Penyumbang terbesar kenaikan masih hardware komputer
Pengunjung memadati pameran komputer (VIVAnews/Muhamad Solihin)VIVAnews - Konsumen Indonesia diproyeksikan akan menjadi target pasar yang besar untuk perangkat elektronik dunia. Ini dikarenakan berbagai industri, analis perusahaan, asosiasi elektronik, departemen pemerintahan. dan badan pengawas menggunakan produk-produk elektronik dengan harga yang kompetitif.
Seperti dilansir TMCnet, The Indonesia Consumer Electronics Report melaporkan, konsumen Indonesia untuk perangkat elektronik seperti komputasi, mobile handset, dan produk video dan audio dan game diproyeksikan menyumbang US$9,7 miliar pada tahun 2011. Diharapkan, angka ini dapat meningkat pada tahun 2015 menjadi US$16,5 miliar karena didorong oleh pertumbuhan produk elektronik yang terjangkau dan jumlah gerai ritel elektronik yang berkembang.
Pengeluaran konsumen untuk permintaan smartphone (telepon pintar) dan TV layar datar adalah sebesar 19 persen untuk tahun 2011. Meningkatnya pendapatan dan tingkat bunga serta pengangguran yang lebih rendah akan membantu mendorong permintaan konsumen untuk produk elektronik. Konsumen pasar elektronik Indonesia masih didominasi oleh konsumen di kota-kota besar.
Dengan masuknya produk murah dari Cina melalui Perjanjian Cina-ASEAN Free Trade (CAFTA), pertumbuhan rata-rata permintaan barang elektronik akan tumbuh sekitar 14 persen hingga 2015.
Hardware komputer menyumbang sekitar 42 persen dari belanja elektronik konsumen Indonesia pada tahun 2010. Penjualan PC Indonesia sebesar US$3,1 miliar pada tahun 2011, naik dari US$2,6 miliar pada tahun 2010.
Tingkat pertumbuhan rata-rata untuk perangkat keras di periode 2011-2015 diperkirakan sekitar 16 persen, dikarenakan saat ini penetrasi pengguna PC sangat rendah sekitar 1,5 persen.
Perangkat audio visual menyumbang sekitar 35 persen dari belanja elektronik konsumen Indonesia pada tahun 2010. Sedangkan, perangkat audio visual pasar domestik di Indonesia diproyeksikan mencapai US$3,6 miliar pada tahun 2011. Diharapkan, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 18 persen antara tahun 2011 sampai 2015, maka pada 2015, diperkirakan akan mencapai nilai US$6,9 miliar karena ada peluncuran secara bertahap siaran TV digital di kota-kota besar Indonesia.
Sementara itu untuk produk handphone diproyeksikan akan menyumbang 23 persen dari belanja konsumen elektronik di Indonesia pada tahun 2010, meskipun sulit diukur dengan maraknya ponsel murah dari Cina, yang menyumbang porsi penjualan yang semakin besar. Tingkat pertumbuhan rata-rata untuk penjualan ponsel adalah sebesar 8 persen dengan 28,2 juta unit. Tingkat pertumbuhan penetrasi pelanggan seluler diperkirakan mencapai 145 persen. Penjualan tetap didominasi oleh ponsel murah di segmen massal, namun juga ada lonjakan permintaan untuk telepon pintar.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment