0

Mulai 2012 'Hotspot' Gratis Tersedia di Seluruh Yogyakarta

Berinternet dengan fasilitas hotspot. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana memberikan layanan hotspot untuk masyarakat di seluruh kelurahan mulai 2012, khususnya pada malam hari dengan memanfaatkan bandwidth yang dimiliki pemerintah.

"Kami memiliki bandwidth yang cukup besar dan itu hanya dimanfaatkan saat jam kerja saja, sehingga kami pun berencana untuk memperluas pemanfaatannya hingga ke masyarakat di seluruh kelurahan saat malam hari," kata Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Telematika Pemerintah Kota Yogyakarta Sukadarisman di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, warga masyarakat di tiap kelurahan akan dapat memanfaatkan hotspot di lokasi-lokasi tertentu mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.

Sebelum memperluas jaringan hotspot di seluruh kelurahan, pemerintah akan melakukan uji coba layanan tersebut di lima kelurahan, meskipun hingga saat ini pemerintah belum dapat memutuskan kelima kelurahan yang akan menjalani uji coba.

"Kami masih terus melakukan sampling untuk menentukan lima kelurahan yang akan menjalani uji coba hotspot. Tahun depan, sudah akan dilakukan uji coba," katanya.

Sukadarisman mengatakan, tidak akan ada kendala infrastruktur untuk bisa melaksanakan program tersebut karena selama ini, seluruh kantor kelurahan di Kota Yogyakarta juga sudah dilengkapi dengan hotspot.


Republika
0

Inilah 11 Prediksi Tren Teknologi 2012

Cloud Computing

KOMPAS.com - Konsumerisme dan komputasi awan (cloud) akan menjadi dua tren penting di tahun 2012. Perusahaan IT, distributor hingga pengguna gadget harus menyiapkan diri.

Managing Vice President Gartner, Daryl Plummer, menjelaskan siapapun yang memanfaatkan teknologi harus bersiap beradaptasi dengan cloud maupun konsumerisme. "Pengguna saat ini memegang kendali perangkat yang dimilikinya. Sedangkan pemilik bisnis juga harus mengontrol anggaran IT-nya dalam beberapa tahun ke depan," ungkap Plummer.

Seperti dikutip ComputerWorld, perusahaan IT di masa depan juga harus mengatur anggaran IT-nya, baik digunakan untuk layanan hingga keamanan data. Sedangkan pengguna menginginkan kecepatan layanan IT.

Tapi, berikut adalah 11 prediksi tentang teknologi versi Gartner:

1. Layanan cloud akan lebih murah
vendor akan ramai memakai layanan cloud karena lebih murah. Bahkan teknologi cloud akan memangkas 15 persen pendapatan perusahaan outsourcing terkemuka di tahun 2015

2. Jejaring Sosial Akan Booming
Situs jejaring sosial akan makin booming, meskipun terjadi tumpang tindih pengguna. Seiring dengan itu, perusahaan besar seperti Microsoft, IBM, Oracle, Google dan VMMare juga akan terus membesar.

3. Konektivitas Tinggi
Sekitar 50 persen dari pengguna email kantoran akan mengakses email dari browser, tablet atau perangkat ponsel pintarnya. Hal itu juga mendukung kenaikan pengguna instant messaging, web conference dan jejaring sosial.

4. Pengembang Aplikasi Mobile Marak
Jumlah pengembang aplikasi mobile yang menyasar perangkat tablet dan ponsel pintar akan mengalahkan aplikasi PC. Rasionya mencapai 4:1 di 2015.

5. Pemakai Layanan Cloud Bertambah
Sekitar 40 persen perusahaan akan mengalihkan datanya dari server atau storage biasa ke cloud hingga 2016. Ini berarti permintaan terhadap keamanan data perusahaan semakin meningkat

6. Cloud Publik Akan Meningkat
Lebih dari 50 persen dari 1.000 perusahaan global akan memakai cloud publik di 2016. Hal itu untuk mengefisienkan biaya IT perusahaan

7. Belanja IT Berkurang
35 persen anggaran biaya IT perusahaan akan dikelola di luar bagian departemen IT sendiri di 2015. Beberapa anggaran IT akan direalokasikan ke bagian lain

8. Perpindahan Perusahaan Manufaktur IT
20 persen perusahaan yang biasa mengambil barang manufaktur IT dari Asia akan berpindah ke Amerika Serikat, termasuk Amerika Latin, Kanada dan Amerika Serikat sendiri.Tapi beberapa perusahaan manufaktur yang berkaitan dengan intelektual properti akan direlokasi dari Asia ke Amerika

9. Angka Kriminal Dunia Maya Meningkat
Angka kriminal dunia maya akan meningkat 10 persen per tahun hingga 2016. Sehingga akan menimbulkan kerentanan baru di dunia maya

10. Biaya Tambahan Energi Global
80 persen harga layanan cloud akan memasukkan elemen energi global hingga 2015. Penggunaan energi baik sumber daya alam maupun manusia akan menambah struktur biaya yang kemudian baru terbentuk harga

11. Perusahaan Dituntut Mengefisienkan Data
Sekitar 85 persen dari 500 perusahaan terkemuka akan mengalami kegagalan dalam mengantisipasi keefisienan datanya. Namun perusahaan akan menjadi semakin kompetitif di 2015.

Siapkah Anda untuk menghadapi tren tersebut?



KOMPAS

0

Layar Sentuh di Bilik Suara dari ITB

TEMPO.CO,:- Tenda-tenda tim sukses calon Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung meluber hingga ke Jalan Ganeca. Pemilihan Ketua Alumni yang berlangsung Sabtu pekan lalu itu dimenangi Sumaryanto Widayatin. Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik di Kementerian Badan Usaha Milik Negara ini terpilih melalui proses pemilihan langsung dengan meraih 3.142 suara.

Pemilihan Ketua Ikatan Alumni ITB periode 2011-2015 itu serentak dilakukan di 30 kota Tanah Air. Khusus di Jakarta dan Bandung, proses demokrasi itu menggunakan 22 mesin electronic voting buatan ITB serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pada 21 November lalu, mesin itu diujicobakan di Jakarta dan Bandung. Dalam simulasi pemilihan di gedung BPPT, Jakarta, yang diikuti 432 alumnus ITB dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi itu, Sumaryanto unggul atas calon lain.

"E-voting yang diterapkan saat ini sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2005 mengenai pemilihan umum yang berlaku di Indonesia serta kompatibel 100 persen dengan sistem pemilihan manual yang selama ini dilakukan," ujar Kepala BPPT Marzan A. Iskandar.

Mesin e-voting di Jakarta, yang berjumlah delapan unit, merupakan buatan ITB dan BPPT. Pemilih tinggal menunjuk calon pilihannya pada layar sentuh di bilik suara. Sedangkan 14 unit yang digunakan di Bandung buatan Laboratorium Fisika Instrumen ITB.

Mesin terakhir ini lebih sederhana dengan tombol. Sekali pencet, pilihan tak bisa diulang untuk diganti. "Tujuannya agar pemilih sudah benar-benar siap akan pilihannya," kata Maman Budiman, dosen fisika instrumen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB, yang membuat mesin e-voting. Jika ragu-ragu atau memilih golput di dalam bilik suara, pemilih bisa memencet tombol abstain.

Mesin ini berupa kotak logam seperti tas koper yang ditidurkan. Panjangnya 45 sentimeter, lebar 30 sentimeter, dan tingginya 15 sentimeter. Lima tombol di sisi kiri pada bagian atas mesin, yang bersanding dengan nomor urut calon, nama, dan foto wajahnya, berjejer ke bawah.

Tombol terbawah untuk pemilih abstain. Lalu ada lubang sepanjang 10 sentimeter di bagian kanan bawah. Lubang itu tempat keluar kertas cetakan hasil pilihan atau semacam bukti tertulis seperti setelah melakukan transaksi lewat anjungan tunai mandiri (ATM).

Cara kerjanya sederhana dan mudah agar bisa dipakai orang banyak. Setelah lampu pada bilik suara menyala pertanda sistem telah siap, pemilih tinggal memencet tombol sesuai dengan pilihannya. Setelah itu, petugas control unit, yang duduk di meja seberang bilik, akan mematikan lampu sekaligus program pencacahan mesin.

Cara ini dimaksudkan menutup kemungkinan pilihan ganda atau pengulangan. Selanjutnya, pemilih diminta menunggu sebentar dan membawa kertas hasil cetakan pilihannya ke kotak suara. Kotak yang dibuat dari bahan akrilik tembus pandang itu berada tak jauh dari bilik.

Contoh tulisan pada kertas resi itu berbunyi: "Anda telah memilih kandidat nomor urut 2 (Hermanto Dardak). Terima kasih atas partisipasi Anda". Di bagian bawahnya tertulis "3 Desember 2011". Cetakan itu berasal dari printer mesin kasir di dalam kotak.

Menurut Maman, kertas kecil dan licin itu sebagai cadangan untuk penghitungan manual jika diperlukan, juga sebagai akuntabilitas ke pemilih. "Ini untuk meyakinkan pemilih bahwa pilihannya benar-benar masuk hitungan panitia," katanya.

Untuk menyimpan data suara pemilih, Maman memakai microchip jenis erasable programmable read only memory. Chip itu dipasang di micro-controller pada mesin control unit, yang dijaga seorang petugas. Sistem yang tertanam (embedded system) itu ada pada, misalnya, mesin penyejuk udara dan kulkas.

Dosen yang terlibat dalam tim teknis kartu tanda penduduk elektronik di Indonesia itu sengaja tak memakai personal computer karena berbagai pertimbangan. Untuk tugas pencacahan saja, kata dia, mesin lebih efektif dengan chip. Selain itu, keamanan data lebih terjamin karena read only memory hanya bisa dibaca. Isinya tak bakal bisa diutak-atik untuk ditambah, dihapus, atau diganti. Data itu pun hanya bisa dibuka lewat program khusus.

Program sebagai kunci data itu dibuat Maman, dan hanya ia sendiri yang berwenang memegangnya. Isi data juga dijamin aman dari serangan virus karena sistemnya tertutup. Berbeda dengan personal computer, yang memakai sistem operasi terbuka dan memakai program random access memory (RAM). Sistem di dalam hard disk komputer itu bisa dipakai oleh siapa pun. Sedangkan program RAM memungkinkan penggunanya membaca, menulis, atau mengubah datanya. Sistem itu, katanya, tidak steril.

Lagi pula, kalau aliran listrik mati, hard disk komputer perlu waktu agak lama untuk bisa bekerja kembali dari awal. Risiko data hilang juga terbuka ketika komputer mengalami hang. "Kalau pakai chip, mesin langsung bekerja lagi waktu listrik menyala. Sistemnya juga enggak bakal terganggu ketika dipakai lama karena embedded system tak boleh hang," katanya.

Untuk mengantisipasi agar data pemilu tetap aman walau kotak control unit dicuri orang dengan tujuan tertentu, Maman telah menyiapkan mesin agar bisa tersambung langsung dengan Internet. Jadi hasil suara bisa langsung dikirim ke server atau database pusat.

Jika di lokasi tidak ada atau sulit diperoleh jaringan Internet, Maman menyiapkan pengamanan kotak control unit, yaitu dengan menanam GPS dan GSM serta baterai. Jadi kotak yang dicuri akan segera diketahui lokasinya.(ANWAR SISWADI)


TEMPOInteraktif

0

Indolife, Layanan Informasi Gratis via MMS

Layanan ini merupakan sarana efektif dan efisien untuk penyampaian informasi pada pembaca.

Layanan ini merupakan sarana efektif dan efisien untuk memberikan variasi penyampaian informasi kepada para pembacanya melalui ponsel. (phonenumbers4u.co.uk)

VIVAnews - Kehadiran ponsel yang kemudian semakin beralih fungsi menjadi mobile lifestyle memunculkan gaya hidup baru yang penuh mobilitas. Kini ponsel tak hanya sekadar untuk menelpon dan SMS, tetapi juga mendukung berbagai aktivitas sehari-hari.

Seiring era baru tersebut, Telkomsel meluncurkan layanan MMS Indolife yang merupakan cara baru bagi pelanggan untuk memperoleh berita melalui ponsel. MMS Indolife memungkinkan para pelanggan untuk membaca informasi dari dunia lifestyle melalui dengan format MMS secara gratis.

"Telkomsel berupaya untuk terus melakukan kreasi dan inovasi new services dengan menghadirkan e-newspaper dalam layanan seluler,” kata Nyoto Priyono, Vice President Mobile Advertising Management Telkomsel di Jakarta, 6 Desember 2011.

MMS Indolife ini, kata Nyoto, merupakan sarana efektif dan efisien untuk memberikan variasi penyampaian informasi kepada para pembacanya melalui ponsel.

Layanan MMS Indolife sendiri dapat diakses dengan menghubungi *246#. “Di dalamnya, berbagai layanan sekaligus nilai dari game, TV, radio, musik, film, kuis, komik, recorder, kamera, handycam, komputer, layanan perbankan, hingga koran digital siap digunakan untuk memperoleh informasi kapanpun dan di manapun,” klaim Nyoto.



VIVAnews
0

LIPI Keluarkan 600 Izin Penelitian Asing

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Jumlah peneliti asing yang ingin melakukan penelitian di Indonesia cukup banyak dan berdasarkan data Direktori Ristek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tercatat 600 surat izin peneliti asing yang telah dikeluarkan sepanjang 2010 hingga 2011.

"Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang menjadi daya tarik peneliti untuk melakukan penelitian," kata Teguh Triono dari Global Taxonomi Initiative-LIPI di Kampus Baranangsiang, Bogor, Senin.

Dalam acara Lokakarya bertemakan "Konvensi Keanekaragaman hayati pasca Protokol Nagoya : Isu-isu terkini dan implementasinya" yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB diikuti banyak peneliti.

Teguh menyebutkan, peneliti tersebut berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Inggris, Jeman, Belanda, Australia, Italia dan Kadan. Jumlah peneliti terbanyak berasal dari Amerika Serikat sebesar 28 persen, disusul Jepang 29 persen, Prancis 16 persen, Inggris 11 persen dan Jeman 8 persen. "Mereka kebanyakan meneliti keanekaragaman hayati, baik itu, tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bidang lainnya," kata Teguh.

Menyusul ditandatanganinya Protokol Nagoya, lanjut Teguh, memberikan perlindungan kepada Indonesia untuk memperketat izin penelitian warga negara asing dalam rangka perlindungan bagi Sumberdaya Genetika yang ada. Teguh menyebutkan, sebelum adanya Protokol Nagoya, pengeluaran izin peneliti asing juga melalui seleksi sangat ketat. Namun, setelah adanya Protokol Nagoya akan memberikan perlindungan dan kontribusi bagi Indonesia dalam penelitian yang dilakukan.

"Protokol Nagoya memberikan manfaat bagi Indonesia oleh karena itu, kita sedang mengupayakan bagaimana pelaksanaan Protokol Nagoya dapat terlaksana optima," kata Teguh. Sementara itu, Ketua Bidang Sumber Daya Genetika pada Kementerian Lingkungan Hidup, Vidia Sarinalang menyebutkan, Protokol Nagoya merupakan pengaturan internasional yang komprehensif dan efektif dalam memberikan perlindungan sumber daya genetik (SDG) dan menjamin pembagian keuntungan bagi Indonesia.

"Dengan Protokol Nagoya dapat mencegah pencurian hayati, mengingat negara kita kaya akan sumber daya genetik," katanya.

Protokol Nagoya terdiri dari 36 pasal dengan materi dasar menjamin kedaulatan negara atas sumber daya alam yang dimiliki, akses terhadap sumberdaya genetik harus mendapat izin dari negara penyedia sumberdaya genetik dan penggunaan dan penyediaan harus mencapai kesepakatan untuk pembagian keuntungan yang mungkin timbul dari pemanfaatanya.

Vidia mengatakan, penerapan Protokol Nagoya harus didukung oleh legislasi nasional seperti RUU pengelolaan Sumber Daya Genetik.

Sementara Teguh menambahkan, dengan adanya Protokol Nagoya mampu mendorong peneliti Indonesia untuk mampu memanfaatkan peluang dengan melakukan penelitian sendiri di negari sendiri.

Lokakarya "Konvensi Keanekaragaman hayati pasca Protokol Nagoya : Isu-isu terkini dan implementasinya" yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB diikuti sekitar 20 orang peserta yang merupakan para peneliti dan dosen.


Republika
0

Riset Ilmuwan MITI Berhasil Menemukan Alat Pembasmi Kanker Otak

Otak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Sekelompok ilmuwan CTech Laboratory, sebuah lembaga riset yang berafiliasi dengan Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), berhasil menemukan alat pembasmi kanker otak.

"Ini sebuah terobosan di dunia kedokteran yang telah berhasil dilakukan ilmuwan Indonesia," kata pimpinan tim peneliti CTech Laboratory, Dr Warsito P. Taruno, melalui surat elektronik di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Ia mencaat, "Ini pengembangan alat dari riset kami di bidang tomografi, setelah alat pembasmi kanker payudara, kami berhasil mendesain alat pembasmi kanker otak." Ia menyampaikan hal itu usai memberikan pemaparan dalam Temu Ilmiah Nasional Masyarakat Imuwan dan Teknolog Indonesia (Temilnas MITI) wilayah Sumatera Bagian Utara di Kampus Universitas Sumatera Utara, Medan.

Selain itu, dia pun mengemukakan, temuan tersebut menggunakan prinsip yang sama pada alat pembasmi kanker payudara, yaitu menerapkan metode radiasi listrik statis, temuan itu, kata dia, telah diujicoba oleh seorang pasien penderita kanker otak kecil.

"Alhamdulillah, setelah pemakaian dua bulan pasien dinyatakan sembuh total. Saya baru mendapat salinan hasil CT-Scan otak pasien oleh tim dokter rumah sakit," kata Ketua Umum MITI itu.

Kesuksesan tim dari CTech yang didukung oleh perusahaan Edwar Technology ini dipaparkan dalam forum pertemuan yang dihadiri tidak kurang dari 1.500 peserta dari berbagai kampus di Sumut, Sumatera Barat dan Aceh.

Dalam seminar yang juga menghadirkan mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Suharna Surapranata, dan staf pengajar Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Yani Absah, Warsito menceritakan proses terapi dari pasien penderita kanker otak kecil (cerebellum) yang saat pertama datang dalam kondisi yang mengenaskan.

"Karena otak kecil sebagai pengendali sistem motorik tubuh, maka pasien sudah tak bisa menggerakkan seluruh ototnya. Dia hanya bisa terbaring dan tak mampu bergerak, termasuk menelan makanan atau minuman yang diasupkan ke mulutnya," katanya.

Tim peneliti kemudian merancang perangkat yang disesuaikan dengan diagnosis dokter.

Dalam terapi ini, Warsito menjelaskan, pihaknya memang bekerjasama dengan tim dokter ahli radiologi dan onkologi dari sebuah rumah sakit besar di Jakarta.

"Reaksi positif sudah kami peroleh dalam beberapa hari pemakaian. Pasien sudah bisa tersenyum dan sepekan kemudian sudah bisa menerima asupan makanan dan minuman dari mulutnya. Kondisi semakin membaik dalam waktu sebulan karena ia sudah bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Dan, puncaknya, dua bulan setelah terapi, pasien dinyatakan sembuh total dari kanker otaknya," katanya.

Ia mengatakan, metode radiasi listrik statis berbasis tomografi ini, sepenuhnya hasil karya anak bangsa yang bakal menjadi terobosan dalam dunia kedokteran.

Selain akan merevolusi pengobatan kanker secara medis, kata dia, juga akan meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan pasien atau keluarganya.

"Yang pasti ini akan mengubah metode pengobatan yang selama ini menggunakan radiasi berisiko tinggi dan berbiaya mahal," katanya.

Warsito mengakui bila ini masih dalam taraf penelitian yang perlu dielaborasi lebih jauh. "Perlu kajian dan penelitian lebih lanjut. Mungkin ada hal-hal yang kami belum ketahui, khususnya dalam dunia medis," katanya.

Sementara, mantan Menristek Suharna Surapranata menyambut baik temuan dari tim CTech dan MITI ini.

Menurut dia, perlu kajian lebih lanjut dan partisipasi banyak pihak yang berkepentingan guna mendapatkan hasil yang lebih baik.

"Kalau mendengar paparan beliau, saya kira ini satu hal yang luar biasa dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah. Juga para pemangku kebijakan dari bidang kesehatan agar hasil penelitian dan penemuan ini memberi manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia dan dunia," demikian Suharna Surapranata.


Republika
0

Telkomsel Raih USO Award 2011

Direktur Keuangan Telkomsel, Tri Wahyusari menerima USO Award

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel mendapat penghargaan dari Menkominfo dalam ICT PURA dan USO Award 2011 yang digelar di The Empire Palace, Surabaya (5/12). Telkomsel menjadi satu-satunya operator GSM Tanah Air yang memperoleh penghargaan tertinggi dari ajang bergengsi tersebut.

Direktur Keuangan Telkomsel, Triwahyusari mengatakan bahwa penghargaan USO Award 2011 merupakan Kado spesial di penghujung tahun 2011 yang menjadi titik balik Telkomsel. ''Telkomsel merupakan satu-satunya operator seluler yang mampu memajukan masyarakat Indonesia dalam kesetaraan untuk memperoleh layanan Telekomunikasi baik di kota maupun di daerah pedesaan atau pulau terluar sekalipun,'' kata Triwahyusari.

Universal Service Obligation atau yang lebih dikenal dengan USO merupakan program yang dikelola oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Komunikasi dan Informasi. USO mengedepankan pemerataan layanan komunikasi terpadu dengan menjangkau seluruh pelosok masyarakat desa tertinggal dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di pedesaan, terutama dalam hal penciptaan jaringan komunikasi yang mudah, murah, dan cepat. Beberapa program USO ini antara lain Desa Dering, Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK),dan mobile PLIK.

Saat ini Telkomsel telah berhasil membantu pemerintah dan masyarakat indonesia untuk mendapatkan layanan Telekomunikasi di titik-titik perbatasan dan pulau terluar melalui Desa Dering. Telkomsel ikut berperan dalam program Desa Dering yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, dan sampai saat ini sudah terbangun lebih dari 25.444 titik layanan yang tersebar di seluruh desa di wilayah Nusantara.


Republika
0

Menkominfo: Pencuri Pulsa Harus Ditahan

"Kalau pencuri harus ditahan. Nenek yang mencuri semangka saja ditahan."

Penggunaan SMS di telepon seluler (REUTERS/Benoit Tessier )

VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring menegaskan content provider (CP) nakal yang membandel melakukan pencurian pulsa pengguna seluler akan dikenai sanksi.

"Kalau pencuri harus ditahan. Nenek yang mencuri semangka saja diadili dan ditahan," kata Tifatul Menkominfo di Surabaya, Senin 5 Desember 2011.

Menurut Tifatul, sanksi penjara sangat pantas bagi pelaku pencurian, termasuk pelaku pencurian pulsa. Terkait itu, Menkominfo menegaskan telah melakukan tindakan dengan meminta CP menghentikannya dengan unreg massal.

Dia menambahkan, SMS premium merupakan shock therapy bagi CP. Setelah itu, layanan CP boleh ditawarkan kembali ke masyarakat. "Dengan catatan, suatu kesadaran dan tanpa paksaan," tutur Tifatul.

Pihaknya, kata Tifatul, tidak menampik unreg massal, berimbas munculnya banyaknya keluhan dari para CP. Termasuk, adanya laporan drop-nya jumlah pelanggan yang mempengaruhi pemasukan. Menurutnya, itu risiko yang tak bisa dihindari.

Kemudian, untuk kasus pencurian pulsa, Tifatul mengaku menyerahkan penanganannya kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). "Suruh dong mereka yang ngomong, masa saya terus," kelakarnya.

Untuk kerugian yang diderita, ia menambahkan, konsumen bisa menuntut sesuai Peraturan Menteri Nomor 1 tahun 2009. "Minimal, pulsa konsumen harus dikembalikan," kata Tifatul.

Tifatul menambahkan, memang ada CP nakal dan ada pula CP yang baik. Tetapi, dengan peristiwa itu tidak harus membunuh CP yang baik, karena mereka adalah content dan creative industry yang menghidupi banyak orang. Laporan: Tudji Martudji | Surabaya (adi)



VIVAnews