JAKARTA - Kabar gembira untuk industri di Jawa Timur (Jatim). PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyatakan siap untuk menambah pasokan gas bagi pelanggan industri di Jatim.
Direktur Utama PT PGN Hendi P. Santoso mengatakan, seiring dengan meningkatnya tambahan pasokan gas dari perusahaan migas ke PGN, maka secara bertahap mulai Juni 2012, pelanggan industri Jawa Timur akan menikmati kebutuhan energi gas bumi sesuai kontrak.
"Hingga Juni 2012, maksimum kontrak pelanggan industri di Jatim ada di kisaran 150 MMscfd (juta kaki kubik per hari, Red). Peningkatan pemakaian akan terus naik sampai akhir 2013 hingga dikisaran 180 MMscfd," ujarnya Minggu (17/6).
Menurut Hendi, saat ini PGN dan pelanggan industri tengah menyiapkan infrastruktur untuk penambahan pasokan gas. "Selain tambahan pasokan gas untuk pelanggan existing (yang sudah ada saat ini, Red), PGN juga akan memasok gas untuk pelanggan industri baru," katanya.
Data PGN menunjukkan, saat ini Strategic Business Unit (SBU) II Jatim melayani lebih dari 12 ribu pelanggan dimana 350 diantaranya"adalah pelanggan industri komersial. Seiring dengan pemenuhan kontrak kebutuhan gas bumi wilayah Jatim, pada Juli 2013 ditargetkan pelanggan industri dan komersial akan tumbuh lebih dari 15 persen menjadi 414 pelanggan.
Sementara itu, terkait dengan keberatan beberapa kalangan industri terkait penyesuaian harga gas untuk pelanggan di Jawa Barat (Jabar), Hendi mengatakan, agar palanggan industri memahami bahwa penyesuaian harga tersebut akan berdampak positif bagi naiknya pasokan gas. "Sama seperti bertambahnya pasokan untuk industri di Jatim," ujarnya.
Terhadap keberatan pelanggan industri Jabar, Hendri mengatakan, sebenarnya PGN sudah melakukan serangkaian program sosialisasi kepada para stakeholder, termasuk dengan kalangan industri baik formal maupun informal.
Dalam forum tersebut manajemen PGN juga menerima banyak masukan dari para pelaku industri. Berbagai informasi dari para stakeholder tersebut kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan penetapan harga gas. "Bahkan, saat ini kami tetap membuka diri untuk menjelaskan kembali posisi serta pertimbangan penyesuaian harga gas bumi kepada semua pihak," katanya.
Hendi mengakui, PGN tidak mungkin menanggung sendiri beban biaya akibat kenaikan harga gas oleh produsen yang mencapai lebih dari 200 persen. "Bahkan, kami sesungguhnya masih menanggung beban porsi pelanggan sebagai dampak kenaikan harga gas oleh produsen," klaimnya. (Owi)
Direktur Utama PT PGN Hendi P. Santoso mengatakan, seiring dengan meningkatnya tambahan pasokan gas dari perusahaan migas ke PGN, maka secara bertahap mulai Juni 2012, pelanggan industri Jawa Timur akan menikmati kebutuhan energi gas bumi sesuai kontrak.
"Hingga Juni 2012, maksimum kontrak pelanggan industri di Jatim ada di kisaran 150 MMscfd (juta kaki kubik per hari, Red). Peningkatan pemakaian akan terus naik sampai akhir 2013 hingga dikisaran 180 MMscfd," ujarnya Minggu (17/6).
Menurut Hendi, saat ini PGN dan pelanggan industri tengah menyiapkan infrastruktur untuk penambahan pasokan gas. "Selain tambahan pasokan gas untuk pelanggan existing (yang sudah ada saat ini, Red), PGN juga akan memasok gas untuk pelanggan industri baru," katanya.
Data PGN menunjukkan, saat ini Strategic Business Unit (SBU) II Jatim melayani lebih dari 12 ribu pelanggan dimana 350 diantaranya"adalah pelanggan industri komersial. Seiring dengan pemenuhan kontrak kebutuhan gas bumi wilayah Jatim, pada Juli 2013 ditargetkan pelanggan industri dan komersial akan tumbuh lebih dari 15 persen menjadi 414 pelanggan.
Sementara itu, terkait dengan keberatan beberapa kalangan industri terkait penyesuaian harga gas untuk pelanggan di Jawa Barat (Jabar), Hendi mengatakan, agar palanggan industri memahami bahwa penyesuaian harga tersebut akan berdampak positif bagi naiknya pasokan gas. "Sama seperti bertambahnya pasokan untuk industri di Jatim," ujarnya.
Terhadap keberatan pelanggan industri Jabar, Hendri mengatakan, sebenarnya PGN sudah melakukan serangkaian program sosialisasi kepada para stakeholder, termasuk dengan kalangan industri baik formal maupun informal.
Dalam forum tersebut manajemen PGN juga menerima banyak masukan dari para pelaku industri. Berbagai informasi dari para stakeholder tersebut kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan penetapan harga gas. "Bahkan, saat ini kami tetap membuka diri untuk menjelaskan kembali posisi serta pertimbangan penyesuaian harga gas bumi kepada semua pihak," katanya.
Hendi mengakui, PGN tidak mungkin menanggung sendiri beban biaya akibat kenaikan harga gas oleh produsen yang mencapai lebih dari 200 persen. "Bahkan, kami sesungguhnya masih menanggung beban porsi pelanggan sebagai dampak kenaikan harga gas oleh produsen," klaimnya. (Owi)
♣ Jpnn
0 comments:
Post a Comment