JAKARTA - Mungkinkah rencana pembangunan pabrik BlackBerry di India mampu menekan harga ponsel cerdas keluaran Research In Motion (RIM), khususnya di Indonesia?
Seperti diberitakan sebelumnya, RIM kabarnya tengah mempertimbangkan membangun pabrik untuk BlackBerry di India. Jika wacana itu terwujud, India akan menjadi negara pertama di wilayah Asia Pasifik yang memiliki fasilitas manufaktur RIM.
Kabar tersebut kembali mencuatkan spekulasi pembangunan pabrik RIM di Indonesia, setelah kedua pihak sempat mencapai kesepakatan bisnis terkait masalah konten pornografi maupun pembangunan data center di Asia Tenggara.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah menyatakan tidak akan 'latah' mendesak RIM membangun pabriknya di Indonesia. Apalagi, pembangunan pabrik BlackBerry di Tanah Air diyakini tidak akan bisa menekan harga unit BlackBerry.
Pendapat itu dikemukakan Corporate Strategy & Business Development Manager XL Axiata Dony Yuliardi di sela diskusi seputar layanan anyar perusahaan telekomunikasi itu berupa XL Tunai, Senin (28/3/2011).
"Pembangunan pabrik sepertinya tidak akan bisa menjadikan harga BlackBerry lebih murah. RIM mau buka pabrik dimanapun, harga BlackBerry kan tetap sama," ujar Dony.
"Mungkin untuk profit, akan lebih menguntungkan distributor lokal (karena tidak perlu impor - red). Tapi sepertinya harga tidak akan berubah," tambah Dony.
"Lain halnya, kalau RIM memproduksi handset lain yang berbeda dan fokus ke low-end market. Misalnya, di India. Konsumen di sana kan sangat Nokia-oriented. Jika RIM memproduksi handset yang mirip dengan ponsel low-end Nokia, mungkin saja harganya bisa lebih rendah," pungkasnya.(van)
• Okezone
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment