SOLO--MICOM: Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas
Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, mengembangkan lilin aromaterapi yang juga
berkhasiat sebagai antinyamuk.
Lilin yang wangi bagi manusia tetapi mematikan untuk nyamuk itu dibuat Dwi Hantoko, Dewi Wahyuningtyas, dan Lilis Kristiyani.
Tujuan awalnya untuk diikutsertakan dalam pekan ilmiah mahasiswa. Tapi, karena prospek bisnisnya bagus akhirnya dikembangkan sebagai produk komersial.
"Di pekan ilmiah itu kami kurang beruntung dan harus puas hanya menjadi kontestan. Tapi, rupanya peminat lilin ini cukup banyak, termasuk untuk cinderamata pernikahan," papar Dwi Hantoko di ruang humas rektorat UNS, Selasa (23/8).
Lilin antinyamuk itu dibuat menggunakan campuran parafin dengan ekstrak bunga kamboja putih (Plumeira alba), satu jenis bunga yang banyak tumbuh di areal pemakaman.
Ternyata, di balik konotasi negatif tersebut bunga kamboja juga bisa memberikan sesuatu yang positif. Kandungan senyawa geraniol di dalamnya berguna untuk mengusir nyamuk, sedang sitronela dan linela memberikan efek relaksasi.
"Mengapa bunga kamboja? Karena bunga ini mudah diperoleh dan tumbuh. Berbeda dengan lavender yang hanya bisa tumbuh baik di dataran tinggi," jelas Dwi. (FR/OL-5)
• MediaIndonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment