0

Burung Kutilang sebagai Sensor Bahaya Tsunami

shutterstock-Ilustrasi

Jakarta, KOMPAS.com - Tiga anak asal Papua, yaitu Demira Yikwa, Yohana Oprawiri, dan Albertina Beanal, menciptakan sistem peringatan dini tsunami dengan burung kutilang sebagai sensornya. Hasil karya tiga anak Papua tersebut dipamerkan dalam ajang Indonesia ICT Award (INAICTA) 2011 yang berlangsung pada tanggal 4-5 Oktober 2011 di Jakarta Convention Center.

Dalam sistem peringatan dini tsunami tersebut, burung kutilang ditempatkan di dalam sangkar yang telah dilengkapi dengan switching. Bagian switching pada sangkar dihubungkan dengan mikrokontroler, motor, lonceng, panel surya, dan aki sehingga bisa memberi peringatan saat sebuah tsunami akan terjadi.

"Burung itu suka panik. Waktu burung panik, dia akan berusaha keluar sangkar. Jadi akan menabrak-nabrak sangkar. Kalau burung menabrak, sangkar akan ada sinyal ke mikrokontroler yang lalu dikirim ke motor. Motor akan bergerak sehingga lonceng berbunyi," kata Demira menjelaskan cara kerja sistem peringatan dini yang diciptakannya. Menurut Demira, untuk membedakan kepanikan burung dengan kebetulan menabrak sangkar, mikrokontroler didesain sehingga hanya mengirimkan sinyal ketika burung sudah 10 kali menabrak.

Dengan mekanisme di atas, sistem peringatan dini tsunami ini mampu bekerja lebih akurat dan mencegah kepanikan penggunanya. Yang unik, sistem peringatan dini ini dirancang dengan sumber tenaga matahari sehingga ramah lingkungan. Bagian atas sistem dilengkapi panel surya yang terhubung dengan aki. Dengan rancangan sederhana dan ramah lingkungan, Demira mengatakan bahwa sistem peringatan dini ini bisa dipakai oleh banyak warga.

Mengungkapkan latar belakang pembuatan sistem peringatan dini ini, Demira yang ditemui Kompas.com hari ini mengatakan, "Papua juga bisa terkena tsunami. Alat ini bisa berfungsi membantu orang Papua. Saya memang tinggal di pegunungan, tetapi saya punya teman yang tinggal di pantai, jadi ini bisa untuk mereka."

Boleh jadi, sistem peringatan dini buatan Demira dan teman-temannya bisa menjadi alternatif. Menurut Demira, banyak sistem peringatan dini saat ini yang tak berfungsi dengan baik dan harganya pun mencapai miliaran. Dengan sistem peringatan dini buatannya, warga bisa memperoleh keselamatan dengan perangkat yang lebih murah.


KOMPAS
0

Lima Kesepakatan untuk Berantas Pencurian Pulsa

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO-Ilustrasi : Sejumlah orang berunjuk rasa di kantor pusat XL, Selasa (4/10/2011), berkait dengan pencurian pulsa.

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengatakan, pihaknya bersama para operator telekomunikasi di Indonesia telah sepakat untuk membasmi praktik pencurian pulsa dari layanan konten premium.

"Ada lima poin yang kami sepakati tadi, akan kita pantau terus pelaksanaannya di lapangan karena sudah sangat meresahkan masyarakat," kata Menteri Tifatul Sembiring di Jakarta, Rabu (5/10/2011).

Pihaknya didampingi Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) baru saja melakukan pertemuan dengan perwakilan operator untuk membahas kasus pencurian pulsa dari layanan konten premium yang belakangan ini semakin marak. Pertemuan dilaksanakan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, dipimpin oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo Gatot S Dewa Broto dan didampingi perwakilan BRTI, Danrivanto Budhijanto.

Operator telekomunikasi yang beroperasi di Indonesia meliputi Telkom, Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie, Axis, Smart, Hutchison, dan lain-lain pun mengirimkan perwakilannya untuk membahas persoalan tersebut. Rencananya, pertemuan serupa akan digelar kembali pada Selasa (11/10/2011) dengan skala yang lebih luas, dengan menghadirkan instansi lain yang terkait meliputi Kementerian Sosial, YLKI, kepolisian, Bank Indonesia, dan sejumlah LSM.

Lebih lanjut, Tifatul menjabarkan lima hal yang telah disepakati dalam pertemuan dengan operator.

Pertama, Kemkominfo meminta operator dan content provider (CP) untuk taat hukum dan, bagi yang terbukti bersalah, akan dikenai sanksi.

Kedua, operator harus benar-benar memberikan penjelasan kepada publik melalui televisi atau media cetak soal REG dan UNREG dari suatu pelayanan berbayar. Pemotongan pulsa pelanggan harus seizin pelanggan yang bersangkutan.

Ketiga, perlu dicatat bahwa nomor penggerus pulsa biasanya short character, seperti ABCD, sedangkan 08XXXXXXXX yang sering dikeluhkan adalah pelaku penipuan.

Keempat, sebanyak 60 content provider sudah di-black list, para operator tidak boleh lagi berbisnis dengan mereka. Hal ini sesuai laporan yang diterima BRTI dan regulator selama ini, yakni 7.000 pengaduan via nomor 159 dan lebih dari 90 persen sudah ditangani bersama operator.

Kelima, yang disepakati adalah jasa SMS premium yang positif dan mengikuti aturan hukum tetap boleh berjalan sebagai dukungan terhadap industri kreatif.

"Kita minta kepolisian memproses secara hukum terhadap dugaan penggerusan pulsa secara ilegal," ujar Tifatul.


KOMPAS
0

Ketika Harian "Kompas" Hadirkan Konten Media Sosial


iskandarjet-Kompasiana Freez edisi 25 Agustus 2011 dengan tema "Cerita Merah Putih".


KOMPAS.com - Salah satu fenomena yang muncul dari ledakan media sosial di Indonesia adalah hadirnya konten yang dibuat warga internet (netizen) di harian Kompas, koran dengan tiras terbesar di Indonesia. Setiap Kamis, Kompas menayangkan tulisan para blogger di lembar khusus bernama Kompasiana Freez.

Kehadiran Kompasiana Freez yang mengusung slogan "Esensi Bukan Sensasi" melengkapi parameter kehebohan media sosial yang sudah mendahuluinya, seperti tingginya jumlah pengguna Facebook Indonesia yang tercatat menduduki peringkat kedua dunia dan maraknya percakapan di Twitter dari Tanah Air, khususnya di kota-kota besar. Imbasnya, tema-tema khas Indonesia pun mewarnai trending topics (topik hangat) Twitter dalam banyak kesempatan.

Kompasiana Freez sendiri merupakan media sosial versi cetak pertama di Indonesia. Kontennya diambil dari tulisan warga di Kompasiana. Untuk menjaga kualitas dan validitas konten, Kompasiana memberlakukan sistem verifikasi akun untuk setiap Kompasianer (blogger Kompasiana) yang ingin menominasikan tulisannya ke Freez. Setelah itu, setiap tulisan dengan tag "freez" otomatis tayang di microsite Freez (http://freez.kompasiana.com).

Setiap minggu, Freez yang terbit perdana akhir Juli 2011 lalu melempar satu tema obrolan yang akan dijadikan topik utama di lembar Freez edisi berikutnya. Tema yang diangkat adalah tema yang ringan dialami banyak orang, seperti "Cerita Merah Putih", "Jodoh Online", "Gaji Pertama", dan "Sahabat Digital".

Di luar topik utama, Freez juga menayangkan tulisan-tulisan seputar gaya hidup yang dibingkai dalam beberapa rubrik, mengacu ke rubrikasi yang ada di Kompasiana. Yaitu rubrik Rehat (seputar dunia hiburan), Tren (gaya hidup), Wisata (cerita jalan-jalan), Media Sosial (fenomena media sosial), Gadget (ulasan produk), Fiksi (cerita mini), dan Sosok (profil warga inspiratif).

Selain itu, juga ditayangkan satu kicauan menarik di Twitter yang sesuai dengan topik yang sedang diangkat.

Dalam konteks jurnalisme warga (citizen journalism), kehadiran Kompasiana Freez merupakan pengembangan konten yang cukup signifikan, dari sekadar melibatkan pembaca di internet menuju ke arah pelibatan masyarakat lebih luas.

Steve Outing, lewat tulisannya yang cukup populer, "The 11 Layers of Citizen Journalism", menyebutkan, beberapa media massa sudah mencoba menghadirkan versi cetak dari konten media warga yang berdiri sendiri. Salah satu keuntungan dari model konten seperti ini, tulis Outing, adalah peluang mendapatkan penghasilan tambahan untuk surat kabar yang merambah ke jurnalisme warga.

Ke depan, Kompasiana Freez akan dikembangkan dengan menyajikan konten-konten yang lebih variatif dan inspiratif. Konten cetak yang sebelumnya bersifat satu arah, lewat model media sosial versi cetak ini, bisa diubah menjadi dua arah dan melibatkan masyarakat pembaca dalam menentukan konten apa yang ingin dibaca esok (content on demand).

Walhasil, euforia media sosial yang sedang membuncah di kalangan pengguna internet tidak sekadar memindahkan percakapan dan interaksi sosial dari dunia nyata ke dunia digital yang cenderung mubazir dan konsumtif, tetapi juga mampu menghasilkan konten-konten yang lebih beragam dari masyarakat luas.


KOMPAS
0

PT DI-EADS produksi pesawat C-295

Pesawat C 295 mendarat dengan mulus di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (4/10). (ANTARA/M Agung Rajasa/Koz/pd/11.)

Jakarta (ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia dan European Aeronautic Defense and Space (EADS)-CASA Spanyol bekerja sama membuat pesawat angkut militer ringan C-295.

"Pesawat C-295 ini merupakan hasil pengembangan dari CN-235. Hanya saja badannya diperpanjang 3 meter, tapi wing-nya sama, dan memiliki engine yang lebih besar," kata Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, usai bertemu CEO Airbus Military dan Wakil Menteri Pertahanan di Kementerian Pertahanan, di Jakarta Selasa.

Kedua pihak sepakat untuk membuat enam hingga sembilan pesawat.

Sebagian pesawat akan dibangun EADS-CASA di fasilitas pabrik pesawat terbang milik Airbus Military di San Pablo, Sevilla, Spanyol.

Pesawat CN-235 merupakan buah karya bersama PT DI kala masih bernama PT Nurtanio dengan CASA, sedangkan untuk C-295 yang mengudara pertama kali pada 1998 berbobot 50 persen lebih tambun dari pendahulunya, termasuk dibekali mesin PW127G turboprop besutan Pratt & Withney.

Khusus untuk pembuatan C-295, lanjut Budi, sebanyak tiga unit akan dikerjakan di pabrik pesawat terbang PT DI dan sisanya di Spanyol.

Budi menjelaskan, varian C-295 memiliki daya angkut hingga 9,2 ton dan masuk kategori medium military lift. Pesawat C-295 ini lebih efisien dalam hal perawatan dan penggunaan bahan bakar, yaitu mampu terbang 5.300 kilometer dengan membawa bahan bakar hingga 4,5 ton.

Selain itu, EADS-CASA juga sudah berhasil mengembangkan varian C-295 MPA untuk patroli maritim dan C-295 AEWCS dengan kemampuan pesawat peringatan dini dilengkapi radar di badan pesawat yang mampu berputar 360 derajat.

"Dengan model ini, kami bisa masuk ke pasar luar negeri. Karena kalau hanya mengandalkan di dalam negeri, tidak akan mencukupi (kebutuhan PT DI)," kata Budi.

Dia menambahkan, pesawat ini menjadi "the best selling medium airlifter" karena paling banyak diminati pasar.(T.R018)



ANTARAnews
0

RIM Siap Bangun Institut dan Research Center di Indonesia

Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa Research In Motion (RIM), produsen BlackBerry, akan menginvestasikan dananya di Indonesia.

Investasi RIM ini ditujukan untuk membangun RIM Application Institute dan research center di Indonesia.

“Vice Presiden RIM, dia mengatakan pada saya, dia akan invest di Indonesia segera. Dan saya katakan silakan untuk aplikasi, membangun research center, lalu membangun institut untuk aplikasi yang marketnya untuk dunia,” ungkap Hatta, usai melakukan pertemuan dengan Vice President Government Relations RIM, Dave Pryce di kantor Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (3/10/2011).

Lanjut Hatta, kesepakatan ini akan ditandatangi pada November mendatang. Untuk membangun RIM Application Institute dan research center, RIM akan melibatkan beberapa universitas.

“Dan ini real investasi. Dia menjelaskan kalau di Malaysia dia tidak melakukan investasi. DI Malaysia cuma tempat perakitan saja,” demikian Hatta menjelaskan.

Nilai investasi? “Dia belum, (tapi) November akan datang akan menyampaikan kira-kira konsepnya itu tadi,” jelas Hatta.

Pembuatan pabrik langsung? “Aplikasi. Investasinya soal aplikasi. Software. Jadi bukan membuat hardwarenya. Menurut saya itu besar dan men-create semacam suatu technopreneur, (wirausaha bidang teknologi), jadi mencreate wirausaha-wirausaha teknologi. Dan akan bekerja sama juga dengan beberapa perguruan tinggi,” Hatta menguraikan.

Hatta memastikan bahwa pihak RIM tidak mengajukan permintaan khusus atas investasi mereka di Indonesia. “Tidak ada. Mereka sudah tahu semua apa yang kita berikan,” demikian Hatta menjelaskan.


Tribunnews
0

Bagaimana Hacker Meng-crack Data Enkripsi?

BEUNOS AIRES - Data Enkripsi adalah kunci utama untuk keamanan internet. Setiap kali Anda log-in ke akun email atau sebuah situs, kemungkinan besar browser sudah dilindungi dengan teknologi enkripsi ini atau biasa disebut dengan TLS (Transport LaYer Security).

TLS ini pertama kali dikembangkan pada 1999 sebagai perbaikan dari SSL (Secure Socket Layer) enkripsi 3.0, TLS 1.0 digunakan sebagai bagian dari enkripsi HTTPS yang menjadi standar Web untuk mengenkripsi data.

Hampir semua situs web dan browser menggunakan TLS untuk mengamankan informasi yang ditransfer antara pengguna internet dengan situs yang dikunjungi.

Peneliti keamanan Thailand Duong dan Juliano Rizzo mengaku telah meng-cracking data ekripsi TSL 1.0 hanya dengan menggunakan sniffer (memonitor paket data di jaringan) dan sedikit kode JavaScript.

Sebagaimana dilansir PC World, Rabu (5/10/11), Duong dan Juliano melakukan demonstrasi langsung menggunakan BEAST (Browser yang digunakan untuk mengeksploitasi SSL/TLS) di Konferensi Keamanan Ekoparty Buenos Aires selama pertengahan September.

Cracking data ini dimulai dengan kode JavaScript yang menginfeksi browser ketika seorang pengguna internet meng-klik sebuah link yang tidak jelas atau mengunjungi situs web yang berbahaya.

Ketika BEAST menginfeksi browser, maka monitor akan melakukan pertukaran data dengan website enkripsi. Biasanya ini dengan memasukkan blok dari plain-teks ke dalam data.

Setelah 5-10 menit BEAST menginfeksi browser, menurut laporan Rizzo kepada The Register, BEAST biasanya berhasil meng-cracking kode pada data enkripsi tersebut. Kemudian data tersebut digunakan untuk mengatur data enkripsi rahasia yang tersimpan di cookie komputer.

Sebelum mendemonstarisakan cracking tersebut, Duong dan Juliano telah memberitahukan kepada pengembang browser seperti Firefox dan Internet Explorer. Semoga dengan publisitas cracking data enkripsi ini mendorong server dan pengembang browser untuk mengupgrade sistem enkripsi mereka.

Windows pun telah berjanji untuk melindungi data mereka dari BEAST ini. Sedangkan untuk Chorme, Ahli Kapersky Lab, Kurt Baumgartner mengatakan bahwa Chrome tidak perlu terlalu khawatir dengan cracking tersebut karena sumber data Chromium sudah dilindungi dari eksploitasi ini tiga bulan lalu.

Pengembang browser Dapat menggunakan TLS 1.1 atau 1.2 yang secara toritis kebal terhadap serangan seperti BEAST Selain itu browser seperti Chrome atau Facebook Connect API dapat melindungi data mereka dari BEAST dengan menghindari malware dengan mengembangkan browsing aman, seperti tidak membuka link-link yang tidak dipercaya. (tyo)


Okezone
0

Waspadai Penyebab Tagihan Listrik Membengkak


Shutterstock
Ilustrasi


DENPASAR, KOMPAS.com
-- Pemborosan listrik dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan tagihan bulanan membengkak. Upaya penghematan yang efektif sebenarnya dapat dimulai dengan melakukan hal-hal sepele di rumah.

"Banyak orang tidak sadar menggunakan barang rumah tangga dengan tidak semestinya," kata Co-Team Leader Energy Efficiency in Industrial, Commercial and Public Sector (Eincops) Melany Tedja, Selasa (4/10/2011) di Denpasar, Bali.

Mesin pendingin ruangan (AC), misalnya, membutuhkan tambahan daya sebanyak 6 persen ketika suhu diturunkan setiap satu derajat. Oleh karena itu, penghematan dapat dilakukan dengan memasang suhu ideal 24-25 derajat Celcius.

Suhu ideal itu dapat optimal dirasakan jika ruangan tertutup rapat. AC juga tidak lagi boros energi apabila filter dan coil AC rutin dibersihkan.

Pemborosan energi juga sering terjadi pada penggunaan lemari es. Tanpa disadari, sebanyak 7 persen energi terbuang apabila pintu lemari es terlalu sering dibuka atau terlalu lama terbuka.

Lemari es tua yang berusia di atas 10 tahun juga semakin boros energi. Bahkan, peningkatan kebutuhan dayanya bisa mencapai 75 persen dan sebaiknya diganti.

Peralatan lainnya yang sering disarankan kepada masyarakat, kata Melany, adalah lampu hemat energi. Dibandingkan lampu pijar, lampu hemat energi ini mampu menghemat lebih dari 50 persen energi.

"Intinya pemborosan energi itu lebih disebabkan faktor perilaku manusianya dan ini harus segera diubah," kata Melany.


KOMPAS
0

Hadiri Pameran Karya Pemenang E-idea



E-Idea (British Council, LRQA) Konsep Cyclus karya Satoshi Yanagisawa, salah satu pemenang E-Idea dari Jepang.

JAKARTA, KOMPAS.com
- Para pemenang kompetisi E-Idea yang diselenggarakan British Council akan melakukan pameran hasil penelitian mereka. Selama satu hari penuh, 40 hasil penelitian dari 7 negara yang memenangkan kompetisi E-Idea di negara masing-masing ini akan dipamerkan di Jakarta. Pameran terbuka untuk umum sejak pukul 08.00 hingga 20.00 WIB di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (5/10/2011).
Karya pemenang E-Idea dari Indonesia yang akan dipamerkan adalah Konversi Tabung Gas untuk Angkot oleh Aria Widyanto, Teknologi Blue Heart Ocean oleh Nugroho Wiratama, Sepeda Ramah Lingkungan Serba Guna oleh Gustinov Briliant Aji, Rehabilitasi Lahan Pertanian oleh Anton Abdul Fatah, Kampanye Diet Kantong Plastik oleh Vanessa Letizia, Serat Kelapa untuk Medium Revegetasi Lahan Bekas Tambah oleh Arif Nugroho, Teknologi Memadamkan dan Menyalakan Listrik Lewat SMS oleh Alfadho, dan Green Flame oleh Ahmed Tessario.

Karya pemenang E-Idea dari Australia adalah Origami Farms oleh Stephen Mushin, Lampu Medis Bertenaga Matahari oleh Michael O'Brien, Electric Postie Bikes oleh Will Wansey, dan Sustainable Design oleh Nerida Lennon.

Karya pemenang E-Idea dari China adalah Kantong Belanja yang Bisa Digunakan Berkali-kali oleh Zhang Chao, Fashion Daur Ulang A Bu oleh Shi Yanhong, V-Roof oleh Huang Ke, Boneka Kaus Kaku Bu San Bu oleh Chen Li, Konsep Festival Musik Lingkungan Tianjin oleh Wang Xuan, dan Re-Light oleh Yu Jia.

Karya pemenang E-Idea dari Jepang adalah proyek Kerjasama Kuda dengan Manusia oleh Tatsunori Kikuchi, Cyclus oleh Satosi Yanagisawa, Jelajah Sawah dengan Sagways oleh Taishi Azuma, Tie for Change oleh Hiromi Morimoto, Energy Literacy Platform oleh Suichi Isibashi, dan Sekolah Seni FunFam oleh Tsuneyoki Fujioka.

Karya pemenang E-Idea dari Korea adalah Tempat Sampah Tenaga Surya oleh Seungjae Lee, Green-Agriventure oleh Yisheul Shin, Eco-Habit Project untuk Pelajar oleh Hyosun Kang, konsep Taman Bermain Ramah Lingkungan oleh Kibeom Park, Penyangga Buku dari Gantungan Baju Besi oleh Jihong Yeom, dan Rebirth Project Jinhwa Kim.

Karya pemenang E-Idea dari Thailand adalah konsep Cara Mudah Hidup Hijau oleh Chontira Thipaksorn, Konsep Pertanian oleh Kanadej Thamanoonragsa, Pemilahan Sampah dan Daur Ulang Biowaste oleh Jantima Pipit Soontorn, Pemanas Kreatif untuk Papan Partikel oleh Saengabha Srisopaporn, Pupuk Organik oleh Khwankhao Sinhaseni, dan Konsep Memancing Oksigen dengan Spesies Antagonis Trichoderma pada Hutan Bakau oleh Sudarat Chomroong.

Karya pemenang E-Idea dari Vietnam adalah konsep Membuat Kompos di Rumah oleh Dao Huu Binh, Excavatus oleh Vu Tu Nam, Green Health oleh Nguyen Thi Ngoc Anh, Daur Ulang Sampah Sekolah untuk Menghijaukan Bangunan, konsep Organic Agriculture Forum oleh Pham Nhu Trang, Taman Vertikal oleh Nguyen van Quy.


KOMPAS