Thursday, 1 March 2012

Jokowi Susun Langkah Bisnis Mobil Esemka

Jokowi Susun Langkah Bisnis Mobil Esemka
Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), melakukan uji coba mobil buatan siswa SMK di Balaikota, Solo, Senin (2/1). Mobil sumbangan SMK Warga dan SMK 2 bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan tersebut akan digunakan sebagai mobil dinas.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Wali kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan meskipun sampai saat ini belum mendapat jawaban terkait hasil uji emisi dan belum diterimanya Sertifikat Uji Tipe (SUT) sebagai persyaratan pengembangan industri mobil Esemka, tetapi langkah-langkah perencanaan bisnis terus disusun produsen Esemka.

Ia menambahkan, kebutuhan dana untuk produksi masal mobil Esemka juga telah dihitung termasuk mengenai manajemen pemasaran dan lain-lain.

"Sebenarnya mengenai masalah modal itu banyak dan bahkan kemarin sudah ada yang mau memberikan, tapi tidak perlu saya sebutkan orangnya. Pengembangan mobil Esemka ini yang penting bukan otomotifnya, tetapi yang perlu dibanggakan adalah mengenai kebangkitan jati diri bangsa ini. Hal ini terbukti dengan mobil Esemka muncul begitu besar perhatian masyarakat dan ini harus direspon positif," tuturnya di Solo, Kamis (1/3).

Ia mengatakan, pengembangan mobil Esemka, memang hanya membutuhkan dana investasi sebesar Rp 55 miliar dan Rp 40 miliar modal awal.

"Namun dalam hal ini saya merasa dibuat pusing saat menentukan harga brand dan ide pengembangan industri tersebut jika dilepas kepada investor. Jadi bukan berarti bayar Rp 95 miliar terus dapat 100 persen. Yang mahal itu brand dan idenya. Untuk ide dan brand-nya ini yang belum ketemu," katanya.

Dikatakan, jika dilepas ke pasaran, maka harga dari merek dagang Esemka dan ide pengembangannya bisa bernilai hingga triliunan rupiah. "Jadi nanti investor menyetor Rp 95 miliar ini mungkin hanya memegang berapa persen dari nilai keseluruhan," sambungnya.

Mengenai calon investor, dirinya mengklaim sudah ada deretan panjang daftar calon investor yang mengaku tertarik untuk menanamkan modalnya. Sebelum berfikir mengenai investor yang akan digaet, akan lebih fokus dalam menaksir nilai riil dari industri Esemka tersebut.

"Kalau investor banyak. Kemarin di Jakarta bahkan ada yang langsung mau bayar Rp95 miliar, saking percayanya," katanya seraya menambahkan, namun, dirinya akan mengutamakan investor lokal di daerah, bahkan jika memungkinkan pihaknya akan menjalankan industri Esemka tanpa investor.

Pengembangan industri Esemka nantinya, akan menggaet sejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk produksi sparepart untuk kemudian dirakit secara tersentral di Solo Technopark (STP). Dirinya berharap, Pemerintah Pusat bisa memberi perhatian dan dukungan bagi industri Esemka, terlebih industri tersebut tergolong pioner di Indonsesia.

Direktur Pengembangan dan Operasional Solo Technopark (STP), Gampang Sarwono mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan management planning untuk produksi massal mobil Esemka. "Sambil menunggu SUT ke luar, kita akan menyusun manajemen industri Esemka untuk mempersiapkan produksi massalnya," terangnya.

Manajemen baru harus disusun secara matang, mengingat pembuatan mobil Esemka nantinya bukan lagi dalam taraf prototype melainkan produk massal yang dijual di pasaran.

Manajemen produksi mobil harus ditata karena akan melibatkan banyak pihak dan tidak boleh lagi ada kesalahan dan perbaikan-perbaikan seperti saat pembuatan prototype. Untuk tahun pertama, pihaknya menargetkan bisa memproduksi sebanyak 100 hingga 200 unit mobil Esemka. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya.


REPUBLIKA.CO.ID

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...