0

BPPT Kembangkan Pesawat Tanpa Awak

TEMPO.CO , Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan terus mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) pada tahun mendatang. Pesawat mini tanpa awak yang dilengkapi sistem video kamera untuk keperluan pengawasan ini tak hanya digunakan untuk pengawasan perbatasan, penangkapan ikan gelap, pembalakan liar, melainkan juga hujan buatan hingga monitoring pasca bencana.

BPPT berencana “mengawinkan” PUNA dengan Flare, teknologi baru untuk menciptakan hujan buatan yang dikembangkan tim dari bidang teknologi lingkungan dan kebumian. Kombinasi ini akan membuat upaya modifikasi cuaca menjadi lebih murahb dan efisien.

“Saat ini sedang diuji coba penggunan PUNA menggunakan teknologi flare yang digunakan dalam operasi teknologi modifikasi cuaca,” kata Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar dalam konferensi pers Refleksi Akhir Tahun 2011 BPPT di Jakarta, kemarin.

Sepanjang 2011, Unit Pelaksana Hujan Buatan melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi defisit air, kebakaran lahan dan hutan, serta "pengamanan" kondisi cuaca sepanjang pelaksanaan SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan, bulan lalu.

Selain capaian di bidang teknologi pertahanan keamanan serta lingkungan, BPPT juga menghasilan banyak capaian teknologi yang aplikasinya bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mulai dari penerapan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) hingga investigasi penyebab ambruknya jembatan Kutai Kartanegara.

Penerapan e-KTP merupakan peran serta BPPT dalam hal teknologi informasi dan komunikasi, yakni memberikan layanan teknologi kepada Kementerian Dalam Negeri selaku penggagas. Layanan BPPT mencakup persyaratan teknologi untuk penerapan KTP elektronik berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) Nasional.

"BPPT juga melakukan supervisi teknis penerapan e-KTP di beberapa daerah penerapan," kata Marzan.

BPPT juga menyusun kerangka kerja teknis, audit, dan pengujian sistem pemungutan suara elektronik (e-Voting) yang terdiri dari perangkat keras, aplikasi, dan tata kelolanya. Langkah ini merupakan bentuk dukungan BPPT terhadap pelaksanaan pemilihan umum nasional dan pemilihan kepala daerah.

Untuk proses investigasi ambruknya jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur pada 26 November lalu, posisi BPPT adalah terlibat langsung membantu Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Marzan mengatakan, lembaganya diminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana melakukan audit teknologi untuk mengetahui sebab-sebab ambruknya jembatan berumur sepuluh tahun tersebut.

BPPT telah mengirimkan tim ahli yang terdiri dari perekayasa dari Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS), Balai Teknologi Survey Kelautan (BTSK), dan Pusat Audit Teknologi. Tim dari B2TKS bertugas mempelajari struktur kondisi jembatan untuk mengetahui penyebab ambruknya jembatan. "Ini penting sebagai bahan untuk menghasilkan rekomendasi yang diberikan ke instansi terkait sebagai pertimbangan agar ke depan tidak terjadi lagi," ujar Marzan.

Sementara tim dari BTKS dengan peralatan sonar dan multibeam echosounder akan melakukan survei bawah air dan membantu tim melihat kondisis reruntuhan jembatan di dalam air. "Sekaligus untuk mengetahui kondisi korban dan mencari cara mengevakuasinya," kata Marzan menambahkan.

BPPT juga menghasilkan sejumlah karya lain di bidang teknologi. Dari hasil kerja sama dengan PT Pindad dan PT Nusantara Turbin dan Propulsi, misalnya, BPPT membuat turbin dan generator yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga panas bumi.

BPPT juga telah membuat rancangan pembangkit listrik tenaga surya untuk daerah Sumba Barat Daya. Pembuatan pembangkit listrik menggunakan teknologi Smart Grid untuk mengkombinasikan sumber energi terbarukan lainnya, seperti angin dan air.(MAHARDIKA SATRIA HADI)


TEMPO.CO
0

Dasar-Dasar Merakit Open BTS ala Onno Purbo

Aditya Panji Rahmanto - OpenBTS. Seperangkat komputer yang sudah dilengkapi hardware USRP.

JAKARTA, KOMPAS.com - Open Base Transceiver Station, atau disingkat Open BTS, adalah sebuah BTS GSM berbasis software, yang memungkinkan pengguna ponsel GSM melakukan pangilan telepon atau berkirim pesan singkat (sms), tanpa menggunakan jaringan operator selular komersial.

Artinya, dengan teknologi ini pengguna bisa melakukan telepon atau sms tanpa membutuhkan pulsa. Bahkan, dengan merakit OpenBTS ini, sebenarnya ibaratnya membangun operator seluler sendiri. Hanya saja jangkauan sinyalnya terbatas, dan hanya bisa berkomunikasi dengan ponsel lain yang terkoneksi dengan jaringan OpenBTS ini.

Penerapan OpenBTS di Indonesia sedang digalakkan oleh praktisi teknologi informasi Onno W Purbo. Berikut adalah dasar-dasar perangkat dan piranti lunak yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi ini seperti dikemukakan oleh Onno saat ditemui di kediamannya.

Hardware

Tentu saja hal yang paling dasar adalah seperangkat komputer, bisa desktop ataupun notebook.

Kemudian, untuk OpenBTS versi minimal, dibutuhkan hardware untuk memancarkan sinyal radio bernama Universal Sofware Radio Peripheral (USRP) dan dua jenis antena, yakni antena transmitter dan receiver.

USRP inilah yang menggantikan peran pemancar pada Base Transceiver Station (BTS) operator seluler komersil. USRP versi minimal bisa didapatkan dengan harga 15 sampai 20 juta.

Lewat kabel USB, sambungkan komputer ke USRP. Setelah itu, dua kabel yang ada di USRP disambungkan ke dua antena tersebut.

Software

Sebelumnya, komputer yang digunakan harus bersistem operasi Linux. Sistem operasi lain seperti Windows atau Mac tidak bisa digunakan untuk menjalankan OpenBTS.

Semua software yang digunakan untuk OpenBTS ini bisa di-download secara gratis, dan semuanya merupakan software open source.

Gunakan software GNU Radio, untuk mengendalikan USRP. Kemudian software OpenBTS, untuk mengontrol operasi BTS. Dan juga ada software sentral telepon bernama Asterisk. Software ini biasa digunakan untuk teknologi sentral telepon generasi 4G.

Protokol yang digunakan oleh sentral telepon Asterisk adalah Session Initiation Protocol (SIP). Protokol macam ini juga dipakai oleh operator seluler komersil seperti Indosat, Telkomsel, XL, Axis, dan lain-lain.

Logika berpikir hardware USRP

Logika berpikir USRP dalam OpenBTS ini kira-kira seperti sound card pada komputer. Sebuah sound card harus diprogram agar mengeluarkan sinyal audio.

Nah, begitu juga dengan USRP yang diprogram agar mengeluarkan sinyal radio. Bukan hanya sinyal radio, USRP ini bisa diatur untuk mengeluarkan sinyal AM, FM, ataupun sinyal TV. Semua sinyal itu diprogram melalui software.

Inilah yang menyebabkan OpenBTS bisa dirakit dengan harga yang murah. Karena pemancarnya diatur lewat software. Jika pemancarnya berupa hardware pasti membutuhkan biaya miliaran rupiah.

Jangkauan OpenBTS versi minimal ini hanya 5 sampai 10 meter saja. Karena, konsumsi listriknya hanya 100 mili watt. Jika power amplifier-nya diganti menjadi 10 watt, seharga 120 juta rupiah (belum termasuk ongkos kirim), jangkauannya bisa mencapai 5 kilometer lebih.

Coba bandingkan dengan BTS milik operator seluler. Untuk versi yang serupa, dibutuhkan biaya 1,5 miliar rupiah.

Bagaimana? Tertarik untuk merakit OpenBTS dan mengasuh operator sendiri?


KOMPAS

0

Ini Dia, 4 Skenario 4G di Indonesia

KOMPAS/RIZA FATHONI

JAKARTA, KOMPAS.com - Di Singapura, teknologi telekomunikasi generasi keempat (4G) sudah mulai diterapkan. Tapi di Indonesia, 4G baru bisa dinikmati sekitar dua hingga tiga tahun lagi.

Hal itu disebabkan spektrum frekuensi teknologi 4G belum ditetapkan. Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Muhammad Budi Setiawan menjelaskan pihaknya saat ini sedang menyesuaikan dengan Roadmap Teknologi di Indonesia hingga 2018.

"Teknologi 4G sebenarnya sudah siap di Indonesia. Operator pun tinggal switching dari 3,5G ke 4G. Tapi ketersediaan frekuensi jaringan 4G saat ini masih belum ada," ungkap Budi saat dihubungi melalui sambungan telepon.

4 Skenario Frekuensi

Ada empat skenario frekuensi yang akan digunakan untuk teknologi 4G Long Term Evolution (LTE):

700 MHz

Saat ini 700 MHz digunakan untuk UHF alias siaran televisi. Jika LTE akan menggunakan frekuensi ini, Budi menjelaskan, pemerintah harus menunggu migrasi dan televisi analog ke televisi digital. Sayangnya, proses migrasi ini diperkirakan baru selesai pada 2018.

1.800 MHz

Frekuensi 1.800 MHz saat ini digunakan oleh operator telekomunikasi GSM. Jika mau, ini merupakan pilihan yang paling mudah bagi operator. Bahkan, pada Oktober 2011 uji coba LTE di frekuensi ini sudah dilakukan oleh Indosat dengan teknologi Nokia Siemens Network.

Masalahnya, kata Budi, penggunaan 1.800 MHz berarti operator ini harus rela membagi frekuensi yang sudah dimilikinya saat ini. Dampaknya, kualitas layanan bisa jadi tak akan sebaik yang dijanjikan.

2.100 MHz


Frekuensi ini juga sekarang sudah digunakan oleh operator telekomunikasi GSM untuk layanan 3G. Per operator minimal memiliki 'blok' 10 MHz (2 x 5MHz).

Sedangkan untuk bisa dipakai LTE, minimal per operator harus memiliki 'blok' 20 MHz (2 x 10MHz). Penataannya bisa cukup memusingkan mengingat saat ini kondisinya sudah cukup padat.

2.300 MHz.

Frekuensi ini juga teorinya bisa dimanfaatkan untuk 4G. Bahkan, kenyataannya, 4G dengan teknologi Wimax sudah ditetapkan di frekuensi ini. Memang, Wimax memiliki basis teknologi yang berbeda dengan 4G LTE, sehingga bagi operator untuk menyediakan layanan Wimax butuh langkah yang lebih "rumit".

Saat ini pun kapling frekuensi Wimax sudah dilelang dan ditetapkan pada beberapa pemenang. Hanya saja, layanan Wimax secara komersial, belum banyak dinikmati konsumen.

Solusinya?

Menurut Budi, yang paling memungkinkan di jangka panjang adalah menunggu penyelesaian frekuensi televisi analog menjadi televisi digital pada 2018. Jika ini selesai, maka frekuensi tersebut bakal kosong dan bisa ditempati oleh frekuensi 4G.

"Tapi kalau ingin cepat bisa pakai frekuensi di 1.800 MHz atau 2.300 MHz. Dan itu pun baru bisa sekitar 2 atau 3 tahun lagi," jelasnya.

Dari sisi regulasi, Budi menjelaskan sudah tidak ada masalah. Namun dari sisi pengguna, masih perlu kesiapan perangkat seperti ponsel maupun dongle untuk mengakses 4G.

"Harga ponsel berteknologi 3G saja masih mahal. Apalagi layanan 3G juga belum menyeluruh di Indonesia. Kita saja masih perlu nafas panjang untuk 3,5G, apalagi 4G," katanya.

Vendor Teknologi Siap Mendukung

Deputy Director Customer Solutions and Sales Support Division Huawei Indonesia Dani K Ristandi menambahkan pihaknya sangat siap memberikan solusi teknologi di wilayah manapun di Indonesia.

Solusi ini, ujar Dani, mulai dari end user terminal (ponsel dan dongle), jaringan akses, jaringan transport, jaringan inti hingga jasa nilai tambah serta sistem pendukung operasi dan bisnis (OSS/BSS).

"Dengan peningkatan layanan data broadband di Indonesia, teknologi 4G seperti LTE akan sangat tepat diimplementasikan di Indonesia," katanya.

Butuh Frekuensi yang Tepat

Namun penerapan teknologi mutakhir tersebut harus memiliki spektrum frekuensi yang ideal. Dani mencontohkan, blok 20 MHz adalah ideal.

Sebaliknya, jika hanya 5MHz bandwidth, maka kecepatan yang dihasilkan pun tidak akan lebih baik dari teknologi yang ada sekarang.

"Artinya kunci pengimplementasian teknologi mutakhir tersebut adalah di ketersediaan spektrum frekuensi," tambahnya.

Dani mengatakan, sampai Oktober 2011, dari 35 jaringan LTE yang sudah beroperasi komersial, 11 di antaranya disediakan oleh Huawei.

Beberapa operator di Indonesia pun sudah mengimplementasikan solusi Huawei. Teknologi seperti SingleRAN, Dani mencontohkan, saat ini digunakan untuk layanan 2G/3G.

Tetapi, ia melanjutkan, sebenarnya teknologi itu sudah siap untuk di-upgrade guna mendukung layanan 4G seperti LTE. Jadi, tinggal tunggu frekuensinya saja.


KOMPAS

0

Antisipasi Trafik Tinggi, Telkomsel Tingkatkan Kapasitas Jaringan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASAR - PT Telkomsel kembali meningkatkan kapasitas jaringan komunikasi baik lintas suara, SMS maupun data guna mengantisipasi trafik komunikasi atau kepadatan pemakaian pada saat Natal dan Tahun Baru.

Dalam siaran persnya di Makassar, Senin (26/12), Telkomsel telah melakukan uji jaringan di beberapa area yang diprediksi menjadi pusat keramaian, seperti tempat wisata dan pusat perbelanjaan.

Uji jaringan yang dilakukan kali ini lebih fokus ke penggunaan data, baik itu dengan menggunakan laptop maupun smartphone atau ponsel pintar.

Hal itu dimaksudkan untuk memastikan kenyamanan penggunaan jaringan Telkomsel melakukan komunikasi terutama saat trafik data sangat tinggi.

"Telkomsel telah menyiapkan seluruh elemen jaringan melalui peningkatan kualitas jaringan terluas dengan kapasitas yang memadai untuk memberikan kenyamanan berkomunikasi pelanggan saat Natal dan Tahun Baru 2012," kata Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno.

Dengan upaya maksimal yang telah dilakukan kata dia, berharap masyarakat tidak ragu untuk menggunakan layanan Telkomsel sepanjang Natal dan Tahun Baru serta sesudahnya.

Pemberian ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru dengan menggunakan fitur-fitur ataupun gambar, lanjutnya saat ini marak dilakukan pengguna. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut maka Telkomsel melakukan rangkaian peningkatan infrastruktur jaringan.

"Menjelang perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012, Telkomsel telah meningkatkan berbagai sisi elemen jaringannya secara signifikan dibanding tahun 2010 lalu, seperti, jangkauan layanan terluas via satelit, penambahan BTS lebih dari 44 BTS, sebelumnya 2010 hanya 37.000 BTS, perbaharuan jaringan, kapasitas BlackBerry dan SMS," tandasnya.


Republika
0

Telkomsel Kejar 70 Juta Pelanggan Broadband di 2012

Bandung - Tahun 2012 dicanangkan sebagai tahun broadband. Telkomsel pun mematok target 70 juta pelanggannya adalah pelanggan broadband.

Demikian diungkapkan oleh GM Sales and Costumer Service Telkomsel Jabar, Erick Noviantoro saat berbincang dengan detikINET, Senin (26/12/2011).

"Di 2012 targetnya adalah 70 juta pelanggan kita adalah pelanggan broadband," katanya.

Pertumbuhan pelanggan broadband Telkomsel cukup signifikan. Di Jabar saja, saat ini sudah 14 persen pelanggannya merupakan pelanggan broadband.

"Kita terus pacu dengan infrastruktur dan program-program menarik bagi pelanggan. Targetnya Jabar tahun depan adalah 21 persen pelanggan broadband," katanya.

Salah satu upaya Telkomsel untuk memberikan pengalaman broadband kepada pelanggannya adalah dengan menyebar ribuan titik hotspot bersama dengan Telkom.

Di sisi jaringan, Telkomsel Jabar menambah 1.089 node b dengan 250 diantaranya adalah new site tidak termasuk upgrade. "Kita fokus investasi 3G," kata GM Network Operation Telkomsel Jabar Samuel Pasaribu belum lama ini.( afz / eno )


detik
0

Tahun 2012 Kebutuhan TI US$ 2,7 Triliun

Ini naik 3,9 persen dari tahun 2011, yang menghabiskan US$ 2,6 triliun

ilustrasi pengguna internet (www.corbis.com)

VIVAnews - Sepanjang tahun 2011 perkembangan Teknologi Informasi (TI) diwarnai berkembangnya tablet, populernya komputasi awan, munculnya ultrabook, kejahatan cyber yang semakin beragam, hingga pekerja TI yang mulai mengarahkan bisnisnya pada efisiensi. Dinamika TI ini diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2012.

Dinamika TI juga memperngaruhi belanja kebutuhan TI. Mengutip dari data survei yang dilakukan Gartner, Director and Country Manager Dell Indonesia, Pieter Lydian, menyampaikan bahwa tahun depan enterprise TI global akan menghabiskan uang mencapai US$ 2,7 triliun.

“Ini naik 3,9 persen dari tahun 2011, yang menghabiskan US$ 2,6 triliun,” jelas Pieter Lydian, dalam Diskusi "IT Outlook 2012" di Jakarta, Kamis, 22 Desember 2011.

Ia melanjutkan bahwa pengguna dari lini bisnis dan organisasi akan didominasi oleh perangkat mobile, komputasi awan dan jejaring sosial yang memunculkan pasar negara BRIC (Brazil, India, Rusia dan Cina).

Pasar negara tersebut kemungkinan akan menguasai setengah dari kebutuhan IT dunia. Ia juga menyampaikan bahwa dari sisi konsumen, tren ke depan akan diisi oleh generasi Y yang mengisi 48 persen tenaga kerja dunia sampai tahun 2020.

Survey Gartner juga memprediksi bahwa tahun depan, 50 persen dari pengguna email kantoran akan mengakses email dari browser, tablet atau perangkat ponsel pintarnya.

Adapun 40 persen perusahaan akan mengalihkan datanya dari server atau storage biasa ke komputasi awan. Sedangkan 85 persen dari 500 perusahaan terkemuka akan mengalami kegagalan dalam mengantisipasi keefisienan datanya. Namun perusahaan akan menjadi semakin kompetitif di 2015.

Sedangkan khusus untuk Indonesia, Pieter optimis pertumbuhan TI cukup baik. “Pertumbuhan akan tinggi, tinggal kita melihat penyerapan APBN dan perkembangan krisis Eropa,” ucapnya.

Tahun 2012 Dell, menurut Pieter, akan tetap mengembangkan dari lini enterprise dengan fokus pada layanan support dan service yang kian memanjakan pengguna. Ia mengatakan layanan yang diberikan merupakan bagian dari pengalaman pengguna. (ren)



VIVAnews
0

Menanggulangi Banjir dengan Memanen Air Hujan

Hujan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA
- Memanen air hujan dengan sumur resapan dapat menanggulangi banjir cukup signifikan. Demikian kata Kepala Bidang Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr Arie Herlambang.

"Memanen air di tangki penampungan seukuran 10 meter kubik selama 2-3 jam hujan pertama yang biasanya lebat itu mampu mengurangi genangan cukup signifikan," kata Arie dalam diskusi Pengelolaan Sumber Daya Air bertema "Kelola Air Selamatkan Bumi" di Jakarta, Jumat.

Prinsip dasar pemanenan air hujan adalah mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan atap melalui talang air untuk ditampung ke dalam tangki penampung yang digali di bawah tanah. Kemudian limpasan air yang keluar dari tangki penampung yang telah penuh itu disalurkan ke dalam sumur resapan yang meresapkan air hujan ke tanah.

"Maraknya pembangunan di kota besar membuat luasan tanah yang bertugas menyerap air hujan tertutup bangunan,'' katanya. ''Sumur resapan berfungsi menampung air hujan akibat adanya penutupan tanah oleh bangunan beratap dan plester jalanan tersebut.''

Jika budaya memanen air hujan dan meresapkan limpahan air ke dalam tanah ini dimasyarakatkan, maka sejumlah besar keuntungan bisa didapat. Selain menghindarkan suatu wilayah dari genangan banjir, warga setempat juga akan mendapat sumber air bersih murah dan penambahan jumlah cadangan air tanah.


Republika
0

2012 Telkomsel Fokus ke Anak Muda di Indonesia Timur

REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Telkomsel akan membidik segmen pasar anak muda di area Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan pada 2012

"Target kami di tahun 2012 mendatang adalah kalangan anak muda dan broadband ," kata Vice President Area Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan Agus Mulyadi di Palu, Sabtu.

Agus mengatakan Telkomsel membidik pasar anak muda karena mereka sudah mulai berani beralih dari penggunaan telepon dan sms ke berinternet seperti facebook, twitter, youtube, dan BlackBerry Massenger (BBM).

Menurut dia, target itu adalah bisnis masa depan dan berdasarkan prediksi tahun-tahun ke depan bahwa anak muda dan "broadband" akan tumbuh signifikan sehingga Telkomsel tidak ingin ketinggalan dalam melayani kebutuhan masyarakat tersebut.

Selain itu, kata dia, target lain Telkomsel di tahun 2012 adalah meningkatkan sisi pendapatan, pelanggan maupun tingkat layanan. Untuk itu, di tahun 2012, Telkomsel akan mulai lebih agresif dalam menambah dan membangun kapasitas jaringan 3G dengan tidak mengesampingkan pelanggan yang masih menggunakan layanan 2G.

Sebab, menurutnya, kecenderungan masyarakat saat ini untuk menggunakan internet sudah sangat besar sehingga patut mendapat perhatian serius dari pihak Telkomsel.
"Kalau disisi jaringan itu kita akan lebih agresif. Disisi sosialisasi kita juga akan lebih agresif," kata Agus Mulyadi.

Sosialisasi yang akan digenjot Telkomsel pada tahun 2012 itu adalah dengan banyak turun ke sekolah-sekolah, daerah atau kabupaten baru hingga ke kawasan terpencil yang belum terlayani dengan internet.

Telkomsel, kata dia, akan banyak melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah karena salah tujuannya adalah ikut serta membangun bangsa Indonesia dan memerdekakan masyarakat dari sisi telekomunikasi dan berinternet.

"Itu yang akan kita lakukan di tahun 2012. Yang pasti fungsi sosial dan bisnis Telkomsel akan berjalan secara paralel," ujarnya.

Untuk mencapai target-target itu, Telkomsel akan menanam banyak menara (BTS) 3G di wilayahnya dan mengintensifkan upaya sosialisasi ke SMP, SMA, perguruan tinggi hingga kantor instansi negeri dan swasta.

Agus menuturkan, di tahun 2011 ini, pelanggan Telkomsel di Sulawesi Maluku dan Irian Jaya telah tumbuh secara signifikan yakni di atas 10 persen.

Untuk itu, kata dia, Telkomsel kembali memproyeksikan pada tahun 2012 mendatang jumlah pelanggan baru di tahun 2012 akan terus bertambah jauh di atas 10 persen.

Agus menilai, di tahun 2012 itu, ekspektasi masyarakat dan potensi terhadap penggunaan Telkomsel masih akan jauh lebih besar.

Maka dari itu, katanya, tantangan di tahun 2012 tentunya juga makin besar dan itu jelas tetap menjadi perhatian serius bagi Telkomsel. "Memang tantangannya berat, tetapi bagi kami kompetisi itu adalah sebuah keharusan agar kami berbuat maksimal sebab kalau tidak masyarakat sendiri yang akan dirugikan. Biarlah kompetisi itu terjadi dan kami bersaing secara sehat," tutur Agus Mulyadi.

Agus berharap di tahun 2012 mendatang, kualitas jaringan Telkomsel yang ada di wilayahnya tetap terjaga demi kelancaran dan kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi dan berinternet ria.


Republika