0

UNY Gelar Kontes Robot

YOGYAKARTA--MICOM: Lebih dari 50 robot karya para mahasiswa dari 17 PTS
dan enam PTN se-Jawa Tengah dan DIY, Sabtu (28/5), berlaga di Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KCRI) Regional III di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Ketua Umum Panitia KRI dan KCRI REgional III Pramudi Utomo kepada Media Indonesia, mengatakan dalam pertandingan kali ini ada empat jenis kompetisi robot yaitu KRI, KCRI Beroda, KCRI Berkaki dan KCRI Battle.

"Pesertanya ada 54 kelompok, yakni KRI diikuti 12 tim dari lima PTN dan tujuh PTS, KCRI Beroda diikuti 20 tim dari enam PTN dan 14 PTS, KCRI Berkaki diikuti 15 tim dari tiga PTN dan 12 PTS serta KCRI Battle diikuti tujuh tim, dua dari PTN dan lima dari PTN," katanya.

Ia mengemukakan, lomba sejenis ini merupakan lomba yang sangat bergengsi karena akan mengadu kemampuan penguasaan Ilmu Robotika di kalangan mahasiswa.

Pramudi Utomo menambahkan, sebelum bisa berlaga di Yogyakarta, masing-masing tim harus lolos pada tingkat proposal, pengiriman video robot yang akan dipertandingkan dan setelah lolos baru mendapat undangan untuk berlaga di Yogyakarta.

Minat mahasiswa untuk menekuni robotika ini cukup tinggi. Menurut dia, kemampuan mahasiswa Indonesia di bidang ini juga sangat mengagumkan terbukti dengan kemampuan mereka memenangi berbagai lomba di tingkat internasional.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof Dr Rochmat Wahab dalam
pidatonya mengatakan, lomba ini menunjukkan penguasaan cabang ilmu tidak
hanya pada tataran teoritika saja tetapi juga pada tataran implementasi dan praktik.

Menurut Rektor, melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi itu diharapkan nantinya bisa berkembang dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. (AU/OL-9)


MediaIndonesia
0

Habibie Akan Panggil 48.000 Ilmuwan Indonesia di Luar Negeri

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA – Mantan Presiden BJ Habibie akan memanggil 48 ribu ilmuwan Indonesia yang saat ini tersebar di beberapa industri pesawat terbang di dunia. Mereka merupakan ahli pembuat pesawat terbang yang dahulu bekerja di bawah payung industri Dirgantara Indonesia. Para ilmuwan tersebut diharapkan bisa ikut membangun industri startegis dirgantara Indonesia kembali dan mengembalikan kejayaan industri tersebut di Indonesia.

“Sekarang sudah ada komitmen baik dari menteri, kita harus dukung itu. Itu menjadi tugas saya sebagai Eyang (Kakek),” papar Habibie di hadapan puluhan mahasiswa aktivis UGM pada Kamis (26/5).

Habibie juga menjadi Presidential Lecture pada puncak peringatan dies natalis UGM ke-62 dan sekolah pasca sarjana UGM ke 30. Habibie menyampaikan pidato berjudul 'Membangun Daya Saing, Tantangan Pilihan dan Kebijakan'.

Menurutnya, pasca tragedi pesawat MA 60, masyarakat dan pemerintah Indonesia rindu akan kejayaan industri dirgantara pada tahun 1990-an. Namun, keinginan tersebut diharapkan jangan sampai masuk ke perangkap untuk berpolemik seperti jaman dahulu sehingga industri dirgantara melemah.

Diakuinya, industri pesawat terbang dan kapal Indonesia sempat berjaya selama 40 tahun lebih. Namun tahun 1995 atas keinginan IMF, industri yang berhasil memperkerjakan 48 ribu ilmuwan tersebut harus ditutup dengan berbagai alasan. “Kita dibangkrutkan secara sistematis. Padahal kita sehat, pihak yang memiliki hutang itu pihak swasta. Itu siapa, ya mereka sendiri yang menanam investasi di sini,” tandasnya.

Namun, kata Habibie, kejadian tersebut sudah berlalu. Saat ini pemerintah nampaknya memiliki keinginan kembali untuk memajukan industri tersebut. Keinginan tersebut harus didukung oleh para ilmuwan-ilmuwan tadi. Karena setelah dilemahkan tahun 1995, industri dirgantara Indonesia hanya menyerap tiga ribu tenaga kerja saja.


Republika
0

DPR Setuju Konversi Utang PT DI Rp 3,8 Triliun

Jakarta - Komisi VI DPR menyetujui konversi utang PT Dirgantara Indonesia (PTDI)menjadi PMN (penyertaan modal negara) senilai Rp 3,8 triliun untuk memperbaiki posisi neraca keuangan perseroan. Nilai ini terdiri dari konversi utang Rp 1,42 triliun, serta penyertaan modal sementara Rp 2,38 triliun.

Hal ini disampaikan Direktur Keuangan dan Aircraft Integration PTDI, Budiman Saleh, usai rapat tertutup dengan Komisi VI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/5/2011).

"Tadi adalah persetujuan business plan, dan melegalkan PMN senilai Rp 3,8 triliun. Ini seperti swap, dan bersifat non cash," jelasnya.

Ia menambahkan, bentuk PMN non tunai ini bertujuan memperbaiki posisi keuangan perusahaan, dan menutup defisit kas per akhir 2011 yang diproyeksi mencapai Rp 675 miliar. Penyertaan modal sementara Rp 2,38 triliun juga langsung menyehatkan permodalan perseroan, dari sebelumnya defisit Rp 707 miliar.

Penyertaan modal juga mempengaruhi perbaikan ekuitas sebesar Rp 436 miliar dari revaluasi aset tanah dan Rp 18 miliar selisih nilai PMN Dana Talangan tahap tranche B.

"Ini agar neraca PTDI jadi baik. Ekuitas PTDI kalau ini dilakukan juga langsung surplus Rp 1,191 triliun," paparnya.

PTDI saat ini memiliki kapasitas, fasilitas produksi dan pengembangan yang terbatas. Kondisi ini karena sebagian besar permesinan telah berumur di atas 25 tahun.

Ini menyebabkan terjadi keterlambatan pengiriman pesawat hingga 6 bulan. Selain mesin yang uzur, 60% kapasitas hanggar telah berkurang akibat kecelakaan pesawat terbang. Juga tidak updatenya fasilitas pengembangan (software dan laboratorium).

Atas kondisi tersebut, perseroan menawarkan solusi revitalisasi fasilitas produksi dan optimalisasi dan utilitas kapasitas. Rencana upgrading ini diperkirakan membutuhkan dana investasi Rp 707 miliar.

Perseroan dalam rencana bisnisnya juga akan melakukan regenerasi dan dekomposisi SDM. Di mana saat ini 47% dari total karyawan (1.403 orang) akan pensiun di tahun 2011-2015. PTDI juga harus menanggung beban tetap SDM yang tinggi, atau sekitar Rp 314 miliar. Juga terdapat karyawan indirect 44%.(wep/dnl)


detikfinance
0

Remaja Indonesia Lebih Toleran

Jakarta (ANTARA News) - Di tengah mengemukanya keprihatinan akan pudarnya nilai-nilai Pancasila di Indonesia, sebuah hasil studi lembaga riset pasar global, TNS, membawa kabar yang menyejukan. Ternyata remaja Indonesia lebih toleran dalam beragama ketimbang remaja lain di kawasan Asia Pasifik.

Dalam riset yang mempelajari pengaruh Internet terhadap perilaku remaja di Asia Pasifik, TNS menemukan bahwa 58 persen remaja Indonesia mengaku memiliki teman dekat dari agama yang berbeda sementara di kawasan Asia Pasifik hanya 32 persen remaja yang berkawan dengan rekan berlainan keyakinan.

Namun toleran tidak berarti agama adalah hal yang dikesampingan dalam keseharian mereka. Dalam riset yang sama TNS juga menemukan bahwa 95 persen remaja Indonesia masih menganggap agama sebagai aspek terpenting dalam hidup.

"Agama memiliki peran sangat penting bagi remaja Indonesia, tetapi pada saat yang sama mereka lebih terbuka menerima perbedaan dibandingkan rekan seumuran mereka di negara-negara Asia Pasifik lainnya," kata Riko Rahman, TNS Indonesia’s Youth Champion.

Selain toleransi, remaja Indonesia pun memandang pentingnya pendidikan untuk membangun masa depan yang cerah. Sayangnya sekira 30 persen dari remaja Indonesia mengatakan tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi selepas tamat dari sekolah menengah karena kekurangan biaya.

Menanggapi kenyataan itu Irene Ariyani, Senior Client Advisor di TNS Indonesia, menganjurkan perbankan untuk menyediakan fasilitas pinjaman untuk pendidikan.

"Pinjaman untuk pendidikan penting untuk menciptakan pendidikan tinggi yang terjangkau sehingga remaja Indonesia bisa merealisasikan potensi mereka," ujar Irene. (Ber/S026)


ANTARAnews
0

Siswa SMP Olah Labu Jadi Listrik Alternatif

Semarang (ANTARA News) - Dua siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nasima Semarang, Jawa Tengah, mengolah buah labu air menjadi sumber listrik alternatif yang mampu menyalakan lampu "light emitting diode" (LED).

Penemuan Talitha Helga Safira dan Nurina Khansa Vasthi, kedua siswa tersebut dipertandingkan dalam "Wisata Energi dan Kompetisi Energi Alternatif Sahabat Lingkungan", di Semarang, Kamis.

Keduanya, yang kebetulan kakak-beradik itu, mempertandingkan karya inovatifnya dengan empat tim lain, pada kompetisi energi alternatif tingkat SMP yang digelar PT Indonesia Power Semarang.

Talitha, siswa kelas VIII SMP Nasima Semarang, menjelaskan temuannya itu diilhami dari tanaman labu yang banyak tumbuh di belakang rumahnya, namun selama ini hanya dimanfaatkan untuk masakan.

"Padahal, labu air sebenarnya memiliki kandungan elektrolit, yakni zat yang dapat menghantarkan arus listrik. Apalagi, setelah dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion-ion," katanya.

Mereka menamai temuannya itu "pembangkit listrik tenaga labu" (PLTL), dan mengaku harus melakukan percobaan sampai dua kali untuk mendapatkan daya listrik yang maksimal dari temuannya itu.

"Untuk membuatnya butuh beberapa komponen tambahan, seperti plat seng, plat tembaga, kabel, dan avometer yang dirangkai sedemikian rupa," tambah Nurina, sang adik yang duduk di kelas VII.

Keduanya mengaku temuannya tersebut memang masih sangat sederhana karena hanya mampu menghidupkan lampu LED, namun jika dikembangkan dimungkinkan bisa menjadi penghasil listrik yang lebih besar.

Berbeda dengan Talitha dan Nurina, tiga siswa SMP Karangturi Semarang, yakni Nathan Suryajaya, Henoch Kurnia, dan Jeremy Putra Wirjo menampilkan karyanya berupa pengolah limbah cair menjadi energi alternatif biogas.

Ketiganya adalah siswa kelas VII yang mengaku menciptakan karya itu karena terinspirasi melihat limbah cair dari Pasar Kobong Semarang, yang merupakan sentra penjualan unggas dan ikan.

"Setiap berangkat sekolah kami selalu melewati Pasar Kobong, bau kotoran ayam dan unggasnya sangat tidak mengenakkan. Kami bertiga jadi berpikir kenapa limbah-limbah ini tidak dimanfaatkan," kata Henoch.

Berbekal ide pemanfaatan limbah cair Pasar Kobong, mereka mengonsultasikannya dengan guru yang kemudian mengajak studi banding ke sentra peternakan sapi di Boyolali yang sudah mengolah kotoran sapi jadi biogas.

"Setelah memelajari cara kerja pengolahan limbah manjadi biogas di Boyolali, kami lantas menerapkannya dengan mengambil sampel limbah cair di Pasar Kobong Semarang, ya memang masih sederhana," katanya.

Ketua Panitia "Wisata Energi dan Kompetisi Energi Alternatif Sahabat Lingkungan", Darmawan Hendro, menyebutkan kompetisi itu memang digelar untuk memacu kreativitas siswa menciptakan energi alternatif.

"Ada lima finalis yang karyanya dipresentasikan dan dipraktikkan, yakni tim dari SMP Negeri 32, SMP Karangturi, dan tiga tim dari SMP Nasima Semarang. Dari lima tim ini akan dipilih yang terbaik," kata Hendro.(ANTARA)


ANTARAnews
0

Cari Solusi, Operator Sewa Masjid Bikin Menara BTS

INILAH.COM, Malang – Pejabat operator Indonesia mengatakan, menyewa lahan di menara masjid untuk memasang base transceiver station (BTS) merupakan solusi win-win. Seperti apa?

Manajer Operasi Lokal XL Eko Wahyu Nurhidayat mengatakan, membangun sebuah BTS biasanya butuh sembilan bulan dan melibatkan pengajuan beberapa permohonan. Namun menyewa menara masjid bisa menghemat dana dan membantu masjid secara finansial.

“Mambangun BTS merupakan bagian layanan pengguna, sembari membangun BTS, kami bisa membantu masjid,” ungkapnya.

Menyewa menara masjid guna melipatgandakan menara BTS selalu memiliki prospek solusi win-win, lanjutnya lagi.

Praktek semacam ini umum dijumpai di Malang sejak Hutchinson CP Telekom, operator Three, menjadi operator pertama yang menyewa menara Masjid Sabililah untuk memasang perlengkapan BTS pada 2006. [mor]


Inilah

0

7 Langkah Aman Berinternet Banking

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Internet banking, layanan perbankan di dunia maya ini semakin dilirik. Praktis, menjadi alasan mayoritas para penggunanya. Namun bagaimana soal keamanannya?

Pihak bank pasti telah memikirkan masak-masak sistem keamanannya sebelum mengeluarkan layanan e-Banking ke nasabah. Kini tinggal dari sisi pengguna, apakah mereka juga bisa menjaga kerahasiaannya?

Simak 7 langkah aman berinternet banking yang diramu detikINET dari eHow, Jumat (26/5/2011):

1. Hindari PC Umum
Jangan pernah mengakses akun internet banking Anda dari komputer yang ditempatkan secara umum. Dalam hal ini bisa warnet ataupun komputer-komputer yang banyak orang bisa mengaksesnya. Spyware yang ada di PC umum tersebut bisa mengintai transaksi Anda, dan kejadian paling apesnya adalah program jahat tersebut dapat mencuri data-data Anda.

2. Pengawasan Rutin
Lakukan pengecekan terhadap akun online bank Anda secara rutin. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada transaksi mencurigakan di rekam jejak akun Anda. Jika ada transaksi aneh, langsung lapor pada bank.

3. Perkuat Password
Gunakan password atau PIN yang tidak mudah ditebak. Password yang sulit ditembus adalah penggabungan dari huruf dan angka. Jangan pernah berpikir untuk menggunakan hari lahir Anda sebagai password, karena mudah ditebak dan orang banyak yang sudah tahu.

Akan lebih baik jika secara rutin Anda mengubah password tersebut. Sebuah perusahaan keamanan bahkan merekomendasikan untuk melakukan pengubahan password per tiga bulan.

4. 'Jangan Percaya' Bank atau Polisi
Jangan pernah mengumbar password atau kode keamanan lainnya kepada siapapun, termasuk jika yang meminta itu adalah pihak bank atau polisi. Bank mungkin sesekali akan menanyakan informasi pribadi, seperti tanggal lahir, nama tengah, atau nama ibu kandung Anda untuk melakukan verifikasi. Namun bank yang baik tidak akan atau tidak berhak untuk menanyakan PIN atau password rekening Bank nasabah.

5. Software Antivirus
Komputer yang Anda gunakan untuk melakukan transaksi e-banking juga harus dibekali sistem keamanan yang mumpuni, dalam hal ini adalah ketersediaan antivirus dan perangkat internet sekuriti. Sebab aplikasi penjaga ini akan melindungi pengguna ketika berselancar di dunia maya yang penuh dengan jebakan program jahat dan hacker.

Namun yang harus diingat adalah, lakukan update virus definisi dari software keamanan Anda. Sebab jika tidak terus diperbaharui akan menjadi percuma.

6. Kumpulkan Kuitansi
Hal ini sepele, namun ketika usai bertransaksi online, ada baiknya bukti-bukti transaksi elektronik tersebut dikumpulkan dalam satu file. Hal ini untuk proses verifikasi ketika ada transaksi-transaksi mencurigakan di rekening Anda.

7. Pencucian Uang
Hindari menggunakan akun rekening pribadi untuk beragam aktivitas transaksi bisnis yang melibatkan uang orang lain dalam jumlah banyak. Sebab, ini bisa dianggap sebagai aktivitas money laundering (pencucian uang) dan dilarang oleh hukum.( ash / rns )


detikInet
0

Industri Strategis Indonesia Masih Lumpuh

Mantan Presiden BJ Habibie.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com
— Sejak tahun 1995, industri strategis Indonesia lumpuh. Di sisi lain, keran impor justru semakin dibuka lebar-lebar dan masyarakat cenderung dididik untuk konsumtif.

Demikian pernyataan mantan Presiden Prof BJ Habibie, Kamis (26/5/2011), dalam presidential lecture "Pembangunan Daya Saing Bangsa, Tantangan dan Pilihan Kebijakan" di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. "Enam belas tahun sudah industri transportasi Indonesia sebagai salah satu industri strategis lumpuh. Sebanyak 48.000 ahli teknologi Indonesia dibubarkan begitu saja," ungkapnya.

Menurut Habibie, Indonesia sebenarnya sudah memiliki industri-industri strategis seperti PT Dirgantara serta PT PAL yang mampu memproduksi pesawat terbang serta kapal berkelas internasional. Namun, industri-industri strategis tersebut dimatikan secara pelan-pelan sebelum berkembang pesat dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia.

"Kini pintu ekspor dibuka lebar-lebar. Mal-mal yang sebagian besar memasarkan produk-produk luar negeri bertumbuhan. Masyarakat akhirnya justru dididik untuk semakin konsumtif," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, mantan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sugiharto mengungkapkan, antara tahun 2009 dan 2010 pertumbuhan jumlah kendaraan roda dua meningkat pesat dari 5,8 juta unit menjadi 7,5 juta unit, sedangkan kendaraan roda empat naik dari 486.000 unit menjadi 700.000 unit. Ironisnya, semuanya adalah produk impor.

Menyikapi hal ini, Habibie menegaskan, penguasaan teknologi merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Tanpa adanya industri-industri strategis dalam negeri, lapangan pekerjaan dan jam kerja akan sulit tersedia.

Ia mencontohkan, di Indonesia saat ini terdapat 51,2 juta usaha mikro dan kecil atau sekitar 98,9 persen dari total jumlah pelaku usaha. Sementara jumlah usaha kecil sebesar 1,01 persen, usaha menengah 0,08 persen, dan usaha besar 0,01 persen.

Namun, sumbangan produk domestik bruto justru sebagian besar berasal dari usaha besar sebesar 44,4 persen, usaha menengah 13,4 persen, usaha kecil 10,1 persen, serta usaha mikro dan kecil 32,1 persen.

Perkuat industri dalam negeri

Menyikapi keprihatinan ini, Habibie menilai, dengan penguasaan teknologi, produksi usaha mikro dan kecil di Indonesia harus ditingkatkan sehingga memiliki nilai tambah. Karena itu, dibutuhkan produk hukum untuk melindungi pasar domestik, insentif keringanan pajak pada semua produk padat karya, dan pembatasan ketat terhadap produk-produk impor.

Sugiharto menambahkan, sejak tahun 2004 hingga 2010 APBN untuk pengentasan rakyat kemiskinan naik pesat sekitar 500 persen dari Rp 18 triliun menjadi Rp 90 triliun. Akant tetapi, pertumbuhan ini tak berbanding linear dengan penurunan tingkat kemiskinan yang hanya turun sangat kecil dari 16 persen menjadi 13 persen.

"Pemberdayaan sumber daya manusia di Indonesia perlu ditingkatkan daripada sekadar mengandalkan sumber daya alam yang ada. Salah satunya dengan cara pengembangan industri strategis yang diharapkan mampu menumbuhkan lapangan pekerjaan serta nilai tambah produksi," ujarnya.


KOMPAS