Solo - Menkominfo Tifatul Sembiring mengaku sering mendapat keluhan soal akses 3G di Indonesia yang dianggap tak bisa menyamai kecepatan dan kestabilan akses 3G di negara tetangga, Singapura.
Namun menurut menteri, perbandingan tersebut dianggap kurang tepat. Lantaran Indonesia dan Singapura memiliki ukuran wilayah dan populasi yang jauh berbeda.
"Saya sering menerima keluhan mengapa Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan Singapura, dalam hal jaringan 3G. Tapi perlu diingat, Indonesia berbeda dengan Singapura," terang Tifatul, dalam pembukaan Pekan Informasi Nasional, di Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta, yang berlangsung 20-24 Mei 2011.
Pertama, lanjutnya, lihat saja dari jumlah penduduk, Indonesia mempunyai populasi lebih dari 230 juta jiwa sedangkan Singapura hanya 4,5 juta. Belum lagi luas wilayah Indonesia yang sangat luas bila dibandingkan dengan negeri singa tersebut.
"Jika kita ingin berpergian dari ujung ke ujung Indonesia, jika menggunakan pesawat itu bisa sampai 9 jam. Di Singapura, untuk pergi dari ujung ke ujung mungkin tidak sampai 9 jam dengan sepeda," tukas Tifatul.
Jadi diharapkan, masyarakat dapat lebih bijak dalam menilai. "Masalah membangun jaringan di Indonesia sangat kompleks dan hadir dengan beragam tantangan. Tapi pemerintah akan selalu berusaha agar ini bisa terpenuhi," imbuhnya.
Pun demikian, Indonesia dianggap sudah cukup berprestasi di dunia telekomunikasi, coverage jaringan seluler sudah menyerubungi sekitar 92 persen wilayah Tanah Air. Sementara jaringan Palapa Ring tinggal menyisakan 20 persen lagi, tandas Tifatul.( ash / fyk )
• detikInet
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment