0

Pakai Listrik Panas Bumi, PLN Bakal Ngirit Rp 28 Triliun

Jakarta - PT PLN (Persero) bakal membeli 2.000 megawatt (MW) listrik panas bumi dari swasta. Target penghematan dari listrik panas bumi ini bisa mencapai Rp 28 triliun.

Demikian disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Nasri Sebayang ketika ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/3/2011).

"Kalau kita beli dari IPP (swasta) banyak. Kita mau tandatangan tahun ini lebih dari 2.000 MW dari swasta. Cukup besar ya hematnya 2.000 MW, itu setara dengan PLTU batubara dan dibandingkan dengan BBM itu sekitar 4 juta KL. Kira-kira kalau kali Rp 7.000 saja mencapai Rp 28 triliun," tutur Nasri.

Tahun ini, setidaknya akan ada sembilan kontrak pembelian panas bumi dengan swasta yang akan ditandatangani PLN.

Namun yang sudah pasti ada tiga, yakni PLTP Rajabasa 2x110 MW, PLTP Muaralaboh 2x110 MW, Sokoria bisa hingga 30 MW.

Untuk harga, Rajabasa 9,5 sen/Kwh, Muaralaboh 9,4 sen/Kwh, sementara PLTP Rajabasa masih dalam tahap negosiasi.(dnl/qom)


detikFinance
0

XL Tunai: Transaksi dan Pembayaran Menggunakan Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--XL Axiata melakukan ujicoba layanan e-money, bertajuk XL Tunai. Melalui layanan ini pelanggan bisa melakukan transaksi atau pembayaran tanpa menggunakan uang tunai.

XL Tunai merupakan salah satu pengembangan dari layanan mobile wallet. Pada layanan ini, pelanggan cukup melakukan pengisian (top up). Selanjutnya, dana disimpan di server XL. Dengan dana yang dimilikinya itu, pelanggan bisa melakukan transaksi atau pembayaran menggunakan bantuan ponsel.

''Kami masih melakukan tahap ujicoba. Soft launch layanan ini dikembangkan di Yogyakarta,'' kata Senior VP Corporate Strategy & Bussines Development, Ongki Kurniawan. Di Yogyakarta, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan empat merchant.

Layanan XL tunai bisa digunakan untuk transaksi di empat merchant tersebut. Selain transaksi di empat merchant, XL tunai bisa digunakan untuk top up ( pengisian) pulsa, termasuk pembayaran tagihan XL. ''Kita akan terus kembangkan merchant,'' kata Ongki.

Ia tidak menjelaskan rinci, berapa merchant yang akan dibidik. Namun GM Bussines Development Dony Yuliardi menyebut angka 3.000 merchant yang akan digaet XL untuk program ini. ''Termasuk diler XL yang tersebar di seluruh Indonesia,'' kata Dony. XL memiliki sekitar 350 ribu mitra penjualan.

Ke depan, layanan ini akan menjangkau transaksi dan pembayaran yang lebih luas yang tidak bisa dilakukan oleh kartu ATM atau kartu debit. Misalnya pembayaran tagihan listrik, layanan online, pembelian tiket, termasuk pembelian token untuk berbagai layanan lain.

Layanan XL Tunai sendiri disebut Ongki berbeda dengan layanan serupa yang dikembangkan operator lain. ''Untuk transaksi sangat simpel. Kita tak membutuhkan perangkat seperti electronic data capture (EDC), cukup ponsel ke ponsel,'' kata Ongki.

Dengan pendekatan ini diharapkan merchant yang bergabung bisa lebih banyak. Pelanggan sendiri disebut Ongki juga akan mendapatkan kemudahan dalam transaksi. ''Kita menggunakan menu browser *123*120#,'' ujar Ongki. Pendekatan ini selain menawarkan kemudahan juga kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi.

Ihwal keamanan transaksi, Ongki maupun Dony menyatakan bahwa sistem dan infrastruktur XL telah memenuhi persyaratan keamanan transaksi keuangan elektronik. '' Kami telah diaudit Bank Indonesia dan telah mendapat ijin untuk menyelenggarakan transaksi keuangan elektronik,'' kata Ongki.

Merujuk pada ketentuan BI, XL menawarkan dua pilihan kepada pelanggan, yakni wallet dengan nilai maksimal Rp 1 juta dan Rp 5 juta. ''Untuk kategori 5 juta akan menggunakan PIN dan token saat melakukan transaksi, untuk Rp 1 juta cukup menggunakan token saja,'' katanya.


Republika
0

XL Rambah E-Money Lewat XL Tunai

JAKARTA - Tidak ingin ketinggalan tren uang elektronik (e-money), salah satu operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, XL, siap meluncurkan layanan XL Tunai untuk memudahkan transaksi pelanggannya.

Seperti halnya layanan uang elektronik yang dimiliki Telkomsel (T-Cash) maupun Indosat (Dompetku), konsep XL Tunai tidak jauh berbeda. Melalui XL Tunai, pelanggan bisa menyimpan uang di server XL dan menggunakannya setiap kali melakukan transaksi sehingga mereka tidak perlu membawa uang tunai.

Pelanggan bisa memanfaatkan layanan XL Tunai melalui ponsel dengan mengetik *123*120# dan menekan YES. Selanjutnya, pelanggan dipersilahkan memilih batas maksimum rekening dengan nilai Rp1 juta maupun Rp5 juta.

Melalui XL Tunai, pelanggan bisa melakukan berbagai transaksi pembayaran untuk membayar tagihan maupun belanja dengan berbagai merchant yang bekerja sama. Jika sudah terdaftar, pelanggan bisa meminta token untuk melakukan setiap transaksi.

Tentu saja, fasilitas yang dimiliki rekening bersaldo Rp5 juta lebih banyak ketimbang rekening dengan saldo maksimal Rp1 juta. Salah satunya adalah penyediaan PIN sehingga transaksi yang dilakukan lebih aman.

Mengingat Telkomsel dan Indosat yang sudah terlebih dahulu mengeluarkan layanan ini, XL memang terbilang terlambat. Namun, Senior Vice President Ongki Kurniawan mengklaim, XL sebenarnya sudah melakukan persiapan sejak awal 2010. Hanya saja, proses perizinan dari Bank Indonesia tentang layanan uang elektronik (PBI 11/12/2009) baru diperoleh akhir 2010.

Selain itu, Ongki menjelaskan, XL pun berusaha mencari cara untuk membedakan layanan mereka dari para kompetitor. Salah satu caranya adalah dengan merangkul merchant-merchant yang lebih kecil dan bersifat lokal, serta komunitas.

"Selama ini kalau kami lihat, kompetitor cenderung menarik merchant besar. Nah, selain menggandeng merchant besar yang bersifat nasional, kami juga ingin agar banyak merchant lokal maupun komunitas yang berpartisipasi," ungkap Ongki saat ditemui di Euphoria Lounge Menara Prima, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2011).

Ongki berharap, selain memberikan kemudahan bertransaksi bagi pelanggan, layanan ini akan meningkatkan loyalitas pelanggan XL yang mencapai 40,4 juta pada akhir 2010 lalu.

"Kami melihat layanan uang elektronik ini sebagai bisnis baru yang menjanjikan. Selain itu, kami ingin meningkatkan tingkat loyalitas pelanggan terhadap XL, sehingga mereka tidak akan membuang starter pack mereka begitu saja. Karena di kartu mereka nantinya akan terisi nominal uang," paparnya.

XL sendiri sudah melakukan pilot project untuk layanan ini di Yogyakarta, Februari lalu. Selasa (29/3/2011) besok, XL akan kembali ke Yogyakarta untuk melakukan soft launch, sebelum memperkenalkannya ke kota-kota lain di Indonesia.

Kendati masih enggan membeberkan siapa saja merchant yang sudah bekerja sama dengan mereka, XL menargetkan bisa menggandeng setidaknya 3.000 merchant hingga akhir 2011.(van)


Okezone
0

2011, XL Alokasi USD150 Juta untuk Layanan Data

JAKARTA - Guna meningkatkan revenue data menjadi 10 persen di akhir 2011, provider telekomunikasi XL Axiata berkomitmen menginvestasikan 30 persen dari capital expenditure (capex) mereka untuk layanan data.

Itu diungkapkan Ongki Kurniawan selaku Senior Vice President XL Axiata kala ditemui di Euphoria Lounge Menara Prima, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2011).

"Kami berhasil meningkatkan pendapatan data menjadi 7 persen pada 2010, setelah mencapai angka 4 persen di tahun 2009. Tahun ini, target kami adalah 9 hingga 10 persen," cetusnya.

Untuk itu, XL pun bertekad melakukan investasi besar-besaran untuk peningkatan layanan data mereka. "Kami akan mengalokasikan 30 persen dari total capex perusahaan senilai USD500 juta untuk keperluan layanan data. Untuk ke depannya, kami pun berharap bisa lebih agresif dalam menyediakan layanan data kepada pelanggan," lanjut Ongki.

Ini artinya, perusahaan telekomunikasi tersebut akan menggelontorkan sekira USD150 juta untuk meningkatkan mutu layanan data mereka.

Selain investasi yang cukup besar, Ongki menambahkan, XL juga mengupayakan sejumlah strategi untuk mendorong agar lebih banyak pelanggan yang mengakses data, terutama mereka yang belum mengaktifkan layanan GPRS atau bahkan belum memiliki ponsel dengan jaringan 3G.

"Untuk mereka yang memiliki ponsel 3G tapi belum mengaktifkan GPRS, kami harus mengupayakan agar proses aktivasi mereka lebih mudah. Sudah ada upaya yang kami lakukan untuk mengatasi ini, salah satunya melalui aktivasi Over The Air (OTA)," jelas Ongki lagi.

"Sedangkan, untuk mereka yang ponselnya belum memiliki GPRS, mungkin sedikit lebih berat. Kami harus mencari cara untuk membantu mereka dengan solusi yang murah, agar mereka bisa beralih ke ponsel 3G. Caranya adalah dengan mengupayakan bundling handset murah," imbuhnya.

"Dari segi konten, ada dua hal yang bisa diupayakan. Pertama, dari konten standar seperti RBT (ring back tone), voice atau SMS premium. Kami harus mencari cara bagaimana mengembangkan lebih banyak merchant, dari 200 ke 20 ribu, 200 ribu dan seterusnya," cetusnya.

"Kedua, untuk hal-hal baru seperti m-banking ataupun m-payment, kami memang masih di tahap penjajakan. Tapi, kami melihat ini sebagai peluang yang besar sekali di masa mendatang, di mana kami bisa merambah periklanan, e-commerce dan lain-lain," tandas Ongki.(van)


Okezone
0

Pabrik RIM di Indonesia Tak Pengaruhi Harga BB

JAKARTA - Mungkinkah rencana pembangunan pabrik BlackBerry di India mampu menekan harga ponsel cerdas keluaran Research In Motion (RIM), khususnya di Indonesia?

Seperti diberitakan sebelumnya, RIM kabarnya tengah mempertimbangkan membangun pabrik untuk BlackBerry di India. Jika wacana itu terwujud, India akan menjadi negara pertama di wilayah Asia Pasifik yang memiliki fasilitas manufaktur RIM.

Kabar tersebut kembali mencuatkan spekulasi pembangunan pabrik RIM di Indonesia, setelah kedua pihak sempat mencapai kesepakatan bisnis terkait masalah konten pornografi maupun pembangunan data center di Asia Tenggara.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah menyatakan tidak akan 'latah' mendesak RIM membangun pabriknya di Indonesia. Apalagi, pembangunan pabrik BlackBerry di Tanah Air diyakini tidak akan bisa menekan harga unit BlackBerry.

Pendapat itu dikemukakan Corporate Strategy & Business Development Manager XL Axiata Dony Yuliardi di sela diskusi seputar layanan anyar perusahaan telekomunikasi itu berupa XL Tunai, Senin (28/3/2011).

"Pembangunan pabrik sepertinya tidak akan bisa menjadikan harga BlackBerry lebih murah. RIM mau buka pabrik dimanapun, harga BlackBerry kan tetap sama," ujar Dony.

"Mungkin untuk profit, akan lebih menguntungkan distributor lokal (karena tidak perlu impor - red). Tapi sepertinya harga tidak akan berubah," tambah Dony.

"Lain halnya, kalau RIM memproduksi handset lain yang berbeda dan fokus ke low-end market. Misalnya, di India. Konsumen di sana kan sangat Nokia-oriented. Jika RIM memproduksi handset yang mirip dengan ponsel low-end Nokia, mungkin saja harganya bisa lebih rendah," pungkasnya.(van)


Okezone
0

Astronom Jogja Rekam Cincin Saturnus

Planet Saturnus dan cincinnya

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -
Bila para aktivis lingkungan memiliki perayaan Earth Hour, maka kalangan astronom pun memiliki perayaan disebut Globe at Night. Memiliki visi hampir serupa, Globe at Night mengajak masyarakat untuk peduli dengan dampak polusi cahaya terhadap lingkungan. Selain boros energi, cahaya artifisial seperti lampu merusak keindahan langit malam, mengikis kesempatan melihat banyak bintang dan mengganggu aktivitas astronomi.

Semalam, komunitas astronom amatir Jogja Astro Club (JAC) melakukan pembukaan perayaan tersebut. Pembukaan perayaan berlangsung bersamaan dengan acara Earth Hour yang juga diselenggarakan di kota gudeg itu. Dalam acara pembukaan, JAC mengajak anggota komunitas dan masyarakat setempat untuk mematikan lampu mendukung perayaan Earth Hour, melakukan pengamatan dan menonton film-film bertema astronomi.

Pengamatan oleh anggota JAC dilakukan mulai pukul 20.00-23.00. Sesuai kegiatan wajib dalam Globe at Night, dengan 5 buah teleskop para anggota komunitas itu melakukan pengamatan bintang di rasi Crux dan melaporkannya sehingga bisa menjadi database global. Pengamatan tambahan juga dilakukan pada benda-benda langit lain yang terlihat, seperti planet, komet, dan satelit.

Anggota JAC Mutoha Arkanuddin yang turut melakukan pengamatan mengatakan, "Dari observasi semalam, kita bisa mendapatkan citra cincin Saturnus beserta bulan planet tersebut. Selain itu kita juga berhasil tangkap citra yang disebut kotak mutiara di rasi Crux dan sistem bintang ganda Alpha Centauri." Dalam video reakaman itu, Saturnus beserta cincinnya tampak berwarna putih dan seperti UFO.

Mutoha menuturkan, banyak yang hal yang mengejutkan dan bisa dipelajari dari pengamatan tersebut. Misalnya, ia mengatakan bahwa banyak yang semula tak mengerti bahwa Alpha Centauri adalah sistem bintang ganda bisa paham dalam pengamatan ini. "Lalu menjelang akhir pengamatan itu saya lihat meteor. Saya sampai teriak itu," katanya saat dihubungi Kompas.com hari ini.

Sementara itu, pengamatan bintang di rasi Crux juga berhasil dilakukan. Mutoha tidak menyebutkan jumlah bintang yang berhasil teramati, namun ia mengatakan, "Kita berhasil identifikasi bintangnya pada magnitud 3. Untuk magnitud 4 dan 5 kita sudah tidak bisa identifikasi." Ia mengatakan belum bisa membandingkan dengan hasil pengamatan pada tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil pengamatan, Mutoha mengatakan, "Kalau kita lihat, polusi cahaya di kota Jogja ini sudah cukup parah karena kita hanya bisa lihat hingga magnitud 3." Ia menuturkan, dalam kondisi langit gelap dan cerah, bintang bisa teramati hingga magnitud 5. Menurutnya, kondisi tersebut masih bisa didapatkan di wilayah Yogyakarta bagian selatan dan kabupaten Gunung Kidul.

Dewasa ini, dengan semakin banyaknya wilayah tumbuh menjadi perkotaan, polusi cahaya artifisial akibat lampu semakin besar. Salah satu akibatnya adalah makin sedikitnya orang yang bisa menikmati pemandangan langit gelap beserta benda langitnya yang tampak jelas. Apa yang terjadi di Yogyakarta bisa dijumpai pula di kota-kota besar lain seperti Bandung, Jakarta dan Surabaya.

Globe at Night sendiri merupakan perayaan global layaknya Earth Hour. Globe at Night mengajak masyarakat untuk mengamati bintang di rasi Leo atau Crux dan melaporkannya ke situs globeatnight.org dan membandingkannya dengan hasil pengamatan di daerah lain. Di belahan bumi utara, perayaan Globe at Night dilakukan setiap tanggal 22 Maret-4 april sementara di belahan bumi selatan tiap tanggal 24 Maret-6 April.


KOMPAS
0

Laba Bersih Indosat Turun 56,8 Persen

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Laba bersih per saham PT Indosat Tbk mengalami penurunan sebesar 56,8 persen. Sementara, pendapatan usaha terkonsolidasi tumbuh hanya 5,2 persen dari tahun sebelumnya. Usaha selular memberi kontribusi terbesar untuk pendapatan perseroaan.

Direktur Utama Indosat Harry Sasongko menyatakan, laba bersih per saham turun dari Rp 275,7 di 2009 menjadi Rp 119,1 pada 2010. “Keadaan ini disebabkan oleh menurunnya laba atas kurs dan meningkatnya jumlah beban pendanaan,” kata Harry.

Siaran pers Indosatmnenyatakan bahwa Peningkatan beban penyusutan dan amortisasi juga menyebabkan penurunan laba bersih. Sebenarnya, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) Indosat tumbuh sebesar 9,7 persen menjadi Rp 9.625,9 dibandingkan pada 2009 yang sebesar Rp 8.744,4.

“Program efisiensi biaya telah meningkatkan EBITDA,” katanya. Sehingga marjin EBITDA mengalami peningkatan sebesar 2 persen menjadi 48,6 persen dibandingkan peride yang sama 2009,” jelasnya.

Sementara pendapatan usaha terkonsolidasi perseroaan sebesar Rp 19,8 triliun. Pendapatan seluler berkontribusi sebesar 81 persen terhadap pendapatan. Tumbuh sekitar 12,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Ini disebabkan adanya pertumbuhan jumlah pelanggan selular yang signifikan,” katanya. Pelanggan seluler Indosat menjadi lebih dari 44 juta meskipun terjadi peningkatan dinamika kompetisi industri telekomunikasi pada triwulan keempat 2010.

Meskipun demikian, rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) seluler turun sebesar 7 persen terhadap periode yang sama tahun lalu. “Utamanya disebabkan persaingan yang ketat di triwulan keempat 2010,” tuturnya. Sedangkan layanan fixed data (MIDI) dan telepon tetap memberikan kontribusi masing-masing 12 persen dan 7 persen terhadap pendapatan usaha konsolidasi perusahaan. “Pendapatan non selular mengalami penurunan sebesar 16,7 persen,” ujarnya.

Selain itu, beban usaha meningkat sebesar 4,6 persen dalam periode ini, utamanya disebabkan oleh peningkatan beban pemasaran dan beban penyusutan dan amortisasi. Selain itu, adanya percepatan pembayaran atas fasilitas kredit BCA sebesar Rp 1,3 triliun, fasilitas kredit DBS Rp 400 miliar dan fasilitas kredit Mandiri ssekitar Rp 900 miliar.

Ada pula pelunasan obligasi jatuh tempo sebesar 234 juta dolar AS dan pelunasan obligasi rupiah jatuh tempo pada 2010 sebesar Rp 640 miliar. Perseroaan juga mempercepat pelunasan obligasi dalam dolar AS yang seharusnya jatuh tempo pada 2012 sebesar 109 juta dolar AS.

Di 2011, perseroaan berkomitmen memantapkan penyediaan layanan informasi dan komunikasi. Tahun lalu, Indosat menambah 1.755 BTS baru untuk mendukung perluasan bisnis pilihan pelanggan. “Selanjutnya kami akan memperkuat posisi Indosat di pasar untuk mendekatkan kami menjadi operator telekomunikasi terpadu dan terlengkap,” tuturnya.


Republika
0

Indosat Tetap 'Kantongi' StarOne

Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) tetap akan mempertahankan unit bisnisnya di layanan Code Division Multiple Access (CDMA) -- StarOne -- meski kinerjanya menurun dari tahun ke tahun. Perseroan akan mulai menggenjot kinerja StarOne mulai tahun ini.

"Starone akan kita kantongin (tetap dipertahankan-red.), kita akan rapihkan lagi. Tahun ini akan kita perhatikan dengan lebih baik," kata Direktur Utama Indosat Harry Sasongko di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (28/3/2011).

Ia mengaku, perseroan memang tidak terlalu memberi perhatian terhadap lini bisnisnya di CDMA ini pada tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, kontribusi StarOne sendiri ke seluruh kinerja perseroan bisa dibilang tidak besar.

"Memang ini aset yang kontribusinya kecil, jadi tidak terlalu diperhatikan. Tapi tahun ini akan kita tingkatkan lagi," ujarnya.

Hingga akhir tahun 2010 lalu, jumlah pelanggan StarOne berkurang 7,4% menjadi hanya sebanyak 550 ribu orang. Selain itu, blended Average Revenue Per User (ARPU) emiten berkode ISAT itu juga turun 38% menjadi Rp 17.600.

Sempat beredar kabar, BUMN telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berniat untuk mengambil alih StarOne. Bahkan, kabarnya Telkom sudah menyiapkan dana sekitar Rp 1 triliun.

"Kalau mereka (Indosat-red.) menawarkan (StarOne), kita siap," kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah beberapa waktu lalu.( ang / ash )


detikInet