JAKARTA - Menteri ESDM Darwin Z Saleh menilai Indonesia masih belum harus segera membangun PLTN di tengah polemik penggunaan energi nuklir.
Pasalnya, Indonesia, masih memiliki banyak sumber daya energi primer, khususnya geothermal dengan potensi terbesar di dunia.
Dia melihat negara-negara yang banyak memiliki sumber daya energi primer seperti minyak, gas, batu bara, geothermal belum semua yang membangun PLTN, namun pada umumnya sudah melakukan persiapan ke arah PLTN.
“Indonesia, masih memiliki banyak sumber daya energi primer, khususnya geothermal dengan potensi terbesar di dunia, dan belum harus segera membangun PLTN,” ungkapnya dalam pesan singkatnya kepada wartawan dari Nuclear Summit, di Washington DC, seperti dikutip okezone, Jakarta, Rabu (14/4/2010).
Meskipun demikian, sebaiknya Indonesia tidak mensia-siakan waktu guna membuat persiapan yang memadai dalam aspek infrastruktur hukum/regulasi serta penguasaan teknologi PLTN sejak dini. Dari pengalaman sejumlah negara, persiapan yang dimaksud memerlukan waktu cukup lama 10-15 tahun.
“Sejumlah negara sahabat, khususnya Amerika Serikat dan Korea Selatan menyatakan simpati dan dukungannya bila Indonesia ingin mempersiapkan diri guna membangun PLTN kelak pada waktu yang tepat,” tambahnya.
Menurutnya, PLTN memiliki keunggulan berupa efisiensi produksi pembangkitan listrik, namun memerlukan penguasaan teknologi dan disiplin yang tinggi dalam penyelenggaraannya.
Banyak kalangan di lingkungan akademis, dunia usaha maupun parlemen di Indonesia mendukung PLTN, namun lebih banyak lagi yang masih mengkhawatirkan berdirinya PLTN di Indonesia.
“Yang lebih penting pada saat ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat atas prkembangan tekonologi nuklir dewasa ini yang sudah sangat maju (jauh berbeda dengan masa bencana Bhopal atau Charnobyl) dan mempersiapkan penguasaan teknologi dan infrastruktur hukum dan peraturan lebih dini agar siap bila kelak diperlukan," pungkasnya.(adn)(rhs)
• Okezone
0 comments:
Post a Comment