JAKARTA - Bertepatan dengan Penganugerahan Insan Pendidikan Berprestasi, 16 Agustus kemarin, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) menyerahkan seperangkat tablet PC berikut konektivitas dan platform-nya kepada Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) sebagai tanda dimulainya pilot project SabakMoE
SabakMoE, atau Sabak Ministry of Education, merupakan program Kementerian Pendidikan Nasional RI bersama Telkom untuk mengembangkan sistem pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui konsep integrasi DNA (Device, Network, Application & Content).
"SabakMoE merupakan pemikiran strategis Mendiknas RI bahwa standardisasi pendidikan dan penyebarluasan pendidikan hanya bisa ditempuh dengan penggunaan TIK pendidikan," ujar Head of Corporate Communication and Affair Telkom Eddy Kurnia melalui siaran persnya, Rabu (17/8/2011).
Terkait inisiatif tersebut Telkom berkomitmen untuk mengembangkan sistem pembelajaran elektronik berbasis SabakMoE.
Dijelaskan Eddy, istilah 'sabak' mengacu sarana tulis-menulis yang terbuat dari semacam batu tipis yang dibingkai dengan kayu dengan “Grip” sebagai alat tulisnya. "Dulu, setelah siswa menyalin tulisan guru di papan tulis pada sabak, para siswa diminta menghapalkannya, setelah itu dihapus untuk digunakan menulis pelajaran yang lain. Sehingga setiap siswa dituntut kemampuan untuk mengingat," jelas Eddy lagi.
Setiap hari pelajaran berlangsung, dan tiap hari pengetahuan bertambah. Pendek kata, sekolah pada jaman dahulu sangat bergantung pada kemampuan mengingat. "Ternyata melatih daya ingat seperti itu menstimulasi otak untuk selalu merekam apa yang dialami," imbuhnya.
Sabak pun berevolusi dan kembali ke tangan siswa sebagai tablet PC (Sabak Elektronik) yang siap menjadi alat bagi siswa berselancar di dunia ilmu pengetahuan untuk meraih prestasi.
Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) dan Telkom akan mengembangkan tablet PC tersebut sebagai alat bantu proses pembelajaran bagi siswa yang terintegrasi dengan Learning Management System (LMS), yang berfungsi juga sebagai perangkat akses konten sumber belajar multimedia dan interaktif, perangkat akses ke sistem informasi pembelajaran, jadwal, silabus, kurikulum, tugas, penilaian, hasil penilaian, pelaporan hasil belajar, perangkat untuk berkomunikasi dan berkolaborasi.
"Artinya SabakMoe merupakan alat akses Portal Rumah Belajar, sebagai media pembelajaran interaktif siswa (Lembar Kerja Siswa); dan sebagai catatan portofolio siswa," cetus Eddy.
Selain itu, Telkom juga berharap program SabakMoE dapat mendukung fleksibilitas kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar guru, memaksimalkan pemanfaatan Portal Rumah Belajar oleh siswa dan guru serta mencatat riwayat belajar (Historical Learning) siswa.
Adapun keunggulan SabakMoE adalah kemampuan perangkat untuk mencari informasi dan menjadi media kolaborasi antar siswa maupun antar siswa dengan komunitas lainnya. Perangkat ini juga dapat digunakan untuk menyimpan ribuan buku elektronik (e-book) pelajaran maupun pengayaan siswa serta aplikasi belajar.
Bukan hanya siswa, SabakMoE juga diyakini akan memberi kemudahan bagi sekolah, dinas dan kementerian. Diantaranya dalam menerapkan TIK di dunia pendidikan, dan diharapkan akan memperbaiki indeks penerapan TIK Indonesia di dunia, alat bantu pemerataan kualitas pengajaran, menuju penjaminan standar mutu pendidikan, memudahkan sistem laporan dan evaluasi, transparansi dan akuntabilitas proses pembelajaran.
"Dengan demikian SabakMoE dapat mendorong siswa belajar lebih mobile setiap harinya," pungkas Eddy.
(van)
• Okezone
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment