REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indosat telah meneken secara eksklusif nota kesepahaman tidak mengikat (non-binding MoU) dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) untuk bernegosiasi atas penjualan sebagian aset menara.
"Ini baru nota kesepakatan secara eksklusif yang tidak mengikat untuk kemungkinan jual menara," ujar Direktur Utama Indosat Harry Sasongko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Ia melanjutkan "non-binding MoU" ini tidak menimbulkan kewajiban pada bagian di mana salah satu pihak harus menjalankan transaksi tertentu, dengan perjanjian definitif yang menyediakan syarat dan ketentuan khusus yang masih harus diselesaikan. "Tidak ada jaminan bahwa setiap transaksi akan dijalankan," ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan Direktur TBIG Helmy Yusman Santoso. Ia mengakui MoU bersifat tidak mengikat ini tidak menimbulkan kewajiban kepada masing-masing pihak untuk melaksanakan apapun. "Perjanjian definitif yang berisikan syarat dan ketentuan khusus dari transkasi ini masih akan difinalisasikan," ujar Helmy.
Sebelummnya, perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia ini telah lama berencana menjual sekitar 4.000 menara telekomunikasinya. Tercatat ada tiga perusahaan yang tertarik, yakni PT Solusi Tunas Pratama, PT Tower Bersama, serta PT Sarana Menara Nusantara.
Bahkan, Tower sudah menyiapkan dana sekitar 41,65 miliar dolar AS untuk membeli 4.000 menara tersebut. Namun, TBIG masih menunggu proses yang dilakukan oleh Indosat sembari mempersiapkan dokumen pendukung untuk memenuhi minatnya tersebut.
Indosat mencatatkan laba usaha periode kuartal III-2011 sebesar Rp2,3 triliun atau turun 9,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sekitar Rp2,5 triliun. Penurunan ini disebabkan beban usaha yang meningkat 6,1 persen menjadi Rp13,05 triliun dari sebelumnya hanya Rp12,3 triliun.
Untuk informasi, saat ini perusahaan yang telah memiliki pelanggan selular sebanyak 51,5 juta dibanding periode yang sebelumnya sebesar 39,7 juta ini tercatat EBIDTA-nya meningkat 0,6 persen menjadi Rp7,14 triliun dari sebelumnya Rp7,10 triliun.
• Republika
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment