Showing posts with label Kapal. Show all posts
Showing posts with label Kapal. Show all posts
0

PT PAL Akan Buat Kapal Perang di Tanggamus

Lampung | PT PAL Persero berencana membuat kapal perang di Tanggamus melalui industri maritim.

Hal itu diungkapkan Firmansyah, Direktur Utama PT PAL yang meninjau demaga Kota Agung serta lokasi kawasan industri maritim. Dan selama ini BUMN tersebut cenderung memproduksi kapal untuk kepentingan militer.

"Bisa nanti di sini kami buat kapal perang karena PT PAL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi kapal," kata Firmansyah, Kamis (28/2/2013).

Ia mengaku jika PT PAL memang memperluas tempat produksi dan Tanggamus jadi lokasi utama pengembangan perusahaan. (Tri Yulianto)

  ● Tribunnews  
0

Hubla Bangun Kapal Khusus Ternak

JAKARTA | Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) akan membangun 24 unit kapal di tahun 2013. Diantaranya kapal khusus ternak.

Kapal Pelni-nDirjen Perhubungan Laut Bobby R Mamahit menjelaskan semula kapal ternak akan mengunakan kapal Pelni yang dimodifikasi. Namun diperkirakan memakan waktu sehingga rencnanya pemerintah akan membangun kapal sendiri.

Sedangkan dari 24 kapal yang akan dibangun tesebut antara lain 4 kapal patroli diantaranya dua tipe 1200 GT yang akan dioperasikan di pangkalan Ambon dan Saumlaki, tipe 750 GT diopeasikan di pangkalan Meulaboh NAD dan satu unit tipe 500 GT diopeasikan di pangkalan Kwandang Gorontalo.

Dua kapal tipe 1200 GT rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI di tual paad akhir bulan Maret 2013 ini,” ujar Bobby pada awal keterangan persenya sejak dilantik menjadi Dirjen Perhubungan Laut, kemarin.

Saat ini sedalam dalam proses pembangunan ada 11 unit kapal perintis (2 unit tipe 2000 GT, 6 unit tipe 1200 GT, 3 unit tipe 200 GWT) yang rencananya akan diserahkan akhir Desember 2013.

Adapun ke-24 kapal tersebut nantinya dioperasikan pada wilayah NTT empat unit, Sulut lima unit, Gorontalo tiga unit, Sulsel satu unit, Sulbar satu unit, Maluku empat unit, Maluku Utara delapan unit, Papua Barat  lima unit.

PELABUHAN CILAMAYA

Selain  kapal perintis, pemerintah juga akan membangun pelabuhan Cilamaya di Kerawang. “Untuk pembanguna pelabuhan Cilamaya telah direncanakan alokasi anggaran sebesar 50 juta dolar AS dan saat ini tengah dikerjakan antara lain detail design, investigasi tanah, survey topografi, persiapan metode konstruksi dan perencanaan, jalan akses dan sebagainya,” ujar Bobby. (dwi/d)

  Poskota  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

18 Kapal Baru Diresmikan Tahun Ini

Jakarta Untuk meningkatkan keterhubungan antar pulau di Indonesia Kementerian Perhubungan kembali menambah jumlah kapal roll on-roll off (ro-ro) dan kapal perintis. Sebanyak 18 kapal yaitu 14 kapal roll on-roll off dan empat kapal perintis akan diresmikan pada tahun ini. "Kapal tahun ini saja ada 10 untuk timur, empat untuk barat dan empat kapal perintis yang akan diresmikan," ujar Menteri Perhubungan E. E.Mangindaan di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (21/2).

Kapal Ro-Ro yang akan beroperasi tahun ini berkapasitas 75 GT ( Gross Ton). Sedangkan empat kapal perintis masing-masing berkapasitas 1200 DWT sebanyak dua unit,750 DWT (Dead Weight Ton) sebanyak satu unit dan 500 DWT juga satu unit.

Menteri E.E. Mangindaan mengakui meski sudah ditambah, jumlah kapal yang ada masih kurang untuk memenuhi kebutuhan konektivitas antar pulau. Saat ini terdapat 67 rute perintis yang baru bisa dilayani oleh 32 kapal milik pemerintah. Dengan penambahan empat unit kapal baru ini, baru 36 unit kapal yang melayani rute perintis yang ada.

Tidak hanya mengalami kekurangan daalam jumlah kapal,pemerintah juga mengalami kendala pada minimnya jumlah SDM yang handal dan mumpuni. Saat ini kebutuhan SDM kelautan mencapai 7.000 orang per tahun yang terdiri dari berbagai posisi seperti nahkoda, teknisi mesin, mualim dan sebagainya padahal ketersediaan tidak ada separuhnya.

"Sambil kita membangun dermaga, pelabuhan, kapal, SDMnya juga harus kita perbanyak sebab kita benar-benar kekurangan SDM. SDM yang dibutuhkan 7.000 orang, sekarang baru bisa 1.500 orang per tahun," papar menteri. Pengadaan 18 kapal tersebut menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan memakai kontrak tahun jamak. "Anggaran pengadaan kapal ini berasal dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) tahun 2012 sampai 2013," ungkap Bambang.

Kapal perintis berkapasitas 750 DWT menelan anggaran Rp 24 miliar,kapal 500 DWT sebesar Rp 20,4 milyar dan dua kapal 1200 DWT adalah Rp 95,4 miliar. Sedangkan untuk kapal Ro-Ro menelan anggaran Rp 30-35 miliar.

Hari ini Menhub E.E. Mangindaan juga melantik dua pejabat eselon I di Kementerian Perhubungan. Masing-masing Bobby R. Mamahit sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan Santoso Edi Wibowo sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).

Bobby menggantikan Dirjen Perhubungan Laut sebelumnya Leon Muhammad. Sebelum menduduki jabatan barunya ini, Bobby menjabat Kepala BPSDM Kementerian Perhubungan. Sedangkan Santoso Edi Wibowo sebelumnya menjabat staf ahli menteri bidang teknologi dan energi.



  ● Jurnas  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_ZZ2dLPaJbhuECW5QOC1eIsQ1G9IkmpOR-vblv8S5Rvc-3dIR3aRNkH8TA4lIYfSROZG7Vcy4HnT9HffBRb4kf7YOy8wAtX8sNKVJoNldeZ6HhzXnIxUWP0ixD13RhVzHwgNoIUs2Zns/s35/RI295.jpg
0

Tiga Kapal Pintar dari Bank

Jakarta| Kapal Pintar yang pagi tadi diresmikan oleh Ani Yudhoyono merupakan sumbangan dari Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri. 

Direktur Utama PT BNI (Persero), Gatot M Suwondo mengatakan pengadaan Kapal Pintar bertujuan untuk menyukseskan program Indonesia Pintar. Pengoperasian Kapal Pintar akan dilaksanakan secara periodik dengan melaksanakan kunjungan ke desa-desa terpencil dan berkoordinasi dengan instansi dan dinas terkait. 

''Semoga ini dapat meningkatkan taraf pendidikan anak-anak yang kurang beruntung di daerah terpencil dan terisolir'', ujarnya, Selasa (19/2).

Kapal Pintar ini berbobot lima ton dengan panjang sekitar 15 meter dan dirancang sebagai perpustakaan bergerak (mobile library), yang dilengkapi buku-buku pengetahuan dan alat peraga yang bersifat mendidik anak usia dini.

BNI sendiri mengalokasikan dana sebesar Rp 3 miliar untuk pendanaan satu unit Kapal Pintar. Selanjutnya, kapal itu akan didistribusikan ke Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dengan bantuan Kolinlamil.

Sedangkan penanggungjawab operasi baik distribusi maupun pengawasan ke daerah-daerah yang telah ditunjuk, diserahkan kepada Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio mengatakan, akan mengerahkan enam orang awak dari angkatan laut dalam pengawasan operasional.

Di dalam kapal pintar pun akan ada prajurit yang akan dilatih untuk menjalankan perpustakaan laut mobile pertama tersebut. ''Kami akan bekerjasama juga dengan kanwil dan ketiga bank tersebut'', ujarnya. 

Ibu Ani Resmikan Rumah, Kapal, Mobil dan Motor Pintar di Priok

Ibu Negara Ani Yudhoyono meresmikan penggunaan 26 rumah pintar, 3 unit kapal pintar, 4 mobil pintar, dan sebuah motor pintar. Acara peresmian ini digelar di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Saya masih berharap kalau ada yang mau membangun Rumpin (Rumah Pintar) di wilayah itu, kalau mau jadi simbol kalau wilayah itu Indonesia. Saya resmikan penggunaannya, semoga bermanfaat," ujar Ibu Ani yang mengenakan blus berwarna merah muda saat memberi sambutan di Dermaga Kolinlamil, Selasa (19/2/2013).

26 Rumah Pintar ini terdiri dari 20 unit bantuan Indofood Group yaitu 4 unit di Sumatera Utara, 4 di Riau, 6 di Sumatera Selatan, 4 di Kalimantan Barat, 1 di Kalimantan Timur, 1 di Sulawesi Selatan. 6 Unit sisanya terdiri 5 unit dari Dana Rintisan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Manado, Medan, Aceh, Biak, dan Solok.

Sementara 3 unit kapal pintar terdiri dari 1 unit bantuan dari Bank Mandiri (Kal Pintar Mandiri 1) untuk wilayah Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; (1) dari BNI (Kal Pintar BNI 1) untuk Selayar, Sulawesi Selatan; (1) dari BRI (Kal Pintar BRI 1) untuk Sorong ,Papua.

4 Unit mobil pintar terdiri dari 1 unit bantuan dari Kementerian Pertahanan yang diserahkan ke Danrem 012/Teuku Umar untuk Wilayah Sabang; (1) untuk Danlantama VII/Kupang untuk wilayah Rote Ndao, NTT; (1) untuk Danlantama XI/Merauke untuk wilayah Merauke, Papua; dan (1) untuk Danrem 131/Santiago untuk wilayah Tahuna, Sulawesi Utara.

Di lokasi peresmian, tampak 4 unit mobil pintar yang merupakan mobil box berwarna biru yang bagian boxnya telah dimodifikasi menjadi perpustakaan.

Sedangkan 1 unit motor pintar bantuan dari BRI diserahkan ke Danrem 131/Santiago untuk wilayah Miangas, Sulawesi Utara. Motor pintar ini berupa motor box yang juga telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk mengangkut buku-buku.

Ani Yudhoyono menandatangani 26 prasasti rumah pintar dan menyerahkan 3 kapal pintar secara simbolik dengan menyerahkan plakat kepada penanggung jawab. Sementara mobil dan motor pintar diserahkan secara simbolik berbentuk kunci juga kepada pihak penanggung jawab.

Di dalam acara ini hadir pula Mendikbud M Nuh; Menhan Purnomo Yusgiantoro; para perwira Tinggi TNI Al dan TNI AU; dan Ketua I Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) Oktinawati Ulfa Dariah Rajasa; istri Gubernur DKI Joko Widodo, Iriana; dan para Direktur Utama BRI, BNI, dan Bank Mandiri.(sip/nrl)


  Republika | Detik 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Pemerintah Siapkan Rp 15 Triliun Beli Kapal China ?

 Sejumlah pelabuhan pun dibenahi demi memperlancar arus distribusi.

Jakarta Demi memperlancar angkutan dan distribusi barang di Indonesia, pemerintah melakukan penataan dan pembenahan sejumlah pelabuhan. Tak hanya itu, pemerintah menyiapkan dana triliunan rupiah untuk membeli kapal buatan China.

"Tahun ini, pemerintah akan mempercepat pembangunan 44 pelabuhan," ujar  Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Tertinggal dan Bulog, M. Natsir Mansyur, di JCC Senayan, Jakarta, Senin 28 Januari 2013.

Natsir menambahkan, pemerintah akan menyiapkan dana Rp 15 triliun untuk membeli 2.500 kapal dari China. Pembelian sebanyak 500 unit per tahun itu bertujuan untuk mewujudkan program seashore shipping (pengangkutan barang dari satu provinsi ke provinsi lainnya) menjadi lebih efisien.

Sebab, selama ini, pengangkutan komoditas seperti makanan, ternak, dan minyak antarprovinsi biayanya terlalu tinggi, lebih mahal dibanding ke luar negeri. "Pengiriman jeruk Pontianak ke Jakarta saja biayanya mahal," kata dia.

Menurut Natsir, alasan memilih kapal China itu adalah pertimbangan waktu produksi yang lebih cepat. Jika memproduksi di dalam negeri, satu unit kapal pembuatannya bisa memakan waktu setahun.

Natsir menambahkan, penandatanganan pembelian kapal dari Negeri Tirai Bambu itu telah dilakukan. Perbankan berperan besar sebagai mitra dalam membantu pembiayaannya. Namun, masih belum diketahui bank mana yang ditunjuk untuk menjadi mitra penyaluran pembiayaan Rp 15 triliun itu.(art)


... kalo benar terealisasi .. Indonesia berduka ...
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Pertamina Beli Kapal Tanker Buatan Indonesia

Efisiensi biaya transportasi akan meningkatkan daya saing Pertamina.

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2012/04/26/152483_mt-kasim--kapal-tanker-pt-pertamina_209_157.jpgJakarta | Perusahaan energi plat merah, PT Pertamina, kembali menambah kapal pengangkut BBM dengan mengoperasikan kapal product oil tanker Mauhau berkapasitas 3.500 Long Ton Deadweight (LTDW) yang diproduksi oleh galangan kapal nasional, PT Daya Radar Utama, Jakarta.

Kapal Mauhau merupakan kapal milik ke-50 dari total 185 kapal yang dioperasikan Pertamina dalam menjamin keamanan pasokan energi di dalam negeri. Kapal Mauhau akan mulai beroperasi pada akhir pekan pertama Januari 2013 untuk mendistribusikan BBM di wilayah Indonesia.

Kontrak pembangunan kapal Mauhau ditandatangani pada 26 Agustus 2010 dan telah melalui tahapan commissioning atau ujicoba laut pada awal Desember 2012. Kapal yang dibangun oleh salah satu galangan kapal nasional, Daya Radar Utama, membutuhkan investasi sekitar US$11,8 juta.

“Investasi proyek pembangunan kapal baru di galangan kapal dalam negeri ini membuktikan Pertamina telah berkontribusi secara nyata dalam mengembangkan dan memajukan industri maritim nasional," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Ali Mundakir, dalam keterangan tertulis, Kamis 3 Januari 2013.

Ali menjelaskan, di tengah kelesuan industri dalam beberapa tahun terakhir, Pertamina tetap memberikan kepercayaan kepada galangan kapal nasional. Langkah ini juga merupakan wujud kepatuhan Pertamina terhadap azas cabotage dalam semangat memberdayakan bisnis maritim nasional dalam hal kepemilikan kapal, bendera dan awak kapal.

Penambahan kapal milik Pertamina merupakan langkah terobosan yang diyakini dapat meningkatkan efisiensi biaya transportasi BBM, yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja perusahaan.

Efisiensi biaya transportasi akan semakin meningkatkan daya saing Pertamina dalam menghadapi bisnis hilir minyak dan gas bumi yang semakin terbuka.

Hingga akhir 2015, Pertamina direncanakan akan memiliki 61 kapal yang berstatus milik sendiri. Sebanyak 29 kapal atau 47 persen merupakan kapal yang diproduksi oleh galangan kapal nasional, 24 unit di antaranya telah beroperasi dan lima unit masih dalam tahap konstruksi.

“Pertamina melalui rencana jangka panjang penguatan armada, telah berkomitmen untuk mengedepankan kerjasama dan bersinergi dengan mitra nasional sebagai pembangun kapal yang dibutuhkan perusahaan," katanya.



0

PAL INDONESIA: Patok Pendapatan 2013 Rp 1,5 Triliun

http://www.bisnis-jatim.com/wp-content/uploads/2012/12/pal.jpgSurabaya | PT PAL Indonesia pada 2013 memproyeksikan pendapatan menjadi Rp 1,5 triliun dengan menggenjot jasa pemeliharaan dan perbaikan kapal, atau naik 250% dibandingkan pendapatan tahun ini hanya senilai Rp 600 miliar.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin mengatakan BUMN tersebut tahun depan berpotensi mendongkrak pendapatan, menyusul besarnya peluang di bidang pemeliharaan dan perbaikan (harkan) maupun pembuatan kapal baru.

Menurutnya, sepanjang tahun ini divisi harkan kapal mengontribusikan 45% terhadap total pendapatan PAL yang mencapai Rp 600 miliar.

“Tahun depan kami memproyeksikan kenaikan revenue menjadi Rp 1,5 triliun. Divisi harkan masih akan menjadi tulang punggung, selain pembuatan kapal niaga, kapal perang dan rekayasa umum (komponen industri minyak dan gas bumi),” ujarnya saat ditemui Bisnis di kantornya, kemarin (29/12).

Firmansyah optimistis pada 2013 mampu mencapai kinerja sesuai yang direncanakan, mengingat kini mendapat sejumlah proyek yang akan dirampungkan tahun depan. Diantaranya dua unit tanker pesanan Pertamina masing-masing berbobot 17.500 dead weight ton (DWT) dengan harga US$ 25 juta dan US$ 24,8 juta.

Divisi rekayasa umum (general engineering/GE) juga tengah merampungkan pengerjaan platform untuk pemboran minyak lepas pantai pesanan Petronas senilai US$46 juta. Perusahaan migas asal China CNOOC juga memesan komponen yang sama untuk pemboran minyak di Madura seharga US$42 juta.

“Platform pesanan CNOOC kami kerjakan bersama perusahaan asal China, maka nilai kontraknya dibagi dua masing-masing memperoleh US$ 21 juta,” tutur Firmansyah.

Dia menambahkan peluang lain masih terbuka lebar berupa pembuatan dan harkan kapal dari dalam maupun mancanegara. Untuk itu, bagian pemasaran PAL tahun depan disebutkan akan lebih proaktif mencari order.

Upaya tersebut akan dibarengi dengan pembenahan manajemen, agar PAL dapat bangkit kembali sesudah tahun lalu mengalami kerugian hingga ratusan miliar rupiah.

“Kami optimistis pada 2013 sudah mampu menangguh untung, tahun ini pun [dengan pendapatan Rp 600 miliar] kami sudah bisa membukukan laba usaha kendati masih sangat kecil,” paparnya. (sms)


0

"Road Map" Pengembangan Industri Perkapalan Disusun

Jakarta Untuk mengurangi impor kapal, pemerintah telah menyusun road map (peta jalan) pengembangan industri perkapalan nasional hingga 2025 dengan pembangunan kapal berkapasitas 300.000 deadweight tonnage (dwt). Menteri Perindustrian, MS Hidayat, mengatakan penyusunan peta pengembangan industri kapal nasional dengan sasaran pada tahun ini industri kapal nasional mampu membangun kapal barang, kapal penumpang, dan kapal tanker dengan kapasitas 50.000 dwt.

Kemampuan reparasi kapal diharapkan bisa mencapai 150.000 dwt dengan pemberdayaan National Shipbuilding and Engineering Center (NASDEC). Pada 2015, menurut Hidayat, industri galangan kapal nasional diharapkan bisa meningkatkan kemampuan desain dan rekayasa kapal. "Tiga tahun lagi, industri kapal nasional bisa membangun kapal dengan ukuran 85.000 dwt dan kemampuan reparasi kapal sampai dengan 150.000 dwt," papar dia di Jakarta, Rabu (26/12).

Pembangunan kapal dengan kapasitas 200.000 dwt, lanjut Hidayat, bisa dicapai pada 2020. "Pada 2020, industri galangan kapal bisa memproduksi kapal dengan ukuran dan reparasi kapal sebesar 200.000 dwt. Kemampuan produksi galangan kapal bisa meningkat dalam jangka waktu lima tahun," tambah dia.

0

★ Makara-02, Kapal Pengintai Buatan TNI AL dan Mahasiswa UI

Kapal ini memiliki dimensi 4,94 kaki x 0,73 kaki.

Makara-02, prototype kerjasama TNI AL dan UI
Saat ini TNI Angkatan Laut Indonesia (AL), bekerjasama dengan mahasiswa teknik perkapalan Universitas Indonesia (UI), sedang menjalani kerjasama dan pengembangan sebuah proyek bernama Sea Ghost Project.

Proyek ini tergolong istimewa lantaran merupakan proyek kapal perang tanpa awak. Konsep road mapnya adalah Cyber Warfare untuk pertahanan Indonesia. Kegunaannya adalah untuk melakukan pengintaian dan penyerangan terhadap para kapal penyusup. Cara pengendalian kapal ini sendiri akan menggunakan sistem teknologi komunikasi satelit dan sensor kamera.

Saat ini Sea Ghost Project telah dibuat prototype dan diberi nama Makara-02. Kapal ini memiliki dimensi 4,94 kaki x 0,73 kaki. Prototype ini juga telah dipamerkan di stan Mabes TNI pada acara Indo Defence 2012, November lalu.

Meski belum diujicobakan sebagai kapal perang sungguhan, prototype Makara-02 sudah sering mengikuti lomba di Amerika. Tujuannya yakni untuk memperbaiki segala kekurangan yang masih dimiliki.

Para mahasiswa yang terlibat adalah, M Hary Mukti dan Aditya Meisar dari teknik perkapalan. Mereka juga dibantu Ricky (Teknik Mesin), Novika Ginanto (Teknik Elektro), Irvan JP Elliika (Teknik Elektro), serta mahasiswa Ilmu Komputer yakni M Anwar dan Ma'sum.


Berita Satu
0

★ Pangkolinlamil Luncurkan Crew Boat Produksi Lokal

Pangkolinlamil Laksda TNI S.M. Darojatim saat meluncurkan Crew Boat di Galangan PT. Tesco Indomaritim. (Foto: Kolinlamil)

Jakarta - Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI S.M. Darojatim secara resmi meluncurkan crew boat Kolinlamil bertempat di Perusahaan Galangan Kapal, PT. Tesco Indomaritim, Babelan, Kab. Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/11).


Peluncuran crew boat ini diawali dengan acara pemotongan tumpeng oleh Pangkolinlamil, yang menandai secara resmi peluncuran crew boat tersebut untuk dioperasikan. Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama PT. Tesco Indomaritim Dr. Jamin Basuki, pejabat PT. Tesco Indomaritim, serta segenap pejabat teras Kolinlamil.


Sebelum crew boat diluncurkan di air, dilaksanakan tradisi pemecahan kendi ke badan kapal yang dilakukan oleh Dansatlinlamil Jakarta Kolonel Laut (P) Tri Satriya Wijaya, dengan disaksikan Pangkolinlamil, dan para pejabat yang hadir.


Crew boat yang baru diluncurkan tersebut akan dioperasikan untuk kapal antar jemput bagi anak buah kapal, dari mako Kolinlamil ke KRI yang tengah lego jangkar di Teluk Jakarta. Crew boat tersebut merupakan kapal kedua yang diproduksi PT. Tesco Indomaritim untuk Kolinlamil, dengan spesifikasi teknis; panjang 16 meter, lebar 4,5 meter, diawaki empat orang, dan dapat mengangkut 50 penumpang. Kapal tersebut dapat melaju dengan kecepatan maximum 12 knot.


0

★ Kemhan Laksanakan Uji Fungsi 2 LCU

Pusat Pengadaan, Badan Sarana Pertahanan, Kementerian Pertahanan (Pusada Baranahan Kemhan) melaksanakan uji fungsi terhadap dua Landing Craft Utility (LCU) produksi PT. Tesco Indomaritim yang akan ditempatkan di dua KRI jenis LPD yang berada di bawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Uji fungsi dua LCU tersebut dilaksanakan sejak tolak dari dermaga Kolinlamil hingga sepanjang perairan Teluk Jakarta menuju Pulau Damar, Senin (19/11/2012).

Kegiatan uji fungsi tersebut dimaksudkan untuk menguji kelaikan semua fungsi dua LCU sesuai spektek dalam kontrak kerja meliputi bangunan kapal, pendorong pokok, sistem listrik, sistem bantu, navigasi dan komunikasi.


0

★ Indonesian Navy Ordered Six VITESSE Mark II Class FIB


The fast interceptor boat was designed with airventilated triple step hull, max speed 60 knots (all photos : Navy Recognition)

The VITESSE Mark II is a high speed military delta conic airventilated triple step hull interceptor type vessel made in Indonesia. It is a joint project between PT. Rizki Abadi and PT Royal Advanced Fiber (RAF boats). It was designed following a special request from Indonesian Special Forces for Anti-terror and interception missions.


As per Indonesian Navy requirement, the VITESSE Mark II can sustain speeds of 35 knots in 2 meter high waves. Following some tests, the Indonesian Navy Research & Technical department certified this vessel. Indonesian Navy ordered six VITESSE Mark II class interceptors with the first delivery expected to take place in 2013.


© NavyRecognition
0

★ Mariana Bahagia Serahkan Kapal Pesanan Pemerintah

http://koran-jakarta.com/images/berita/105008.jpgJakarta - PT Mariana Bahagia, perusahaan galangan kapal di Palembang, kembali meluncurkan kapal penyeberangan penumpang perintis berbobot mati 750 gross tonnage pesanan Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.

Dikatakan oleh Direktur Utama PT Mariana Bahagia Johnson W. Sutjipto bahwa peluncuran kapal tersebut dilaksanakan sejalan dengan proses finishing pembangunan kapal senilai 34 miliar rupiah.

"Kapal roro ini adalah produksi kebanggaan Mariana Bahagia karena menggunakan teknologi air bag," kata Jonson di Jakarta, Kamis (25/10).

Kapal Roro yang diberi nama KMP TATIHU dengan pelabuhan pendaftaran Palembang, Sumatra Selatan ini memiliki panjang 56,02 meter dan lebar 14.00 meter serta kedalaman 3,80 meter.

Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan hingga 12 knots karena didukung oleh dua engine berkapasitas 2x1.100 horse power (HP) dan mampu mengangkut 196 penumpang, terdiri dari 40 kelas eksekutif, 60 kelas ekonomi dan 96 penumpang tidur kelas ekonomi. Sedangkan kapasitas kendaraan mencapai 25 unit yang terdiri dari 15 unit truk dan 10 unit sedan.

Dalam mendukung operasionalnya, kapal ini sudah dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang dipersyaratkan oleh regulator dan dibangun sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.

"Pembangunan kapal ini menggunakan klas Biro Klasifikasi Indonesia. Oleh karena itu, kami yakin dan percaya, KMP TATIHU telah memenuhi persyaratan teknis mengikuti ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan standar internasional," kata Jonson.

Saat ini semakin banyak galangan kapal nasional yang dipercaya untuk membangun kapal-kapal baru. Investasi galangan kapal juga meningkat. Tahun ini nilainya diproyeksi mencapai 1 triliun rupiah atau tumbuh 25 persen dibandingkan tahun lalu.

Sebagai informasi, dalam beberapa pekan ke depan, di tempat yang sama, akan diluncurkan kapal Tug Boat 3.200 Horse Power yang juga dipesan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan. Kapal ini bernilai kontrak 34,9 miliar rupiah.

"Kami juga sedang mengerjakan pembangunan kapal Anchor Handling Tug atau AHT untuk tujuan ekspor yang rencananya akan kami serahkan pada awal tahun depan," katanya. mza

0

★ UGM Tampilkan Produk Militernya Di Indodefence 2012

Jakarta - Mahasiswa pun sepertinya tak mau ketinggalan memamerkan produk militernya di pagelaran Indo Defence 2012, salah satunya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang membawa pesawat tanpa awak (UAV) dan Roboboat yang didesain khusus untuk keperluan militer.

Dosen Muda Fakultas MIPA , Bahtiar Alldino kepada itoday, Rabu (9/11) mengatakan, UGM sudah kesekian kalinya ikut Indo Defence.

"Ini bukan pertama kalinya UGM mengikuti ajang Indo Defence," ujarnya.

UGM sendiri membawa UAV Gama 1, Roboboat Safinah One yang diambil dari bahasa Arab, yang berarti 'kapal', prototipe roket, rompi anti peluru yang terbuat dari jerami dan electronic nouse (e-nouse) mendeteksi bau-bauan, bahkan bisa mendeteksi bahan peledak.

Dari sekian banyak produk yang dibawa, UGM menjagokan Roboboat yang dapat dikembangkan sebagai alat surveillance dan bisa meminimalisir ongkos operasional.

Bahtiar sendiri mengklaim jika Roboboat buatan UGM sudah dilirik berbagai instansi seperti TNI AL, TNI AD, dan pihak swasta.

Hal tersebut menunjukan pengembangan dari UGM khususnya Sumber Daya Manusia (SDM) tidak kalah dengan luar negeri. Hanya saja masih terkendala alat, elektronik yang masih impor.

Bahtiar menambahkan, UGM akan melakukan pengembangan lebih jauh untuk Roboboat.

"Untuk pengembangan lebih jauh, UGM akan memperbesar volume kapal untuk memperbesar kapasitas," pungkasnya.

Selain UGM, masih ada beberapa universitas lainnya seperti Unikom, ITB dan lainnya yang ikut serta dalam pameran senjata dua tahunan ini.


© Itoday 
0

★ KCR 60 Produk Terbaru PAL

http://www.itoday.co.id/plugins/system/contentoptimizer/74db507fb6b0f464d4f49e708dfb3c6eb51c5517_400x300_Q50.jpegJakarta - PT. PAL kembali mengeluarkan kapal perang baru, kali ini Fast Attack Craft Missile-Kapal Cepat Rudal (KCR-60), sebuah kapal perang yang mampu membawa rudal.

Kepada itoday, Rabu (9/11), Manager Marketing Planning & Business Care PT. PAL, Didik Soebijantoro mengatakan, kapal perang ini masih tahap design, tetapi sudah di posisi pengadaan open LC.

"Untuk kontruksi belum dimulai, baru pemotongan baja," ujar Didik.

PT PAL sendiri rencananya akan membuat kapal perang ini secara paralel, dan diperkirakan akhir tahun sudah mulai dibangun.

PAL meyakinkan, produknya kana lebih bagus ketimbang KCR-40, karena BUMN Srategis ini memiliki pengalaman membuat kapal perang FPB-57.

Prototipe KCR 60M PAL (Foto ARC)
Tidak hanya itu, PAL mengkalim konsumsi bahan bakar KCR-60 lebih irit dari pada kapal sekelasnya, dengan kecepatan maksimal 28 knot.

"Kapal ini mampu bertahan di laut selama lima hari," jelas Didik.

Kapal yang terbuat baja dan steel aloy ini memiliki kandungan lokal sebanyak 50 persen dan desainnya murni dirancang oleh anak negeri.

Dengan kandungan lokal mencapai setengahnya, PAL memperkirakan harga jual kapal ini hanya Rp 125-an miliar diluar combat management system (CMS).


© Itoday
0

Robot Kapal Tanpa Awak UGM Juara II Nasional

Robot Kapal Tanpa Awak UGM Juara II NasionalROBOT kapal tanpa awak karya mahasiswa UGM berhasil meraih juara II dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2012 yang diselnggarakan Universitas Diponegoro (UNDIP) di Pantai Kartini Jepara pada 30 Oktober lalu.

Diikuti lebih dari 40 perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa diantaranya seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Universitas Hasanuddin, UGM, dan Universitas Indonesia. Dalam kontes tersebut mempertandingkan dua kategori yaitu autonomous dan remote controle

Robot yang diberi nama Safinah One ini berhasil menang dalam kategori Autonomous. Dikembangkan dari kolaborasi antara mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Jurusan Elektronika dan Instrumentasi FMIPA yaitu Tito Garry Surya (ELINS), Ardi Wiranata (T. Mesin), Malik Khidir (ELINS), Erwhin Irmawan (ELINS), Iqro Kurniawan(ELINS), Singgih Adhi Susila(T. Mesin), Ardi Wiranata (T. Mesin), M. Irfan Riyadi (T. Mesin), dan Febry Mulia Wardhana (T. Mesin).

Ketua tim robot, Malik Khidir menyebutkan robot Safinah One merupakan robot kapal tanpa awak yang dirancang untuk dapat digunakan memantau serta menjaga pertahanan dan keamanan wilayah perairan laut Indonesia. Robot ini dapat melaju hingga jangkauan 1 kilometer “ Idenya kami membuat robot yang bisa dipakai sebagai media untuk mengawasi wilayah laut Indoensia terutama wilayah perbatasan menggantikan prajurit yang berpatroli,” ungkapnya Senin (5/11) di Lembah UGM saat melakukan demo uji coba robot dihadapan para wartawan.

Robot Safina One dirakit dari berbagai komponen seperti single board computer (SBC), motor Brushless, elektronic speed control (ESC) dengan daya 2.200 kilovolt, mikrokontroler mbed, serta radiator. Juga lengkapi dengan dua buah kamera untuk melihat kondisi sekitar. “Untuk bahan bakar menggunakan3 buah baterai litium poliner dengan tegangan 12 volt,” jelasnya sembari menambahkan bahwa robot dapat dijalankan dengan dua menu yaitu dengan maupun tanpa remote controle

Menurut penuturan Malik penggunaan SBC sebagai pemroses data dan citra menjadi keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh tim lainnya. Dengan memakai SBC selain bersifat efisien karena tidak memakan tempat juga mengurangi berat beban dan tentunya lebih murah. “Kalau tim yang lain masih menggunakan laptop, jadi memakan tempat,” katanya.

Disebutkan Malik dalam kontes tersebut robot diharuskan melewati dua tahapan tes yakni tes lintasan speed dan maneuver. Dalam lintasan speed robot Safinah One merupakan satu-satunya robot yang berhasil sampai hingga garis finish. “Speed tes dilakukan di laut yaitu di Pantai Kartini. Tantangannya cukup berat, selain cuaca yang tidak bersahabat, ombaknya juga besar dan anginya cukup kencang jadi sangat mempengaruhi kestabilan kapal. Tapi, alhamdulilah robot kita satu-satunya yang bisa mencapai finish dalam waktu 24 detik,” urainya.

Robot buatan mahasiswa UGM tersebut memiliki berat sekitar 11 kilogram. Dengan bobot yang cukup berat tersebut, menurut Malik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan robot kapal.

Ditambahkan Tito Garry , rangka robot Safina One terususn dari fiber yang memanfaatkan fiber sisa dari mobil Semar UGM. Sementara untuk komponen utama seperti SBC, motor dan ESC masih diimpor dari Amerika Serikat. “ Beberapa komponen memang harus didatangkan dari luar negeri karena belum diproduksi di Indonesia,” terangnya sembari menambahkan pembuatan robot menghabiskan biaya riset sebesar Rp. 10 juta.

Kini Tito dan kawan-kawan tengah menjajagi kerjasama dengan TNI AL untuk mengembangkan robot kapal tanpa awak yang dapat digunakan untuk mengawasi wilayah perairan Indonesia. Robot tersebut akan dimodifikasi dengan melakukan sejumlah penambahan komponen dan diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah pantai Indonesia. “Kedepan akan kita tambahkan teropong, radar, dan menggunakan bahan bakar yang harapannya bisa menjangkau hingga 30 kilometer,” ujar Tito.

Robot yang telah dimodifikasi tersebut rencananya akan dilombakan dalam kontes robot internasional yang akan digelar Juli 2013 mendatang di Virginia. (Humas UGM/Ika)


© UGM
0

★ UGM Buat Robot Kapal Tanpa Awak Untuk Patroli Laut

http://www.ugm.ac.id/headlines/safinah1.jpg
Safinah One
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melakukan inovasi membuat robot kapal tanpa awak yang diberi nama Safinah One. Robot kapal tanpa awak itu dirancang untuk tujuan memantau serta menjaga pertahanan dan keamanan wilayah perairan laut Indonesia.

"Safinah One merupakan robot kapal tanpa awak yang dapat melaju sejauh satu kilometer," kata Ketua Tim Robot Universitas Gadjah Mada (UGM) Malik Khidir di Yogyakarta, Senin (5/11). Demikian dikutip dari antara.

"Ide awalnya adalah kami ingin membuat robot kapal tanpa awak yang bisa dipakai sebagai media untuk mengawasi wilayah laut Indonesia, terutama wilayah perbatasan dan menggantikan prajurit yang berpatroli," tambah Malik.

Dia mengatakan Safinah One dirakit dari berbagai komponen seperti single board computer (SBC), motor Brushless, elektronic speed control (ESC) dengan daya 2.200 kilovolt, mikrokontroler mbed, dan radiator.

Robot dapat dijalankan dengan dua menu yakni dengan maupun tanpa remote control. Bahan bakar yang digunakan adalah tiga baterai lithium poliner dengan tegangan 12 volt.

Menurut dia robot memiliki berat sekitar 11 kilogram itu juga dilengkapi dengan dua kamera untuk melihat kondisi sekitar. Rangka robot disusun dari fiber yang memanfaatkan sisa dari mobil Semar UGM.

"Untuk komponen utama seperti SBC, motor, dan ESC masih diimpor dari Amerika Serikat (AS) karena belum diproduksi di Indonesia. Pembuatan robot menghabiskan biaya riset sebesar Rp 10 juta," katanya.

Dia mengatakan pihaknya saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan TNI AL untuk mengembangkan robot kapal tanpa awak yang dapat digunakan untuk mengawasi wilayah perairan Indonesia.

"Robot tersebut akan dimodifikasi dengan melakukan sejumlah penambahan komponen seperti teropong, radar, dan menggunakan bahan bakar yang diharapkan bisa menjangkau hingga 30 kilometer," katanya.

Menurut dia robot kapal tanpa awak itu meraih juara II dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2012 yang diselenggarakan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di Pantai Kartini Jepara, Jawa Tengah, 30 Oktober 2012.

"Kontes tersebut mempertandingkan dua kategori yakni autonomous dan remote controle. Tim UGM berhasil menang dalam kategori autonomous," katanya.

Tim pengembang robot itu merupakan kolaborasi antara mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Jurusan Elektronika dan Instrumentasi Fakultas MIPA yakni Tito Garry Surya, Ardi Wiranata, Malik Khidir, Erwhin Irmawan, Iqro Kurniawan, Singgih Adhi Susila, Ardi Wiranata, M Irfan Riyadi, dan Febry Mulia Wardhana.(mdk/ian)

0

★ Kapal Cepat Tak Berawak UGM

Kapal robot UGM dilirik TNI AL 

Yogyakarta - Robot kapal buatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dilirik oleh TNI Angkatan Laut Indonesia. Robot kapal ini menjadi juara 2 Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2012 (KKCTBN) atau Roboboat untuk kategori autonomous.

"Kita sudah mengirimkan proposal terkait kapal robot ini dan akan segera bertemu dengan TNI AL," terang jurus bicara tim robot kapal Safinah One UGM, Malik Khidir di Lembah UGM pada ujicoba robot kapal, Senin (5/11).

UGM sendiri baru pertama kali ini membuat robot kapal. Namun robot seberat 11 kilogram ini berhasil meraih juara 2 di ajang nasional tersebut. Tim Safinah One UGM sendiri beranggotakan mahasiswa Teknik Mesin dan Jurusan Elektronika dan Instrumentasi Fakultas MIPA UGM.

Ada 10 mahasiswa yang tergabung dalam tim ini. Mereka adalah Tito Garry Suryo, Ardi Wiranata, Malik Khidir, Erwhin Irmawan, Iqro Kurniawan, Singgih Adhi Susila, M Irfan Riyadi, Febry Mulia Wardhana, Afriani Soraya Sari, dan Nikite Sulistyana.

"Kendala kita adalah, UGM tidak memiliki jurusan atau prodi perkapalan, jadi kita benar-benar otodidak melalui internet," terang Malik.

Meski otodidak kata Malik, namun melalui riset selama dua bulan tim ini mampu menunjukkan prestasi nasional. Bahkan pada 2013 mendatang mereka bersiap mengikuti ajang yang sama tingkat internasional di Virginia pada Juli mendatang.

Diakui Malik, selain otodidak, kapal robot buatan tim UGM ini dibuat dari bahan-bahan bekas sehingga tidak menelan biaya banyak dalam pembuatannya. Pihaknya hanya menghabiskan dana sekitar Rp 10 juta untuk pembuatan kapal robot tersebut. "Ada beberapa bahan yang harus impor dan itu yang mahal," tegasnya.



Safinah One UGM juarai kontes robot Kapal tak berawak


Robot kapal tanpa awak karya mahasiswa Universitas Gadjah mada (UGM) berhasil meraih juara II kategori Autonomous dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2012 yang diselenggarakan Universitas Diponegoro (Undip) di Pantai Kartini, Jepara, 30 Oktober lalu. Robot kapal yang diberi nama Safinah One tersebut sengaja dirancang untuk dapat digunakan memantau serta menjaga pertahanan dan keamanan wilayah perairan laut Indonesia.

Adalah mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik yakni Malik Khidir, Tito Garry Surya, Erwhin Irmawan, Iqro Kurniawan dan mahasiswa Jurusan Elektronika dan Instrumentasi FMIPA yakni Ardi Wiranata, Singgih Adhi Susila, Ardi Wiranata, M Irfan Riyadi, dan Febry Mulia Wardhana yang merancang robot kapal berwarna kuning ini.


"Idenya, kami ingin membuat robot yang bisa dipakai sebagai media untuk mengawasi wilayah laut Indoensia, terutama wilayah perbatasan dengan maksud mampu menggantikan prajurit yang berpatroli. Kendala utama kami ialah UGM tidak memiliki jurusan atau prodi perkapalan, jadi kami benar-benar otodidak melalui internet," ujar Ketua Tim Robot Malik Khidir, di Lembah UGM, Senin (5/11/2012).


Diakui Malik, selain otodidak, kapal robot pertama buatan tim UGM tersebut dibuat dari bahan-bahan bekas, sehingga dalam proses pembuatannya tidak memerlukan biaya banyak. Tim Malik hanya menghabiskan dana sekira Rp10 juta untuk pembuatan kapal robot tersebut.


"Ada beberapa bahan yang harus kami impor dan itu yang mahal. sebut saja elektronik speed control dan single board computer, itulah biaya terbesar yang kami keluarkan, sisanya kami memanfaatkan bahan yang bisa ditemukan. Berat total robot kapal kami mencapai 11kg," imbuhnya.


Dan sebagai kapal pengintai, robot kapal tersebut didesain memiliki dua kamera waterproof dengan jarak pandang 1 km. Hasil monitor kamera lalu dikirim ke single board computer yang dipasang di badan kapal. Setelah itu, hasil monitor diteruskan ke komputer induk yang ada di dermaga melalui sistem telemetri. Robot kapal ini sendiri digerakkan dengan tenaga tiga baterai Litium Polimer berkekuatan 12 volt.


"Baterai ini mampu menggerakkan robot kapal kami dengan kecepatan 30 km/jam. Robot pun dapat dijalankan dengan dua menu yaitu dengan maupun tanpa remote control," tuturnya.


Ditambahkan Tito Garry, rangka robot Safinah One tersusun dari fiber yang memanfaatkan fiber sisa dari mobil Semar UGM. Kemenangan robot kapal ini pun berbuah manis. Tito mengungkap, saat ini mereka tengah menjajagi kerjasama dengan TNI AL. Rencananya, robot kapal tersebut akan dimodifikasi dengan melakukan sejumlah penambahan komponen dan diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah pantai Indonesia.


"Ke depan akan kami tambahkan teropong, radar dan menggunakan bahan bakar bensin atau solar. Harapan kami, dengan memiliki kekuatan ekstra, robot kapal ini bisa dioperasikan dengan jangkau tempuh hingga 30 km," ujarnya.


Selanjutnya, robot kapal yang telah dimodifikasi tersebut juga akan diikutkan dalam kontes robot internasional yang akan digelar Juli 2013 mendatang di Virginia, Amerika Serikat (AS).


0

Galangan Nasional Mampu Produksi Kapal Berkualitas

Dalam lima tahun terakhir industri galangan kapal dalam negeri tumbuh sekitar 45 persen.

http://beritatrans.com/cms/wp-content/uploads/2012/11/Galangan-kapal-296x199.jpgJakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan menyatakan yakin atas kemampuan galangan kapal dalam negeri untuk membangun kapal berkualitas. Karenanya ia mendorong agar industri perkapalan agar mampu mencukupi kebutuhan kapal dalam negeri.

“Selama industri dalam negeri mampu menyediakan, kami akan memesan kapal dari dalam negeri,” kata Menhub saat penandatanganan kontrak pembangunan tujuh unit kapal perintis antara Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub dengan lima galangan kapal di Jakarta, Jumat (2/11).

Menhub menyatakan, kapal perintis sangat dibutuhkan sebagai sarana transportasi masyarakat di pulau-pulau terpencil. “Masyarakat di pulau-pulau terpencil perlu kita kunjungi. Mereka perlu sarana transportasi untuk menunjang aktivitas ekonomi,” ujarnya.

Menurut Menhub, sebagai negara kepuluan yang dihubungkan oleh lautan luas, negara Indonesia memerlukan banyak kapal perintis. Namun Menhub tidak menyebut berapa banyak kapal perintis yang dibutuhkan. “Kebutuhan ini sesuai perkembangan yang terjadi. Kebutuhan kapal perintis akan terus berkembang sesuai perkembangan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Dirut PT Daya Radar Utama, Amir Gunawan mengatakan, dalam lima tahun terakhir industri galangan kapal dalam negeri tumbuh sekitar 45 persen. Namun ia yakin, jika para stakeholder perkapalan konsisten memesan kapal-kapal produk dalam negeri, dalam dua sampai tiga tahun ke depan industri kapal dalam negeri tumbuh 60-65 persen.

“Konsistensi ini perlu diawali oleh pemerintah, selanjutnya pihak- pihak lain,” kata Amir.

Pemesanan tujuh kapal perintis Kemenhub menggunakan dana APBN multi years tahun 2012-2013 sebesar Rp 292 miliar. Kapal-kapal tersebut akan digunakan bagi masyarakat Indonesia bagian timur.

Ke tujuh kapal perintis yang dipesan Kemenhub masing-masing berbobot 2.000 GT (2 unit) oleh PT Daya Radar Utama, Jakarta, 1.200 GT (1 unit) oleh PT Mariana Bahagia, Palembang, 1.200 GT (1 unit) oleh PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya, 200 DWT (1 unit) oleh PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, Surabaya, 200 DWT (1 unit) oleh PT F1 Perkasa, Banyuwangi, dan 200 DWT (1 unit) oleh PT Sanur Marindo, Tegal.(aliy)

© Beritatrans
0

★ Wakasal Luncurkan Kapal Pintar di Kepri dan Kalbar

wakasal-subJakarta – Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio, M.M., bersama Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman meluncurkan Kapal Pintar di Galangan Palindo Marine, Batam pada Senin (22/10).

Kapal Pintar tersebut dilengkapi buku-buku pengetahuan, alat peraga, perangkat IT dan terkoneksitas dengan jaringan internet guna memberikan akses pada sarana pendidikan yang merata bagi anak-anak usia sekolah di pulau-pulau terpencil, terutama di Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat.

Pembangunan Kapal Pintar merupakan realisasi dari penandatanganan Piagam Kesepakatan Bersama antara TNI AL dengan Bank Mandiri yang disaksikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno serta Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Zulkifli Zaini, dimana Perjanjian Kerjasama tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Sugianto Suwardi selaku pihak kesatu dan Direktur PT Bank Mandiri Persero Tbk Abdul Rachman selaku pihak kedua pada 26 Januari 2012 yang lalu.

Perjanjian Kerjasama tersebut merupakan momentum penting dalam upaya mendukung program pembangunan nasional, melalui pemberdayaan sumber daya manusia yang diimplementasikan dalam bentuk pengadaan Kapal Pintar di wilayah Lantamal IV sebagai pengembangan sumber daya perpustakaan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, serta pemanfaatan prasarana milik negara.

Dalam kesempatan tersebut Wakasal Laksdya TNI Marsetio, M.M., berharap dengan adanya Kapal Pintar, para pelajar akan menjadi lebih bergairah dan gemar membaca, selain menjadi kapal pintar nantinya juga akan difungsikan sebagai kapal patroli terbatas yang pengoperasiannya dilakukan oleh Lanal atau Lantamal. Selain itu, kapal ini juga akan difungsikan sebagai alat transportasi oleh dokter/bidan untuk menyinggahi pasien di daerah-daerah terpencil. “Bisa dikatakan kapal ini sebagai kapal multifungsi” tegas Wakasal.

Kapal pintar yang berukuran panjang 22 meter ini, dilengkapi buku-buku pengetahuan, alat peraga, dan perangkat IT yang terkoneksi dengan jaringan internet bagi anak-anak usia dini hingga sekolah menengah atas di wilayah yang selama ini belum terjangkau secara maksimal, dan dapat digunakan secara gratis. Pembangunan Kapal Pintar sendiri menghabiskan dana senilai Rp 1,5 miliar yang di bangun oleh Galangan Palindo Marine, Batam.

Kapal pintar tersebut nantinya akan menyinggahi pulau-pulau terpencil di Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat secara reguler dan terjadwal, dengan tujuan anak-anak setempat memiliki kesempatan untuk secara berkesinambungan mendapatkan ilmu pengetahuan dan mengakses informasi yang dibutuhkan.

Menurut data Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV, sebagian besar Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat merupakan wilayah perairan yang memiliki sekitar 2.750 pulau dan kawasan pesisir. Sementara data BPS wilayah menyebutkan bahwa pada 2010 jumlah penduduk berusia 0-19 tahun di Kepulauan Riau sebanyak 427.133 jiwa dan di pesisir Kalimantan Barat sekitar 730.000 jiwa.

(dispenal/sir)

Teks Gbr- Wakasal Laksdya TNI Marsetio,M.M.,  saat berinteraksi dengan murid Sekolah Dasar di atas “Kapal Pintar”, seusai acara peluncuruan Kapal Pintar, Senin (22/10) di Galangan Kapal Palindo Marine, Batam. (dispenal)