Praktisi Pertanian Organik yang juga Mantan Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LP2) Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Barat, Ir Darmansyah MSc, di Kebun Pertanian Organik LP2NU Sumbar, Padang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Apa yang diharapkan masyarakat dari Iptek (Ilmu Pengetahuan & teknologi)? Jawabannya sederhana, mereka ingin agar Iptek hadir dalam seluruh kehidupan dan mengubah segalanya menjadi lebih baik. Ibarat sentuhan tokoh Yunani bernama Midas (The touch of Midas) yang dapat mengubah segala sesuatu yang disentuhnya menjadi emas (disebut juga The Golden Touch).
Mereka ingin pertanian yang diberi sentuhan Iptek akan membawa swasembada pangan. Air limbah atau sampah yang diberi sentuhan Iptek dapat berubah menjadi air minum atau pupuk kompos. Industri kecil yang diberi sentuhan Iptek tumbuh menjadi industri tangguh berkelas dunia, dan sebagainya.
Demikian analogi yang disampaikan Anggota DPR RI Sohibul Iman ketika mengawali paparannya dengan topik “Apa yang diharapkan masyarakat dari Iptek” di Gedung BPPT.
Harapan masyarakat itu merupakan tantangan yang harus dijawab oleh Lembaga Ristek (Riset & Teknologi). Bila Ristek tidak dapat menjawab harapan itu, maka akan terjadi kekecewaan dalam masyarakat.
Sohibul mengibaratkan judul sebuah buku “Desperately Seeking Paradise,” dimana masyarakat membayangkan hadirnya kemudahan-kemudahan (syurga) berkat kecanggihan teknologi, namun akhirnya kecewa karena tidak kunjung terwujud.
“Dalam masyarakat kita sering ada ungkapan 'masa sih jarum saja bikinan China', itu menggambarkan kekecewaan tersebut,” jelas politisi PKS ini.
Dalam seminar dengan tema "Perencanaan Kegiatan Berbasis Kinerja" itu Sohibul meminta Kementerian Ristek dan Lembaga-lembaga Iptek lainnya seperti BPPT, LIPI, dll dapat menghadirkan produk-produk Iptek yang betul.
Mereka ingin pertanian yang diberi sentuhan Iptek akan membawa swasembada pangan. Air limbah atau sampah yang diberi sentuhan Iptek dapat berubah menjadi air minum atau pupuk kompos. Industri kecil yang diberi sentuhan Iptek tumbuh menjadi industri tangguh berkelas dunia, dan sebagainya.
Demikian analogi yang disampaikan Anggota DPR RI Sohibul Iman ketika mengawali paparannya dengan topik “Apa yang diharapkan masyarakat dari Iptek” di Gedung BPPT.
Harapan masyarakat itu merupakan tantangan yang harus dijawab oleh Lembaga Ristek (Riset & Teknologi). Bila Ristek tidak dapat menjawab harapan itu, maka akan terjadi kekecewaan dalam masyarakat.
Sohibul mengibaratkan judul sebuah buku “Desperately Seeking Paradise,” dimana masyarakat membayangkan hadirnya kemudahan-kemudahan (syurga) berkat kecanggihan teknologi, namun akhirnya kecewa karena tidak kunjung terwujud.
“Dalam masyarakat kita sering ada ungkapan 'masa sih jarum saja bikinan China', itu menggambarkan kekecewaan tersebut,” jelas politisi PKS ini.
Dalam seminar dengan tema "Perencanaan Kegiatan Berbasis Kinerja" itu Sohibul meminta Kementerian Ristek dan Lembaga-lembaga Iptek lainnya seperti BPPT, LIPI, dll dapat menghadirkan produk-produk Iptek yang betul.
• Tribunnews
0 comments:
Post a Comment