Friday, 1 March 2013

Terowongan Blok M Di Targetkan Selesei Akhir Tahun

Terowongan BLOK M
Jakarta | Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menargetkan proyek pembangunan terowongan jaringan utilitas bawah tanah (ducting) selesai pada akhir tahun ini. Terowongan sepanjang 1,35 kilometer ini akan memanjang di kawasan niaga Blok M, Jakarta Selatan.

"Proyek ini akan menjadi yang pertama di Jakarta," kata Kepala Suku Dinas Jalan Jakarta Selatan Yayat Hidayat ketika ditemui pada Jumat, 1 Maret 2013. Sebenarnya Jakarta sudah memiliki sistem ducting seperti ini di kawasan SCBD. Tapi, saluran tersebut dikelola pihak swasta.

Proyek ini sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2011. Hanya pada tahun lalu, pemerintah menghentikan pengerjaan. Alasannya, kontraktor pemenang tender tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target.

Kontraktor dikatakan hanya mampu menyelesaikan 40 persen dari total kontrak pembangunan sepanjang 636 meter. Sehingga pada Juni nanti akan digelar tender ulang untuk menyelesaikan sisa pekerjaan.

Secara keseluruhan proyek ini menelan biaya hingga Rp 16,9 miliar. Terowongan ini akan ditanam di enam titik di kawasan Blok M, yaitu Jalan Melawai 3, Melawai 4, Melawai 4A, Melawai 5, Melawai 9, Melawai 9A, dan sebagian Jalan Iskandariah.

Yayat mengatakan kawasan Blok M dipilih karena diperkirakan akan mendatangkan keuntungan. Alasannya, kawasan tersebut merupakan salah satu pusat perputaran uang. "Saat ini aturan sewanya masih digodok di Pemerintah Provinsi," ujar dia.

Secara fisik terowongan yang akan ditanam tersebut terdiri dari balok-balok yang disusun. Tiap baloknya memiliki lebar 1,5 meter dan tinggi 2 meter. Di dalam balok terowongan tersebut akan dijejali jaringan utilitas seperti saluran air, jaringan PLN, telepon, dan serat optik.

Di antara jaringan sepanjang 1,35 kilometer tersebut akan ada 15 balok distribusi yang tersebar di Jalan Melawai 3, 4, 5, dan 9. Fungsinya adalah untuk menyalurkan jaringan kepada pelaku usaha yang menyewanya. "Jadi nanti tidak perlu ada galian baru jika akan ada penambahan jaringan. Pelaku usaha tinggal colok saja ke blok distribusi," kata Yayat.

Selain fungsi ekonomi, secara nilai tata ruang proyek ini dinilai menguntungkan. Alasannya, tidak perlu ada galian baru yang kadang merusak trotoar atau badan jalan saat ada pembangunan jaringan.

Source: Tempo

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...