TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertanian mengukuhkan tiga profesor riset baru di bidang Pakan dan Nutrisi Ternak, Hama dan Penyakit Tanaman, serta Kesuburan dan Biologi Tanah. Mereka adalah Profesor Sofjan Iskandar, Profesor Cholil Mahfud, dan Profesor Muhammad Al-Djabri.
"Kami berharap Profesor Riset ini lebih dekat dan lebih sering turun ke lapangan, terutama di wilayah tertinggal dan perbatasan," kata Menteri Pertanian Suswono dalam sambutannya yang diterima Tempo, Selasa, 19 Juli 2011.
Dalam pengukuhan profesor riset itu, Profesor Sofjan Iskandar mengemukakan orasi ilmiah berjudul “Optimalisasi Protein dan Energi Ransum untuk Meningkatkan Produksi Daging Ayam Lokal”. Ransum ganda yang terdiri dari ransum starter dan ransum finisher yang berkadar protein dan energi tertentu merupakan ransum optimum terbaik untuk produktivitas maksimum daging ayam lokal. Temuan ini dinilai menarik dan strategis dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan daging dalam negeri.
Profesor Cholil Mahfud menyampaikan orasi berjudul “Teknologi dan Strategi Pengendalian Penyakit Karat Daun untuk Meningkatkan Produksi Kopi Nasional”. Penelitian ini bisa digunakan untuk meningkatkan produksi kopi dalam negeri yang baru mencapai 54 persen dari potensi produktivitasnya. Rekayasa kultur teknis yang disajikan Cholil merupakan teknologi pengendalian penyakit karat daun yang paling efektif.
Adapun Profesor Muhammad Al-Djabri yang menyampaikan orasi berjudul “Teknologi Uji Tanah untuk Penyusunan Rekomendasi Pemupukan Berimbang Tanaman Padi Sawah” bisa membantu petani menentukan pemupukan berimbang dan hemat. "Penggunaan pupuk pada tanaman padi masih belum rasional," kata Suswono.
Acara yang berlangsung di Auditorium Ir. Sadikin Sumintawikarta, Kampus Penelitian Pertanian, Cimanggu, Bogor, ini dihadiri oleh Ketua LIPI dan sejumlah pejabat lainnya. Kini, Kementerian Pertanian memiliki total 91 profesor riset.[RUDY]
• TEMPOInteraktif
0 comments:
Post a Comment