SHENZHEN, KOMPAS.com - Inovasi dalam merupakan strategi kunci yang harus dilakukan operator maupun vendor layanan telekomunikasi. Kerja sama riset menjadi salah satu upaya dua belah pihak untuk menghadirkan layanan sesuai kebutuhan pelanggan yang tepat.
Upaya menjajaki kerja sama tersebut diungkapkan Pratiknyo Arif Budiman, GM Strategic Technology Planning Telkomsel saat kunjungan rombongan jurnalis dari Indonesia di kantor pusat Huawei di Shenzhen, China, Jumat (22/7/2011).
Huawei pun menyambut kemungkinan kerja sama riset kedua pihak karena program semacam itu memang ada. "Huawei sudah melakukan joint research center dengan sejumlah leading operator di beberapa negara di dunia. Ini mungkin juga bisa diaplikasikan di Indonesia," kata Dani K Ristandi, Deputy Director of Solution Sales Division PT Huawei Tech Investment.
Ia mengatakan, saat ini Huawei telah memiliki 20 kerja sama riset dengan sejumlah partner. Huawei di Indonesia juga sudah memiliki satu pusat riset dan pengembangan yang saat ini fokus pada pengembangan aplikasi dan konten.
"Pengalaman kita dengan case di Telkom Risti untuk proof on concept bukan mendevelop produk baru tapi untuk value added services sangat memungkinkan," lanjut Dani. Pratiknyo menambahkan, kerja sama riset antara operator dengan vendor penting agar layanan yang disediakan benar-benar sesuai kebutuhan pelanggan.
Riset juga menjadi cara mengetahui perilaku konsumen untuk pengembangan produk dan layanan di masa mendatang. "Kami merasa perlu karena mengalami behavoir pelanggan yang agak berbeda dengan operator di negara lain. Misalnya BlackBerry kenapa di Indonesia sangat tinggi, tapi di China tidak," kata Pratignyo.
Dengan mengetahui kebutuhan tersebut bersama-sama, diharapkan ada solusi bersama yang pas bagi konsumen. (Tri Wahono, wartawan KOMPAS.com melaporkan dari Shenzhen, China)
0 comments:
Post a Comment