“Seed Center IPB akan menjadi wadah bagi para ahli pertanian di Indonesia untuk mengembangkan benih-benih varietas baru yang diharapkan akan dapat meningkatkan produk pertanian,” kata Rektor IPB, Prof Dr. Herry Suhardiyanto, dalam diskusi panel bertema “Peran Pendidikan Benih dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian Melalui Pengembangan Industri Benih” di Gedung International Convention Centre (ICC), Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Minggu, 26 Juni 2011.
Dalam kegiatan itu, IPB juga mensosialisasikan keberadaan Seed Centre yang berada di Desa Leuwi Kopo, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Herry mengatakan, kebutuhan benih nasional masih mengandalkan impor dari negara lain. Setiap tahun Indonesia membutuhkan bibit padi unggul bersetifikat sebesar 360 ribu ton. Dengan luas lahan padi nasional sekitar 12,66 juta hektar, Indonesia masih mengandalkan bibit-bibit padi unggul dari Vietnam, Cina, Thailand, dan negara importir lainnya.
“IPB melihat hal ini merupakan sebuah peluang positif bagi dunia penelitian di Indonesia untuk terus meningkatkan hasil-hasil produk penelitian benih unggul,” kata Wakil Rektor IPB, Bidang Riset dan Kerja Sama, Dr. Anas Miftah Fauzi.
Seed Center tidak hanya menghasilkan benih-benih unggul hasil kajian dari para peneliti di bidang pertanian, tetapi juga akan dikembangkan bibit-bibit perkebunan, peternakan hingga perikanan. "Keberadaan Seed Center IPB ini akan menjadi pusat penghasil bibit unggul dari berbagai bidang, baik pertanian, perkebunan, perikanan maupun peternakan,” ujarnya.[ARIHTA UTAMA ]
Monday, 27 June 2011
Ciptakan Benih Unggulan, IPB Luncurkan Seed Centre
TEMPO Interaktif, Bogor - Terus meningkatnya kebutuhan benih nasional mendorong Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan benih unggul dari ahli pertanian di Indonesia. Untuk mendukung upaya tersebut, perguruan tinggi itu meluncurkan pusat pengembangan perbenihan Seed Centre IPB.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment