0

Indosat Gelar Bursa Gadget di 9 Kota Besar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indosat Tbk menghadirkan layanan Indosat Internet di ajang Bursa Gadget Ramadhan Penuh Senyum yang berlangsung mulai Jumat (12/8) di 9 kota besar yang mencakup Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Medan dan Makasar.

"Indosat Internet adalah layanan akses internet terbaru berkecepatan tinggi dari Indosat. Indosat Internet memudahkan pelanggan untuk selalu terhubung dengan teman dan keluarga serta terkoneksi dengan social network, musik dan entertainment,” kata Laszlo Barta, Director and Chief Commercial Officer Indosat saat launching bundling paket Indosat Internet pada tanggal 12 Agustus 2011 bersamaan dengan penyelenggaraan Bursa Gadget Ramadhan Penuh Senyum.

Bursa Gadget Ramadhan Penuh Senyum memberikan penawaran bagi pelanggan yang ingin memiliki modem paket Indosat Internet dengan harga spesial Rp. 329,000,-. Modem Indosat Internet memiliki kelebihan berupa kecepatan hingga 7,2 Mbps yang dilengkapi dengan fitur Plug And Play Instantly (pertama di Indonesia).

Plug and Play adalah yaitu fitur dimana modem langsung tersambung dengan jaringan internet tanpa menekan tombol “connect”, 15 detik setelah USB modem disambungkan ke komputer.

Selain itu modem ini tidak memerlukan perangkat lunak untuk instalasi (driver free) dan menggunakan Web base User Interface yang dilengkapi pilihan menu untuk langsung mengakses ke situs jejaring sosial, memungkinkan pelanggan menikmati dunia internet lebih cepat dan nyaman.

Selain modem, paket bundling tersebut sudah mencakup paket gratis berlanggan internet unlimited selama 2 bulan dengan kuota pemakaian wajar sebesar 1 GB dan kecepatan hingga 1 Mbps, ditambah gratis 300 SMS.

Menandai kehadiran Indosat Internet ini, Bursa Gadget juga menawarkan paket Bundling dengan tablet smartphone dari merk terkenal seperti Samsung Galaxy Tab, BlackBerry Playbook, HTC Flyer, Nexian Genius dan ZTE Blade. Dalam Event bursa gadget ini, Pelanggan akan mendapatkan harga menarik yaitu diskon hingga Rp 1 juta.

Kelebihan lain yang dapat diperoleh pelanggan yang membeli paket bundling Indosat Internet adalah tambahan kuota pemakaian wajar menjadi dua kali lipat (2GB) dan 150 SMS per bulan untuk setiap perpanjangan paket browser bulanan selama 4 (empat) bulan berturut-turut. Promo ini berlaku mulai 10 Agustus 2011 sampai dengan 10 Januari 2012.

Indosat Internet tersedia dalam bentuk kartu Perdanadan harga paket mulai dari Rp 5.000. Pelanggan dapat menikmati kenyamanan untuk selalu terhubung ke berbagai sosial network seperti facebook, twitter, linked in , MSN, YM dan Gtalk, serta ketersediaan berbagai aplikasi entertainment seperti game online dan backstage.



Tribunnews

0

Industri Kreatif di Mata Ridwan Kamil

Ridwan Kamil saat didaulat menjadi ikon Sony Vaio.

KOMPAS.com - Ridwan Kamil, seorang dosen arsitektur Institut Teknologi Bandung yang juga aktif dalam kegiatan sosial, adalah praktisi industri kreatif Indonesia yang telah mendunia. Proyek-proyek besar di berbagai negara telah dipegangnya, di antaranya Marina Bay Waterfront Master di Singapura, Sukhotai Urban Resort Master Plan di Bangkok, Ras Al Kaimah Waterfront Master di Qatar, juga District 1 Saigon South Residential Master Plan di Saigon, Shao Xing Waterfront Masterplan (China), Beijing CBD Master plan, dan Guangzhou Science City Master Plan.

Bagaimana pandangan seorang Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil tentang Industri Kreatif dan perkembangannya di Indonesia? Pada Kamis (28/7/2011) lalu, KOMPAS.com berkesempatan melakukan wawanca dengan Master of Urban Design dari College of Environmental Design, University of California, Barkeley ini.

Menurut Mas Emil, orang yang kreatif itu seperti apa?

Menurut saya, orang kreatif adalah orang yang bisa mengembangkan ide-ide kreatif untuk memecahkan permasalahan yang ada di sekitarnya. Ide kreatif selalu bermula dari masalah. Orang kreatif adalah yang bisa memecahkan masalah-masalah tersebut dan menciptakan solusinya dengan cara yang berbeda.

Bagaimana mengembangkan idea kreatif agar bisa menjadi bisnis?

Bisnis kreatif itu terbagi menjadi dua, yakni yang berbasis produk dan menjual jasa (ide). Orang yang telah memiliki ide kreatif tinggal memilih mau menjual produk yang diproduksinya sendiri, atau menjual idenya untuk dikembangkan oleh orang lain. Dunia kreatif itu level kepuasan bisnisnya beda, kadang tidak semata diukur dengan seberapa banyak uang yang dihasilkan, tetapi bagaimana ide kreatif tersebut berguna bagi lingkungan sekitar.

Bagaimana pendapat Mas Emil tentang perkembangan Industri Kreatif di Indonesia?

Menurut saya, Indonesia punya banyak sekali sumber daya manusia dengan ide kreatifnya masing-masing. Hanya sangat disayangkan, hingga kini masih terbentur dengan masalah modal karena perbankan kita masih belum bisa memberikan pinjaman tanpa jaminan. Apa yang bisa dijaminkan dari orang kreatif? Ide? Impian? Industri kreatif masih kurang dipahami secara benar oleh pemerintah. Orang-orang kreatif di Indonesia lahir dari pergaulan, bukan dari pendidikan.

Sampai saat ini bahkan yang mendukung Industri Kreatif kita adalah Kementrian Perdagangan, padahal itu sudah berbentuk produk. Menurut saya, pendidikan di Indonesia, dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional juga harus berperan dalam pengembangan industri kreatif dari sumber daya manusia sejak di bangku sekolah. Tapi saking kreatifnya, orang Indonesia bisa belajar dari mana saja (pergaulan sehari-hari, berita, sosial media), juga mendapat dana dari mana saja, salah satunya Angel Investor. Untuk Join Venture saya rasa di Indonesia belum begitu banyak, bahkan jarang. Industri Kreatif kita masih bergantung dengan Angel Investor.

Apakah Sumber Daya Manusia di Indonesia bisa bersaing di dunia global?

Sampai saat ini situasi bisnis kita belum mengglobal menurut saya, namun sudah dalam proses menuju kesana. Jadi dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, Indonesia akan mengalami perkembangan dari Industri Kreatif. Kekuatan Negara akan bergantung kepada kelas menengah yang menguasai pendidikan dan teknologi. Mereka tidak lagi bicara sulitnya mendapat dana dan dukungan pemerintah, tetapi sudah bisa menjalankan sendiri bisnis kreatifnya dengan cara-cara kreatif. Mereka bahkan bisa memilah Angel Investor mana yang tepat untuk mendukung bisnis mereka. Bukan hanya dari sisi bisnis dan keuntungan semata, namun Angel Investor akan digiring untuk mempunyai idealisme sosial.

Bagaimana agar Industri Kreatif di Indonesia bisa cepat berkembang?

Orang-orang dengan ide kreatif harus percaya diri untuk memaparkan idenya. Jangan malu untuk mempublikasikan ide, membaginya melalui sosial media. Hadir dalam berbagai seminar dan bangun jaringan sesudahnya. Saya merasakan sendiri, 25 persen pekerjaan yang sekarang saya pegang, saya dapatkan setelah menjadi pembicara seminar atau menghadiri event-event yang bisa memperluas jaringan. Jaringan yang luas bisa mempermudah mendapatkan kepercayaan orang untuk memberikan modal atau untuk tawaran kerja sama.

Seberapa besar pengaruh teknologi terhadap perkembangan industri kreatif?

Sangat besar menurut saya. Ide tidak akan menyebar tanpa bantuan teknologi. Contohnya saya, yang selalu membagikan ide di Twitter melalui Kultwit (kuliah Twitter). Saya juga menampilkan karya arsitektur saya melalui foto-foto di Facebook. Saya menulis di blog. Orang kemudian bisa mengenal saya dan ide-ide saya dari berbagai media sosial tersebut dan pekerjaan pun berdatangan dari situ. Teknologi bisa dimanfaatkan untuk mengglobalisasikan ide dan karya sehingga orang lain bisa lebih mengenal kita dan apa yang kita kerjakan.

Mungkinkah akan muncul perusahaan sekelas Microsoft, Google, atau Apple dari Indonesia?

Bisa, saya yakin Indonesia akan punya perusahaan sebesar itu. Sekarang yang harus dilakukan adalah membangun percaya diri terhadap ide yang sudah ada. Tetapkan mindset yang tidak shorten, artinya jangan melulu memiliki tujuan finansial. Industri Kreatif harus memiliki extra value bagi kehidupan. Hal ini yang dulu juga dilakukan Google dan Facebook.

Bagaimana pandangan Mas Emil tentang akuisisi perusahaan asing terhadap perusahaan start-up Indonesia?

Untuk beberapa kasus saya melihat masih terlalu cepat, saya tak mau menyebut siapa dan perusahaan apa. Artinya, jika masih bisa ditahan, mengapa tidak ditahan dulu? Kita memang butuh pengembangan usaha, tetapi menyerahkan perusahaan kepada perusahaan asing tentu butuh berbagai pertimbangan. Kalau keputusan diambil karena ingin membuat perusahaan kita lebih mengglobal, ya boleh-boleh saja. Akuisisi bisa membantu perusahaan kita lebih dikenal dunia internasional. Tapi kalau motivasinya uang, lebih baik ditahan dulu sampai menemukan angka yang betul-betui tepat untuk menghargai kerja keras dan kreativitas Anda.

Mas Emil sudah memegang berbagai megaproyek di beberapa negara. Bisa ceritakan prosesnya, atau bagi tips agar bisa seperti itu?

Percaya diri dengan ide kreatif kita, perluas jaringan, manfaatkan teknologi untuk menyebarluaskan ide-ide dan karya, juga bangun tim yang bisa memperkuat visi-misi kita. Tim harus lengkap, berisikan orang-orang yang menguasai teknologi, bisnis, pemasaran, agar bisa saling dukung.



KOMPAS
0

Cara Memajukan Industri ICT di Indonesia

ICT di Indonesia berpotensi untuk maju, berkembang dan merambah pasar luar negeri.



Industri ICT di Indonesia juga berpotensi untuk maju, berkembang dan merambah pasar luar negeri. Syaratnya, pemerintah perlu memberikan kemudahan dan membuat kebijakan yang mendukung. (Ilustrasi)



VIVAnews
- Sekitar 40 tahun lalu, pemerintah Taiwan mendorong industri yang ada di negeri itu untuk melakukan ekspor. Hasilnya, saat ini, sekitar 80 persen produk yang dibuat oleh perusahaan dari berbagai skala asal Taiwan dijual ke luar negeri. Apa rahasianya?

Menurut James Chen, Direktur Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) yang menangani promosi brand Taiwan secara Global, pemerintah Taiwan sangat mendukung industri teknologi informasi di sana.



“Perusahaan-perusahaan, termasuk perusahaan baru atau yang masih berskala kecil, tidak perlu menginvestasikan banyak anggaran untuk melakukan riset dan pengembangan,” kata James di Jakarta. “Pemerintah yang melakukan penelitian teknologi. Hasilnya ditransfer ke pihak swasta,” ucapnya.



Selain itu, kata James, pemerintah juga menyediakan anggaran bagi perusahaan-perusahaan swasta untuk mempopulerkan merek mereka. Salah satunya adalah lewat TAITRA.



“Institusi ini merupakan institusi semi pemerintah yang berada di bawah departemen perdagangan, namun mendapatkan dukungan penuh,” kata James. “Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan yang sudah tergabung dalam TAITRA dan sudah mendapatkan penghargaan Taiwan Excellence, artinya produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut kualitasnya dijamin oleh pemerintah Taiwan,” ucapnya.



Dari sisi kemudahan, kata James, pemerintah Taiwan juga memberikan solusi lengkap bagi perusahaan yang ingin berdiri ataupun mengembangkan usahanya. “Pemerintah menawarkan keringanan pajak bagi perusahaan-perusahaan,” kata James.



Tidak hanya pajak, kata James, pemerintah juga membebaskan tanah dengan harga yang lebih murah bagi mereka yang ingin mendirikan perusahaan. “Misalnya di kawasan Hsinchu, Taichung, dan Hainan,” ucap James. “Di kawasan-kawasan ini, pemerintah menyediakan lahan untuk dijadikan pusat-pusat riset hardware dan pengembangan dengan konsep science park. Adapun di Taipei sendiri terdapat software department zone,” ucapnya.



Dari sisi edukasi, pemerintah juga sudah menggelar sekolah menengah kejuruan dan juga universitas teknologi bagi warga yang lulusannya akan diserap oleh industri tersebut.



Lewat TAITRA, mulai tahun 2010, industri yang bergabung didalamnya dibantu untuk merambah pasar konsumen atau business to consumer (B2C) dari sebelumnya fokus ke pasar bisnis atau business to business (B2B). Kalau tahun 2010 lalu mereka diboyong merambah India, Indonesia, dan Vietnam, tahun 2011 ini TAITRA akan mengkampanyekan perusahaan-perusahaan yang bergabung di sana ke pasar China.



Lalu, bagaimana dengan di Indonesia?



Menurut James, industri ICT di Indonesia juga berpotensi untuk maju, berkembang dan merambah pasar luar negeri. “Syaratnya, pemerintah perlu memberikan dukungan bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Selain itu, kebijakan pemerintah juga sangat penting untuk mendorong keberhasilan mereka,” ucapnya.





VIVAnews

0

Telkomsel Raih Penghargaan Merek Terfavorit Kaum Wanita

Suasana booth utama Telkomsel di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2011. Telkomsel berhasil meraih penghargaan Booth Terbaik atas prestasinya melayani pelanggan selama penyelenggaraan PRJ 2011. Selain itu, Telkomsel juga berhasil membukukan 110.000 transaksi



REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Telkomsel kembali meraih penghargaan sebagai merek terfavorit pada ajang "Indonesia's Most Favorite Women Brand 2011" yang diadakan lembaga riset pemasaran MarkPlus Insight dan Majalah Marketeers.



"Penghargaan sebagai merek terfavorit ini merefleksikan tingginya kepercayaan wanita Indonesia yang menggunakan produk-produk Telkomsel untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya," kata VP Product Marketing Telkomsel, Lindayanti Harjono, di Denpasar, Kamis.



Menurut dia, pengakuan dari hasil survei itu tentunya semakin memacu pihaknya untuk terus menyediakan layanan-layanan yang sesuai dengan mobilitas pelanggan wanita Telkomsel yang saat ini jumlahnya sekitar 55 persen dari seluruh pelanggan Telkomsel.



Survei terhadap konsumen wanita Indonesia yang dilakukan MarkPlus Insight pada tahun 2011 ini meneliti gaya hidup wanita, terutama merek yang mereka pilih dan gunakan dalam aktivitas sehari-hari.



MarkPlus Insight menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dalam melakukan survei terhadap 2.150 responden wanita berusia 16 hingga 50 tahun dari berbagai strata sosial ekonomi di 10 kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Palembang, Pekanbaru, dan Banjarmasin.



Dalam survei yang melibatkan ratusan merek dari puluhan kategori produk consumer goods ini, Telkomsel terpilih sebagai merek terfavorit versi wanita Indonesia untuk kategori penyedia layanan selular dengan persentase 53,8 persen, jauh di atas Indosat (25,1 persen) maupun XL Axiata (12,1 persen).



Dalam upaya memenuhi kebutuhan gaya hidup wanita Indonesia, sejak tahun lalu Telkomsel menyediakan layanan konten Dunia Wanita.



Melalui akses menu *468#, pelanggan dapat menikmati beragam info dan tips seputar wanita, antara lain tren lifestyle Miss Jinjing, tips cantik dan sehat dr. Sonia Wibisono, tips keluarga dan anak bersama Kak Seto, serta resep masakan ala Farah Quinn.



Sementara Waizly Darwin, Chief Operations Majalah Marketeers mengatakan, Telkomsel terbukti mampu mengembangkan strategi pemasaran untuk memahami kebutuhan wanita, baik dari sisi value, gaya hidup dan perilaku dalam menggunakan layanan selular.



"Dalam survei yang kami lakukan, Telkomsel menjadi yang paling difavoritkan wanita Indonesia, khususnya di beberapa daerah di luar Pulau Jawa berkat promo tarif layanan yang murah serta jaringan yang berkualitas," katanya.



Penghargaan Indonesia's Most Favorite Women Brand ini merupakan yang kedua kalinya diperoleh Telkomsel. Tahun lalu Telkomsel juga berhasil meraih pengakuan sebagai merek terfavorit pilihan wanita Indonesia untuk kategori gadget, elektronik, dan household.





Republika

0

Multiply Coba Bangun eBay Rasa Lokal

Screenshot Multiply Indonesia



Jakarta - eBay menjadi contoh suksesnya sebuah situs e-Commerce dunia. Langkah itu coba diterapkan Multiply di Indonesia dengan memperhatikan kemampuan dan kebiasaan masyarakat lokal.



Seperti diketahui, bisnis e-commerce di Indonesia memang belum tumbuh optimal. Penyebabnya ada banyak, mulai dari masalah kebiasaan berbelanja di internet, hingga masih lebih banyaknya pengguna kartu debit dibanding kartu kredit.



Di kalangan industri, istilah e-commerce sendiri ternyata masih memiliki pengertian yang berbeda. Beberapa pelaku industri memisahkannya dengan istilah belanja online dan transaksi online.



Belanja online adalah kegiatan dimana penjual menawarkan barang di internet dan pembeli memilihnya, namun pembayaran masih dilakukan dengan mekanisme transfer antar rekening penjual dengan pembeli.



"Belanja online sudah biasa, yang masih baru di Indonesia adalah transaksi online dimana pembayaran dilakukan melalui payment gateway," papar Edward K. Suwignyo, AVP Marketing Communications Multiply, di Menara Prima, Jakarta, Kamis (11/8/2011)



Padahal, situs e-commerce sejatinya tidak sekedar menjadi penyedia lahan, namun juga ikut mengatur, termasuk menjamin keamanan transaksi. Itu yang dilakukan oleh eBay yang membeli PayPal untuk payment gateway-nya.



Nah, langkah itu coba diterapkan Multiply di Indonesia. Pembeli membayar produk yang dibeli dengan melakukan transaksi online via mobile banking seperti Klik BCA-- meski masih tersedia juga pembayaran langsung via ATM atau transfer via BCA dan Bank Mandiri.



Kemudian, uang pembayaran tersebut tidak langsung masuk ke rekening penjual, namun ditampung dalam rekening Multiply Indonesia.



"Penjual bisa menerima uang dengan dua pilihan, setelah mencapai nilainya target transaksi yang ditetapkan atau by demand setiap pemilik toko," kata Edward.



Multiply Indonesia saat ini sudah memiliki 45.000 toko dengan 2 juta akun, 7 juta pengunjung setiap bulannya dan 70 juta page view.



Mayoritas toko adalah pengusaha mikro dengan produk industri rumahan, atau importir produk mainan dari Hong Kong atau China.



Metode bisnis situs ini jelas bagi semua pihak, Multiply sebagai situs e-commerce memperoleh 3,9% dari nilai transaksi. Situs ini mewajibkan pengunjung memiliki akun sebelum belanja. Kelebihannya, dia dapat berinteraksi dengan penjual sebelum membayar barang.



Hal tersebut menguntungkan juga bagi penjual karena mereka bisa mengenal pembeli secara personal dan membangun jaringan toko sendiri. Kapasitas server yang bisa digunakan juga tidak dibatasi.



Edward menambahkan pakaian perempuan dan perlengkapan bayi merupakan produk dengan pembeli terbesar saat ini, sementara produk elektronik masih belum cukup tinggi karena masalah kepercayaan.



Pihaknya optimistis masuknya perusahaan dengan brand besar akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan transaksi online.



Jumlah transaksi dengan nilai di atas Rp 5 juta per produk juga terus meningkat, jumlahnya mencapai 20% dari total transaksi. Sisanya, pembelian dengan nilai Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per transaksi.



"Jumlah pengunjung di Multiply rata-rata 2.000 hingga 3.000 visitor per hari per toko. Kami yakin dengan hadirnya toko-toko besar bisa meningkatkan jumlah visitor tiga kali lipat," ujarnya.( rou / wsh )







detikInet

0

Indonesia Mandiri Membuat Satelit

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim perekayasa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional tengah menyelesaikan desain dan rancang bangun satelit mikro Lapan A2. Pembuatan satelit komunikasi dan pengindraan jauh ini di Pusat Teknologi Satelit Lapan di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat, akan selesai pada September 2011.

"Keberhasilan ini menjadi bukti kemajuan kita untuk mencapai kemandirian dalam pembuatan satelit," kata Kepala Lapan Bambang Tedja Sumantri, Selasa (9/8/2011).

Menurut rencana, satelit Lapan A2 akan diluncurkan dari tempat peluncuran roket di India pada Januari 2012. Satelit ini akan ditumpangkan pada peluncuran satelit milik ISRO-India. Untuk pengiriman satelit ini ke India juga telah dipersiapkan kargo khusus.

Satelit ini akan beredar di orbit khatulistiwa dan memiliki jangkauan lebih lebar. Berbeda dengan generasi terdahulu, Lapan A2 telah dilengkapi dengan sistem identifikasi otomatis. "Dengan sarana ini, satelit dapat memantau pergerakan kapal laut yang lewat wilayah Indonesia berdasarkan sinyal yang dipancarkannya," tutur Bambang.

Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan Soewarto Hardhienata menambahkan, pihaknya telah melakukan pengujian komponen muatan satelit tersebut.

Sementara itu, untuk peluncuran berikutnya dipersiapkan pula satelit pencitra di orbit polar. Semula satelit mikro yang menggunakan sistem optik ini akan diluncurkan bersamaan dengan satelit Lapan A2, tetapi karena kendala teknis, diputuskan perubahan ke orbit polar.

Satelit mikro ini dilengkapi dengan kamera high density television (HDTV). Pengujian kamera ini telah dilakukan dengan menumpangkannya pada pesawat terbang.

Terkait dengan pengoperasian satelit ini, dilakukan pula modifikasi rekayasa stasiun penerima agar mampu menangkap sinyalnya pada S-band. (YUN)



KOMPAS
0

Hapuskan Keraguan Inovasi Anak Bangsa

TANGERANG, KOMPAS.com - Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang jatuh tepat tanggal 10 Agustus berlangsung hari ini di Puspiptek Serpong. Bersama dengan peringatannya, digelar Ritech Expo yang memamerkan karya inovasi dari lembaga penelitian, perguruan tinggi dan industri.

"Pameran ini diisi dengan hasil karya untuk lebih membudayakan inovasi pada masyarakat. Diharapkan, pameran ini bisa menghapus keraguan terhadap kemampuan inovasi anak bangsa," kata Mulyanto dalam pembukaan Ritech Expo hari ini, Sekertaris Menteri Riset dan Teknologi, Rabu (10/8/2011).

Lebih lanjut, ia mengatakan, tujuan pameran ini selaras dengan rencana pembangunan Indonesia ke depan seperti yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Master Plan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3I). Salah satu pilarnya adalah pembangunan sumber daya manusia dan iptek.

"Pameran ini diikuti oleh 59 instansi yang terdiri dari lembaga penelitian, BUMN, Perguruan Tinggi dan Badan Usaha. Totalnya sebanyak 132 boot, terbagi dalam 4 hall. Di antara beberapa karya, ada yang masih dalam bentuk prototipe, sudah diadopsi oleh publik, dan ada yang telah di komersialisasi," tambah Mulyanto.

Selain pameran, peringatan Harteknas dan Ritech Expo juga diisi dengan penandatanganan 15 MoU antara lembaga pemerintah nasional dengan daerah dan luar negeri, yakni dengan GRIPs Jepang dan KISTEP Korea. Diadakan juga seminar yang membahas tentang biorisk management, industri pertahanan, serta bisnis dan ilmu pengetahuan.



KOMPAS
0

Square Enix Berminat Terbitkan Karya Studio Indonesia

Takashi Tokita (tengah berkaca mata) produser game Final Fantasy dari Square Enix usai memberikan kuliah umum di ITB, Selasa (9/8/2011).

BANDUNG, KOMPAS.com - Produsen video game dari Jepang, Square Enix, menyatakan kesiapannya untuk menerbitkan permainan mobile buatan studio dari Indonesia. Peluang tersebut bisa menjadi kesempatan berharga dalam mendapatkan pengakuan internasional terhadap industri video game di Indonesia.

Bekerja sama dengan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (MIKTI), Square Enix menggelar kompetisi ide permainan untuk studio di Indonesia. Dari sekitar 200 peserta, 3 judul akan dipilih dan diedarkan di Indonesia. Bukan tidak mungkin, judul tersebut bisa diedarkan di luar negeri bila mendapat respon yang positif.

"Indonesia khusus dipilih oleh Square Enix karena populasinya yang besar dan didominasi oleh kalangan yang melek dengan ponsel pintar," kata Senior Manager Business Development Square Enix, Sachiko Takahashi, Selasa (9/8/2011).

Square Enix dikenal di Indonesia sebagai produsen permainan untuk konsol dengan seri Final Fantasy maupun Dragon Quest. Dari dua jenis seri itu saja sudah hampir terjual 300 juta keping secara internasional. Takahashi menegaskan bahwa pihaknya sebetulnya juga memproduksi permainan untuk mobile meski baru difokuskan di Jepang yang didukung oleh budayanya permainan mobile.

Takahashi menjelaskan, dia tertarik mengembangkan permainan mobile di Indonesia karena kondisinya hampir sama dengan di Jepang. Selain lebih murah biaya produksinya, permainan mobile lebih terjangkau oleh masyarakat Indonesia yang melek teknologi ponsel. Menurut data Admob Mobile Metrics Report 2010, setidaknya terdapat 180 juta pengguna telepon dari total populasi Indonesia sebesar 230 juta orang.

Menurut Bullitt Sesariza dari MIKTI, kompetisi ini mempertandingkan konsep permainan mobile dengan sistem operasi Android minimal versi 2.1 untuk ukuran layar 4-11 inchi dan memiliki elemen sosial. Dia menyebut faktor elemen sosial adalah untuk membuat permainan itu tidak dinikmati secara soliter melainkan bersama-sama.

Takashi Tokita, Senior Manager Mobile Business Division Square Enix, mengungkapkan bahwa Square Enix ingin menghadirkan permainan di Indonesia dengan konten yang dihasilkan studio asal Indonesia. Saat ini pihaknya baru saja meluncurkan permainan untuk mobile yakni Final Fantasy Legends dengan konten yang bisa diunduh secara berkala.

"Indonesia sudah lama menikmati permainan dari Jepang sehingga kami berkesimpulan selera dua negara ini tidak jauh berbeda," katanya.

Sebelum mendatangi roadshow di Institut Teknologi Bandung, Tokita mengunjungi studio game di Bandung yakni Agate Studio dan Kojo Anima. Dia berkomentar bahwa situasinya mirip 20 tahun lalu saat mengawali karier di industri video game. Menurut rencana, roadshow kompetisi ide permainan ini juga digelar di dua kota lainnya yakni Jakarta pada 11 Agustus dan Yogyakarta pada 12 Agustus.



KOMPAS