Pengembang aplikasi lokal kini disediakan wadah khusus (mobile.yahoo.com)
VIVAnews - Tren industri aplikasi dan konten saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang tinggi. Dunia pendidikan, sebagai salah satu komponen di masyarakat, dituntut untuk merespon kondisi tersebut.
Menanggapi perkembangan yang terjadi, institusi pendidikan seperti Binus University berkomitmen untuk mengembangkan konten serta aplikasi berbasis lokal.
“Kalau kita mau bersaing, kita harus masuk ke industri aplikasi dan konten,” kata Harjanto Prabowo, Rektor Binus University, di Jakarta, 25 Agustus 2011.
Harjanto menyebutkan, pihaknya paham bahwa konten lokal di Tanah Air harus diperkuat, dan itu sejalan dengan apa yang sedang mereka kembangkan di kampus.
“Saat ini kita terus mengembangkan konten lokal. Misalnya seperti konten animasi film seri Majapahit, yang sekarang sudah ada trailernya,” kata Harjanto.
Selain konten tersebut, Harjanto menyebutkan, pihaknya juga tengah mengembangkan aplikasi desain batik untuk iklan, aplikasi bisnis, aplikasi UKM, serta aplikasi untuk rumah sakit.
“Untuk lebih mengembangkan konten dan aplikasi lokal, kampus sudah menjalin kerjasama dengan beberapa operator seluler seperti Indosat dan Telkomsel,” kata Harjanto. “Bentuk kerjasamanya, mahasiswa memproduksi konten dan kemudian diaplikasikan ke dalam layanan operator tersebut,” ucapnya.
Haryanto mengklaim, sudah banyak produk yang berasal dari skill mahasiswa lokal yang dipakai oleh provider. “Dari kami saja, ada sekitar 100 konten yang dipakai,” tambahnya.
Di tengah berbagai tumbuhnya konten-konten, Harjanto sepakat bila konten lokal perlu terus dikembangkan, khususnya untuk meningkatkan daya saing. “Ini zaman konten, kita terus mengembangkan serta mengangkat konten lokal,” tuturnya.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment