Aswatini adalah profesor riset bidang demografi, khususnya ketenagakerjaan. Ia memfokuskan penelitiannya pada persoalan migrasi tenaga kerja Indonesia dalam pasar kerja global.
Subyakto adalah profesor riset bidang teknik bahan. Ia menekuni penelitian tentang teknologi pengembangan serat alam sebagai pengganti bahan industri perkayuan.
Adapun Rosichon Ubaidillah adalah profesor riset bidang zoologi. Dalam acara tersebut, dia menyampaikan orasi tentang taksonomi dan sistematika tawon parasitoid Euliphinae. Ia menjadikan subyek penelitiannya sebagai dasar pengembangan agen hayati untuk pengendalian hama pertanian.
Dalam sambutannya, Kepala LIPI Lukman Hakim mengatakan, jumlah profesor riset LIPI tahun ini sebenarnya di bawah target. Sebab, LIPI gagal mencetak profesor riset dengan jumlah terbanyak dibandingkan lembaga ilmu pengetahuan lain.
"Kita ingin menutup tahun ini supaya profesor riset LIPI yang terbanyak. Tapi ternyata kita masih disalip oleh pertanian yang kemarin melantik profesor riset yang ke 94 sampai 96," kata Lukman, yang memimpin langsung Majelis Pengukuhan Profesor Riset, di Kantor LIPI, Jakarta.
Lukman berharap LIPI pada tahun depan bisa lebih produktif mencetak profesor-profesor riset. Apalagi, secara persentase jumlah profesor riset di LIPI masih tertinggi secara nasional, yaitu 7,1 persen dari total 1.313 peneliti.
"Target kita 10 persen, yaitu struktur ideal untuk sebuah institusi riset," kata Lukman.
(MAHARDIKA SATRIA HADI)
• TEMPO.CO
0 comments:
Post a Comment