0

Game Indonesia Dibajak Orang Asing

Screenshot Infectonator 2
BANDUNG, KOMPAS - Studio pengembang game, Toge Productions, tengah meradang karena game flash mereka, Infectonator 2, ternyata dibajak menjadi sebuah aplikasi di platform Android. Salah satu nama yang diduga sebagai pengunggah permainan itu berasal dari Turki.

Diutarakan oleh Manajer Operasional Toge Production, Jonathan Manuel Gunawan, mereka mendapati game tersebut tersedia untuk diunduh di Google Play Store.

Setelah merilis pernyataan resmi di laman resmi mereka, melaporkan kepada Google maupun Armorgames selaku portal game yang meng-hosting game itu, permainan Infectonator 2 tidak lama kemudian menghilang dari Google Play Store.

Namun, berdasarkan hasil mesin pencarian, game Infectonator versi Android itu ternyata masih beredar di internet. Sang pengunggah bernama Hasan Akyurek, menyebarkannya di berbagai laman web.

Selain di blog pribadi, game itu juga bisa ditemukan di pusat pengunduhan game android seperti androidzoom.com.

"Rupanya sang pengunggah juga pernah melakukan hal serupa untuk game flash lainnya. Diduga juga merupakan porting tidak resmi dari game flash," kata Jonathan, Jumat (11/5).

Menurut komparasi yang mereka lakukan sendiri, permainan Infectonator 2 versi Android memiliki beberapa kelemahan secara visual maupun permainan. Selain tidak stabil, beberapa aspek visual juga terlihat cacat seperti gambar tidak utuh.

Infectonator 2 adalah permainan flash yang menempatkan pemain sebagai pihak yang menyebarkan virus pengubah orang biasa menjadi mayat hidup. Tahapan permainan dimulai dengan menginfeksi satu demi satu kota di dunia.

Permainan ini menjadi salah satu judul unggulan Armorgames sejak dirilis.

Bisa jadi, pembajakan ini adalah bentuk lain dari pujian dari orang lain atas kualitas game besutan developer Indonesia. Meskipun, secara etika, pembajakan itu tetap tidak pantas dilakukan.


KOMPAS.com
0

PENS anggap ITS rival dalam kontes robot

Surabaya (ANTARA News) - Tim Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menganggap tim ITS merupakan rival berat dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2012 Regional IV (Jawa Timur) di Gedung Robotika ITS Surabaya pada 12 Mei 2012.

"Rival berat kita adalah `saudara tua` ITS, tapi di Regional IV ada juga tim yang bagus yakni tim dari Unibraw Malang," kata dosen pembimbing tim robot `Rolpens` PENS Fernando Ardilla kepada ANTARA di sela-sela latihan di kampus setempat, Kamis.

Dosen Jurusan Teknik Komputer PENS itu mengaku tim robot PENS yang sudah berkali-kali menjuarai KRI di tingkat nasional itu menargetkan juara dalam KRI 2012.

"Kami fokus ke KRI tingkat Regional IV, karena tim-tim di Regional IV merupakan barometer di tingkat nasional. Kalau berhasil, kami akan fokus untuk merebut juara nasional yang tahun lalu lepas dari PENS," katanya.

Ditanya hasil yang dicapai dalam persiapan terakhir, ia mengaku tim bimbingannya sudah mampu menyelesaikan permainan secara sempurna, namun kecepatan robot "Rolpens" masih perlu ditingkatkan lagi.

"Pola permainan kali ini memang lebih sulit daripada tahun lalu, tapi alhamdulillah tim kami sudah mampu menyelesaikan permainan secara sempurna, tinggal kecepatannya yang perlu dibenahi lagi," katanya.

Tentang tim nasional yang diperkirakan menjadi rival berat, ia mengatakan tim robot yang menjadi saingan berat di tingkat nasional adalah tim ITS, Poltek Batam, dan UGM Yogyakarta.

"Insya-Allah, kami akan terus berusaha mencapi hasil yang terbaik, sehingga kami dapat `balas dendam` atas kekalahan dalam KRI pada tahun lalu," katanya.

Panitia mencatat Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2012 Regional IV (Jawa Timur) diikuti 57 tim robot dari 24 universitas.

Kepala Badan Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni ITS Dr Ir Bambang Sampurno MT menjelaskan hari ini (10/5) sudah ada pendaftaran ulang peserta, lalu dilanjutkan dengan "running test" pada Jumat (11/5).

"Pertandingan akan dimulai pada Sabtu (12/5) sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai," katanya, didampingi Panitia KRI-KRCI 2012 Regional IV Drs M Zainul Asrori MSi.

Pemenang KRI-KRCI Regional IV berhak melaju ke tingkat nasional di Bandung pada 16-17 Juni mendatang dan pemenang tingkat nasional akan meraih tiket ke tingkat kontes robot internasional di Hong Kong, China pada 19 Agustus mendatang.

"Untuk KRI hanya ada satu divisi dan KRCI ada tiga divisi yakni KRCI Beroda Robot Cerdas Pemadam Api, KRCI Berkaki Robot Cerdas Pemadam Api, dan KRCI Battle Robosoccer Humanoid League. ITS sendiri mengikuti keempat divisi itu," paparnya.

Bahkan, ITS juga mengikuti satu kontes lagi yang hanya dipertandingkan di tingkat nasional yakni Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) yang tahun ini bertema "Robot Penari Tari Piring".

Tim lain adalah universitas dari Surabaya, Malang, Jember, Madiun, dan Madura. "Yang merupakan tim pendatang baru adalah Politeknik Madiun dan Politeknik Banyuwangi, namun tidak semuanya mengikuti semua divisi yang dipertandingkan," ucapnya. (ANTARA)



ANTARA News
0

Pelajar SMP Ciptakan Obat Luka Diabetes

Cangkang belangkas (kepiting ladam) digunakan untuk obati luka kering akibat diabetes.

Ilustrasi
Pelajar SMP Ciptakan Obat Luka Diabetes

Siswa SMP asal Indonesia berhasil menemukan abat penawar luka bagi penderita kencing manis (Diabetes Melletus). Pelajar tersebut bernama Fialdy Josua Pattiradjawane, pelajar kelas II SMP Yayasan Chandra Kesuma School, kecamatan Percut Sei Tuan, Medan.

Dengan judul penelitiannya, "Chitosan Defies Death" yang berarti "Penangkal Kematian", Fialdy melakukan penilitian terhadap cangkang (kulit) belangkas (kepiting ladam).

Setelah melalui proses demirulralisasi, deprotemisasi dan diasetilasi ternyata cangkang belangkas dapat dipergunakan untuk penyembuhan luka kering pada penderita diabetes.

Dalam melakukan riset ini, ia dapat bimbingan dari Prof. Harri Agusnar, Guru Besar bidang Kimia Lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU). Dalam riset Fialdy juga menggunakan fasilitas laboratorium F-MIPA USU. Hasil temuannya ini telah diujicobakan kepada tujuh orang pasien sekaligus relawan penderita dengan luka kering akibat diabetes.

Hasilnya, pasien yang menggunakan salep terbuat dari bahan dasar cangkang belangkas itu berhasil sembuh dari luka tersebut.

Selain itu, salep belangkas tersebut juga dapat menyembuhkan luka basah dan luka gas akibat terkena bakteri.

Dari riset tersebut, putra dari pasangan suami istri Egi Pattiradjawane dengan drg Annita memperoleh medali perunggu pada even International Conference of Young  Scientist ke 19 bidang Biologi di Nijmegen Belanda, pada awal tahun 2012.

Bahkan, hasil karya Fialdy itu pernah diikutsertakan pada even Intrenational Conference Of Young Scientists ke 18 di Moskow di bidang ekologi dan berhasil meraih prestasi Special Award For The Best Presentation Skill.

Sementara itu, pelajar SMA Chandra Kesuma lainnya, Steven Sinatra juga berencana akan mengikuti kontes di Asia Pacific Conference Of Young Scienetist pada September 2012 di Palangkaraya.


VIVAnews
0

PTDI Pernah Ditawari Bengkel Sukhoi Superjet

Saat ini perusahaan tengah menjajaki memasok komponen Superjet ke Sukhoi.

VIVAnews - PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) menyatakan tengah menjajaki kerjasama dengan Sukhoi Civil Aircraft, produsen Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Bogor, Kamis 9 Mei 2012.

Kerjasama ini antara lain pembuatan sejumlah komponen Superjet yang kemudian dipasok ke Sukhoi. "Karena itu kami mengirim orang dalam penerbangan promosi ini," kata Direktur Layanan Pesawat PTDI Budiwuraskito melalui sambungan telepon dengan VIVAnews, Kamis 10 Mei.

Budi mengatakan, pembuatan komponen ini tak lain karena banyaknya peminat pesawat ini di Indonesia.

Tak hanya itu, BUMN pembuat pesawat ini juga pernah diminta untuk menyediakan suku cadang, sehingga PTDI dapat melakukan Maintenance Repair & Overhaul (MRO) untuk pesawat itu.

"Saat itu Kartika Ailines memesan 30 pesawat, dan kami diminta yang merawat," katanya.

PT. DI sendiri memiliki fasilitas hanggar yang sanggup menampung empat pesawat sekelas Boeing 737 dan ke depan akan berekspansi menambah hanggar baru dengan nilai investasi US$1 juta.

Sayangnya, kontrak perawatan perawatan 30 pesawat batal karena Kartika mengalami kesulitan pendanaan.


VIVAnews
0

1.000 Rumah Robot Segera Dibangun di Indonesia

Ilustrasi - rumah robot
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - World Robotic Explorer alias rumah yang mengedukasi teknologi robotik bagi anak-anak, bakal diperbanyak di 1.000 tempat di seantero Indonesia.

Uniknya lagi, pembangunan rumah robotik pertama di luar kota Jakarta, akan dibangun di satu daerah yang masih alami, yakni di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

"Kami ingin pemerataan, maka kami akan mulai membangun rumah robotik di luar Pulau Jawa, yaitu di Kabupaten Sumba Barat Daya, yang kemudian disusul di daerah lain. Kami juga sudah survei untuk membangun di Tegal dan Surakarta," kata Komisaris World Robotic Explorer (Rumah Robot) Rizal Haryanto, melalui rilis, Jumat (11/5/2012).

Dijelaskan, tujuan mengedukasi anak-anak sejak dini melalui rumah robot, agar bisa mengantisipasi terjadinya lompatan teknologi yang terus berkembang.
"Jangan sampai teknologi robot berkembang di ASEAN dan kita menjadi norak karena tidak tahu. Nah, sejak awal kami perkenalkan teknologi robotic ini," terangnya.

Menurut Rizal, saat ini World Robotic Explorer sudah masuk ke lebih dari 40 sekolah nasional dan internasional. Tidak hanya dalam program ekstra kurikuler, melainkan juga bagian dari pelajaran di sekolah.

Dalam kesempatan itu ditandangani MoU kerja sama kemitraan antara World Robotic Explorer, yang diwakili Direktur World Robotic Jully Tjindrawan, Exhibiton Consultant Handini Puspasari, dan Pemda Sumba Barat Daya yang diwakili Bupati dr Kornelius Kodi Mete.

“Ini sebuah kehormatan, karena meskipun di Sumba Barat Daya kehidupannya masih alami, tapi kami sudah mulai menerima rangsangan edukasi teknologi robotic. Kami berharap lompatan ini akan mengedukasi anak-anak di Sumba Barat Daya dan memberikan proses memajukan sumber daya manusia, yang akhirnya berdampak terhadap pembangunan masyarakat di daerah kami," tutur Bupati Sumba Barat Daya Kornelius Mete.

Dengan begitu, Kabupaten Sumba Barat Daya menjadi kota kedua berdirinya Rumah Robot. Saat ini, baru terdapat satu Rumah Robot yang berdiri di Jakarta, di Thamrin City.

Selain berencana mengembangkan 1.000 rumah robot di Indonesia, World Robotic Explorer juga berencana menggelar pameran robot tingkat internasional, yang diikuti sejumlah peserta dari lima negara.

Acara itu dijadwalkan berlangsung pada 12-16 Juni 2013, yang bertajuk 'Indonesia Robotic Exhibiton Next Generation 2013' atau disingkat IRENG 2013', di Central Park, Jakarta.

Dalam pameran itu, menurut Exhibition Consultant Handini Puspasari, akan ditampilkan perkembangan robot dunia dari berbagai sektor, mulai dari robot yang digunakan dalam bidang industri, robot untuk kegunaan kesehatan, serta robot untuk dunia hiburan dan permainan (edutainment robots).

Kendati masih tergolong teknologi baru, tapi di Indonesia teknologi robotic sudah lama dikembangkan.

Menurut Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan BPPT Arya Rezavidi, teknologi robotic sudah dikembangkan di sejumlah perguruan tinggi dan universitas, dengan mendesain ciptaan sendiri, dan membentuk suatu study group. (*)


TRIBUNNEWS.COM
0

Menristek canangkan Sulawesi pusat riset kakao

Makassar (ANTARA News) - Kementerian Riset dan Teknologi bersama Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mencanangkan Pusat Riset dan Pengembangan Rumput Laut dan Kakao.

"Indonesia kaya sekali. Produksi kakao kita nomor tiga di dunia, tapi kita masih mengekspornya mentah-mentah tanpa mengolahnya lebih dulu, juga rumput laut," kata Menteri Ristek Gusti Muhammad Hatta pada Rapat Koordinasi SDM dan Iptek Koridor Sulawesi antara Kemristek, para pejabat badan litbang di Sulawesi dan peneliti Universitas Hasanuddin di Makassar, Jumat.

Menteri mengatakan, Struktur ekonomi Indonesia saat ini masih terfokus pada pertanian dan industri yang mengeksploitasi hasil alam, sedangkan industri yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah produk masih terbatas.

Padahal ketersediaan sumberdaya alam tidak tanpa batas, sementara kebutuhan pembiayaan untuk pelaksanaan pembangunan terus meningkat.

"Jika sumber daya alam sudah habis, ekonomi kita akan bertumpu pada impor. Defisit sumber daya alam ini dapat menimbulkan permasalahan besar," katanya.

Ia menyesalkan, eksploitasi sumberdaya alam masih terus berlangsung baik kekayaan hutan yang kayunya diekspor tanpa diolah, batubara yang diekspor mentah-mentah, termasuk aluminium.

"Padahal aluminium yang kalau diekspor mentah hanya menghasilkan sekali, kalau diolah dulu sebelum diekspor nilai tambahnya jadi delapan kali dan kalau diolah lebih panjang lagi bisa 30 kali lipat," katanya.

Jadi, ujarnya, harus segera ada upaya meningkatkan SDM dan Iptek untuk menghasilkan nilai tambah dari kekayaan alam yang ada dan membuat kita tak selalu tergantung pada alam.(D009)



ANTARA News
0

Beras Analog, Diversifikasi Pangan dari IPB


Tepung gandum yang 100 persen diimpor menjadi contoh jebakan pangan yang menciptakan ketergantungan. Demikian juga beras. Periset teknologi pangan Institut Pertanian Bogor berupaya mencegah lewat inovasi beras analog. Bentuknya mirip beras padi, terbuat dari campuran bahan baku lokal, seperti sagu, sorgum, umbi-umbian, dan jagung.

Mulai Juni 2012 beras analog akan diproduksi secara komersial. Industrinya ada di Jawa Timur. Bahan baku untuk sementara dipilih sorgum, jagung, dan sagu,” kata Direktur Food Technopark Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Slamet Budijanto, Rabu (9/5), di Bogor, Jawa Barat.

Menurut doktor kimia pangan dari Universitas Tohoku Jepang ini, sebagai produk diversifikasi pangan, beras analog memiliki keunggulan ditilik dari komposisi bahan baku.

Sorgum dipilih karena indeks glikemiknya rendah. Indeks glikemik adalah dampak makanan terhadap kadar gula darah. Makanan dengan indeks glikemik rendah lambat meningkatkan kadar gula dalam darah. Dengan demikian, makanan tersebut menyehatkan dan baik bagi penderita diabetes.

Selain itu, kandungan protein beras analog 12 persen. Lebih tinggi dibandingkan beras yang 6-8 persen.

Sorgum bisa ditanam di lahan kritis, seperti daerah kering Nusa Tenggara. Demikian pula jagung.

Kelebihan lain, sekali tanam, sorgum bisa dipanen sampai tiga kali. Batang sorgum bisa diolah menjadi silase untuk pakan ternak.

Bahan baku lain, jagung juga mengandung protein lebih tinggi ketimbang beras. Sagu memang tidak memiliki kandungan protein, tetapi indeks glikemik sagu dan jagung juga rendah. Kandungan serat beras analog cukup tinggi sehingga menunjang perbaikan pencernaan.

Dari sisi ketahanan terhadap lingkungan air payau, tanaman sagu cocok untuk menahan abrasi. Penanaman sagu di pesisir bermanfaat mengurangi dampak kenaikan muka laut akibat pemanasan global.

Dengan demikian, mengonsumsi beras analog, selain memetik manfaat indeks glikemik rendah, juga berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan.

Paling tidak, makan beras analog yang berbahan baku sorgum, jagung, dan sagu akan lebih lama merasa kenyang dan mendapat kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan beras.

Kadar protein tinggi pada beras analog bisa memperbaiki gizi masyarakat yang kesulitan mengakses sumber protein.

Teknologi pembuatan

Menurut Slamet, untuk membuat beras analog, diperlukan alat granulator atau mesin pencetak pelet, serta mesin lain.

Pembuatan beras analog di IPB menggunakan teknologi ekstrusi dengan sistem tekanan dan pembentukan ulir yang menggunakan mesin tween screw extruder. Hasil akhirnya menyerupai beras, tetapi dengan warna kecoklat-coklatan.

Hal paling kritis yang harus dikendalikan saat mencetak campuran bahan baku menjadi beras analog adalah ketepatan suhu, kecepatan ulir mesin, dan kadar air pada adonan.

Proses pembuatan beras analog meliputi penyediaan tepung sorgum (30 persen), tepung jagung (40 persen), dan tepung sagu (30 persen). Ketiga bahan dicampur hingga merata, lalu ditambahkan air secukupnya.

Adonan dimasukkan ke dalam mesin ekstruder. Dari proses itu, dihasilkan butiran menyerupai beras. Pengaturan kecepatan dan tekanan ulir, serta pemotongan pisau, sangat menentukan hasil butirannya.

Selanjutnya dilakukan pengeringan untuk mengurangi kadar air beras seminimal mungkin. Beras analog siap dikemas.

Berbeda dengan beras biasa yang dimasak bersama air, pada beras analog, air dididihkan lebih dulu, baru beras dimasukkan.

Fleksibel

Kandungan zat gizi dalam beras analog bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Beras analog bisa dinaikkan kadar protein, serat, ataupun antioksidannya dengan menyesuaikan bahan baku.

Slamet menyatakan, beras analog bisa dibuat menggunakan bahan baku lokal daerah terkait. Ia mencontohkan, sumber karbohidrat bisa diperoleh dari tepung ubi kayu, ubi jalar, talas, garut, ganyong, jagung, sorgum, hotong, sagu, dan sagu aren.

Sumber protein dapat diperoleh dengan menambahkan tepung kedelai, kacang merah, atau jenis kacang-kacangan lain. Serat makanan bisa diperoleh dari bekatul atau bahan lain.

”Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal untuk membuat beras analog, ketergantungan pada beras dan gandum impor dapat ditekan,” katanya.

Dengan berbagai kelebihan itu, beras analog bisa dikembangkan secara luas, bahkan bisa diproduksi besar-besaran untuk ekspor. Kekayaan biodiversitas Indonesia berupa aneka tanaman sumber karbohidrat, protein, dan serat merupakan modal nyata.

Sayangnya, karena bahan baku dan proses pembuatannya masih skala kecil, harga beras analog relatif tinggi, Rp 9.000-Rp 14.000 per kilogram. Jika telah diproduksi secara luas, diharapkan harga bisa lebih terjangkau masyarakat luas. (Kompas, 11 Mei 2012/ humasristek)

0

Gaikindo Dukung Insentif untuk Mobil Hybrid

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mendukung langkah pemerintah untuk memberikan insentif berupa tax duty maupun luxury tax untuk pengembangan mobil hibrida. Insentif ini penting untuk menekan harga mobil yang selama ini masih relative lebih mahal dibandingkan mobil konvensional.

“Betul (tax duty maupun luxury tax itu perlu),” kata Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto saat dihubungi Tempo, Kamis, 10 Mei 2012.

Insentif ini diperlukan, kata Jongkie agar harga mobil menjadi lebih murah sehingga menarik minat masyarakat untuk membeli. “Agar harganya menarik,” kata dia. Menurut dia, pengembangan mobil ini harus didukung karena lebih hemat bahan bakar.

Sebelumnya, pemerintah segera merampungkan rancangan insentif untuk pengembangan mobil hibrida. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, salah satu insentif yang diberikan ialah keringanan pajak bagi pabrikan otomotif yang memproduksi varian kendaraan tersebut.

"Pemerintah akan memberi insentif pada tax duty (bea masuk) ataupun luxury tax (pajak pertambahan nilai barang mewah/PPnBM)," ujarnya kemarin.

Menurut Hatta, pemberian insentif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghemat bahan bakar minyak dan mengalihkan suplai energi ke sumber selain bahan bakar fosil. Meski tak mengatakan kapan fasilitas ini akan diberikan, ia menjamin pemerintah bakal memberlakukannya sesegera mungkin.

"Insentif ini membuka jalan tumbuhnya industri otomotif hybrid di Indonesia," katanya Rabu lalu.

Mobil hibrida adalah jenis kendaraan yang menggunakan dua sumber energi, yakni bahan bakar minyak dan listrik. Namun rasio penggunaan bahan bakar minyak lebih kecil karena hanya dipakai sebagai pemantik mesin.

Selebihnya, mesin digerakkan dengan energi listrik. Saat ini agen tunggal pemegang merek (ATPM) kendaraan di Indonesia masih mengimpor mobil hibrida dari beberapa negara produsen.

Harganya cukup mahal, di atas Rp 500 juta. Salah satunya karena pemerintah mengenakan bea masuk 40 persen dan PPnBM sebesar 20-70 persen, baik untuk impor mobil utuh (CBU) maupun terpisah (CKD).

Dalam waktu dekat, ATPM mobil di Indonesia bakal memproduksi mobil ini. Sinyalnya muncul Selasa malam lalu, saat PT Toyota Astra Motor--ATPM Toyota di Indonesia--memamerkan dua mobil hibrida di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni satu unit Toyota Camry dan satu unit Toyota Prius.[I WAYAN AGUS PURNOMO]


 • TEMPO.CO
0

Pemerintah Minta Dividen Khusus 10 Persen ke Telkom

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian BUMN meminta dividen khusus kepada PT Telkom Indonesia Tbk sebesar 10 persen, Sementara Telkom mengusulkan "dividen payout ratio" tahun buku 2011 sekitar 55 persen, kata Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur I Seger Budiarjo di Jakarta, Jumat.

"Artinya, Telkom akan membagikan dividen sebesar 65 persen, karena kami mengajukan 'special dividen' 10 persen," ujarnya.

Ia beralasan pengajuan dividen khusus ini sehubungan karakteristik mayoritas investor Telkom yang menginginkan dividen khusus dibandingkan dengan keuntungan yang diraih dari transaksi sehari-hari.

"Ini nanti kami bawa dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) Telkom hari ini," ungkapnya.
Ia menambahkan usulan dividen Telkom tahun ini serupa dengan tahun lalu di mana Telkom membagikan dividen tahun buku 2010 sebesar Rp6,34 triliun atau 55 persen.

Sebagai informasi, Telkom mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk turun 4,95 persen menjadi Rp10,96 triliun pada 2011 dibanding periode sama sebelumnya Rp11,53 triliun.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah sebelumnya mengungkapkan pihaknya akan mengusulkan dividen dengan rasio lebih dari 55 persen.


REPUBLIKA.CO.ID
0

17 Juli, Pendiri Apple Akan Berbagi Ilmu di Jakarta

Associateed Press - Steve Wozniak, tampak sedang memegang iPhone versi warna putih dan hitam. Wozniak turut andil mendirikan Apple bersama Steve Jobs.

JAKARTA, KOMPAS.com — Steve Wozniak, orang yang turut mendirikan Apple bersama Steve Jobs, akan datang ke Jakarta pada 17 Juli 2012. Ia datang sebagai salah satu pembicara di seminar Innovation & Creativity yang bakal diselenggarakan di Nusa Indah Theater, Balai Kartini, Jakarta.

Seperti dikutip dari blog teknologi DailySocial, Wozniak akan berbagi kreativitas dan pengetahuan soal inovasi di bidang digital serta monetasi dari bisnis digital. Harga tiket masuk seminar ini cukup tinggi, dari Rp 2 juta sampai Rp 3,5 juta, yang terbagi dalam kelas silver, gold, dan platinum. Tiket bisa dibeli di tiket.plasa.com.

Sejak tidak lagi aktif di Apple pada 1985, Wozniak kini dikenal sebagai pemerhati teknologi. Ia juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Meski selalu menggunakan produk Apple sebagai perangkat utamanya, Wozniak tidak segan untuk memuji Android dan Windows Phone.

Wozniak saat ini selalu membawa empat smartphone favoritnya. Ia masih mengandalkan iPhone 4S dan iPhone 4 sebagai smartphone utama, lalu Motorola Droid Razr yang berbasis Android dan Nokia Lumia 900 berbasis Windows Phone.

Ia pun rela mengantre demi sebuah gadget terkini yang ingin dibelinya karena  ia memang menyukai suasana mengantre di mana orang-orang ingin menjadi yang pertama merasakan sebuah produk baru.


KOMPAS.com
0

Belajar "Jurus 5K" dari Silicon Valley untuk Startup Indonesia

Andy Zain - Novistiar/Jakarta Founder Institute - Novistiar, salah satu Direktur Jakarta Founder Institute, sedang mencoba mobil dari Arcimoto dalam perjalanannya ke Founder Showcase, The Founder Institute di Silicon Valley.
Penulis: Novistiar*

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Bulan April lalu saya dan Andy Zain berkunjung ke San Francisco dan Silicon Valley mewakili Jakarta Founder Institute untuk menghadiri Global Director Meeting dan Founder Showcase.

Founder Showcase adalah ajang di mana startup-startup lulusan Founder Institute dari berbagai penjuru dunia mendapat kesempatan untuk mempresentasikan (pitch) startup mereka di depan para penanam modal (Angels dan Venture Capitalists).

Pada kali ini ada 8 startup yang terpilih melakukan presentasi dan pemenangnya adalah Itembase, sebuah startup lulusan Berlin Founder Institute.

Selain itu, kami juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi markas 500Startups, salah satu inkubator terkemuka di sana, dan berbicara dengan partner, mentor dan startup mereka.

Ada beberapa hal penting yang yang saya perhatikan menentukan keberhasilan suatu startup dan ingin saya bagikan dalam tulisan ini yaitu 5K: Keberanian, Komitmen, Kerja Keras, Kolaborasi dan Kompetisi.

Keberanian

Keberanian dibutuhkan agar suatu startup bisa menghasilkan produk baru yang inovatif dan berguna bagi orang banyak.

Sebenarnya masih banyak problem di dunia ini yang perlu dipecahkan. Hanya saja, banyak dari problem itu yang cukup pelik dan tidak dapat dipecahkan dengan mudah.

Contoh startup yang memiliki keberanian ini adalah Arcimoto, salah satu startup yang melakukan presentasi di Founder Showcase.

Misi utama mereka adalah membuat suatu alat transportasi yang ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam yang terbatas.

Untuk itu mereka merancang suatu alat transportasi listrik yang efisien dan cukup murah yang dinamakan SRK.

Berapa banyak startup yang berani mencoba memecahkan masalah seperti ini?

Mungkin hal umum yang bisa dijadikan alasan adalah biaya. Ternyata Arcimoto bisa menghasilkan 6 prototipe yang siap pakai dengan jumlah dana yang dikeluarkan hanya sebesar USD 3 juta!

Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dikeluarkan oleh pabrik mobil besar dunia untuk riset kendaraan listrik mereka.

Komitmen

Yumvy, startup yang membuat “GPS” untuk memasak, dimulai oleh Sari, seorang software engineer (geek) yang suka sekali memasak.

Selama 3 tahun Sari terus bekerja sendiri untuk membuat aplikasi Yumvy dan juga menjalankan bisnisnya yang tentunya mengalami banyak masa pasang surut.

Akhirnya, pada awal tahun 2012 ini dia berhasil meluncurkan versi alpha dari aplikasinya dan menjadi salah satu startup favorit para juri dan pengunjung.

Apabila Sari tidak memiliki komitmen dan passion akan startupnya, mungkin saja dia sudah meninggalkan Yumvy dan mengerjakan startup baru yang lain.

Komitmen juga diperlihatkan oleh banyak startup di 500Startups.  Semua pendiri startup tersebut bekerja secara penuh pada startup mereka. 

Kerja Keras
Ketika saya membaca aplikasi Jakarta Founder Institute, ada beberapa calon pengusaha ini mengatakan bahwa salah satu alasan mereka untuk menjadi pengusaha adalah supaya mereka bisa mengatur jadwal sendiri dan menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga.

Hal ini mungkin benar jika bisnis pengusaha tersebut sudah sukses dan menghasilkan banyak uang sehingga bisa memperkerjakan pegawai untuk menjalankan perusahaan.

Tetapi, untuk kebanyakan startup, para pendirinya harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri karena ketersediaan dana dan sumber daya yang terbatas.

Seringkali mereka harus bekerja sampai larut malam, bahkan bekerja pada akhir pekan dan musim liburan.  Tanpa adanya kerja keras ini, akan sulit bagi startup tersebut untuk bisa sukses.

Di Silicon Valley bekerja sampai pagi dan akhir pekan sudah membudaya dan mereka tidak menjadikan alasan untuk membuat suatu startup agar bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga.

Kolaborasi

Yang saya maksudkan dengan kolaborasi adalah kerja sama antara pemain (para pendiri, mentor atau pendiri yang sudah sukses, penanam modal, pemerintah, dunia pendidikan, korporasi, dll) di suatu ekosistem startup.

Dukungan dari mentor sangat diperlukan terutama bagi pengusaha yang baru memulai usahanya.

Penanam modal dibutuhkan dalam menyediakan dana untuk menutupi biaya operasi startup dan biaya hidup pendiri yang berpotensi agar mereka dapat berkonsentrasi menjalankan startup mereka.

Pemerintah diharapkan mendukung dengan menyiapkan infrastruktur dan segi hukum yang mendukung, kuat dan jelas.

Dunia pendidikan diharapkan secara aktif berperan dalam mendidik calon-calon pengusaha yang baik.

Tanpa adanya kolaborasi dari semua pihak yang berkepentingan atau ekosistem yang baik, akan lebih sulit bagi startup untuk bisa berhasil.

Sebagai contoh, pada saat crowdfunding menjadi popular, pemerintah di sana segera mengeluarkan peraturan yang mendukung dan memudahkan startup untuk mendapatkan dana secara crowdfunding.

Kompetisi

Yang tak kalah penting tetapi sering menjadi hal yang tabu disini adalah kompetisi.

Ketika berbincang-bincang dengan startup di sana, mereka melihat kompetisi sebagai suatu hal yang positif karena adanya pesaing dapat membantu membuktikan kepada calon penanam modal bahwa model bisnis mereka memiliki potensi yang baik.

Selain itu adanya persaingan memotivasi mereka untuk terus berinovasi dan menjadi yang terbaik sehingga yang dihasilkan adalah produk yang semakin baik bagi pengguna.

Di sini saya masih suka mendengar pendiri yang merasa tidak enak dengan pendiri lain atau tidak suka jika ada pendiri lain yang mereka kenal dan melakukan bisnis yang sama.

Dunia Internet/digital startup di Indonesia baru dimulai dan masih dalam tahap pembelajaran.

Masih banyak yang harus dikerjakan untuk membuat ekosistem startup yang baik dan kuat di Indonesia.  Jangan sampai potensi Indonesia yang sangat besar ini menjadi percuma dan tidak dapat dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha lokal.

Mudah-mudahan semua pemain dalam ekosistem startup kita dapat menerapkan prinsip 5K: Keberanian, Komitmen, Kerja Keras, Kolaborasi, dan Kompetisi ini sehingga akan banyak startup Indonesia yang sukses dan bahkan bisa mendunia.

*Tentang Penulis: Novistiar adalah salah satu Direktur dari Jakarta Founder Institute. Ia bisa dihubungi melalui akun Twitter @novistiar.


KOMPAS.com
0

Perkaya Artikel Jawa Wikipedia Gandeng Enam Perguruan Tinggi

Perkaya Artikel Jawa Wikipedia Gandeng Enam Perguruan Tinggi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wikimedia Indonesia menggandeng enam perguruan tinggi di Indonesia menggarap artikel berbahasa Jawa dalam kompetisi menulis di Wikipedia Bahasa Jawa bertajuk "Papat Limpad 2012".

Enam PT yang digandeng yakni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan IKIP PGRI Semarang. Mereka semua memilki program studi Bahasa Jawa.

Direktur Proyek "Papat Limpad 2012", Nunung Martina, di Semarang, Senin, menjelaskan, kompetisi itu untuk memperkaya artikel di Wikipedia Bahasa Jawa dan upaya melestarikan kebudayaan serta bahasa Jawa.

Usai peluncuran kompetisi "Papat Limpad 2012" di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Semarang itu, ia menjelaskan makna "papat limpad" karena nantinya dipilih sebanyak empat pemenang kompetisi itu.

"Tahun ini kami menggandeng enam PT yang memiliki program studi bahasa atau sastra Jawa untuk kian memperkaya artikel yang masuk," katanya.

Jumlah peserta kompetisi "Papat Limpad 2012", kata dia, ditetapkan sebanyak 150 orang berasal dari enam PT tersebut sehingga masing-masing PT akan mengirimkan sebanyak 25 peserta yang kemudian akan dipilih empat pemenangnya.

"Pemenang kompetisi yang didanai dari hibah bersama antara Wikimedia Indonesia dan organisasi mitra yakni Wikimedia Swiss dan Wikimedia Perancis itu masing-masing akan mendapatkan hadiah 500 euro," kata Martina.

Pengurus Wikipedia Bahasa Jawa, Prasetyo, mengatakan, jumlah artikel bahasa Jawa pada kompetisi "Papat Limpad 2011" mencapai lebih dari 2.000 judul, sedangkan pada 2012 lebih banyak karena jumlah peserta kian bertambah.

Rektor IKIP PGRI Semarang, Muhdi, mengatakan, prodi-prodi bahasa Jawa akan lebih berkembang karena media yang digunakan yakni melalui internet sangat memudahkan dan menguntungkan, karena bisa diakses oleh siapa saja dan dari mana saja.

"Hanya saja, kami berharap ke depannya seluruh PT yang memiliki prodi bahasa atau sastra Jawa bisa turut berpartisipasi dalam kompetisi semacam ini," kata Muhdi yang juga Sekretaris PGRI Jawa Tengah itu.


REPUBLIKA.CO.ID
0

Lilis Mariani, Ahli Roket Indonesia

JPNN
M. HILMI SETIAWAN, Jakarta
KIPRAH perempuan dalam teknologi roket tanah air masih terbilang langka. Di antara yang langka itu adalah Ir Lilis Mariani MEng yang kini berkiprah di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

BERBICARA roket, yang terbayang di benak adalah sebuah benda panjang dengan moncong runcing yang mampu terbang menjelajahi ruang angkasa. Kemudian, ia bisa mendarat di bulan dan menurunkan sejumlah astronot.

Bayangan seperti itu juga muncul saat Lilis Mariani akan menjejakkan kaki di dunia roket tanah air. Setelah tamat SMAN 21 Jakarta pada 1987, Lilis muda memberanikan bergabung ke Lapan. Alasan Lilis kala itu adalah lokasinya dekat dengan rumahnya di kawasan Rawamangun, Jakarta.

Sayangnya, hingga saat ini, bayangan roket buatan Indonesia yang mampu mengarungi ruang angkasa itu belum terwujud. Perlu pengembangan cukup lama lagi untuk menciptakan roket yang bisa menjelajah sampai ruang angkasa. Saat ini, roket kita masih di dalam atmosfer, terang ibunda Dian Fadhilah Nugraha, 12; dan Meydiandra Anisa, 9; itu ketika ditemui di Park Hotel, Jakarta, Kamis lalu (5/4).

Lilis menuturkan, perkembangan roket di Indonesia berjalan dinamis. Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, kualitas penciptaan roket Indonesia tidak kalah. Tetapi, jika dibandingkan dengan India, Jepang, Tiongkok, dan Iran, teknologi roket negeri ini kalah jauh. India, misalnya, sudah memiliki roket yang mampu menjelajah luar angkasa, kata dia.

Alumnus S-2 bidang aerospace engineering di Nagoya University itu menjelaskan, sejak berkarir di Lapan, dirinya terus berada di bidang roket. Perempuan yang menjabat sebagai kepala bidang teknologi struktur dan mekanik Pusat Teknologi Roket (Pustekroket) Lapan tersebut mengaku sudah lupa berapa banyak roket yang dihasilkan bersama tim. Baik untuk kepentingan riset internal Lapan maupun memenuhi pesanan pihak luar, seperti Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta PT Pindad.

Peneliti yang meraih gelar sarjana di Missouri University of Science and Technology itu mengatakan, banyak proyek pembuatan roket yang masuk kategori rahasia. Karena berkaitan dengan bidang pertahanan negara, teknologinya tidak boleh bocor ke pihak lain. Tetapi, ada juga pembuatan roket yang bersifat umum dan tidak rahasia. Roket jenis itu, antara lain, berfungsi untuk urusan meteorologi atau mitigasi bencana.

Saat ini, Lilis bersama tim roket Lapan sedang mengerjakan empat proyek roket sekaligus. Empat proyek roket itu adalah roket RX-550, roket cair, roket konversi, dan roket kendali. Di antara empat roket tersebut, jenis roket yang bisa mendongkrak kemampuan perakitan roket Indonesia adalah roket kendali. Sebab, selama ini Indonesia masih belum memiliki roket kendali, kata perempuan kelahiran Jakarta, 19 Maret 1968, itu.

Pada saat proyek roket kendali terus dikebut, Lilis juga menerangkan perkembangan roket RX-550 (kaliber 500 mm). Roket yang memiliki panjang 8-10 meter itu hingga saat ini masih terus menjalani tahap revisi desain. Lapan menargetkan, roket yang mampu meluncur hingga 500 km tersebut rampung akhir tahun ini.

Roket yang sedang dirancang memiliki kecepatan tujuh kali kecepatan suara -satu kali kecepatan suara sama dengan 350 m/detik- itu berfungsi sebagai roket pengorbit satelit. Di tengah banyaknya jenis roket yang pernah dia buat, Lilis menyatakan selalu deg-degan ketika mengikuti uji coba peluncuran roket. Daerah yang sering digunakan Lapan untuk titik uji coba roket, antara lain, Garut, Jawa Barat, dan Baturaja, Sumatera Selatan.

Meski sudah merakit dan menguji coba roket bertahun-tahun, istri Didik S. itu sering kecewa jika melihat roket gagal dalam misi uji coba. Ya, kalau gagal uji coba, itu banyak. Misalnya, meledak semua atau macet tidak bisa meluncur, katanya.

Jika roket yang diuji coba meledak dan rata-rata hancur menjadi puing-puing, Lilis bersama tim harus memulai sejak awal lagi untuk merakit roket sejenis. Begitu pula, ketika roket berhasil meluncur saat uji coba, dia harus membuat lagi yang baru. Sebab, rata-rata roket bersifat sekali pakai. Hanya pesawat ulang-alik yang termasuk kategori roket tidak habis pakai.

Pada saat tren positif perkembangan teknologi roket di tanah air, terdapat persoalan regenerasi ahli roket yang lambat. Khususnya, ahli roket perempuan. Perbandingan ahli roket perempuan dan laki-laki di Lapan sangat tidak berimbang. Ahli roket perempuan hanya belasan orang, sedangkan yang laki-laki hampir seratus orang.

Menurut Lilis, profesi sebagai ahli roket terbuka bagi siapa saja. Perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama. Asal sungguh-sungguh dan mau belajar, siapa saja bisa berkarir di bidang ini, ujar perempuan yang hobi berkebun itu.

Lilis menambahkan, memang ada kesan rumit ketika mempelajari teknologi roket. Kerumitan mempelajari roket di Indonesia tambah pelik karena belum ada perguruan tinggi yang mengadakan program khusus tentang teknologi roket. Hingga saat ini, materi tentang roket disisipkan dalam program teknik penerbangan di beberapa kampus.

Memang dalam perkembangannya, ilmu tentang roket bisa dipelajari lebih sederhana. Di antaranya, melalui roket air. Dengan memanfaatkan air sebagai pengganti bahan bakar, roket air tercatat bisa meluncur hingga 2.000 kaki atau sekitar 623 meter.

Selain itu, teknologi roket secara sederhana bisa dilihat pada sistem kembang api yang sering diluncurkan di malam pergantian tahun. Saya berharap kepada generasi muda Indonesia agar tidak perlu takut mempelajari teknologi roket, katanya.

Lapan berupaya membuka akses masyarakat untuk mempelajari roket. Di antaranya, dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat, terutama anak-anak, yang ingin melihat perkembangan dan cara kerja roket di Pustekroket Tarogong, Jawa Barat. Anak-anak bisa mempelajari roket dari media roket air.

Lilis mengatakan, dirinya bisa betah bertahun-tahun menekuni bidang roket karena menjalani kerumitan merakit atau membuat roket dengan senang. Kerumitan itu harus diubah menjadi tantangan, ucap perempuan yang ingin masuk markas NASA (National Aeronautics and Space Administration) di Washington, AS, itu.

Dia berharap, dengan semakin banyaknya pemuda yang berminat menekuni bidang roket, perkembangan roket tanah air bisa melaju cepat. Harapannya bisa menyalip perkembangan roket di India, Iran, Korea Selatan, dan Tiongkok. Lebih jauh lagi bisa mempercepat impian Lilis melihat roket Indonesia yang bisa mengantarkan astronot menjelajah luar angkasa dan mendarat di bulan. (*/c6/ari)(beritaplasa)
0

Toyota Presentasikan Mobil Hybrid di Depan Presiden

JAKARTA--MICOM: PT Toyota Astra Motor menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sambil mempresentasikan teknologi mobil berbahan bakar kombinasi (Hybrid). Presiden meminta agar pihak Toyota melakukan produksi mobil dengan teknologi tersebut di Indonesia.

Menteri Perindustrian Mohammad Sulaeman Hidayat yang ikut mendampingi Presiden mengatakan, mobil dengan teknologi hybrid yang sangat hemat, namun harganya cukup mahal. Selisih harga masih sekitar 35 persen dari mobil non hybrid. Untuk itulah, agar menekan harga jualnya, Hidayat mengusulkan agar proses produksi dilakukan di Indonesia.

"Kita mau selaraskan. Yang penting di depan presiden tadi saya mendesak agar kebutuhan indonesia untuk mobil hybrid, agar menjadi low cost eco car. Kalau bisa produksi sendiri di sini dengan lokalitas 80 persen hingga 90 persen, harga bisa ditekan dan industri proses disini sehingga efek dominonya banyak. Lalu presiden setuju," ungkap Hidayat di Istana Negara Jakarta, Selasa (8/5).

Hidayat juga mendesak agar pihak Toyota Astra merealisasikannya tahun ini. Bahkan, pemerintah juga menjanjikan keringanan pajak, jika mendirikan pabrik di Indonesia.
"Kita atur tax insentive dan lainnya. Sebab kita dapat kompensasi adalah proses produksi di sini dan tenaga kerja, tenaga ahli dan komponen production disini, kalau bisa 85 persen kan berarti produksi komponen di buat disini," tuturnya.

Hidayat mengatakan, pihak Toyota Astra menyanggupi untuk realisasi tahun ini. Tetapi, kata Hidayat, pihak Astra akan membicarakannya terlebih dahulu dengan produsen utamanya di Jepang.

Sementara itu, Presiden Direktur Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan menegaskan belum ada pernyataan kesanggupan pihak Astra Toyota untuk pembangunan pabrik mobil hybrid di Indonesia. Dijelaskannya, pembicaraan dengan Presiden hanya sebatas untuk menyetarakan harga di pasaran.

"Baru dibicarakan, tidak sampai pembangunan pabrik. Presiden minta agar harga sama dengan harga mobil biasa. Supaya banyak permintaannya. Itu yang diminta Presiden agar dibicarakan kepada produsen utama. Namun, ini respon posisitf pemerintah terhadap tekonologi hybrid," ujarnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melihat dan mencoba langsung dua mobil tipe hybrid dari Astra yakni Toyota Camry dan Prius, di Istana Negara. Dua mobil ini menggunakan perpaduan bahan bakar minyak dan listrik.(Mad/X-13)


MediaIndonesia

Presiden SBY Tanggapi Mobil Hybrid Buatan Astra

TEMPO.CO , Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disuguhi langsung mobil hybrid buatan PT Astra International Tbk. Satu mobil Toyota Camry warna hitam dan Toyota Prius warna putih masuk halaman Istana Merdeka. Mobil ini dinilai hemat karena hanya menggunakan BBM sebagai pemantik, sisanya menggunakan listrik untuk kinerja mesin. Lalu bagaimana tanggapan Presiden?

"Positif responnya pada mobil hybrid. Presiden minta agar harganya sama dengan harga mobil biasa supaya banyak demand-nya," kata Johnny Dharmawan, Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk di parkiran Istana Negara, Selasa, 8 Mei 2012 malam.

Astra harus berbicara dengan prinsipal di Jepang. Produksi mobil itu belum tentu pada tahun ini. "Tidak sampai ke situ. Tetapi dengan adanya respons positif, kami cukup enak dengan produsen utama," kata dia.

Pemerintah mengharapkan mobil hybrid bisa diproduksi sendiri dengan kandungan lokal 80-90 persen. "Dan industri proses di sini sehingga efek dominonya banyak, lalu Presiden setuju," kata M.S. Hidayat, Menteri Perindustrian.

Hidayat melanjutkan, pemerintah ingin akhir tahun ini Astra sudah bisa memproduksi. "Hanya idealnya diberi tax allowance (kemudahan pajak) sedemikian rupa hingga harganya tidak terlalu tinggi disparitasnya," kata dia.

Tetapi, permintaan ini belum menjadi kesepakatan resmi pemerintah dengan Astra. "Sedang memikirkan supaya ke depannya pakai hybrid (untuk mobil dinas). Tetapi tidak eksklusif Astra, semua merk yang pakai hybrid akan kami gunakan," kata dia.[ARYANI KRISTANTI]


TEMPO.CO
0

Wasiat Wamen Widjajono Soal BBM

Widjajono Partowidagdo
TEMPO.CO, Jakarta - Walau sudah berpulang, mendiang wakil menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo ternyata memberikan wasiat untuk negara ini terkait BBM. Yaitu bahwa Bahan Bakar Minyak harus digunakan adil untuk segenap masyarakat Indonesia. Dan tak kalah penting adalah diversifikasi energi.

Ninasapti Triaswati, istri mendiang Widjajono, menceritakan sebagai akademisi dan pasangan hidup, dirinya dan suaminya sering berdiskusi mengenai kebijakan BBM yang seharusnya mengusung azas keadilan. Menurut Widjajono, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menjaga penggunaan BBM bersubsidi agar tepat sasaran.

"Keadilan tidak bisa satu pihak, harus adil bersama. Nah itulah wasiat utamanya," kata Ninasapti Triaswati, istri mendiang Widjajono usai diskusi "Wasiat Wamen" di kantor Sekretariat Kabinet, Rabu 9 Mei 2012.

Negara ini, menurut Widjajono, sebenarnya miskin, melarat dalam hal sumber daya minyak bumi. Tetapi berlimpah dalam kepemilikan gas, batubara, dan energi surya. Jadi jika ingin hidup tidak melarat harus menghemat energi minyak dan memanfaatkan sumber energi yang lain.

"Kita ini negara miskin yg berfoya-foya, miskin minyak tapi foya-foya minyak. Kalau mau kaya hiduplah dengan cara berlimpah, ada gas, ada batubara ada energi surya sedangkan yang migas ditinggalkan. Pesannya tinggalkan (minyak), kita ganti bahan bakar gas, tenaga surya," Nina menjelaskan.

Nina mengatakan dulu dia dan Widjajono memulai hidup bersama dengan berhemat karena sama-sama bukan berasal dari keluarga yang kaya raya. Sehingga, Widjajono selalu berpesan agar berhermat dalam segala aspek, tidak hanya dalam kehidupan tapi dalam hal yang lebih luas seperti kebijakan yang melibatkan banyak masyarakat.

”Seperti subsidi BBM Rp. 130 triliun kan tidak hemat sama sekali. Itu untuk dibakar dan yang menikmati yang memiliki mobil. Yang di atas gunung tidak memiliki mobil dan motor tidak menikmati apa-apa,” kata dia.

Bagi Widjajono, merupakan pemikiran yang salah jika harga BBM murah untuk rakyat banyak. Padahal, BBM murah hanya untuk masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi.

”Subsidi BBM saat ini dinikmati oleh rakyat kaya jauh lebih banyak daripada yang tidak punya mobil dan motor. Ini ini yg aneh dari subsidi BBM. Secara ekonomi dia tidak adil,” ujar Nina.

Rakyat yang kaya seharusnya membayar pajak yang lebih besar. Hal ini bisa dituangkan dalam bentuk kebijakan pajak prorgresif kepemilikan mobil.[ARYANI KRISTANTI]


TEMPO.CO
0

Irigasi Gondok, Sistem Baru Pertama di Dunia

Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Peneliti dari kantor Ketahanan Pangan, Pemerintah Kota Padang, Rasmi R, menemukan penghijauan dengan menggunakan irigasi gondok. Sistem irigasi ini, khususnya memanfaatkan lahan gundul yang memiliki keterbatasan sumber air.

"Caranya sangat mudah adalah dengan merekayasa pengairan yaitu dengan membentuk 'irigasi gondok'. Teknik ini diciptakan untuk mengatasi keringnya bibit sebelum akarnya tumbuh dan dapat menyerap air dari tanah," kata Rasmi S, yang juga Kepala Seksi Ketersediaan Pangan dari Kantor Ketahanan Pangan Pemkot Padang, di Padang, kemarin.

Ia mengatakan, teknologi ini diindikasikan pertama di dunia, karena sistem irigasi lainnya tidak memungkinkan. Menurut dia, lahan gundul sudah dipastikan sumber airnya terbatas atau jauh dari lokasi. Karena itu, cara membuat irigasi gondok itu dengan bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah kantong plastik ukuran 15 cm X 30 cm, potong bagian bawahnya agar bolong.

"Kemudian potong plastik ukuran yang sama dengan ukuran 2 cm x 30 cm yang akan digunakan sebagai tali pengikat. Agar menjadi panjang, anda dapat menariknya supaya mudah dijadikan sebagai pengikat," katanya. Ukuran plastik di atas cocok untuk ukuran bibit dengan diameter batang 1 cm, kalau yang lebih kecil ukurannya dapat disesuaikan agar batang jangan patah.

Setelah bibit siap tanam, buang semua daun untuk mengurangi penguapan, cukup sisakan pucuknya saja. Masukan kantong plastik tadi dari arah pucuk sampai ke pangkal batang, sekitar 10 cm dari permukaan tanah. Ikatlah ujung plastik arah bawah dengan kuat agar tidak bocor.

Langkah selanjutnya, kata dia, adalah mengisi air setengahnya, lalu tarik ke atas, hingga berbentuk lonjong dan ikat yang kuat agar tidak melorot atau bocor. Air ini akan dapat bertahan 3 bulan kalau tidak terjadi kebocoran, tanaman akan menyerap air ini melalui kulit batang sebelum akarnya berfungsi dengan baik.

"Prinsip dasar dari Irigasi Gondok ini adalah merendam bagian batang tanaman sambil menanam di lahan kebun. Kalau tanaman sudah tumbuh, irigasi gondok harus dibuka, kalau tidak batangnya bisa patah karena batang tertekuk tekanan tali pengikat," katanya. Dari uji coba di lapangan, daya tumbuh tanaman mencapai 85 persen.


REPUBLIKA.CO.ID
0

Cloud Storage Gratis untuk Pelanggan AXIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--AXIS menghadirkan fitur baru "AXIS Box" untuk menyimpan musik, gambar, nomor telepon serta data dalam media penyimpanan "online" atau lazim disebut "cloud storage".

"Fitur terbaru `AXIS Box' ini dirancang dengan kemudahan serta fleksibilitas dalam menyimpan data favorit pelanggan AXIS," kata Chief Marketing Officer AXIS Daniel Horan di Jakarta, Selasa.

Daniel mengungkapkan bahwa `AXIS Box' memberikan cara termudah untuk menyimpan, sinkronisasi dan berbagi gambar, musik serta data buku telepon secara "online" yang dapat diakses dari berbagai perangkat sistem operasi secara mudah dan gratis.

"AXIS Box merupakan layanan 'cloud' pertama yang hadir di industri telekomunikasi Indonesia, saat ini baru diperuntukkan bagi perangkat berbasis Android dan akan segera tersedia untuk Apple iOS dan Blackberry," jelas Daniel.

Didukung oleh Dropbox, "AXIS Box" dapat diakses 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu melalui versi terbaru "AXIS Net" yang saat ini dapat diunduh melalui Play Store.

Dengan "AXIS Box", pelanggan tidak perlu membawa perangkat lain untuk menyimpan data favorit saat mereka pergi ke mana pun dan dengan mudah diambil kapan saja.

Pelanggan dapat dengan mudah menyimpan data tersebut ke dalam "server cloud" dengan membuat akun dalam "AXIS Box" dengan mendaftarkan alamat surat elektronik mereka di "Dropbox" melalui "AXIS Net".

Setiap akun akan mendapatkan kapasitas gratis 2 gigabyte. Fitur baru lain di "AXIS Net" adalah "Paket Transfer" yang menjadikan pelanggan dapat mengirim paket layanan Internet sebagai hadiah untuk teman atau keluarga dengan mudah.

Pelanggan dapat mengirimkan satu dari paket yang tersedia yaitu, Paket Internet Harian 10 megabyte seharga Rp1.000, Paket Internet Gaul Mingguan Rp9.900, dan Paket AXIS Pro Basic Bulanan Rp49.000.

AXIS mulai beroperasi di Indonesia sejak April 2008 dan hingga saat ini telah tersedia di lebih dari 400 kota di seluruh pulau-pulau besar Indonesia, termasuk Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok dengan 17 juta pelanggan.(D017)


REPUBLIKA.CO.ID
0

Tiga Tahun Lagi Spektrum 900 MHz Dipakai Operasikan 3G

Jurnas.com | SEJALAN dengan perkembangan teknologi komunikasi yang pesat maka tak memungkinkan lagi pemerintah membelenggu operator untuk menggarap satu jenis teknologi saja. Jawabannya ialah pengadopsian teknologi netral oleh Indonesia yang memberi keleluasaan penggunaan teknologi oleh operator telekomunikasi tanpa harus terikat pada satu jenis teknologi.

"Netral teknologi dibutuhkan di tengah penggunaan spektrum yang di bawah penggunaan seharusnya. Misalnya, harus satu spektrum untuk GSM saja," kata M. Budi Setiawan selaku Dirjen Sumber Daya, Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, di Jakarta, Selasa (8/5).

Hal ini disampaikannya kepada wartawan di sela-sela International Roundtable Discussion on Technology Neutral yang dipimpin Ketua Umum Masyarakat Telematika (Mastel) Setyanto P Santosa.

Perkembangan teknologi komunikasi yang tak terbendung, tuturnya, tak memungkinkan lagi untuk mengikat operator pada satu jenis teknologi tertentu. "Seluruh dunia memahami hal ini maka ditetapkan teknologi netral jadi kalau mau pakai silahkan asal tujuannya jelas," ucap Budi.

Dengan demikian maka spektrum 900 MHz nantinya bisa dipakai untuk pengoperasian 3G. Selama ini spektrum tersebut hanya digunakan untuk teknologi GSM. Ia menjelaskan, pengadopsian teknologi netral dilakukan pemerintah karena menyadari spektrum 2,1 GHz sudah penuh dan spektrum lain yang masih cukup ruang ialah 900 MHz.

Budi menjelaskan, dalam penerapan teknologi netral melibatkan operator telekomunikasi dan vendor. Perlu diketahui, operator yang kini sudah mengajukan diri secara resmi sejak awal tahun adalah Indosat. Sedangkan operator lain satu persatu akan memanfaatkan teknologi netral seiring dengan perpanjangan lisensi mereka sekitar dua sampai tiga tahun mendatang.

Teknologi ini diatur dalam UU nomor 17 Tahun 2007. Namun kedepannya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membuatkan peraturan menteri yang khusus membahasnya.

Sekadar catatan, spektrum frekuensi sebagai sumber daya yang terbatas tentunya harus dapat dimanfaatkan secara optimal. Tentu bukan hanya untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan tapi juga untuk kemajuan industri, dan pendapatan negara.


Jurnas.com
0

Teknologi Netral, Konsep Baru Sistem Telekomunikasi Indonesia

Jurnas.com | LISENSI yang dimiliki operator telekomunikasi dalam pemanfaatan frekuensi, di masa mendatang tak lagi menyebutkan jenis teknologinya. Hal ini sejalan dengan penerapan pemanfaatan frekuensi berkonsep teknologi netral sehingga para operator memiliki keleluasaan dalam penggunaan teknologi tanpa harus terikat pada satu teknologi saja. "Lisensi yang sekarang kan menyebutkan, misalnya, operator dapat secara nasional memanfaatkan frekuensi 2,1 GHz dengan teknologi GSM. Dengan begitu, maka kerja operator tersebut hanya mencakup teknologi GSM saja," kata Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, M Budi Setiawan, di Jakarta, Selasa (8/5).

Dengan penerapan teknologi netral, maka selanjutnya dalam lisensi-lisensi yang ada tak lagi disebutkan teknologi apa yang hendak digarap operator bersangkutan. "Jadinya, misalnya, operator tinggal menyatakan akan menggarap frekuensi 2,1 GHz untuk internet murah, tak perlu menyebutkan teknologinya apa," imbuh dia.

Namun penyesuaian ini tak dilakukan serta-merta saat ini, melainkan diberlakukan kepada setiap operator yang hendak memperpanjang lisensinya. Budi menyatakan, rata-rata operator lisensinya akan habis dua sampai tiga tahun lagi. "Itu waktu yang tepat untuk mendapat lisensi baru dengan teknologi netral ini, mungkin cara ini yang paling gampang," imbuhnya.

Menurutnya, penjajakan terhadap teknologi netral merupakan langkah guna memudahkan mengakomodir masuknya berbagai jenis teknologi. Penerapan teknologi netral di 2,3 GHz memungkinkan semua teknologi di generasi 4G baik WiMax 16d, WiMax 16e, dan LTE dapat masuk.

Secara sederhana, Budi menjelaskan, teknologi netral merupakan hak bagi operator untuk menggunakan teknologi apa saja dalam mengakses spektrum, seperti GSM, CDMA, dan kini yang terbaru adalah LTE. "LTE adalah teknologi baru meski itu bentuk evolusi dari teknologi sebelumnya, tapi evolusi yang perubahannya tajam," katanya.


Jurnas.com
0

Buzzle Mall, Aplikasi Indonesia yang Berprestasi di Ajang Dunia

Buzzle Technology - Screenshot Buzzle Mall

JAKARTA, KOMPAS.com - Buzzle Mall, aplikasi navigasi pusat perbelanjaan, meraih prestasi di ajang internasional. Tepatnya, Buzzle Mall meraih juara ketiga dalam ajang Ericsson Application Awards (EAA) 2012 untuk kategori perusahaan.

"Buzzle Mall adalah peserta pertama dari wilayah Asia Tenggara dan Oceania yang berhasil menjadi juara ketiga dalam EAA 2012," kata VP Marketing & Communication Ericsson Indonesia Hardyana Syintawati .

Tentang Buzzle Mall

Buzzle Mall adalah aplikasi mobile berbasis lokasi yang berjalan di OS BlackBerry dan Android. Aplikasi ini merupakan panduan digital pusat berbelanjaan.

Dengan aplikasi tersebut, pengunjung pusat perbelanjaan bisa mengetahui informasi terbaru seperti info acara, promosi atau daftar toko yang ada di mall lewat perangkat mobile.

"Aplikasi ini sekaligus menggantikan directory mall dan tidak perlu ribet tanya-tanya ke orang mencari merchant yang dituju," kata Co Founder PT Buzzle Indonesia Arnold Nugroho di Marche Resto Jakarta, Selasa (8/5/2012).

Jika tersesat atau bingung, pengguna ponsel juga bisa mengaktifkan fitur navigasi. Fitur ini akan membantu mengarahkan pengguna ponsel atau pengunjung mall ke toko yang diinginkan.

Hingga saat ini, sudah ada 25 mall di Jakarta dan 3 mall di Bandung yang dicakup oleh ke aplikasi Buzzle Mall. Ke depan, mall-mall lain di kota besar juga akan masuk dalam aplikasi ini.

"Kita akan update promo atau diskon per merchant sebulan sekali," jelasnya.

Fitur Sosial

Fitur lain yang dimasukkan dalam aplikasi ini adalah "Meet Up". Fitur ini memungkinkan pengguna mengajak teman-temannya melakukan undangan pertemuan di suatu tempat di mall tertentu.

Untuk mengaktifkannya, pengguna langsung klik menu "Meet Up" dan akan langsung dihubungkan dengan akun jejaring sosial Facebook. Undangan pertemuan ini akan langsung masuk daftar agenda di akun Facebook di teman yang diundang.

"Kita juga bisa berbagi di Twitter, khususnya membagi promo-promo yang ditawarkan oleh merchant," tambahnya.

Co Founder PT Buzzle Indonesia David Soendoro menambahkan aplikasi ini sudah dibuat sejak setahun lalu. Pengembang ini juga sudah masuk program inkubasi selama 100 hari yang diselenggarakan oleh perusahaan venture asal Singapura, PT East Venture Alpha.

"Dua hingga tiga bulan lagi kita juga akan masukkan aplikasi ke iOS dan Windows Phone," tambah David.

Hingga saat ini, aplikasi Buzzle Mall baru diunduh 500 kali di Android dan 300 kali di BlackBerry.

Tentang EAA


Ajang EAA diikuti oleh 143 peserta dari 33 negara di dunia. EAA merupakan kompetisi tahunan global dan diperuntukkan bagi pengembang aplikasi berplatform Android.

Ajang ini sudah dilakukan sejak tahun 2009 dan di 2012 ini Indonesia meraih prestasi. Kompetisi ini terbuka bagi pelajar dan perusahaan dengan jumlah karyawan kurang dari 100 orang.

Kontestan harus mengembangkan aplikasi berbasis Android (di web atau native) yang menggunakan setidaknya satu dari Ericsson Labs API dan berkaitan dengan tema "Network Society".

Ajang final aplikasi ini akan diikuti oleh empat finalis dari dua kategori, pelajar dan perusahaan. Untuk 2012, finalisnya adalah dari China (dua tim), Kenya dan Mesir.

Sedangkan juara ketiga, selain Buzzle Mall dari Indonesia adalah Kommunity Bora dari Kenya untuk kategori pelajar. Juara ketiga tak akan bertarung di final.


KOMPAS.com
0

Game Unit 13 Ramaikan PS Vita di Indonesia

Aditya Panji/Kompas.com - Mark Rogers, Senior Produser Unit 13, di peluncuran PlayStation Vita di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Sony secara resmi merilis konsol game portabel terbarunya, PlayStation Vita (PS Vita) pada Selasa (8/5/2012) di Jakarta. Dari sekian banyak permainan, Unit 13 menjadi salah satu andalannya karena bisa dinavigasikan menggunakan dua analog di PS Vita.

Unit 13 yang dikembangkan Zipper Interactive, merupakan game tembak-menembak di mana pemain harus menuntaskan segala misi dengan cara militer.

Dalam permainan ini, ada 6 tokoh tentara yang masing-masing punya kemampuan khusus. Di setiap misi, pemain bisa memilih tentara mana yang akan digunakan dan sekiranya punya kemampuan khusus untuk menyelesaikan misi.

Setiap misi yang selesai, maka akan hadir berbagai hal baru mulai dari senjata hingga talent baru.

Gerakan para tentara dalam operasi menuntaskan misi cukup variatif, sehingga memberi sensasi bermain yang berbeda.

Mark Rogers, Senior Produser Unit 13 yang datang ke Jakarta untuk mempromosikan game-nya, mengatakan, Unit 13 bisa dimainkan sendiri ataupun dengan teman secara online.
"Jika mau main dengan teman, bisa menggunakan modus online cooperative, dengan bantuan network pass. Pemain yang satu dengan pemain lainnya akan bekerjasama menyelesaikan misi. Jadi Anda tidak harus main sendirian," ujar Rogers.

Ia berkisah, game ini menawarkan empat metode bermain dalam menyelesaikan misi, yakni deadline, covert, direct action, dan elite.

Jika memilih deadline, pemain harus menyelesaikan misi dengan batas waktu yang telah ditentukan. Kemudian ada covert, di sini pemain harus menyusun strategi bersembunyi agar musuh tidak mengetahui keberadaan tentara, misalnya berjalan perlahan dengan posisi setengah jongkok. Jika ada musuh yang melihat, berarti misinya gagal.

Covert berbeda dengan direct action. Tentara bisa melakukan apa saja mulai dari aksi mindik-mindik sampai aksi brutal yang membunuh semua musuh untuk menyelesaikan misi.
Terakhir, ada mode elite. Ini adalah sebuah metode bermain yang sulit karena tentara tidak bisa memulihkan kesehatan atau nyawanya, sehingga pemain harus berhati-hati agar tidak tertembak oleh musuh.


KOMPAS.com
0

ITB Kirimkan Wakil ke Kejuaraan Dunia Aplikasi Kesehatan

Screenshot aplikasi Maternal and Neonatal Mobiile Services

KOMPAS.com - Sebuah kompetisi membuat aplikasi mobile terkait kesehatan akan digelar di Cape Town, Afrika Selatan. Institut Teknologi Bandung pun mengirim wakilnya.

Kompetisi bernama University Mobile Health Challenge itu menjadi bagian dari Mobile Health Summit, yang akan digelar GSM Association pada 29 Mei - 1 Juni 2012 di Cape Town, Afrika Selatan.

Tantangan itu sendiri diselenggarakan oleh The Berkeley Mobile International Collaborative (MBIC).

Dari Indonesia, sebuah tim yang terdiri atas mahasiswa ITB akan ikut ambil bagian sebagai satu dari 10 finalis tantangan tersebut.

Tim ini terdiri dari Arga Ariadarma, Royana Afwani, Raidah Hanifah, Berlian al-Kindhi dan Astri Maria. Dengan pembimbing Prof. Suhono Harso Supangkat.

Aplikasi yang mereka kembangkan bernama Maternal and Neonatal Mobiile Services.

Dalam email yang diterima redaksi, Selasa (8/5/2012), Suhono mengatakan aplikasi itu dikembangkan untuk membantu para ibu dan petugas kesehatan dalam pengelolaan periode kehamilan dan kelahiran (maternal dan neonatal).

"Sistem ini merupakan sistem e-health yang dapat digunakan oleh petugas kesehatan dalam merekam dan mengelola data medis pasien ibu hamil sampai melahirkan, juga data bayi sampai sebelum balita," tuturnya.

Selain itu, aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh para ibu sebagai pencatat digital riwayat medis ibu hamil dan bayi. Termasuk, untuk mengingatkan hal-hal penting seperti imunisasi dan lainnya.

Berikut ini adalah 10 finalis dari seluruh dunia yang terpilih dan akan mempresentasikan karyanya di Cape Town 29 Mei 1012:
  • Bandung Institutes of Technology, Indonesia
  • Jordan University, Jordan
  • Massachusetts Institute of Technology and Federal University of Rio Grande do Norte, US and Brazil
  • Notre Dame University, LebanonPace University, US
  • University of British Columbia, Canada
  • UC Berkeley, US; UC San Francisco, US
  • Universite de Thiès, Senegal
  • University of Oxford, Team BabeeMon, United Kingdom
  • University of Pennsylvania, US
  • USF, US.


KOMPAS.com
0

Lintas Media Danawa Tawarkan ERP dan CRM Berbasis Pemakaian

Lintas Media Danawa Tawarkan ERP dan CRM  Berbasis Pemakaian
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lintas Media Danawa, salah satu penyedia layanan cloud computing di Indonesia, menawarkan model bisnis baru untuk aplikas enterprose resources planningi (ERP) dan  Customer ship relation management (CRM). Dengan mengadopsi model software as a service, LMD dan Netsuite menawarkan layanan berbasis pemakaian (pay as you go).

''Pelanggan tidak perlu investasi hardware, tidak perlu membayar lisensi OS, lisensi database, lisensi aplikasi, dan lisensi add on lainnya. Pelanggan juga tidak perlu repot dengan biaya maintenance hardware, OS, database dan software aplikasi lainnya,'' kata Presiden Direktur Lintas Media Danawa, Arief R Yulianto di sela-sela ICT Expo 2012 yang berlangsung di Jakarta.

Ia menambahkan bahwa dengan model bisnis ini biaya pengoperasian aplikasi ERP akan turun hingga 50 persen. Perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan capital expenditure yg besar di awal, di mana tentunya ini akan mengurangi risiko bagi perusahaan.

Arief menambahkan bahwa sejak diluncurkan tahun lalu, layanan ini mulai diterima oleh pelaku bisnis di tanah air. Hal ini ditandai dengan jumlah pengguna aplikasi SaaS ini sudah lebih dari 10 perusahaan  di seluruh Indonesia.

Netsuite Inc. sendiri adalah penyedia layanan business suite (CRM, ERP & e-commerce) berbasis SaaS pertama dan terbesar di dunia saat ini menurut survey dari Gartner. Survei dari IDC dan Gartner menunjukkan bahwa Netsuite adalah the fastest growing ERP solution di dunia.

Aplikasi Netsuite juga memberikan dashboard yang menarik dan dapat dikustomisasi secara langsung oleh masing-masing user sesuai dengan preferensi masing-masing. Sampai saat ini sudah lebih dari 8.000 perusahaan yang menggunakan layanan ini di seluruh dunia. Hampir setengahnya mengaku beralih dari sistem ERP konvensional.

Selain itu LMD juga mempunyai solusi SaaS lain, seperti PSA (Profesional Service Automation) bekerja sama dengan Open Air, Aplikasi SaaS HRIS (Human Resource), mobile sales solution, POS (Point of Sales) dan juga aplikasi hosted berbasis Microsoft seperti Hosted Exchange dan Microsoft Sharepoint.


REPUBLIKA.CO.ID
0

Siswa Indonesia Juara Olimpiade Iptek Dunia

Enam pelajar SMA ini meraih medali perak dan perunggu.

Pemenang Olimpiade IPTEK bersama KJRI Houston (KJRI Houston)
VIVAnews - Olimpiade Iptek Internasional, International Sustainable World Energy, Engineering & Environment Project Olympiad, I-SWEEEP 2012 diselenggarakan di Houston, Amerika Serikat pada 3 – 6 Mei 2012. Dan banyak siswa Indonesia yang menang dalam ajang ini. Enam siswa dari Indonesia memboyong medali perak dan perunggu.

Kriteria pemenang ditentukan dengan beberapa penilaian seperti kreatifitas, metode penelitian, ide orisinal, aplikasi, dan presentasi. Dari 68 negara dan 44 negara bagian AS, dipilih 40 proyek yang ditetapkan sebagai semifinalis.

Dari hasil saringan 40 proyek, sebanyak 10 proyek penelitian mempunyai nilai tertinggi. Finalis 10 proyek diadu untuk memperebutkan gelar pemenang utama yang mendapat hadiah uang tunai US$3.000.

Pasangan Aristyo Rizka Darmawan dan Fuad Makarim Imran dari SMA Kharisma Bangsa, Banten, meraih medali perak pada kategori Lingkungan Hidup. Proyek penelitian mereka berjudul  “Uses Chitosan and Natural Colorant as Raw Material Textile Surface Modifications” (Menggunakan Chitosan dan Pewarna Alam sebagai Bahan Baku Modifikasi Permukaan Tekstil).

Chitosan merupakan modifikasi senyawa chitin yang banyak terdapat pada hewan golongan Crustaceae. Limbah kulit udang dan kepiting ini mengandung bahan antibakteri. Secara kreatif dua pelajar Banten ini memanfaatkan untuk industri garmen.

Duet Dwi Astuti dan Tisa Mahdiansari dari SMA Al-Kautsar, Lampung, memanen medali perunggu pada kategori Lingkungan Hidup. Penelitian mereka berjudul “The Utilization of Dry Field By Using Trickle Irrigation Method With Coconut Fiber As Emitter” (Pemanfaatan Lahan Kering Menggunakan Metode Irigasi Menetes dengan Serat Kelapa sebagai Emitor).

Dua serangkai Leonardo Ardianto dan Christian Edwin Pranata dari SMA Santa Laurensia, Banten mendapat dua penghargaan sekaligus. Mereka memenangkan medali perunggu pada kategori Energi dan penghargaan di bidang Teknologi Ramah Lingkungan.

Proyek penelitian mereka berjudul “Modification on a Centripetal Force Concept Based Vertival Axis Water Turbine” (Modifikasi Turbin Air dengan Konsep Tenaga Sentripetal Berbasis Dua Sumbu Vertikal). Axis vertikal juga dapat digunakan untuk turbin bertenaga angin.

Sebelum bertanding dalam olimpiade ini, tim dari Indonesia telah menguji diri pada perlombaan Iptek tingkat nasional.

Pada Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) di Universitas Indonesia, tim SMA Karisma Bangsa dan SMA Laurtensia masing-masing meraih medali emas. Tim dari SMA Al-Kautsar, Lampung memenangkan medali perak.

Siswa ini mengikuti lomba didampingi tiga orang guru.  Nur Wijayanto dari SMA Kharisma Bangsa, Sujarwo dan Tini Silvia Sakti dari SMA Al-Kautsar turut memberikan dukungannya.

Para siswa jawara ini menerima medali dan penghargaan pada Minggu sore, 6 Mei 2012 dalam acara puncak Award Ceremony yang diselenggarakan di George R. Brown Convention Center, Houston, AS. Anggota Kongres Perempuan AS, Sheila J. Lee memberikan sambutan pada gelaran itu.

Konsul Jenderal RI di Houston, Al Busyra Basnur juga hadir pada Award Ceremony itu. Sejumlah hadiah dan penghargaan diserahkan Konjen kepada para pemenang I-SWEEEP 2012 dari beberapa negara.

“Keberhasilan siswa Indonesia meraih medali di Houston menunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa putra-putri bangsa Indonesia tidak hanya mampu bersaing, namun juga menunjukkan prestasi yang luar biasa di forum internasional”, kata Al Busyra Basnur.

Olimpiade dibuka tanggal 3 Mei 2012 oleh Wakil Presiden Universitas Houston, Dr. Marshall Schott. Dalam acara pembukaan, Christian Edwin Pranata dari SMA Laurensia, Banten membawa bendera Merah Putih mewakili tim Indonesia di hadapan lebih dari 600 orang.

“Harapan saya, agar prestasi internasional yang telah diukir siswa Indonesia di Houston dapat mendorong para siswa lain di tanah air untuk bekerja keras dan mencetak prestasi-prestasi bertaraf internasional berikutnya”, imbuh Konsul Jenderal RI di Houston, AS ini.


VIVAnews
0

2014, Internet di Papua Secepat Pondok Indah

Telkom sedang dalam proses pemasangan fiber optic antara Makassar hingga Papua.

Ilustrasi
VIVAnews - Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Rinaldi Firmansyah, mengatakan, Telkom sedang dalam proses pemasangan fiber optic antara Makassar hingga Papua. Pemasangan ini dilakukan sepanjang 5.300 kilometer.

Nantinya, pemasangan fiber optic itu membuat kecepatan internet di Papua akan meningkat. "Dampaknya kalau di Papua bisa menikmati internet sama dengan di Pondok Indah, lebih cepat," kata Rinaldi ketika ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa 8 Mei 2012.

Pemasangan fiber optic antara Manado-Papua, menurut Rinaldi, dilakukan pada 1 hingga 2 bulan mendatang, dan diperkirakan dapat selesai pada akhir 2013 hingga awal 2014.
Hingga saat ini sudah memasuki tahap tender sekitar 4-5 perusahaan yang telah mengikuti proses itu. "Sama dengan yang MKCS (Mataram-Kupang Cable System)," ungkapnya.

Seperti diketahui, Telkom sedang mempersiapkan tender pembangunan jaringan fiber optic dari Manado hingga Papua senilai Rp1,5 triliun.

Pembangunan Nusantara Super Highway dibagi dalam enam ring untuk menghubungkan berbagai gugusan kepulauan di Indonesia. Enam ring tersebut sejalan dengan penetapan 'Enam Koridor Ekonomi' oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Bentangan ini mencakup ring Sumatera sepanjang 6.891 kilometer, ring Jawa 8.178 kilometer, ring Kalimantan 4.293 kilometer, ring Sulawesi sepanjang 5.422 kilometer, serta ring Bali–Nusa Tenggara 1.490 kilometer. Bentangan jaringan infrastruktur tersebut dinamakan Nusantara Super Highway.

Proyek infrastruktur itu menelan dana Rp21,19 triliun. Proyek-proyek tersebut dibiayai dari dana internal Telkom.

Pembangunan infrastruktur Information and Communication Technology (ICT) tersebut akan diselesaikan secara bertahap hingga 2014 dengan fokus di Kawasan Timur Indonesia, karena pembangunan infrastruktur ICT di Kawasan Barat Indonesia sudah diselesaikan.

Non-Seluler TumbuhSementara itu, Telkom menargetkan sepanjang 2012 pendapatan dari anak usaha non-seluler akan tumbuh 30 persen dibandingkan pendapatan tahun lalu sekitar Rp5,5 triliun. Sepanjang 2011, pendapatan non-seluler menyumbang 41 persen dari total pendapatan.

"Kami ekspektasi tumbuh minimum 30 persen. Sementara itu, untuk pendapatan seluler, kami akan menjaga sekitar 59 persen dari total pendapatan," kata Rinaldi.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Telkom membukukan pendapatan di luar seluler sebesar Rp1,7 triliun. Pendapatan ini lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp1,1 triliun. (art)


VIVAnews
0

Aplikasi Asal Indonesia Tebar Pesona di Ajang Internasional

detail berita
Pendiri PT Buzzle Indonesia bersama Vice President Marketing & Communications Ericsson, Hardyana Syintawati (foto: Andina/okezone
JAKARTA - Indonesia akhirnya berhasil menjadi pemenang dalam ajang aplikasi internasional yang digelar Ericsson untuk ketiga kalinya. Buzzlemall, aplikasi ini berhasil menjadi juara ketiga di ajang Ericsson Aplication Awards (EAA) 2012.

Berkat kemenangannya, produk pertama dari PT. Buzzle Indonesia ini  berhasil meraup hadiah sebesar 5000 Euro atau sekira Rp60 jutaan. "Kami bangga menjadi juara ketiga di Ericsson Aplication Award dan secara tidak langsung mewakili Indonesia dalam kompetisi global ini," ujar salah satu pendiri PT Buzzle Indonesia David Soendoro di Marche Resto Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (8/5/2012).

Sementara itu, start-up IT yang didirikan tiga sekawan lulusan Teknik Informatika, David Soendoro, Gerard Edwin Theodorus dan Arnold Nugroho Sutanto ini menilai  mall di Jakarta merupakan potensi bisnis yang bagus untuk aplikasi besutannya. "Untuk awalnya mungkin fokus ke Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tenggerang dan Bekasi) saja dulu. Selain itu juga karena potensi bisnis mall banyak di Jakarta," kata Arnold.

Sampai saat ini, kata Arnold, Buzzlemall - Your Digital Mall Asistance sudah diunduh 800 kali baik untuk OS Android dan BlackBerry. "Saat ini masih versi beta, versi penuhnya akan diluncurkan Juli tahun ini. Setelah itu rencananya juga akan ada untuk iOS dan Windows Phone (WP) Agustus nanti," ujarnya.

Sementara itu, mengenai ajang aplikasi ini, para peserta harus mengembangkan aplikasi berbasis Android yang menggunakan setidaknya satu dari Ericsson Labs API dan berkaitan dengan tema "Network Society". Ajang ini diikuti lebih dari 143 peserta dari 33 negara di seluruh dunia.

Diungkapkan Vice President Marketing & Communications Ericsson Hardyana Syintawati, ajang EAA tahun ini, dari Indonesia ada 10 peserta, India sebanyak 11, dan yang mendominasi kali ini berasal dari Afrika, tanpa merinci jumlahnya. "Beberapa tahun ini banyak aplikasi developer dari indonesia yang ikut, tapi belum ada yang menang. Baru tahun ini Indonesia yang menang," ungkap Hardyana. (fmh)


Okezone