Kapal "Rojo Segoro" |
Surabaya (ANTARA News) - Kapal "Rojo Segoro" yang dirancang mahasiswa ITS untuk mengikuti ajang "Atlantic Challenge 2012" di Bantry-Irlandia, 21-29 Juli 2012, akhirnya dikirim ke negara itu setelah dua bulan menjalani perbaikan.
Pengiriman kapal generasi ketiga UKM Maritime Challenge ITS itu melalui "stuffing" (dimasukkan dalam kontainer) di Depo MT.Con di Greges, Kalianak, Surabaya, Selasa, yang sebelumnya diarak pada pukul 24.00 WIB menuju depo.
"Kapal itu membutuhkan waktu 35 hari hingga sampai di lokasi tujuan, yakni Bantry-Irlandia," kata Ketua Divisi Operasional Tim Atlantic Challenge Indonesia, Doni Irawan.
Ia menjelaskan kapal itu akan mengarungi Samudera Pasifik dari Indonesia menuju Irlandia dengan melewati rute Tanjung Pelepas pada 28 Mei, lalu sampai di Rotterdam-Belanda pada 25 Juni.
"Insya-Allah, kapal itu sampai di Pelabuhan Cork, Irlandia, pada 3 Juli. Selama lima hari, kapal itu akan berada di Bea Cukai Cork, sebelum dikirim ke Bantry," katanya.
Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ITS itu mengatakan di antara negara kontestan lomba dari seluruh dunia, Indonesia tercatat sebagai negara yang terjauh dari Irlandia, sehingga membutuhkan waktu lama untuk menuju tempat perlombaan.
"Peserta dari beberapa negara lain membawa kapalnya lewat jalur darat yang hanya memakan waktu beberapa hari," katanya.
Dalam proses "stuffing" itu juga akan dimasukkan barang-barang keperluan tim Atlantic Challenge Indonesia, mulai dari bahan makanan dan minuman selama sebulan di sana hingga cenderamata kebudayaan untuk para kontestan di sana.
"Memang, tim dari Indonesia ini paling ribet di antara peserta dari negara lain, karena harus menyediakan hal-hal yang dasar seperti beras yang merupakan makanan pokok Indonesia, serta misi kebudayaan yang kami bawa," kata Kepala Divisi Maintenance and Production Prihadi Nikosai.
Namun, lanjutnya, kehadiran tim dari Indonesia dengan kapal dan krunya sangat dinantikan di sana. "Doakan semoga kami bisa menjadi yang terbaik," katanya.
ITS sudah enam kali mewakili Indonesia dengan menyabet sebagaian dari sejumlah tropi dalam ajang serupa di Amerika dan Prancis, bahkan tahun ini dan tahun sebelumnya ada 20 anggota tim dengan lima orang di antaranya merupakan perempuan.
"Kami bangga menjadi satu-satunya tim yang mewakili Asia Pasifik di ajang lomba kebaharian internasional itu. Doakan saja dapat berprestasi dengan meraih Spirit of Challenge," kata koordinator tim MC ITS Rikki Styadi. (E011)
Pengiriman kapal generasi ketiga UKM Maritime Challenge ITS itu melalui "stuffing" (dimasukkan dalam kontainer) di Depo MT.Con di Greges, Kalianak, Surabaya, Selasa, yang sebelumnya diarak pada pukul 24.00 WIB menuju depo.
"Kapal itu membutuhkan waktu 35 hari hingga sampai di lokasi tujuan, yakni Bantry-Irlandia," kata Ketua Divisi Operasional Tim Atlantic Challenge Indonesia, Doni Irawan.
Ia menjelaskan kapal itu akan mengarungi Samudera Pasifik dari Indonesia menuju Irlandia dengan melewati rute Tanjung Pelepas pada 28 Mei, lalu sampai di Rotterdam-Belanda pada 25 Juni.
"Insya-Allah, kapal itu sampai di Pelabuhan Cork, Irlandia, pada 3 Juli. Selama lima hari, kapal itu akan berada di Bea Cukai Cork, sebelum dikirim ke Bantry," katanya.
Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ITS itu mengatakan di antara negara kontestan lomba dari seluruh dunia, Indonesia tercatat sebagai negara yang terjauh dari Irlandia, sehingga membutuhkan waktu lama untuk menuju tempat perlombaan.
"Peserta dari beberapa negara lain membawa kapalnya lewat jalur darat yang hanya memakan waktu beberapa hari," katanya.
Dalam proses "stuffing" itu juga akan dimasukkan barang-barang keperluan tim Atlantic Challenge Indonesia, mulai dari bahan makanan dan minuman selama sebulan di sana hingga cenderamata kebudayaan untuk para kontestan di sana.
"Memang, tim dari Indonesia ini paling ribet di antara peserta dari negara lain, karena harus menyediakan hal-hal yang dasar seperti beras yang merupakan makanan pokok Indonesia, serta misi kebudayaan yang kami bawa," kata Kepala Divisi Maintenance and Production Prihadi Nikosai.
Namun, lanjutnya, kehadiran tim dari Indonesia dengan kapal dan krunya sangat dinantikan di sana. "Doakan semoga kami bisa menjadi yang terbaik," katanya.
ITS sudah enam kali mewakili Indonesia dengan menyabet sebagaian dari sejumlah tropi dalam ajang serupa di Amerika dan Prancis, bahkan tahun ini dan tahun sebelumnya ada 20 anggota tim dengan lima orang di antaranya merupakan perempuan.
"Kami bangga menjadi satu-satunya tim yang mewakili Asia Pasifik di ajang lomba kebaharian internasional itu. Doakan saja dapat berprestasi dengan meraih Spirit of Challenge," kata koordinator tim MC ITS Rikki Styadi. (E011)
0 comments:
Post a Comment