Mazlan Mohd Zain disela-sela peluncuran Exora Star di markas Proton di jalan Sultan Iskandar Muda No. 89, Jakarta Selatan, kemarin.

Menurutnya pom pengisian bahan bakar gas di Indonesia belum banyak tersedia. Bukan tidak mungkin membuat pengguna mobil berbahan bakar gas kebingungan.

"Total pengisian BBG tidak sesuai dengan volume mobil saat ini. Peraturan ini dibuat aneh," tandas Mazlan.

Namun terlepas dari itu merek asal Malaysia tersebut sudah sangat siap dengan kebijakan tersebut. Proton pun kini tengah menunggu permintaan konsumen Proton atas mobil berbahan bakar gas. Jika ada permintaan, maka Proton siap kirim mobil BBG.

"Kita sangat siap. Di Malaysia sudah 15 tahun mobil Proton berbahan bakar gas. Proton mendukung apa yang didevelopment untuk friendly (ramah lingkungan)," pungkas pria berkumis itu.

Lebih dari itu, pihak Proton pun bersedia tidak mengenakan sanksi garansi mobil hangus jika ada konsumen yang hendak beralih dari bensin ke BBG meski dalam masa garansi.

"Konsumen maunya garansi utuh dan harga sama? Ok nanti kita lihat, kita bisa hilangkan itu," tutupnya.
( ikh / ddn )


detik
0

Kemiri Minyak Bahan Bakar Teririt

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, SUKABUMI -- Kemiri Minyak bisa menjadi alternatif bahan bakar nabati (BBN) bio-diesel yang ekonomis. Jika digunakan untuk menggerakkan diesel, bahan bakar Kemiri terbukti lebih efisien dibanding solar atau bahan bakar nabati yang lain semisal dari Jarak Pagar.

Dibyo Pranowo, Peneliti Bioenergi Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Kementerian Pertanian, di Sukabumi hari ini menjelaskan, satu liter bahan bakar Kemiri Minyak bisa untuk menghidupkan generator selama 240 menit. Adapun solar dalam jumlah sama hanya selama 62 menit, dan Jarak Pagar 145 menit.

Hendru Widjaja, Direktur PT Bahtera Hijau Lestari (BHL), perusahaan yang bekerjasama dengan Balittri, menambahkan bahwa Kemiri Minyak juga efisien dari sisi produksi. "Tanaman Kemiri Minyak dalam satu hektar per tahun bisa menghasilkan 10-12 ton buah," jelasnya. Sebagai perbandingan, tanaman Jarak hanya bisa menghasilkan 1,5 ton dan Sawit menghasilkan 6 ton.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo, mendukung proyek yang dikerjakan Balittri dan PT BHL itu. "Ini bisa menjadi energi alternatif yang mengurangi ketergantungan kita terhadap bahan bakar fosil," katanya.(GADI MAKITAN)


TEMPO.CO
0

Dubes Jerman Tertarik Mobil Esemka

ANTARA/Akbar Nugroho G/as

SOLO--MICOM: Duta Besar Jerman Dr Norbert Baas tertarik dengan mobil Kiat Esemka hasil karya anak SMKN dan SMK Warga Solo, sehingga tertarik untuk menyambangi work shop Sol Tekno Park (STP), Sabtu (28/1), untuk melihat prototipe yang belakangan ini terus disempurnakan.

Norbert datang didamping Wali Kota Solo Joko Widodo yang sejak awal begitu getol menginginkan agar otomotif Esemka ini menjadi mobil nasional, yang diproduksi secara keroyokan oleh segenap anak bangsa.

Dubes memang sangat tertarik dengan penjelasan wali kota Solo terkait mobil esemka ketika bertemu dengan tiga hari lalu. Bahkan akhirnya ingin melihat dari dekat produk mobil Esemka dari dekat.

"Kebetulan, sejak awal Pemkot Solo juga sudah lama bekerjasama dengan Lembaga GIZ dari Jerman, sehingga paslah kalau beliau tertarik," ujar Wali Kota Solo Joko Widodo didampingi Dubes Jerman, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (28/1).

Jokowi berharap, Nobert usai melihat akan tertarik untuk membantu pengembangan produk mobil esemka, seperti bantuan teknisi, finishing line, dan sebagainya. Bantuan pengembangan seperti itu sangat diharapkan, dan bukan menjadi masalah, dan apalagi teknologi yang dimiliki industri mobil Jerman, misalnya, Mercedes di Jerman sangat bagus. (OL-11)


MediaIndonesia
0

Indonesia Siap Ekspor Mobil Lapis Baja

Rencana Penjualan Anoa (foto : www.Deviantart.com)

REPUBLIKA.CO.ID
, BANJARMASIN
- Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Marzan A Iskandar mengatakan, pihaknya siap mengekspor mobil lapis baja (panser) yang berhasil di produksi oleh lembaganya ke Malaysia dan Brunai Darussalam.

"BPPT bersama Pindad saat ini sedang memproduksi panser atau mobil lapis baja untuk memenuhi pesanan Malaysia dan Brunai," kata Marzan di Banjarmasin, Jumat (27/1).

Selain itu, kata dia, kini pihaknya sedang konsentrasi untuk melakukan modernisasi peralatan tempur TNI-AD seperti panser dan peralatan lainnya untuk mengganti peralatan yang sudah tua.

Saat ini, kata dia, pihaknya hampir menyelesaikan pembuatan sekitar 150 panser untuk mengganti dan menambah peralatan tempur TNI-AD. Bukan hanya panser, untuk melengkapi peralatan tempur TNI, BPPT juga sudah mampu mengembangkan sebagian bahan peledak yang saat ini diimpor dari luar negeri.

"Beberapa jenis bahan peledak seperti amunisi sudah berhasil kita kembangkan, sehingga tidak perlu lagi mengimpor dari negara lain," katanya.

Diharapkan dengan semakin banyaknya putra-putri Indonesia memproduksi berbagai terknologi dan peralatan pertahanan keamanan akan membuat Indonesia semakin disegani negara-negara dunia.

Memperkuat ketahanan keamanan negara ke depan, kata dia, BPPT dan Pindad bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan juga sedang merancang pembangunan jaringan sistem informasi keamanan.

Sistem informasi yang canggih dan kuat tersebut, tambah Marzan diharapkan akan mampu menjadi basis untuk perencanaan pertahanan keamanan negara ke depan.

Sedangkan untuk memperkuat keamanan udara, saat ini Indonesia juga sedang merancang membuat pesawat tempur bekerjasama dengan Korea Selatan.

Pesawat tempur yang dirancang lebih canggih dari F 16 dan Sukhoi tersebut untuk melengkapi pertahanan dan keamanan angkatan udara Indonesia.


REPUBLIKA.CO.ID

0

Kenali Gejala Kecanduan Internet

sxc.hu - ilustrasi

KOMPAS.com - Kecanduan internet mempunyai gejala serupa dengan kecanduan obat-obatan. Hal itu secara khusus telah diteliti di negara-negara di Asia seperti China dan Korea Selatan.

Seperti diwartakan laman Medindia, Internet tak diragukan lagi menjadi sebuah bagian penting dari hidup kita. Dengan informasi yang tersedia langsung, internet membantu kita bisa tetap mengimbangi dunia yang bergerak cepat ini.

Situs jejaring sosial telah menambahkan dimensi kepada hidup dan orang tiba-tiba mudah menemukan banyak teman.

Dengan internet sebagai teman terdekat setiap saat, hal itu kecanduan internet adalah hal yang bukan mustahil.

Beberapa ahli kejiwaan menyebut keadaan itu sebagai Internet Addiction Disorder or Problematic Internet Use (Gangguan kecanduan internet atau penggunaan internet yang problematik).

Para ahli membandingkan kecanduan internet dengan substansi lain seperti tembakau,alkohol dan obat-obatan.

Mereka juga menyarankan bahwa hal itu harus disertakan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition, (DSM-V) sebagai gangguan kejiwaan.

Apa itu gangguan kecanduan internet? Kondisi itu pertama kali ditemukan oleh seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg. Seseorang yang menderita kondisi ini akan menunjukkan gejala ini :

  • Sering lupa waktu atau mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses internet terlalu lama.
  • Gejala menarik diri seperti merasa marah, tegang, atau depresi ketika internet tidak bisa diakses.
  • Munculnya sebuah kebutuhan konstan untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan.
  • Kebutuhan akan peralatan komputer yang lebih baik dan aplikasi yang lebih banyak untuk dimiliki memiliki derajat kepuasan yang sama.
  • Sering berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial, dan kelelahan. Ini merupakan dampak negatif dari penggunaan Internet yang berkepanjangan.

Gejala ini sama seperti gejala yang ada pada kecanduan obat.

Kecanduan internet ada tiga jenis :

  • Bermain game yang berlebihan
  • Kegemaran seksual
  • Email/ pesan teks

Kecanduan internet secara khusus dianggap sebagai masalah di negara -negara Asia seperti Korea Selatan dan China.

Di Korea Selatan sudah ada 10 peristiwa kematian di internet kafe terkait sakit jantung dan masalah lainnya, begitu juga dengan pembunuhan terkait game.

Sebuah laporan dari China mengungkap bahwa setidaknya satu dari enam orang pengguna internet di China kecanduan terhadap internet sampai batas tertentu.

Kecanduan internet dapat secara khusus menjadi masalah bagi kaum remaja dan anak muda, yang kurang memiliki peraturan iri dan lebih rentan pengaruh media.

Kecanduan internet masih jadi perdebatan untuk masuk dalam gangguan kejiawaan atau tidak. Para pasien yang mengalami kecanduan internet juga sering mengalami kondisi kejiwaan lain seperti kurang perhatian gangguan hiperaktif, depresi, kecemasan, rendah kepercayaan diri, impulsif, tak tahu malu, dan cenderung mau bunuh diri.

Selain itu, kecanduan terhadap internet bisa merupakan menjadi bagian dari kondisi-kondisi tersebut dan bukanlah entitas yang terpisahkan.

Para ahli kejiwaan harus waspada selama menangani pasien muda dengan kondisi, seperti depresi dan harus memahami mengenai kecanduan internet.

Data yang dikumpulkan oleh penelitian lain menunjukkan variasi yang besar dalam konteks dari tipe orang pada risiko mengalami kecanduan internet.

Sebagai contoh, kebanyakan penelitian menemukan kecanduan internet lebih umum terjadi pada laki-laki, tetapi beberapa menemukan jumlah perempuan lebih besar atau tak ada perbedaan gender. Penelitian lanjutan dibutuhkan untuk hal ini


KOMPAS.com

0

Multiply Pindahkan Kantor Pusat dari AS ke Indonesia

MULTIPLY - Peter Pezaris, pendiri dan CEO Multiply.

KOMPAS.com - Setelah membuka cabang di Indonesia pada bulan April tahun lalu, Multiply mengumumkan akan memindahkan kantor pusat Multiply dari Florida, AS ke Indonesia.

Di saat vendor-vendor TI asing lain menolak membuka cabang atau sekadar meletakkan server di Indonesia, Multiply justru memindahkan kantor pusatnya dari Amerika Serikat ke negara kita.

Langkah besar yang mereka ambil ini merupakan bentuk komitmen Multiply menanamkan bisnis e-commerce di Indonesia.

Pengumuman penting ini disampaikan langsung oleh pendiri dan CEO Multily.com, Peter Pezaris, pada Sabtu (28/1/2012) pada event Multiply Online Seller Convention (MOSCon) di The Hall, Senayan City Jakarta.

“Terus meningkatnya penduduk Indonesia dan tingginya ketertarikan masyarakat terhadap belanja online mendorong Multiply untuk menjalankan bisnis secara serius di Indonesia. Oleh karena itu, Multiply memutuskan untuk memindahkan kantor pusat kami dari Florida ke Indonesia," kata Peter Pezaris.

Layanan yang awalnya dirancang untuk berbagi foto, video, musik, dan blog di internet, Multiply.com, dalam perkembangannya banyak digunakan pengguna untuk berjualan barang.

Tahun 2011 merupakan tahun yang penting bagi Multiply, dimana Multiply resmi mengubah fokus menjadi sebuah platform jual beli dengan model Marketplace berfitur lengkap.

Multiply semakin mempermudah transaksi online yang aman dan nyaman dengan menawarkan layanan-layanan inovatif.

Mulai dari perlindungan pembeli, system inventori yang terintegrasi disertai dan gratis ongkos kirim (kini diperpanjang hingga Maret 2012) sudah diberikan oleh Multiply.

Sejak diluncurkan pada bulan Februari 2011, jumlah online merchant sebanyak 25.000 meningkat lebih dari 100% menjadi 60.000 di bulan Januari 2012.


KOMPAS.com

0

Jelang Dibantai, Orangutan Ini Peluk Anaknya

Tujuh pria mengepung orangutan dan anaknya. Sadar tak bisa lagi melawan, kedua orangutan berpelukan, erat. Orangutan ini selamat karena tim penyayang orangutan, Four Paws, tiba tepat waktu menyelamatkan mereka.(FourPaws)

TEMPO.CO
, Jakarta - Dalam gambar, tujuh pria mengepungnya. Induk orangutan yang sedang hamil dan anaknya tersudut. Sadar tak bisa lagi melawan, keduanya berpelukan erat.

"Beruntung kedatangan kami tepat waktu. Telat beberapa menit saja keduanya sudah tak bernyawa," kata Dr. Signe Preuschoft, pakar primata yang kini bergabung dengan lembaga nirlaba Four Paws. Laporan tentang pembantaian orangutan di Kalimantan penjadi topik utama bahasan media Inggris itu akhir pekan ini.

Menurut Daily Mail, pemburu Indonesia "rajin" membantai orangutan saat membuka hutan untuk perkebunan. Perusahaan perkebunan memberi iming-iming imbalan minimal Rp 950 ribu untuk satu kepala orangutan. Binatang ini dianggap hama perkebunan.

Sebelum penyelamatan itu, tim Four Paws telah menjelajahi berbagai wilayah di Kalimantan, baik yang masuk wilayah Indonesia maupun Malaysia, dan menemukan banyaknya orangutan yang sudah dibantai.

Deforestasi telah secara dramatis mengurangi habitat orangutan, kata Preuschoft. Jumlah mereka telah turun tajam dari 250 ribu ekor pada beberapa dekade lalu menjadi hanya 50 ribu saja di alam liar saat ini.

Banyak perusahaan perkebunan tak mengakui telah memberi imbalan kepada pemburu. Namun, sudah bukan rahasia di antara warga imbalan bagi kepala orangutan memang menggiurkan. Bukti pembantaian muncul September lalu, ketika kuburan dan tulang belulang ditemukan berceceran di ladang perkebunan.

"Membunuh orangutan adalah ilegal di Indonesia, tapi hukum tak ditegakkan," kata seorang juru bicara Four Paws Inggris.

Selain dibantai, kata mereka, dalam skenario yang sama tragisnya, bayi orangutan dibiarkan hidup dan setelah dewasa disembelih atau dijual.

Kembali pada induk dan anak orangutan yang ketakutan tadi, kini mereka aman di penangkaran. Rencananya induk-anak ini akan dilepas di hutan hujan yang lebih terlindung. Namun sebelumnya tubuh mereka akan dilengkapi perangkat radio sehingga ia dan anak-anaknya dapat dilacak untuk memastikan mereka tetap aman. (TRIP B)


TEMPO.CO

0

Mau jualan lebih laku? Pakai jaringan "online"!

Ilustrasi-peluang bisnis media online (ANTARANews/Ardika)

Mangupura, Bali (ANTARA News) - Memproduksi barang-barang sudah memerlukan kemahiran dan manajemen tersendiri. Memasarkan barang-barang itu? "Pakai jaringan online jika mau lebih efektif lagi," kata ahli pemasaran, Hermawan Kartajaya.

"Jika tidak mempromosikan produknya lewat online maka akan tergeser oleh produk-produk baru yang kian semarak menawarkan produknya melalui jasa berjaringan tersebut," kata Kartajaya di Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.

Pada acara Awarding Bali Service Excellence Award 2012 itu, ia mengatakan, kalau melihat dari perusahaan-perusahaan di negara maju dalam mempromosikan produknya tidak lagi dengan konvensional.

"Mereka berpikir sudah lebih maju untuk masa depan pengembangan usahanya, karena dengan online siapa pun bisa mengakses dengan mudah dan tidak terbatas dengan waktu," katanya.

Namun fenomena di Indonesia, kata dia, hingga saat ini penggunakan promosi produk masing menggunakan media konvensional. Namun untuk lima tahun ke depan seiring kemajuan IT dan gencarnya provider menawarkan paket murah internet, maka promosi lewat konvensional lambat laun akan tidak laku.

"Para pengusaha harus tanggap terhadap kemajuan IT, setiap produk harus dipromosikan lewat online. Dan untuk biaya promosi lewat online juga lebih murah," ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, kesempatan untuk mempromosikan dengan kemajuan IT yang cukup pesat akan lebih mudah. "Hal itu tergantung pintar-pintarnya dari pihak perusahaan tersebut untuk menangkap peluang dari promosi lewat media online," katanya.

"Kualitas yang dimaksud pada produk yang telah terkenal adalah bagimana mampu mempertahankan brand perusahaan, tentu dengan meningkatkan kualitas produksi, termasuk juga mampu bersaing dalam penjualan harga," katanya. (ANT)


ANTARA News
0

TNI AL Luncurkan Kapal "Pintar"

Jurnas.com | TNI Angkatan Laut akan meluncurkan satu unit kapal pintar yang berfungsi sebagai perpustakaan. Kapal pintar ini nantinya akan beroperasi di sekitar Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat.

“Kami akan mengoperasikan Kapal Pintar ini di wilayah Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV,”kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno usai menandatangani MoU dengan sejumlah instansi yaitu Perpustakaan Nasional, Universitas Negeri Jakarta, PT Kereta Api Indonesia dan Bank Mandiri di Mabes AL Jakarta, Kamis (26/1).

Dana pengadaan Kapal Pintar ini sebagian merupakan hibah dari Bank Mandiri sebesar 1,5 miliar rupiah. Kapal yang digunakan adalah kapal kecil sepanjang 22 meter. Selain buku-buku, Kapal Pintar ini juga akan dilengkapi alat peraga serta terkoneksi dengan internet.

Soeparno berharap akan muncul lagi pihak-pihak yang bersedia membantu penyelenggaraan Kapal Pintar demi peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia. “Kami sangat berharap adanya tambahan untuk pengadaan kapal pintar ini,” katanya.

Adapun TNI AL akan membantu pemeliharaan dan pengoperasian memelihara kapal tersebut. “Karena selama ini terbukti kalau dikelola TNI lebih tertib dan prosedurnya lebih lengkap. Akan lebih awet juga,”tambahnya.

TNI AL juga melakukan kerja sama dengan Perpustakaan Nasional dalam pengembangan perpustakaan desa. “Dengan kerja sama ini kami harap TNI AL dapat membantu mengembangkan perpustakaan keliling dan perpustakaan terapung di delapan kabupaten/kota,”kata Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih.

Kerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta dilakukan dalam bentuk pertukaran mahasiswa dengan prajurit. Sedangkan kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia lebih difokuskan pada pemanfaatkan barang milik negara untuk mendukung tugas pokok kedua belah pihak.


Jurnas.com
0

Saatnya Indonesia Kembangkan Teknologi Nuklir

Antara/M Risyal Hidayat/vg

BANJARMASIN--MICOM: Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta menilai Indonesia saatnya memulai pengembangan energi nuklir untuk kebutuhan energi dan pengembangan sumber daya pangan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Kalau masyarakat bersedia dan bisa menerima kita harus memulai mengembangkan energi nuklir sebelum sumber daya alam seperti batu bara dan lainnya habis," kata Menristek dalam dialog interaktif dengan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dan para peneliti dari lembaga Litbang regional Kalimantan, di Banjarmasin, Jumat (27/1).

Menurut Hatta, saat ini pihaknya sangat sulit untuk mengubah stigma masyarakat tentang nuklir, sehingga sulit untuk mengembangkan teknologi yang sebenarnya jauh lebih murah dibanding energi lainnya.

Masyarakat, kata Hatta, masih berpikiran bahwa energi nuklir hanya bisa dimanfaatkan untuk melakukan pengeboman seperti yang terjadi di Hirosima dan Nagasaki serta yang terakhir di Fukushima Jepang yanga terkena tsunami.

Kejadian radiasi nuklir di negara tersebut membuat masyarakat semakin sulit menerima pengembangan energi tersebut karena mengira kematian ribuan warga akibat radiasi padahal yang terbanyak diakibatkan oleh tsunami.

Padahal tambah Hatta, nuklir memiliki manfaat yang cukup luas, bukan hanya untuk pengembangan energi seperti listrik tetapi juga bisa dikembangkan untuk memenuhi peningkatan sektor pangan. Seperti pengembangan bibit padi unggul yang dari radiasi nuklir yang hasilnya jauh lebih baik dibandingkan dengan bibit padi biasa. (Ant/OL-04)


MediaIndonesia
0

Kementerian Ristek akan Sempurnakan Mobil Esemka dan Mobnas Lain

Dananjoyo Kusumo / Jurnal Nasional
Sekecil apapun karya anak bangsa harus mendapatkan dukungan dari seluruh pihak


Jurnas.com | MENTERI Riset dan Teknologi (Menristek), Gusti Muhammad Hatta, telah mengirimkan peneliti di kementeriannya untuk membantu pengembangan mobil Esemka. Tim akan mempelajari kekurangan dan kelebihan mobil itu. “Langkah itu sebagai upaya membantu pengembangan mobil Esemka menjadi lebih baik. Dengan demikian, mobil tersebut akan memenuhi unsur kelayakan" kata Menristek di Banjarmasin, Jumat.

Langkah itu sebagai upaya membantu pengembangan mobil Esemka menjadi lebih baik sehingga bisa mendapatkan referensi mobil buatan anak bangsa tersebut untuk dimanfaatkan dengan aman.

Kementerian Ristek membantu menyempurnakan kekurangan dalam proses pembuatan mobil yang merupakan proyek dari Kementerian Pendidikan Nasional tersbeut. "Bila ada kekurangan dalam proses pembuatan mobil tersebut akan kita bantu menyempurnakan," katanya.

Menurut Hatta, selain mobil Esemka juga terdapat tujuh pengembangan mobil yang juga proyek dari Kemendiknas di beberapa daerah lainnya yang akan mendapat dukungan Kemenristek.

Menurut Hatta, sekecil apapun karya anak bangsa harus mendapatkan dukungan dari seluruh pihak sehingga akan mampu berkembang dengan baik dan bisa menjadi kebanggaan nasional.

Masyarakat dan pemerintah melalui dinas dan instansi terkait akan selalu mendukung seluruh hasil karya dan inovasi yang kini terus bermunculan di Nusantara. "Jangan sampai kita mengecilkan karya-karya anak bangsa yang luar biasa, mari kita dukung dan bantu menyempurnakan," kata Menristek.(Antara)


Jurnas.com
0

BPPT kembangkan perangkat keras khusus e-voting

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). (Istimewa)

Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang mempersiapkan pengembangan sistem perangkat lunak pemilihan umum elektronik (e-voting) yang tertanam (embedded) pada perangkat keras khusus e-voting.

"Perangkat ini usai digunakan pada Pemilu nasional, juga bisa dipakai untuk berbagai pemilihan seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) hingga Pemilihan Kepala Desa (Pilkades)," kata Kepala Program e-voting BPPT Andrari Grahitandaru seusai Diskusi dan Simulasi Pemilu Elektronik dengan 20 anggota DPRD Kabupaten Gianyar di Jakarta, Kamis.

Sebelum merancang perangkat ini, ujarnya, tentu saja harus mengkaji berbagai pengalaman kegagalan e-voting yang pernah terjadi di beberapa negara seperti di Irlandia atau India yang perangkatnya tak dilengkapi oleh sistem verifikasi.

Contoh kegagalan lainnya adalah ketika dilakukan eksperimen pertama "online voting" di AS pada Oktober 2010, dimana para pejabat di Washington, DC, mendirikan sebuah sistem berbasis internet untuk pemilih luar negeri yang akan memberikan suara mereka.

"Para hacker tidak hanya mampu menembus sistem, tetapi juga sedang memantau apa yang terjadi di dalam sistem itu sendiri. Para siswa bisa melihat tanda tangan elektronik dari hacker yang berbasis di China dan Iran," katanya.

Karena itu, tambahnya, Indonesia sebaiknya belum menggunakan sistem online dalam menerapkan e-voting karena selain keamanannya tak bisa dijamin, infrastruktur internet belum merata, ditambah lagi banyak masyarakat yang gagap teknologi.

"E-voting juga hanya akan diterapkan bagi daerah yang memang benar-benar telah siap, baik dari sisi teknologi, pembiayaan, perangkat lunaknya, serta kesiapan masyarakat. Mereka yang belum siap tetap menerapkan pemilu konvensional," katanya.

Namun diakuinya, teknologi pemilihan umum elektronik (e-voting) berkembang sangat cepat di dunia, bahkan di Estonia pemilu elektronik sudah menerapkan sistem "mobile voting" melalui ponsel.

Estonia, suatu negara di Eropa yang penduduknya kebetulan hanya sedikit (lebih dari satu juta jiwa), disebutkannya, sudah berhasil menyelenggarakan e-voting dengan sistem internet (online) secara bertahap pada 2005, 2007, dan 2009. Lalu kemudian pada 2011 menerapkan pemilu melalui ponsel.

Selain Estonia, negara bagian di AS yakni Oregon, sudah memungkinkan penyandang cacat untuk memilih dengan iPad selama pemilihan khusus pada bulan November 2011.

Sementara itu di Long Beach, California, AS, diuji coba tracking kotak suara dengan menempatkan identifikasi frekuensi radio (RFID), chip di kotak suara untuk melacak gerakannya setelah pemungutan suara ditutup.

Sedangkan negara-negara bagian lainnya baru menginstal scanner berkecepatan tinggi untuk membantu menghitung surat suara (kertas bukti) lebih cepat. (T.D009/Z002)



ANTARA News
0

5.000 pesanan Esemka, cuma 500 bisa dibuat

Kendaraan jenis SUV Kiat Esemka. Di pintu kemudi adalah Wali Kota Solo Joko Widodo. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta (Antara News) - Kendaraan buatan siswa SMK Surakarta yaitu Kiat Esemka sudah dipesan berbagai pihak hingga 5.000 unit namun kemampuan produksinya hanya 500 unit.

Wali Kota Surakarta, Joko Widodo, Selasa, meminta dukungan semua pihak agar mobil kiat esemka bisa secepatnya diproduksi massal.

"Kalau kami dibantu, tahun ini sudah bisa produksi massal sebanyak 500 mobil, tentu saja kalau uji emisi sudah beres," kata Joko saat menghadiri rapat dengar Komisi VI DPR RI, Rabu.

Ia menegaskan bahwa mobil kiat Esemka merupakan industri rakyat karena komponennya dari industri rumah tangga, misalnya velg dari Tegal dan knalpot dari Purbalingga.

"Ternyata di Indonesia semua bisa. Produksi dan merakit sudah dilakukan di negeri ini. Tinggal pelaksanaannya saja," katanya.

Jokowi juga memaparkan bahwa rencana membuat mobil kiat esemka sudah dilakukan sejak lima tahun lalu. Hal itu seiring dengan deklarasi kota Solo sebagai kota vokasi/kejuruan.

"Jadi mobil ini sudah dirancang 5 tahun lalu," ucapnya.

Ia menetapkan wilayah pembelajaran tetap berada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sedangkan wilayah komersial atau bisnis difokuskan di PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) dan Solo Technopark.(M047)



ANTARA News
0

DPR RI akan bentuk Panja Mobnas

Walikota Solo Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Dirut PT Inka Roos Diatmoko (kanan) disaksikan Deputi Bidang Usaha Perwakilan Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN RI Hernanda Laksanawan (kiri) mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1). DPR mendukung rencana pengembangan industri otomotif/mobil nasional seraya meminta seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah maupun dunia usaha agar mendukung pengembangan program mobil nasional. (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)

Jakarta (ANTARA News) - Kalangan anggota DPR RI mendukung dibentuknya Panitia Kerja (Panja) Mobil Nasional (Mobnas) untuk memastikan industri otomotif nasional mampu bangkit dan berkembang di masa mendatang.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Ida Ria, di Jakarta, Rabu, mengatakan dari hasil kerja Panja Mobnas DPR itu nantinya akan dihasilkan berbagai kesimpulan yang arahnya lebih memberdayakan industri otomotif nasional.

"Kita pernah memproduksi mobil-mobil nasional seperti Timor, Bimantara dan lain sebagainya, tapi sekarang semua itu mandeg. Tentunya kita tidak mau mobil Esemka karya anak bangsa saat ini juga bernasib sama berhenti di tengah jalan," ujarnya.

Oleh karena itu, ia menambahkan, harus ada terobosan politik yang mampu mendukung bangkitnya industri otomotif nasional tersebut, selain adanya kontribusi aktif semua pihak.

Salah satu dukungan politik untuk memberdayakan industri otomotif nasional tersebut, menurut dia, adalah melalui DPR dengan pembentukan Panja Mobnas tersebut.

Ida Ria juga mengatakan bahwa pengembangan industri mobnas itu harus dilakukan dengan melibatkan semua pihak, termasuk kalangan BUMN yang seharusnya menyisihkan sebagian dana CSR (corporate social responsibility) mereka untuk mengembangkan mobnas tersebut.

Pada bagian lain, Ida mengkritik sikap pemerintah yang masih memihak pada agen tunggal pemegang merek mobil-mobil asing.

"Ke depan pemerintah harus lebih memihak pada perkembangan industri mobil nasional. Keberpihakan itu antara lain dengan memberi berbagai insentif dan kemudahan lainnya untuk memperkuat keberadaan mobnas," ujarnya.

Senada dengan Ida Ria, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP Syukur Nababan mengatakan bahwa keberadaan Panja itu dalam rangka mengintegrasikan berbagai gagasan industri mobil nasional.

Menurut politisi ini, dari analisis SWOT sederhana yang dilakukannya, kekuatan Indonesia dalam membangun industri mobil nasional adalah adanya sumber daya manusia yang punya kemampuan dari siswa-siswa SMK, industri, dan pasar .

Namun, kelemahan Indonesia adalah tidak adanya kemauan. Ia mencontohkan selama 15 tahun yang lewat industri pesawat terbang tidak jalan, padahal sebenarnya mampu.

"Kalau tidak ada kemauan dan koordinasi, industri mobil nasional ini hanya sebatas mimpi," ujar Sukur.

Karena itu, Syukur mengusulkan agar persoalan industri mobil nasional ini tidak dibiarkan dan diserahkan pada pemerintah dan swasta saja.

DPR bisa mengambil alih dan melakukan kerja dan sinergi seluruh sumber daya manusia yang ada. (T.D011/E011)



ANTARA News
0

Komponen Lokal Ramaikan Mobil Proton

inilah.com/Ahmad Taufiqqurakhman

INILAH.COM, Jakarta - Kini lebih banyak komponen lokal Indonesia yang ada di seri terbaru mobil Exora Star keluaran Proton Indonesia.

PT Proton Edar Indonesia hari ini meluncurkan varian proton Exora Star yang menggunakan beberapa komponen lokal Ibuatan Indonesia.

"Exora Star yang memakai komponen lokal ini terdiri dari Exora Star Automatic, Exora Star Executive dan Exora Star Supreme," ujar Mazlan Bin Mohd Zain, General Manager Mkt, Head of Sales Division, PT Proton Edar Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/1).

Dijelaskan oleh Mazlan, untuk seri Exora Star yang memakai komponen lokal disediakan dua menu transmisi otomatis dan manual. "Ada 3 pilihan warna, yakni Tranquility Black, Genetic Silver dan Solid White," tambahnya.

Beberapa komponen lokal yang memperkuat seri Exora Star Automatic adalah head unit 2DIN (USB, Bluetooth, CD), door visor, side body molding, tint glass dan mark top variant.

Lalu untuk Exora Star Executive diperkuat komponen-komponen lokal head unit 2 DIN (USB, Bluetooth, DVD), semi-leather seat, alloy wheel, rear parking sensor, rear gamis body color, pillar B & C black colour, outside mirror cover, fog lamps, rear spoiler+HSML (High Mount Stop Lamp).

Sementara varian Exora Star Supreme dilengkapi komponen lokal head unit 2 DIN (USB, Bluetooth, DVD & GPS Monitor Roof Mounted), full leather seat, front parking camera, rear parking camera, rear gamish chrome, door handle crome, bodykit front, rear and side, serta rear spoiler+HMSL (High Mount Stop Lamp).

Namun sayangnya, komponen lokal Indonesia untuk seri Proton Exora Star masih di bawah 5 persen saja, itu pun hanya komponen asesoris saja, bukan dari mesin.

"Di satu mobil itu ada sekira 50 ribu komponen. Nah, untuk Exora Star sendiri ada sekira 35 item komponen lokal Indonesia," jelas Mazlan.

Proton Exora Star Automatic dijual dengan harga Rp154 juta (manual) dan Rp165 juta (otomatik). Lalu Exora Star Executive dijual dengan harga Rp168 juta (manual) dan Rp179 juta (otomatik). Sementara Exora Star Supreme dijual dengan harga Rp188 juta (manual) dan Rp199 juta (automatis). [vin]


Inilah.com

0

Serbuan dari Enam Penjuru

Jakarta, kota rapuh. Air saja cukup membuatnya tak berdaya. Ketika turun hujan seharian dibarengi kiriman air dari hulu dan gelombang pasang menyerbu pantai, lumpuh sudah ibu kota negeri ini.

Mengantisipasi ancaman itu, Jakarta dipasangi alat pemantau di beberapa penjuru.

Kelumpuhan kota yang berada di Teluk Jakarta akibat banjir dipengaruhi lima pola cuaca dalam skala regional dan lokal serta dua pola aliran air di daerah aliran sungai yang melewatinya.

Di musim hujan zona musim di Indonesia akan dipengaruhi pola angin monsun yang bergerak dari utara (Asia) ke selatan. Angin ini membawa banyak uap air. Pola monsun menimbulkan hujan pada malam hingga dini hari.

Selain monsun, wilayah Jakarta dipengaruhi cuaca lokal, yaitu siklus angin diurnal. Pada siklus ini, angin bergerak dari laut ke darat pada pagi hari.

Uap air hasil penguapan di laut tertiup angin sehingga terkumpul di pegunungan di selatan Jakarta. Masa awan akan kian memberat hingga bergerak turun dan menjadi hujan di Jakarta, sore hingga malam hari.

Dua pola cuaca ini membuat kota yang dialiri 13 sungai ini menampung banyak air hujan. Namun, itu masih ditambah dua anomali cuaca yang meningkatkan guyuran hujan.

Ancaman itu adalah serbuan massa udara masif dari Siberia Rusia terbawa angin ke barat Indonesia hingga meluruh di Samudra Hindia. Pergerakan kumpulan awan dari kawasan subtropis dan lintang tinggi ini disebut gelombang Rossby.

Gelombang udara ini bergerak dalam periode 10-15 hari. ”Polanya hampir mirip dengan Madden-Julian Oscillation (MJO), tetapi MJO berlangsung 50 harian,” ujar pakar meteorologi, Edvin Aldrian, yang juga Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Daerah yang dilewati gelombang Rossby, yaitu Guangzhou, China, dan Hongkong, akan mengalami penurunan tekanan udara drastis. Dalam satu minggu Rossby ini akan berdampak antara lain pada curah hujan yang tinggi di Jakarta, seperti kejadian tahun 2005 dan 2007.

Guyuran hujan lebat sehingga mengakibatkan banjir pada tahun 2007, menurut pengamat cuaca, Ardhi Adhari Arbain, dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga disebabkan oleh MJO.

Anomali cuaca ini digambarkan sebagai gelombang hujan yang bergeser ke arah timur mengelilingi Bumi. Karena wilayah Indonesia berada pada 95 derajat Bujur Timur hingga 141 derajat Bujur Timur, maka pengaruhnya akan dirasakan secara bergiliran selama seminggu, mulai dari Sumatera pada hari pertama hingga Papua pada hari ketujuh.

Berdasarkan Indeks MJO yang dikeluarkan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kata Ardhi, hujan lebat disertai angin kencang akan muncul lagi sekitar akhir Januari hingga awal Februari.

Selain ancaman dari ”atas”, Jakarta berpotensi terkepung banjir jika mendapat ”kiriman” dari hulu DAS Ciliwung dan masuknya gelombang laut yang pasang, sebagai dampak MJO dan pasang laut, karena bulan purnama. Fenomena ini pernah terjadi pada tahun 2007.

Program Harimau

Memahami pola cuaca dan hidrometeorologi itu, BPPT bekerja sama dengan Jamstec Jepang membangun jejaring Hydrometeorological Array for Intraseasonal Variation Monsoon Automonitoring (Harimau), yang terdiri atas lima stasiun radar terpasang di beberapa lokasi di garis khatulistiwa Indonesia.

Hasil pengamatan dari jejaring radar ini akan digunakan untuk membuat model peramalan cuaca untuk kawasan khatulistiwa. ”Selama ini model prakiraan cuaca di Indonesia menggunakan model untuk kawasan subtropis, yang tidak sama dengan pola cuaca khatulistiwa, apalagi Indonesia yang begitu dinamis,” kata Ardhi, yang mendalami prediksi cuaca berbasis radar.

Sistem radar untuk memantau kondisi awan dan angin, dari jenis S, C, dan X-band, yang memiliki jangkauan berbeda. Radar S berdaya di bawah 4 gigahertz dan radar C hingga 8 GHz mampu memantau wilayah pada radius lebih dari 500 km.

Adapun radar X-band berdaya di atas 8 GhZ hanya memantau wilayah lebih sempit (sekitar 200 km). Namun, radar X-band dapat mendeteksi partikel lebih kecil dan membedakan antara awan dan debu atau obyek lain.

Khusus untuk memantau wilayah Jabodetabek, dipasang stasiun radar C-band di Serpong. Fadli Syamsudin, Manajer Laboratorium Teknologi Sistem Kebumian dan Mitigasi Bencana BPPT, yang juga koordinator program Harimau, menyatakan, pihaknya mulai menerapkan radar X-band yang mudah dibawa.

Radar X-band memiliki kelebihan lain, yaitu resolusinya lebih kecil, yaitu 50 meter. Radar jenis lama 200-500 meter. Dengan radar baru, ketepatan prediksi curah hujan bisa mencapai 90 persen.

Radar buatan Jerman itu diuji coba BPPT sejak Oktober tahun lalu di Bogor, juga digunakan untuk pelatihan. Radar setinggi 4 meter itu kini diuji coba oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional di Bukittinggi, Sumatera Barat, untuk mengetahui karakteristik curah hujan Januari-Februari.

Menurut Ardhi, penggunaan radar bergerak ini dapat mengatasi kendala keterbatasan jumlah stasiun meteorologi, dan keterbatasan dana, karena harganya relatif lebih murah.


KOMPAS.com
0

XL dukung pengembang aplikasi lokal optimalkan pasar

PT XL Axiata Tbk (FOTO.ANTARA News/ ferly)

Surabaya (ANTARA News) - Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (XL) berupaya mendorong pengembang aplikasi lokal mengoptimalkan pasar Indonesia karena semakin besarnya pertumbuhan masyarakat pengakses data di Tanah Air pada tahun ini.

"Untuk memenuhi permintaan pasar dan memanfaatkan momentum era layanan data, kami bekerja sama dengan penyedia platform mobile dari Finlandia, `Blaast` mengenalkan inovasi `mobile apps XL Blaast`," kata "Manager Management Service XL East Region", Martono di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, perkembangan layanan data pada industri telekomunikasi semakin tak terbendung sehingga beragam layanan data terus tumbuh.

"Apalagi, kini permintaan masyarakat atas layanan seluler yang praktis, murah, dan mampu mendukung berbagai aktivitas kian meningkat dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Senada dengan Martono, "Director Tecnology, Content and New Business" XL, Dian Siswarini, mengurai, saat ini konten atau aplikasi lokal Indonesia masih sangat terbatas dibandingkan dengan konten produk asing.

"Padahal, potensi para pengembang aplikasi lokal memiliki kualitas yang tak kalah dengan produk luar negeri," katanya.

Untuk itu, ia optimistis, dengan inovasi aplikasi "XL Blaast" tersebut operator tersebut mengajak para pengembang aplikasi lokal memanfaatkan momentum era layanan data yang sedang tumbuh secara global.

"Dengan ini, kami berupaya merancang suatu wadah `platform` bagi para pengembang aplikasi lokal Indonesia sehingga aplikasi yang mereka buat mendapat sarana agar bisa sampai ke pengguna dan dinikmati masyarakat luas," katanya.

Ia berharap, layanan aplikasi "mobile" yang dapat memberikan pengalaman kepada pengguna "low-end phone" dengan fitur terbatas seolah menggunakan aplikasi pada telepon seluler pintar dapat mendorong produktivitas dan kreativitas pengembang lokal guna membuat aplikasi yang makin beragam.

"Bahkan, dapat mendesain inovasi terbaru yang lebih canggih pada masa mendatang," katanya.

Di samping itu, "CEO and Co-founder Blaast", Joonas Hjelt, berkomitmen, menyediakan aplikasi yang berkualitas tinggi bagi setiap orang di seluruh penjuru dunia. Upaya tersebut mengoptimalkan interaksi sosial masyarakat menyusul hal tersebut merupakan faktor penting untuk bisa mengembangkan konten.

"Apalagi mewujudkan aplikasi lokal yang memiliki kualitas dan mempunyai daya tarik lebih bagi pasar telekomunikasi. Dengan kemitraan ini, ke depan kian mendorong terciptanya komunitas pengembang domestik terutama yang merealisasi konten lokal," katanya. (DYT/A040)


ANTARA News
0

Kementerian Pertanian Tetapkan Maluku Proyek Percontohan Pangkin

Jurnas.com | KEMENTERIAN Pertanian menetapkan Maluku sebagai salah satu dari sembilan provinsi yang menjadi proyek percontohan pangan untuk orang miskin (Pangkin) pada 2012. Hal itu dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) setempat, Polly Kayhattu. "Program Pangkin untuk 2012 masih dalam tahapan sosialisasi yang untuk tahap pertama meliputi kebupaten Maluku Tengah, Maluku Tenggara dan Seram Bagian Timur, "katanya ketika dikonfirmasi di Ambon, Kamis (26/1).

Pangkin diprogramkan menggantikan beras untuk orang miskin (Raskin) dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.

Program itu merupakan hasil dari seminar yang diselenggarakan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dengan thema " Membangun Sinergi Sistem Penguatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pangan di Daerah Kepulauan Indonesia Timur" di Ambon pada 19 Juli 2011.

"Jadi anggota Wantimpres, Ginandjar Kartasasmita telah mengajukan rekomendasi pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ditindaklanjuti dengan Kementerian Pertanian menetapkan daerah ini menjadi proyek percontohan Pangkin untuk menggantikan Raskin," ujar Polly.

Ia mengemukakan, program tersebut nantinya didukung dengan peralatan dari Badan Riset dan Teknologi yang mampu memproduksi Pangkin yang mengolah tepung sagu serta umbi-umbian seperti ketela pohon dan jagung.

"Pemanfaatan tiga pangan lokal ini juga diprioritaskan untuk daerah yang memiliki potensi dan diproduksi masing-masing daerah," katanya.

Pangkin sagu di kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur, sedangkan umbi-umbian, terutama ketela pohon di Maluku Tenggara. Pangkin diprogramkan agar penampilannya seperti Raskin yang disalurkan Perum Bulog.

Perum Bulog yang nantinya mendesain kantongnya agar Pangkin terawat sebagaimana Raskin. Pangkin butuh sosialisasi agar masyarakat menerimanya sebagai pengganti Raskin yang kenyataannya Maluku masih kekurangan beras, sehingga harus dipasok dari Surabaya (Jatim) maupun Makassar (Sulsel)."Maluku baru mampu memproduksi 58.500 ton beras, sedangkan kebutuhan 1,5 juta jiwa penduduk setempat mencapai 120.700 ton sehingga dengan program Pangkin diharapkan mampu memenuhi kandungan karbohidrat tersebut," ujarnya.(Antara)


Jurnas.com
0

Digitalisasi dinilai bukan ancaman lembaga penyiaran publik

Kepala pusat informasi dan humas kementerian komunikasi dan informatika, Gatot S Dewabrata (FOTO ANTARA )

Jakarta (ANTARA News) - Digitalisasi penyiaran dinilai bukan ancaman bagi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) khususnya TVRI dan RRI, kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S Dewobroto.

"Digitalisasi penyiaran sama sekali tidak untuk memberikan ancaman tersendiri bagi LPP TVRI khususnya," katanya di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, digitalisasi di bidang penyiaran sesungguhnya adalah keniscayaan yang cepat atau lambat akan terjadi dan tidak bisa dipungkiri seiring perkembangan zaman.

Untuk itu pihaknya memberikan prioritas khusus kepada LPP TVRI menyambut implementasi digitalisasi penyiaran dalam hal ini implementasi TV digital.

"Kami memberikan prioritas kepada TVRI untuk tidak perlu ikut dalam tender multipleksing penyelenggaraan TV digital pada April 2012 mendatang," katanya.

Itu artinya, kata dia, TVRI tanpa harus mengikuti tender tersebut tetap dapat turut serta mengimplementasikan TV digital.

"Selama ini pun TVRI sudah digital dan sudah melakukan siaran TV digital," katanya.

Oleh karena itu, pada dasarnya digitalisasi penyiaran bukan persoalan yang harus dianggap sebagai ancaman bagi LPP TVRI.

Menurut dia, TVRI tetap harus mempersiapkan diri baik dari sisi infrastruktur maupun sumber daya manusia untuk menghadapi kompetisi yang semakin ketat di era digitalisasi media penyiaran.

"Tapi pemerintah yakin TVRI akan mampu menyongsong era digitalisasi penyiaran," katanya.

Kemenkominfo segera menggelar tender penyelenggara siaran TV digital terestrial paling lambat April 2012 mengacu pada Peraturan Menkominfo (PM) Nomor 22 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air).

Kemenkominfo juga menerbitkan dua rancangan peraturan yang diuji-publikan yakni Rancangan Peraturan Menteri tentang Standar Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar di Indonesia dan Rancangan Keputusan Menkominfo tentang Peluang Usaha Penyelenggaraan Penyiaran Multipleksing.

Multipleksing sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal.
(T.H016/A035)



ANTARA News
0

Badai Matahari Tak Ganggu Sinyal Bandara Soetta

TEMPO.CO , Jakarta - Badai Matahari rupanya tidak mempengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. “Normal saja, sampai saat ini tidak ada gangguan yang mempengaruhi aktivitas penerbangan,” kata Salahudin Rafi, Direktur Operasional Teknik PT Angkasa Pura II, dalam pesan pendek yang diterima Tempo, Kamis 26 Januari 2012.

Meski begitu pihak Bandara sudah mengantisipasi segala kemungkinan. Termasuk rencana pengamanan jika terjadi gangguan pada sinyal satelit dan radar. Terutama mengantisipasi terjadinya gangguan terhadap pemanduan pelayanan lalu lintas penerbangan yang dilakukan Air Traffic Service (ATS).

Seperti diberitakan sebelumnya badai matahari yang menyentuh Bumi pada Selasa, 23 Januari 2012, telah memaksa sejumlah maskapai Amerika mengubah rute penerbangan mereka yang menuju atau dari arah Kutub Utara. Misalnya Air Canada dan Qantas Airways Ltd yang memilih terbang lebih jauh ke arah selatan daripada rute biasanya.

Menurut informasi yang diterima Salahudin, badai matahari hanya akan mempengaruhi negara-negara di bagian barat. “Mudah-mudahan tidak sampai ke Indonesia,” katanya.

Sebelumnya dosen astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dhani Herdiwijaya mengatakan dampak badai tak terasa di Indonesia. Soalnya, selain tidak terlewati jalur ledakan, satelit komunikasi selama ini juga tidak terganggu,” katanya.

Badai matahari adalah siklus rutin dari pusat tata surya galaksi Bimasakti. Fenomena alam ini terjadi ketika matahari mengeluarkan gelombang elektromagnetiknya ke luar orbit, yang ditandai dengan aktivitas ledakan-ledakan yang berakibat menembus pelindung Bumi, yakni atmosfer dan magnetosfer.

Nah, kalau hantaman ini mengenai satelit dan jaringan telekomunikasi, bisa menimbulkan kerusakan. Alat komunikasi dan elektronik di Bumi, seperti telepon seluler, anjungan tunai mandiri alias ATM, radio, dan televisi bakalan tidak berfungsi. Tak cuma itu, hantaman ini juga bisa mengganggu aktivitas penerbangan.(ANANDA PUTRI)


TEMPO.CO

0

Lapan: Pengelola Wisata Pantai Harus Waspada Angin Kencang

Agung Kuncahya B. / Jurnal Nasional
Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi sejak tanggal 23 Januari hingga 26 Januari 2012.


Jurnas.com | DEPUTI Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin mengimbau pengelola wisata pantai untuk mewaspadai kondisi efek gabungan angin kencang dan pasang tinggi.

"Angin kencang saat ini dipengaruhi oleh terjadinya daerah tekanan rendah di Selatan Jawa sehingga kecepatan angin di perairan Jawa di Utara dan Selatan bisa mencapai sekitar 80 km/jam," kata Thomas, Rabu, (25/1).

Ditambah lagi dengan kondisi pasang maksimum sekitar bulan baru. Kata Thomas, beberapa kejadian orang terseret gelombang di daerah wisata beberapa waktu lalu perlu menjadi pelajaran.

Seperti diketahui hujan deras dan angin kencang melanda wilayah Jabodetabek sejak pagi. Hujan deras membuat jarak pandang terbatas.

Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jabodetabek, terjadi karena ada pumpunan angin yang memanjang di Laut Sulawesi hingga laut Arafuru.

Konsentrasi awan hujan terjadi di Jawa, Kalimantan bagian Tengah, Sulawesi bagian Utara, Tengah dan Selatan, Maluku Utara, Maluku bagian Tenggara, Papua Barat serta Papua bagian Selatan dan Tengah.

Dalam peringatan tersebut, cuaca ekstrem diperkirakan terjadi sejak tanggal 23 Januari hingga 26 Januari 2012.


Jurnas.com
0

BMKG : Tidak Ada Kaitan Badai Matahari dengan Cuaca Buruk

Badai matahari akan melanda atmosfer bumi.

Jurnas.com | KEPALA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sri Woro menegaskan bahwa memang ada peningkatan radiasi matahari. Namun, mengenai keterkaitan badai matahari dengan cuaca buruk dan angin kencang yang melanda Jabodetabek, ia menjelaskan hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang dipublikasikan yang menunjukkan adanya keterkaitan antara badai matahari dengan meningkatnya kejadian cuaca ekstrem.

"Sejauh ini, menurut pakar astronomi, dampak badai matahari terhadap bumi sedang dikaji, artinya belum ada contoh kasus pengaruh badai matahari di bumi,” kata Sri Woro di Jakarta, Rabu (25/1). Adapun cuaca ektrem yang terjadi akhir-akhir ini adalah dampak dari adanya dua bibit badai (pusaran angin) yang muncul di sekitar Teluk Carpentaria dan Selatan NTT.

Kedua bibit badai tidak melintasi Indonesia tetapi mengakibatkan hujan lebat, angin kencang di kawasan Indonesia bagian selatan ekuator, serta gelombang tinggi di perairan Indonesia utamanya selatan ekuator. ”Hal demikian masih akan berlangsung beberapa hari ke depan,” kata Sri Woro.

Sependapat dengan Kepala BMKG, Astrofisikawan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin juga menegaskan dampak badai matahari yang diketahui saat ini adalah pada musim dingin ekstrem. Contohnya, musim dingin ekstrim di Eropa pada abad 18 di mana sungai membeku.

Sementara, dampak badai matahari di wilayah ekuator masih perlu diteliti lagi. Cuaca dan iklim di wilayah ekuator dipengaruhi oleh banyak faktor, jadi perubahannya tidak langsung bisa dikaitkan dengan badai matahari. “Badai matahari bisa mempengaruhi pembentukan awan yang intens, tapi bukan satu-satunya. Di Indonesia, pengaruh aktivitas Pasifik dan Hindia pengaruhnya lebih besar daripada aktivitas matahari,” kata Thomas.

Jadi ia menegaskan, dampak badai Matahari tidak akan berdampak langsung pada banjir. Curah hujan. Banjir hanya dipengaruhi oleh faktor lokal Bumi itu sendiri.


Jurnas.com
0

Wamenhan: Indonesia butuh 700 ribu ton amonium nitrat

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. (FOTO ANTARA)

Bontang (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia membutuhkan sekitar 700 ribu ton amonium nitrat per tahun baik untuk bahan peledak komersial maupun militer.

"Namun, kapasitas produksi yang kita miliki masih belum mencukupi," kata Wakil Menhan Sjafrie saat meninjau kesiapan produksi perdana PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Bontang, Kalimantan Timur, Rabu.

Sjafrie mengatakan kehadiran KNI sebagai salah satu industri bahan peledak diharapkan dapat menjadi alternatif bagi penambahan kapasitas produksi yang belum dapat dipenuhi saat ini.

Sebelumnya, Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan , Pos M Hutabarat mengatakan, selain perijinan sembilan perusahaan itu sudah mendekati selesai, maka evaluasi difokuskan pada konsistensi mereka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Selama ini, dari kebutuhan dalam negeri sekitar 450 ribu ton per tahun baru dapat dipenuhi sekitar 40 hingga 60 ribu ton oleh badan usaha bahan peledak dalam negeri," papar Pos Hutabarat.

Padahal, lanjut Pos Hutabarat, bahan baku bahan peledak berupa amonium nitrat di dalam negeri cukup melimpah.

"Hanya campurannya saja yang masih impor. Namun, kondisi saat ini baik bahan baku maupun bahan campurannya kebanyakan masih impor. Padahal, kita ingin Indonesia bisa memproduksi bahan peledak utamanya untuk pasar dalam negeri baik untuk kepentingan militer maupun komersial," ujarnya.

Kewenangan Kemhan untuk mengatur perijinan Badan Usaha Bahan Peledak sesuai Keputusan Presiden Nomor 125/1999 tentang Bahan Peledak yang merupakan salah satu kebijakan strategis nasional di bidang bahan peledak.

Keputusan presiden itu kemudian dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pertahanan No22/2006 tentang pedoman, pengaturan, pembinaan, dan pengembangan Badan Usaha Bahan Peledak Komersial.

Perijinan untuk badan usaha yanhg dimaksud adalah Ijin Usaha Produksi di pabrik berlaku 10 tahun, Ijin Usaha Produksi di Lapangan berlaku dua tahun dan Ijin Pengadaan dan Pendistribusian berlaku dua tahun, Ijin Usaha Pergudangan dan Jasa Peledakan berlaku untuk dua tahun.

Pabrik bahan peladak KNI yang dibangun pada 2009 memiliki kapasitas produksi sebesar 300 ribu ton. Pada awal produksinya pada Februari 2012, KNI akan menghasilkan 190 ribu ton per tahun.(R018/A011)



ANTARA News
0

Bambu dan Kayu Asli RI Bahan Baku Rojo Segoro

Kapal 'Rojo Segoro' atau Raja Samudera merupakan inovasi dari Tim Maritime Challenge (MC) ITS Surabaya. Kapal yang disiapkan untuk ajang 'Atlantic Challenge International 2012' di Bantry, Irlandia pada 21-31 Juli 2012 mendatang terbuat dari susunan kayu dan bambu.

Menurut Pimpinan Proyek Wooden Sailing Boat II Sufian Imam Wahidi, kapal Rojo Segoro ini dibuat dari laminasi bambu. Bahan bambu sendiri, katanya sangat banyak dijumpai di Indonesia.

"Bambu mempunyai kekuatan yang bagus. Atas dasar itulah kami mencoba menginovasikan bahan tersebut di dalam kapal kami ini," kata Sufian.

Bambu tersebut adalah jenis Betung yang didatangkan dari Sidoarjo dengan kekuatan cukup tinggi.

"Kuat tarik bambu ini dapat dipersaingkan dengan baja. Sekalipun demikian kekuatan bambu yang tinggi ini belum dimanfaatkan dengan baik karena biasanya batang-batang struktur bambu dirangkaikan dengan pasak atau tali yang kekuatannya rendah,” tambahnya.

Bambu berbentuk pipa, sehingga momen kelembamannya tinggi, oleh karena itu bambu cukup baik untuk memikul momen lentur. Selain itu bambu mempunyai kelenturan yang tinggi. Ditambah dengan sifat bambu yang elastis, struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap angin maupun gempa.

Selain itu kapal ini juga tersusun dari beberapa kayu yang kebanyakan berasal dari Madura seperti kayu Mahoni, Kamper, Merbau dan Jati. Tim Wooden Sailing Boat beranggotakan 12 mahasiswa. Mereka mengerjakan kapal yang panjangnya 12 meter, lebar 2,1 meter, dan ketinggian 0,76 meter selama 10 bulan lebih sejak Maret 2011 hingga Januari 2012 dengan dana Rp220 juta.

"Kami harapkan kapal ini mampu menjadi kapal tercantik saat even di Ireland besok," tambah Koordinator UKM ITS Maritime Challenge, Rikki Setyadi. (kampus.okezone.com/ humasristek)


Ristek
0

Ratusan Situs Dibobol, Kenya Tuding "Hacker" Indonesia

Tampilan utama situs web Cabinet Office pemerintah Kenya, dibobol hacker yang menggunakan nama Over-X

KOMPAS.com — Nama Indonesia disebut-sebut terlibat dalam serangan peretas (hacker) yang merusak lebih dari 100 situs Pemerintah Kenya. Kelompok peretas itu menggunakan nama Direxer. Di luar kebiasaan aktivitas peretasan, kelompok ini sengaja menampilkan namanya untuk menunjukkan bahwa Direxer berhasil membobol situs tersebut.

Pihak E-Government Kenya mengindikasikan bahwa serangan peretas itu dilakukan oleh kelompok yang tergabung ke forum keamanan online Indonesia yang dikenal sebagai Forum Code Security.

Situs milik Pemerintah Kenya (dengan domain .go.ke) yang berhasil diretas adalah milik Departemen Keuangan, Pendidikan, Kesehatan Publik, Kepemudaan, Kebudayaan Nasional dan Jalan.

Situs lembaga pemerintah lain juga teretas, yakni Administrasi Kepolisian, Imigrasi, Penjara, serta berbagai situs pemerintah kota dan dewan kenegaraan.

Namun, berdasarkan laporan investigasi TrendLab dari perusahaan keamanan Trend Micro, serangan peretas tersebut bukan dilakukan oleh orang yang berasal dari Indonesia.

Dalam siaran pers Trend Micro yang diterima Kompas.com, Selasa (24/1/2012), pihak Trend Micro menyatakan:
Hasilnya, tim investigasi TrendLab dari Trend Micro, menyimpulkan bahwa setelah mengidentifikasi profiling dari penyerang yang terkonsolidasi tersebut berasal dari beberapa wilayah/negara yang berbeda dan tidak dilakukan sendirian oleh kelompok bernama Direxer, termasuk menyebut asal Indonesia sendiri adalah tidak benar, karena rata-rata hacker bersifat patriotik dan jelas tidak ingin mendiskreditkan negara asal mereka. Yang pasti tujuan dari para hacker tersebut adalah mengalihkan perhatian orang dari penyerang yang sebenarnya.

Pihak Trend Micro juga melaporkan bahwa masih ada situs Pemerintah Kenya yang masih terinfeksi serangan, antara lain:
1. www.commstaskforce.go.ke/
2. www.kipi.go.ke/postinfo.html
3. www.cabinetoffice.go.ke/dz.htm
4. www.westernkenya.go.ke/main.php
5. www.nesc.go.ke/index.php/domestic.


KOMPAS.com

0

Pulau Enggano Jadi Pusat Riset Iklim

BENGKULU--MICOM: Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, akan dijadikan pusat riset iklim dan kedirgantaraan yang dikelola Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

"Pulau Enggano bukan untuk peluncuran satelit pertahanan, tapi pusat riset iklim dan teknologi terapan lainnya," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu Edy Waluyo di Bengkulu, Selasa (24/1).

Ia mengatakan, kerja sama dengan Lapan sudah dirintis dengan menandatangani nota kesepahaman terkait rencana pembangunan pusat riset tersebut. Sebelumnya dikhawatirkan pembangunan stasiun peluncur satelit itu akan berpengaruh buruk bagi penduduk yang bermukim di pulau terluar itu. "Kalau untuk kepentingan pertahanan tentu tidak dibangun di wilayah yang ditempati penduduk," tambahnya.

Edy mengatakan dalam waktu dekat Lapan akan memutuskan apakah proyek itu layak diteruskan atau tidak, karena mereka sudah melakukan survei awal. Tim survei dari Lapan dan Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkan tiga calon lokasi pembangunan yang sudah disurvei dan hasilnya segera diputuskan.

Ketiga lokasi tersebut berada di selatan pulau atau masyarakat menyebutnya sebalik pulau, karena tidak ada permukiman di kawasan itu. Sebelumnya Koordinator Kepala Suku Pulau Enggano Iskandar Zulkarnain Kauno mengkhawatirkan pembangunan proyek Lapan tersebut akan meminggirkan nelayan setempat. (Ant/OL-01)


MediaIndonesia
0

Biota Laut Berpotensi Jadi Sumber Pangan

Pola pikir masyarakat terlanjur menganggap karbohidrat sebagai sumber pangan.

Ikan segar (Corbis)

VIVAnews
- Isu ketahanan pangan kini tidak harus mengandalkan dari daratan. Banyak sumber pangan dari dalam laut yang belum dimaksimalkan. Padahal biota laut juga potensial menjadi pengganti sumber pangan.

"Alternatif pangan juga bisa dari protein yang terkandung dalam biota laut, misalnya rumput laut," kata Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Iskandar Zulkarnaen, di sela-sela Rakornas The Cencus of Marine Life (CoML) di Kantor LIPI, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2012.

Menurut Iskandar, masih banyak biota laut yang dapat menjadi sumber protein dan karbohidrat. Meski biota laut dapat menjadi sumber pangan baru, hal yang sulit memang mengubah pola pikir masyarakat yang masih terpengaruh dengan kultur.

"Misalnya tripang yang sudah ada, dianggap bukan sebagai sumber pangan," katanya. Masyarakat, soal pangan porsinya lebih ke karbohidrat.

Untuk itu, ke depan ia berharap hasil riset tentang sumber pangan biota laut dapat disampaikan ke masyarakat agar dapat segera dimanfaatkan. "Jangan berhenti pada identifikasi, perlu juga disosialisasikan juga," tuturnya.

Sebelumnya CoML telah mengidentifikasi bahwa 200 ribu spesies biota laut di lautan dunia, selebihnya 750 ribu biota lain potensial untuk diidentifikasi.

Ia juga menekankan biota laut perlu dijaga dengan ekosistem yang sehat untuk mencegah kepunahan biota laut. Selain itu jangan sampai terjadi degradasi ekosistem laut.

"Degradasi banyak disebabkan oleh faktor manusia, baik karena pertambangan di lautan ataupun yang lain," ujarnya. Apalagi saat ini, ground fishing saat ini sudah menjauh dari wilayah pantai.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Oceanografi LIPI, Zainal Arifin, mengatakan bahwa riset yang dikembangkan oleh LIPI dimanfaatkan untuk mendukung ketersediaan pangan. Ia mengatakan biota laut yang potensial untuk sumber pangan yakni abalon atau tripang dikenal dengan siput mata tujuh.

"Di sini (abalon) kurang dimanfaatkan. Tapi sudah dimanfaatkan di Malaysia," katanya.

Saat ini, LIPI mengaku sudah melakukan budi daya abalon dan rumput laut. (umi)



VIVAnews
0

Kominfo: IM2 Selama Ini Sesuai Ketentuan

Kominfo, kata Gatot, belum pernah menerima pengaduan soal IM2.

VIVAnews - Mantan Direktur Utama PT Indosat Mega Media (IM2) ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. Mantan Bos IM2 berinisial IA ini dinilai melakukan penyalahgunaan jaringan frekuensi 2,1 Ghz IM2 atau generasi ke tiga (3G).

Menanggapi ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap jaringan IM2.

“Selama ini mereka sudah menjalankan sesuai peraturan. Apa yang dilakukan mereka sudah sesuai ketentuan,” kata Kepala Humas Kominfo, Gatot Dewa S Broto, kepada VIVAnews, Selasa, 24 Januari 2012.

Sejauh ini, Gatot mengatakan bahwa IM2 menggunakan jaringan Indosat berdasarkan perjanjian. Adapun, terhadap proses hukum di Kejagung, pihaknya mempersilakan penegak hukum untuk memprosesnya.

“Penegak hukum mungkin lebih jeli dan mungkin punya celah. Kami menghormati dan tidak mengintervensi,” ucap Gatot.

Jika nantinya tidak terdapat pelanggaran hukum, ia mengimbau kepada penegak hukum untuk secepatnya memberikan klarifikasi. “Karena ini terkait dengan industri kita, mereka menunggu soal ini,” kata Gatot.

Masalah proses seleksi penyelenggara layanan 3G mengacu pada PP No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi dan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi.

Sebelumnya, persoalan dugaan tindak pidana korupsi oleh IM2 ini mencuat setelah diadukan oleh sebuah lembaga bernama Konsumen Telekomunikasi Indonesia (KTI), ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

KTI, kata Gatot belum pernah menyampaikan pengaduaannya kepada Kementerian Kominfo dan BRTI.

Kejaksaan Agung dalam keterangan persnya pada tanggal 18 Januari 2012 telah menetapkan seorang tersangka dari PT Indosat Mega Media atas dugaan penyalahgunaan pita frekuensi radio 2.1 GHz untuk layanan 3G.

Menurut keterangan dari pihak Kejaksaan Agung, PT Indosat Mega Media dianggap bersalah, karena tidak pernah mengikuti seleksi pelelangan pita jaringan bergerak seluler IM2-2000 pada pita frekuensi 2,1 GHz, namun telah menyelenggarakan jaringan itu melalui kerjasama yang dibuat antara PT Indosat Mega Media dengan PT Indosat. (umi)


VIVAnews