Monday, 21 November 2011

Telkomsel Kirim "Kark" ke Singapura

Tim "KARK", pemenang "Telkomsel Startup Bootcamp yang akan berangkat ke Singapura, 25 Januari 2012.

JAKARTA, KOMPAS.com - Telkomsel telah mengumumkan pemenang program inkubator "Telkomsel Start Up Bootcamp". Aplikasi Kark berhasil mengalahkan 18 tim dari seluruh Indonesia dan akan mewakili Indonesia untuk bersaing di Singapura, 25 Januari 2012.

Head of Partnership and Alliances Development and Management Telkomsel Marcella Dewi mengungkapkan aplikasi edukasi berbasis permainan kartu tersebut berhasil memukau lima juri lokal dan internasional.

"Tim Kark menang karena idenya sederhana, tidak hanya bisa diaplikasikan di dalam negeri tapi juga luar negeri dan yang penting berisi edukasi," ungkap Marcella selepas pengumuman Telkomsel Startup Bootcamp di Jakarta, Minggu malam (20/11/2011).

Aplikasi "Kark" adalah game berbasis kartu yang sudah dibenamkan teknologi QR Code. Kode inilah yang akan dibaca pada ponsel atau gadget berkamera untuk diterjemahkan ke dalam aplikasi berbentuk visual.

Pengguna bisa mencoba-coba permainan kartu tersebut untuk dijadikan sebuah cerita tersendiri. Kark baru membuat simulasi permainan cuaca dengan 12 kartu seperti kartu Oceans, Wind, Thunder, Sun dan lain-lain. Contohnya, untuk membuat hujan, maka kartu yang perlu dipakai adalah Oceans, Wind dan Sun. Namun tidak ada tahapan yang salah dalam simulasi ini, cuma visualnya akan berbeda.

Tim Kark akan mewakili Indonesia dalam program Joyful Frog Digital Incubator Innov8 2012 Bootcamp yang diadakan SingTel selama 100 hari di Singapura. Sebagai bekal menimba ilmu di Singapura, Telkomsel memberi uang saku dan biaya hidup sebesar 30.000 dollar Singapura.

Tim Kark terdiri dari tujuh orang dengan latar belakang berbeda yaitu Bullit Sesariza, Sindhu Prabowo Dilaksono, Fatkul Amri, Rakhmat Permana, Arsa Widitiarsa, Daniel Simon dan Fithor Fariz.

Para pemenang dari masing-masing tujuh negara (Indonesia, India, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand dan Australia) ini akan diminta mengimplementasikan rancangan prototipe bisnis berbasis digital di hadapan investor internasional. "Mereka di sana bukan mengejar menang atau kalah. Tapi bagaimana mempresentasikan bisnis agar bisa didanai oleh investor," tambah Marcella.

Ajang kompetisi startup lokal tersebut memberikan kesempatan kepada masing-masing peserta untuk menyampaikan presentasi rencana bisnis dari sebuah aplikasi yang dibuat. Kompetisi tersebut diharapkan akan menciptakan pengusaha berbasis teknologi (technopreneur) sehingga tercipta ekonomi baru berbasis dunia kreatif.




KOMPAS

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...