Friday, 1 October 2010

Sumatera Barat Bangun Gedung Evakuasi Tsunami

PADANG - Mengantisipasi ancaman tsunami yang mengintai Kota Padang, pemerintah Sumatera Barat membangun gedung evakuasi atau escape building di belakang kantor gubernur di Jalan Sudirman, Padang. Gedung empat lantai senilai Rp 46 miliar ini diperkirakan tahan terhadap guncangan gempa di atas 10 pada skala Richter dan mampu menampung 3.500 warga untuk menyelamatkan diri bila terjadi tsunami.

Peletakan batu pertama gedung tersebut dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, kemarin, dan disaksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif. "Ini escape building pertama yang akan berdiri di Indonesia," kata Dody Ruswandi, Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Transmigrasi Permukiman Sumatera Barat. "Bangunan ini mengadopsi teknik bangunan antigempa dan escape building yang lazim digunakan di Jepang."

Bangunan tersebut dirancang khusus dengan percepatan gempa 0,5 kali gravitasi, sesuai dengan standar escape building di Jepang dan di atas aturan baru untuk gedung antigempa di Indonesia maksimal 0,4. Gedung evakuasi ini direncanakan selesai pada November 2011. Dua lantai terbawah akan digunakan untuk ruang perkantoran dengan dinding gampang jebol bila dihantam tsunami. Dua lantai teratas akan menjadi shelter yang bisa menampung ribuan pegawai kantor pemda dan penduduk sekitar bila terjadi tsunami.

Dengan menerapkan teknologi seismic base isolator, gedung ini dirancang mampu menahan gempa di atas 10 pada skala Richter. Di bawah fondasi ada karet khusus baja untuk meredam getaran.

Konstruksi tahan gempa, kata Dody, juga harus digunakan dalam pembangunan kembali gedung pemerintah yang rusak akibat gempa 30 September 2009. Teknologi yang sudah diterapkan di Jepang sejak 1995 itu akan diterapkan untuk tiga kantor lainnya, yaitu Rumah Sakit Dr M. Djamil Padang, kantor dinas pekerjaan umum dan transmigrasi-permukiman, dan kantor gubernur. "Dengan menerapkan teknologi baru di gedung ini, mudah-mudahan menjadi solusi infrastruktur gedung di Sumatera Barat atau Padang, sehingga investor tidak takut lagi berinvestasi," katanya.

Total biaya rekonstruksi akibat gempa 30 September 2009 mencapai Rp 6,4 triliun, termasuk Rp 897,4 miliar untuk pembangunan perkantoran. FEBRIANTI


korantempo

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...