Palu � Kementerian Pekerjaan Umum pada 2013 akan mengalokasikan dana hampir Rp 1 triliun untuk meningkatkan jalan trans Sulawesi, naik cukup tinggi dibanding alokasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 600 miliar.
"Peningkatan jalan akan diprioritaskan pada kawasan-kawasan investasi untuk mendukung percepatan realisasi investasi karena pertumbuhan ekonomi akan banyak ditopang oleh investasi, bukan konsumsi lagi," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak di Palu, Sabtu (22/12).
Saat berdialog dengan peserta temu investasi regional bertema World Investment, Road To KTI, Hermanto Dardak yang mendampingi Menko Perkeonomian Hatta Rajasa mengemukakan bahwa pihaknya akan membangun koridor utama trans Sulawesi dari Makassar ke Mamuju dan Palu.
Jalur trans Sulawesi Makassar (Sulsel)-Mamuju (Sulbar)-Palu (Sulteng) itu merupakan kawasan investasi cukup besar yang perlu didukung dengan penyediaan infrastruktur lebih berkualitas agar industri bertumbuh.
Khusus di Sulteng, Hermanto Dardak memberikan penekanan khusus terhadap usul pemerintah daerah untuk membangun jalan Palu-Parigi lewat Parigimpuu sebagai koridor utama yang menghubungkan pantai barat dan pantai timur Sulawesi Tengah.
Menurut mantan Dirjen Bida Marga Kementerian PU itu, poros ini penting untuk direalisasikan karena jarak tempuhnya lebih pendek yakni 30 kilometer dan geomektriknya lebih baik dibanding jalur melalui kebun kopi yang ada saat ini sepanjang 80 kilometer.
Ia berharap dana pembangunan jalan baru ini yang mencapai lebih Rp 100 miliar akan ditanggung bersama antara APBN 80-an persen dan selebihnya dari APBD Sulteng.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola pada kesempatan tersebut menyerahkan masterplan pembangunan jalan baru Palu-Parigi melalui Parigimpuu tersebut dan mengatakan bahwa jalur ini diproyeksikan menjadi jalan tol.
Keberadaan jalan ini, kata Longki, akan memperpendek jarak ekonomi antara kawasan timur dan kawasan barat Indnesia serta Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II Selat Maassar dan ALKI III Laut Banda sehingga fungsi jalan ini juga strategis dalam bidang Hankam. (Ant/OL-9)
"Peningkatan jalan akan diprioritaskan pada kawasan-kawasan investasi untuk mendukung percepatan realisasi investasi karena pertumbuhan ekonomi akan banyak ditopang oleh investasi, bukan konsumsi lagi," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak di Palu, Sabtu (22/12).
Saat berdialog dengan peserta temu investasi regional bertema World Investment, Road To KTI, Hermanto Dardak yang mendampingi Menko Perkeonomian Hatta Rajasa mengemukakan bahwa pihaknya akan membangun koridor utama trans Sulawesi dari Makassar ke Mamuju dan Palu.
Jalur trans Sulawesi Makassar (Sulsel)-Mamuju (Sulbar)-Palu (Sulteng) itu merupakan kawasan investasi cukup besar yang perlu didukung dengan penyediaan infrastruktur lebih berkualitas agar industri bertumbuh.
Khusus di Sulteng, Hermanto Dardak memberikan penekanan khusus terhadap usul pemerintah daerah untuk membangun jalan Palu-Parigi lewat Parigimpuu sebagai koridor utama yang menghubungkan pantai barat dan pantai timur Sulawesi Tengah.
Menurut mantan Dirjen Bida Marga Kementerian PU itu, poros ini penting untuk direalisasikan karena jarak tempuhnya lebih pendek yakni 30 kilometer dan geomektriknya lebih baik dibanding jalur melalui kebun kopi yang ada saat ini sepanjang 80 kilometer.
Ia berharap dana pembangunan jalan baru ini yang mencapai lebih Rp 100 miliar akan ditanggung bersama antara APBN 80-an persen dan selebihnya dari APBD Sulteng.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola pada kesempatan tersebut menyerahkan masterplan pembangunan jalan baru Palu-Parigi melalui Parigimpuu tersebut dan mengatakan bahwa jalur ini diproyeksikan menjadi jalan tol.
Keberadaan jalan ini, kata Longki, akan memperpendek jarak ekonomi antara kawasan timur dan kawasan barat Indnesia serta Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II Selat Maassar dan ALKI III Laut Banda sehingga fungsi jalan ini juga strategis dalam bidang Hankam. (Ant/OL-9)
● MICOM
0 comments:
Post a Comment