Dari 250 Ribu nama domain yang ada di Indonesia, yang menggunakan .id hanya 58 ribu.
Dari 250 Ribu nama domain yang ada di Indonesia, yang menggunakan nama domain .id hanya 58 Ribu.
VIVAnews - Tingginya kebutuhan atas internet membuat masyarakat memerlukan suatu nama domain untuk beraktualisasi. Namun, selama ini, nama domain di dunia maya masih didominasi oleh nama domain .com sedangkan nama domain Indonesia, .id, kurang populer di masyarkat Indonesia.
Salah satu problemnya adalah, pendaftaran untuk nama domain .id masih dikenai kualifikasi tertentu yang dianggap masyarakat terlalu merepotkan. Adapun nama domain luar seperti .com memberikan kemudahan layanan, seperti menggratiskan layanan, kapasitas besar, serta jaringan yang luas.
Untuk itu, PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) segera mengganti sistem registrasi agar memudahkan layanan dalam pembuatan domain. “Nanti kami akan bikin sublevel domain seperti my.id, yang fleksibel, tidak berbayar,” kata Andi Budimansyah, ketua Umum PANDI saat memaparkan program PANDI periode 2011-2014 di Jakarta.
Untuk kemudahan layanan, PANDI hanya akan menjalankan fungsi registrasi, yang membuat kebiajakan domain saja. Distribusi serta aplikasi domain diserahkan pada perusahaan, lembaga maupun pribadi yang menggunakan domain .id.
Sebelumnya, PANDI melaksanakan fungsi ganda, yaitu sebagai sebagai registry (otoritas atau pembuat kebijakan nama domain) serta registrar (mendistribusikan nama domain). Belum lagi, bila mendaftarkan nama domain .id, harus disertakan SIUP dan akta pendirian.
Bersamaan dengan perbaikan itu, PANDI akan menerapkan standar kebijakan internasional dalam mengelola nama domain yakni dengan melakukan kerjasama teknis dengan perusahaan GMO registry dari Jepang yang memiliki mitra lokal. GMO memiliki pengalaman sebagai registry .so, register terakreditasi ICANN sejak 1999.
Perubahan layanan ini menjadi penting, kata Andi, mengingat belum populernya domain .id. Menurut catatan PANDI, dari 250 Ribu nama domain yang ada di Indonesia, yang menggunakan nama domain .id hanya 58 Ribu. “Itu artinya seperlimanya, atau sekitar 23%. Persentasenya sangat kecil,” ujarnya.
Andi berharap, masyarakat Indonesia bangga menggunakan nama domain.id, seperti masyarakat Jepang bangga menggunakan domain .jp atau Inggris dengan menggunakan domain .uk.
Ia menambahkan, dengan neggunakan nama domain .id, pengguna akan tidak perlu takut akan ditipu, karena bila menemukan nama domain .id, berarti sudah diverifikasi sebelumnya oleh PANDI selaku registry.
Selain itu, Andi yakin pertumbuhan .id akan naik ke depannya. “Kami akan mencoba anything.id yang menampung semuanya dengan nama domain .id,” kata Andi.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment