JAKARTA, KOMPAS.com - Research in Motion (RIM) lebih memilih membangun pabrik di Malaysia dibanding di Indonesia. Padahal, jumlah pengguna BlackBerry di Indonesia merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara.
Vice President Sales & Distribution RIM, Hastings Singh mengungkapkan, pihaknya memilih Malaysia sebagai lokasi pendirian pabrik baru dengan alasan efisiensi biaya. "Untuk Asia, Malaysia menjadi pilihan yang masuk akal, sebab kami bisa mengapalkan produk-produk kami dengan biaya yang paling hemat," kata Hastings saat berbincang dengan Kompas Tekno, di Singapura, di sela rangkaian acara BlackBerry Devcon Asia 2011 pekan lalu.
Saat ini, RIM memiliki empat pabrik yang berlokasi di Meksiko, Slovakia, Kanada, dan Argentina. Hastings menambahkan, meskipun tidak membangun pabrik di Indonesia saat ini, RIM sudah memiliki banyak rencana untuk Indonesia tahun 2012.
"Tentu saja kami belum bisa memberitahukan secara spesifik. Yang jelas, kami ingin meneruskan sukses kami di Indonesia," kata Hastings. Menurutnya, Indonesia merupakan pasar penting bagi RIM.
Demi meningkatkan kualitas produknya untuk Indonesia, RIM terus melakukan kajian baik dari sisi operasional, konsumen, retail, dan lainnya. "Kami banyak menghabiskan waktu untuk meriset dengan berbicara pada konsumen dan rekan-rekan kami," ucap Hastings.
Selain membangun pabrik di Malaysia, RIM membangun infrastruktur jaringannya di Singapura. Padahal, pengguna BlackBerry lebih banyak di Indonesia. Langkah vendor asal Kanada, Amerika Utara tersebut mengecewakan pemerintah.
• KOMPAS
0 comments:
Post a Comment