Geoportal ini berisi informasi pemetaan yang sebelumnya tersebar di berbagai instansi pemerintah di Indonesia. Sebelum Geoportal diluncurkan, tak ada wadah yang bisa menampung informasi pemetaan ini, sehingga data itu tersebar ke dalam pulau-pulau informasi.
Asep yakin kehadiran Geoportal dapat mendorong pembangunan nasional. Di Indonesia, 90 persen kegiatan perekonomian melibatkan data geospasial, sehingga Geoportal yang terbuka bagi masyarakat luas sangat bermanfaat.
Deputi Bidang Infrastruktur Data Bakosurtanal Yusuf Surachman melihat fungsi lain Geoportal. Informasi demografis lengkap dari layanan ini bisa dipakai untuk kepentingan darurat, misalnya bencana. Indonesia yang sering terkena bencana kini memiliki pedoman pemetaan dalam menghadapi bencana.
"Portal bisa dipakai untuk menampilkan total kerugian, wilayah terdampak, dan menentukan lokasi evakuasi warga," kata Yusuf kepada Tempo.
Menariknya, Geoportal juga terhubung dengan berbagai layanan media sosial. Dengan demikian pengguna bisa mengetahui informasi secara real time yang dibagikan oleh jurnalis warga melalui Twitter dan YouTube.
Hingga saat ini data pada Geoportal disumbangkan oleh 14 institusi pemerintah. Beberapa institusi tersebut adalah Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pertanian, dan Badan Pertanahan Nasional.
Geoportal membuat Indonesia mencatatkan diri sebagai negara pertama yang memiliki layanan pemetaan tematik integratif berbasis web interaktif. Indonesia mendahului Amerika Serikat, yang juga berniat meluncurkan layanan ini. Sedangkan Malaysia juga memiliki geoportal pemetaan, tapi dalam versi sederhana yang kurang interaktif. Laman Geoportal bisa diakses melalui alamat http://maps.ina-sdi.or.id.(ANTON WILLIAM)
0 comments:
Post a Comment