Bila regulasi dan frekuensi memungkinkan, Telkomsel bisa saja menyediakan layanan televisi untuk ponsel. Pernyataan itu disampaikan Direktur Keuangan Triwahyusari menanggapi harapan Pengurus Masjid Lautze, HM Ali Karim Oei agar Telkomsel menyediakan layanan televisi. ''Saat ini banyak ponsel yang bisa digunakan menonton televisi, tidak ada salahnya Telkomsel memiliki televisi sendiri,'' kata HM Ali Karim Oei.
''Prinsipnya, kami bisa menyediakan layanan itu. Namun masalahnya ada regulasi dan frekuensi yang harus kami penuhi. Kalau masalah ini memungkinkan, bisa saja kami membuat konten berbasis televisi,'' kata Tri Wahyusari saat Bincang Ramadhan di Masjid Karim Oei, Ahad (21/8).
Tentang tayangan dimaksud, Triwahyusari menyatakan bahwa Telkomsel telah menyediaan, sekalipun belum dalam format televisi live. '' Kami memiliki konten video streaming. Durasinya pendek-pendek,'' kata Triwahyusari.
Ahad, Telkomsel menyambangi masjid Karim Oei. Masjid komunitas Muslim Cina ini berlokasi di Sawah besar, Jakarta. Menurut Ali, selain Jakarta ada sejumlah masjid serupa yang telah didirikan di sejumlah kota. Masjid ini menjadi sentra kegiatan komunitas muslim Cina.
Dalam kesempatan itu, Triwahyusari menyerahkan bantuan berupa sound system, karpet, sajadah dan buku panduan shalat untuk mualaf. Kunjungan ke Masjid Karim Oei merupakan rangkaian program Bincang Ramadhan yang digelar Telkomsel untuk komunitas. Ada empat komunitas yang disasar program ini yakni komunitas seniman, komunitas keagamaan, komunitas media, komunitas pelajar dan mahasiswa.
Selain menyerahkan bantuan, digelar pula Talks Show mengenai broadband. '' Saat ini kita telah memasuki era broadband, dimana ia mampu mengubah gaya hidup mayoritas masyarakat kita,'' kata Triwahyusari.
Tri berharap broadband juga memberi kontribusi bagi syiar Islam. ''Perkembangan teknologi, khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membuka akses pembelajaran dan pengetahuan bagi umat Islam,'' kata Triwahyusari.
0 comments:
Post a Comment