Jakarta - Limbah udang dan ranjungan berpotensi sebagai pengontrol terhadap patogen Ganoderma sp., penyebab penyakit pada tanaman sawit.
Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan Balai Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) yang bekerja sama dengan Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, limbah udang dan ranjungan dapat menghasilkan kitooligosakarida yang sangat berpotensi untuk dikembangkan bagi industri perkebunan sawit.
Berbagai limbah industri perikanan merupakan sumber mikroba penghasil enzim pendegradasi kitin (kitonase). Limbah ini berasal dari limbah udang, ranjungan, produk tradisional terasi, dan biota spons laut.
Enzim kitonase dapat ditemukan pada beberapa organisme termasuk pada tanaman, kapang atau jamur (fungi), dan bakteri. Di dalam tanaman enzim kitonase dapat digunakan sebagai alat pertahanan terhadap jamur kapang penyebab penyakit tanaman seperti patogen Ganoderma sp. pada tanaman sawit.
Berdasarkan data produksi limbah udang dalam kurun waktu 2006-2008 tercatat potensi limbah udang berupa kulit dan kepala udang Indonesia sebesar 67.731 - 68.233 ton. Karena pada umumnya komoditas udang yang akan diekspor dalam bentuk tanpa kepala dan kulit.
Sedangkan data produksi limbah ranjungan antara tahun 2006-2007 tercatat potensi limbah sebesar 20.015 - 22.815 ton.
Dari limbah kedua komoditas tersebut potensi kitin yang dapat diekstrak cukup besar yaitu sekitar 21.936 - 22.762 ton, apabila mengacu pada cangkang atau kulit ranjungan terdapat kitin sebesar 20 - 30 persen.(E012)
Sumber : Antara
0 comments:
Post a Comment