Showing posts with label ITB. Show all posts
Showing posts with label ITB. Show all posts
0

Geolog ITS dan ITB Teliti Pulau Baru di Madura

http://assets.kompas.com/data/photo/2008/01/17/165545p.JPG
Ilustrasi Pulau
Photo: Kompas/Priyambodo
 JAKARTA  Geolog ITB Andang Bachtiar dan geolog ITS Amien Widodo membenarkan temuan warga dan nelayan tentang munculnya dua pulau baru di Madura. Dua pulau itu muncul di Arjasa, Kangean, Sumenep dan di Sepulu, Bangkalan.

"Sekitar satu bulan yang lalu, warga di Sumenep dan Bangkalan menemukan pulau baru. Secara ilmiah, temuan warga itu benar ada, karena itu kami berencana meneliti," kata Amien Widodo, di Surabaya, Senin (11/2/2013). Menurut Ketua Pusat Studi Kebumian LPPM ITS itu, penelitian penting untuk memastikan penyebab dan potensi yang dikandung pulau baru tersebut.

Geolog ITB Andang Bachtiar menduga pulau baru ini muncul akibat patahan atau rekahan di RMK (Rembang, Madura, Kangean). Sedangkan Amien menduga kemunculan kedua pula merupakan dampak dari aktivitas minyak dan gas yang masif. "Kalau aktivitas migas itu banyak, akan terjadi tekanan ke atas, sehingga mungkin saja muncul daerah baru, tapi teman saya juga benar ada kemungkinan ada patahan yang melintasi Madura, sehingga kawasan utara dari Madura terdongkrak dan akhirnya naik," papar Amien.

Dua pulau baru di Sumenep dan Bangkalan, turut Amien, tidak terlalu luas. Namun penelitian tetap diperlukan dan sangat penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian juga dapat dipakai untuk memetakan potensi daerah."Pulau baru itu bisa dikembangkan untuk objek wisata atau potensi lainnya yang sangat ditentukan oleh penelitian detil," kata dia.

ITS, imbuh Amien, memiliki alat dan sumber daya manusia yang mumpuni untuk melakukan penelitian terhadap kedua pulau. Penelitian akan dilakukan lewat udara, karena penelitian lewat darat atau laut akan ditentukan kondisi cuaca dan ombak.

Dalam kesempatan berkunjung ke Universitas Trunojoyo di Bangkalan, Madura pada akhir 2012, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta sivitas akademika Universitas Trunojoyo untuk melibatkan universitas meneliti pulau baru tersebut. "Saya kira, kalangan sivitas akademika dari berbagai universitas dapat melakukan KKN (kuliah kerja nyata, red) bersama di pulau baru itu, baik untuk kepentingan pengabdian masyarakat maupun penelitian, agar pulau baru di Sepulu dan Kangean itu dapat dikembangkan," kata dia.


  • Kompas  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

ITB Gelar Kompetisi Teknologi Mfest

ITB Gelar Kompetisi Teknologi Mfest
Tim perancang mobil balap Mushika Formula ITB
Jakarta Himpunan Mahasiswa Mesin Institut Teknologi Bandung (HMM ITB) kembali gelar Mechanical Festival 2013 (Mfest) dengan tema Engineering for Sustainable Development. Kegiatan yang berlangsung mulai 1-3 Februari itu melibatkan peserta mahasiswa dan siswa tingkat SLTA.

"Melalui kegiatan ini kami ingin  menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsep teknik pengembangan berkelanjutan dan meningkatkan kreativitas pelajar/ mahasiswa di bidang teknologi," kata Arfianto Fendy Pratama, Ketua pelaksana Mfest saat ditemui TEMPO di Kampus ITB, Jumat, 1 Februari 2013.

Menurut dia, festival terbagi menjadi empat kegiatan, yaitu national innovation contest, expo, mechanical town, engine tune up, dan seminar.  National innovation contest meliputi inovasi teknologi untuk mahasiswa.

Adapun kontes untuk tingkat SLTA yakni, soap box car racing, yaitu inovasi mobil tanpa penggerak buatan. Perlombaan tersebut mengadukan kecepatan kendaraan yang bisa digambarkan untuk transportasi masa depan.

Expo meliputi mechanical town yaitu taman bermain kecil dengan wahana mekanis yang menantang. Mechanical town lebih kepada arena bermain, seperti,  permainan roket tanpa api, sensasi salto dan akrobat tanpa jatuh, sepeda super go green, menunggangi banteng liar tanpa jatuh, dan bertinju.

Arfianto menjelaskan, sebelumnya, Mfest mengadakan roadshow ke lima universitas, ITS, Unibraw, UGM, ITB, dan UI. Tujuannya untuk menjaring pendaftar. Dari 40 orang pendaftar, hanya 20 tim yang lolos ke festifval.  Rencananya, produk-produk ilmiah yang dipamerkan akan disumbangkan ke lembaga-lembaga pendidikan.

Kegiatan di hari pertama, baru tujuh peserta yang mepresentasikan produk ilmiahnya kepada dewan juri. Indikator penilaian dilihat dari inovasi, modifikasi, kreatifitas dan pengaplikasian produk.

Menurut Inton Dwi Atmaja, juri dalam ivent tersebut, penelitian karya ilmiah di Indonesia bisa berkembang jika pemerintah mau  mendanai secara berkelanjutan. "Pengaplikasian produk juga harus  serius karena kendala di lapangan biasanya antara presentasi dan realitas tidak sinkron,” kata peneliti dari LIPI ini. 


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

ITB Bangun Cyber Security Center

fotoJakarta | Institut Teknologi Bandung mendirikan Cyber Security Center untuk  menangkal kejahatan di dunia maya seperti pencurian data, penyebaran informasi palsu, serta pembobolan bank. Pusat keamanan itu sekaligus tempat riset dan pendidikan pasca sarjana. "Indonesia masih rentan serangan kejahatan lewat teknologi dunia maya," kata  Kepala Cyber Security Center, Yusep Rusmansyah kepada Tempo, Rabu, 30 Januari 2013.

Salah satu bukti terbaru,  peretasan situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh tamatan siswa sekolah kejuruan di Jember, Jawa Timur. "Itu masih yang sekedar iseng, upaya pencurian data di bank itu terjadi setiap hari," ucap  dosen di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB itu.

Menurut  Yusep, kerentanan bisa dilihat dari belum adanya lembaga Computer Emergency Response Team yang kuat. Di luar negeri dan negara jiran, tim penangkal itu diawaki ratusan hingga ribuan pegawai kompeten.

Data lain yang dikhawatirkan dicuri peretas misalnya KTP elektronik, hingga perang cyber yang berwujud nyata seperti pada konflik Estonia dan Rusia beberapa waktu lalu. "Listrik dan bank bisa dimatikan selama 3 hari oleh teknologi cyber," katanya.

Cyber Security Center dibangun oleh ITB bekerja sama dengan  Korean International Cooperation Agency. Pemerintah Korea memberi dana hibah bangunan dan isinya, serta pelatihan tenaga ahli senilai Rp 55 miliar.

Berlokasi di kampus ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, gedung itu ditargetkan selesai pada Desember 2013. Kegiatan di pusat keamanan itu meliputi riset, tempat pendidikan magister keamanan informasi, serta S-3 yang sudah dimulai Januari ini.

Program magister yang baru akan dibuka terbagi menjadi kelas reguler bagi sarjana, dan eksekutif buat penegak hukum seperti penyidik kepolisian, jaksa, hakim, pegawai KPK, termasuk pengacara, dan anggota Badan Intelejen Negara.

Selain itu akan dibuka pula kelas kursus harian hingga mingguan bagi kalangan umum. "ITB akan menyediakan banyak sumber daya manusia untuk keamanan cyber Indonesia sampai menghasilkan algoritma enkripsi yang hebat hasil buatan sendiri supaya tidak mudah di-crack," kata Yusep.


Tempo.Co
0

Laboratorium Doping Pertama Indonesia Ada di ITB

Laboratorium Doping Pertama Indonesia Ada di ITBBandung Untuk melakukan tes doping, Indonesia tak perlu lagi mengandalkan laboratorium di Malaysia atau Jepang. Indonesia sendiri kini telah mempunyai laboratorium uji doping sendiri. Tempatnya di gedung berlantai lima di dalam kampus Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Wawan Gunawan, mengatakan, rencana pendirian laboratorium uji doping itu sudah bergulir sejak 2008 saat Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Andi Mallarangeng, memberi kuliah umum di ITB. Kementerian setuju dan menganggarkan dana Rp 20 miliar pada 2011 untuk pembangunan gedung laboratorium uji doping.

Kelayakan ITB juga telah diperiksa utusan World Anti-Doping Agency (WADA) di Jepang. Nantinya, laboratorium itu tidak hanya sebatas memeriksa atlet apakah memakai doping atau tidak. “Laboratorium juga harus dipakai sebagai sarana riset berkelanjutan yang terkait perkembangan teknologi,” kata Wawan di gedung perpustakaan ITB, Senin, 28 Januari 2013.

Setelah gedung berdiri tahun ini, ITB belum bisa langsung memakainya. Sebab, menurut Wawan, ITB masih masih menunggu dana pengadaan peralatan uji doping dari anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga 2013 sebesar Rp 130 miliar. Kemungkinan, pada 2014, laboratorium uji doping itu baru bisa dipakai. “Pekerjanya nanti tenaga ahli dari berbagai jurusan di ITB dan Kemenpora,” ujarnya.

Sesuai standar World Anti-Doping Agency, laboratorium uji itu sanggup memeriksa minimal 3.000 contoh per tahun. Selama ini, hasil pengujian di Malaysia dan Jepang membutuhkan waktu rata-rata sepekan. Biayanya berkisar US$ 300. “Nanti kita bahas tarifnya agar bisa bersaing,” kata Wawan. Selain menerima permintaan uji dari panitia acara olahraga di dalam negeri, ITB akan terbuka melayani dari luar negeri.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Mobil Listrik ITS

 ITS Surabaya Luncurkan Mobil Listrik

ITS Surabaya Luncurkan Mobil Listrik Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan mobil listrik yang diberi nama ''Electric City Car'' (EC ITS). Mobil listrik itu tidak direkomendasikan untuk diuji coba di jalan umum sebelum proses uji lab, kompetensi, dan aspek legalitas dikantongi.

Peresmian EC ITS dilakukan di halaman Gedung Rektorat ITS, Sabtu (26/1/2013) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat ITS, tim perancang, dan mahasiswa ITS.

EC ITS, kata M Nuh, merupakan bukti bahwa masyarakat Indonesia tidak selalu mengandalkan produk luar negeri dalam memproduksi alat transportasi canggih. ''Saya sangat bangga, produk ini layak dikembangkan sebagai solusi mengurangi krisis energi,'' katanya.

Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti nasib mobil listrik Tucuxi yang dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan beberapa waktu lalu, mantan Rektor ITS ini tidak merekomendasikan EC ITS diuji coba di jalan umum.

''EC ITS masih perlu disempurnakan dan diuji coba di lab tertutup, dan jangan dulu diuji di ruang publik karena aspek legalitasnya belum lengkap,'' kata M Nuh. Selain itu prototipe yang diproduksi kali ini masih dalam platform riset dan bukan untuk mobil komersial. Karena itu, beberapa komponen masih terus disempurnakan, mulai dari penambahan daya, perbaikan bodi dan beberapa sistem inti lainnya.

 Mahasiswa ITS Ciptakan Mobil Listrik Type City Car

Mahasiswa ITS Ciptakan Mobil Listrik Type City Car
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr Ir Muhammad Nuh, meresmikan peluncuran mobil listrik berkonsep "city car" karya Mahasiswa Institut Sepuluh November Surabaya. "Konsepnya memang untuk mobil "city car" tetapi prioritas kami lebih pada pembelajaran dan pengembangan riset mahasiswa tentang mobil listrik," kata Dr Muhammad Nur Yuniarto, Dosen pembimbing Jurusan Teknik mesin ITS dalam peluncuran mobil listrik di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Sabtu 26 Januari 2013.

Menurutnya, mobil listrik mahasiswa ITS ini telah diteliti sejak tahun 2011 lalu. Namun jika pemerintah menginginkan untuk pengembangan skala industri, ITS siap membantu untuk pengembangan riset selanjutnya.

Nur Yuniarto mengatakan semua komponen pada mobil listrik diciptakan oleh mahasiswa sendiri, kecuali motor penggerak atau baterai penyimpan daya masih diimpor. ITS berharap jika nanti dikembangkan dalam skala industri, motor penggerak akan menggunakan baterai buatan dalam negeri.

Mahasiawa ITS juga sudah mampu membuat sistem kontrol iquteche yang selama ini digunakan pada sistem mobil berbahan bakar bensin. Sistem tersebut juga bisa diaplikasikan pada sistem mobil listrik. Jika mahasiswa ITS mampu membuat motor penggerak sendiri, praktis 100 persen semua komponen buatan dalam negeri.

Biaya Pembuatan mobil listrik ini diperkirakan mencapai Rp 400-500 juta. Nur Yuniarto menyatakan mobil ini mirip dengan hactback. Yaitu desain mobil dengan kargo tanpa ruang tambahan seperti sedan dengan empat jumlah penumpang, pintu belakang dengan model flip-top atau bisa dibuka ke atas.

Tidak sama dengan mobil Tuxucy yang lebih cenderung ke mobil listrik sport, mobil ciptaan mahasiswa teknik mesin ITS ini benar-benar baru. Kerangka mobil listrik ITS berbahan plat yang dicat dengan warna putih.

Berat kendaran kurang lebih 1.200-1.500 kilogram dengan motor listrik berkekuatan 20 watt. Kecepatan maksimal mobil mencapai 100 kilometer perjam dengan kecepatan rata-rata 40 sampai 50 kilometer perjam.

Pembuatannya memakan waktu enam bulan dengan tenaga yang menangani 20 orang. Dari mahasisawa 15 orang dan lima tenaga lainnya dosen jurusan teknik mesin. 

 Spesifikasi Mobil Listrik Buatan ITS

"Jarak tempuh dengan baterai penuh mencapai 24 kilometer."

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, berhasil merakit mobil listrik yang dinamai E&C. Kendaraan berkapasitas empat penumpang ini dibangun dengan konsep Battery Management System (BMS).

Mobil ini dilengkapi head lamp yang berfungsi sebagai lampu utama, lampu sein, lampu kota, dan lampu kabut. "Semua komponen disesuaikan dengan tujuan konsumsi listrik relatif lebih sedikit dari mobil lain pada umumnya," jelas dosen pembimbing Fakultas Teknik Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto.

Mobil ini juga dilengkapi back lamp atau trail lamp dengan menggunakan led agar konsumsi energi listrik relatif lebih rendah dari bohlam biasa. "Kaca custom, buatan sendiri."

Di bagian dalam, dashboard terbuat dari plat berukuran 0,5 milimeter. Dan, tampilan panel indikator melalui layar digital ukuran 17". Sementara, sistem daya disuplai dari baterai tipe Lithium Polymer (LiPo) kapasitas 48 Volt 5 KWh.

Mobil ini digerakkan oleh mesin yang mampu mencapai daya maksimal (peak power) sebesar 20 kw, rate power 10 kw, speed rate 80 kw, dan rasio gear box 1:8.

Throttle control system mobil menggunakan PWM (pulse width modulator) 5 Volt. Diameter roda 15", ukuran ban tipe 195/55/15 dengan Wheelbase 240 centimeter. Untuk sistem rem, cakram tunggal sebanyak 2 buah dan tromol 2 buah.

"Jarak tempuh dengan baterai penuh mencapai 24 kilometer. Dan, untuk pengembangan ke arah 100-200 kilometer," jelas Yuniarto.

Mobil ini menggunakan sistem charging, pengisian baterai sampai penuh rata-rata butuh 4 jam. Kondisi input, 220 Volt 10 kw (fast charging), 220 Volt 1,5 KW (slow charging).

Kompas | Tempo.Co | Vivanews
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Mobil Listrik ITB Diserahkan ke Proyek Nasional  

http://statik.tempo.co/data/2012/08/08/id_134714/134714_275.jpgBandung | Institut Teknologi Bandung tak ikut “berlomba” dalam pembuatan mobil listrik massal karya sendiri. Daripada bekerja sama langsung dengan industri, ITB menyerahkan purwarupa mobil setrum ke proyek Mobil Listrik Nasional (Molina).

Wakil Rektor Bidang Riset ITB Wawan Gunawan mengatakan, ITB punya purwarupa mobil listrik. Mobil itu dirancang satu platform namun bisa dipakai untuk beragam jenis kendaraan. Misalnya untuk mobil keluarga, angkut barang, dan berkursi empat. “Sekarang semua jenis itu sedang ditingkatkan pemakaiannya,” katanya kepada Tempo, Kamis, 10 Januari 2013.

ITB melakukan riset jangka panjang untuk baterai mobil listrik yang andal. Hasilnya nanti, ujar Wawan, akan diserahkan ke pemerintah untuk diproduksi massal. Tahapan itu bagi ITB menjadi masalah karena kampus sulit berbisnis langsung dengan industri.

Wawan mencontohkan kesulitan itu dari pengalaman riset inovasi ITB tentang upgrading coal yang sanggup meningkatkan kalor batubara muda. Saat ditawarkan ke industri tambang batubara, posisi ITB tak bisa sebagai mitra bisnis. “ITB mau dikasih lahan (tambang batubara) sampai 40 persen, tapi kalau usahanya rugi ITB diminta ikut menanggung. Ya kami tidak bisa,” katanya.

Proyek Mobil Listrik Nasional dibentuk oleh pemerintah medio 2012 lalu dengan koordinator Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kajian dan purwarupa proyek itu melibatkan 5 kampus, yaitu UI, ITB, UGM, UNS, ITS, serta BPPT dan LIPI. Beberapa mobil listrik dari lembaga tersebut sudah dipamerkan ke publik tahun lalu.


0

Alumni ITB Jadi Master Memory Tingkat Dunia

http://img.beritasatu.com/images/medium/02012013131300.jpgYudi Lesmana, alumni ITB yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang Master Memory.

"Kemampuan ini cukup membantu di bidang akademik".

Jakarta Alumni mahasiswa Teknik Pertambangan ITB, Yudi Lesmana, membawa harum nama Indonesia dalam ajang World Memory Championship (WMC) 2012 di London tengah Desember lalu.

Yudi merebut peringkat ke-12, sebuah peningkatan pesat dibanding dengan keikutsertaannya di WMC 2003 yang meraih peringkat 20.

Ajang ini adalah sebuah kompetisi yang mengadu kemampuan daya ingat. Pemenangnya didapuk sebagai “International Grand Master of Memory”.

Pria kelahiran 24 tahun ini rupanya telah mengasah kemampuan daya ingatnya sejak usia 14 tahun dengan mengikuti program kursus daya ingat asal Malaysia. Meski tujuan awal mengikuti kursus yakni agar mudah mengingat pelajaran, ternyata justru membawanya jauh ke tangga prestasi.

Tahun 2002, Yudi pernah menorehkan rekornya dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai  "Pria Indonesia Pertama dan Termuda mampu mengingat 880 digit angka dalam waktu 1 jam" dan "Pria Indonesia Pertama dan Termuda mampu mengingat 11 deck kartu remi dalam 1 jam".

Sedangkan puncak kemampuan mengingatnya ditandai dengan Gelar Grand Master of Memory, sebuah gelar yang cukup prestisius karena hingga saat ini hanya ada 128 orang di dunia yang menyandangnya. Dalam kompetisi ini peserta diharuskan mengingat minimal 1000 digit angka acak dalam 1 jam. Selain Yudi, hanya ada tiga Grand Master of Memory lainnya yang berasal dari Indonesia.

Ternyata,  kemampuan mengingat Yudi terbawa hingga bangku kuliah.

"Kemampuan ini cukup membantu di bidang akademik selama masa perkuliahan karena saya menjadi tidak butuh waktu yang lama untuk belajar. Sehingga, saya masih punya banyak waktu untuk berkegiatan lain di kampus," ungkapnya.




Di kampus pun Yudi sempat aktif dalam organisasi sebagai staf Kementerian Sosial-Politik Keluarga Mahasiswa ITB. Selain itu, ia juga sempat menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang (HMT) ITB. Kin, Yudi bekerja sebagai mining engineer di PT Kaltim Prima Coal, Bumiresources group, Kalimantan Timur.




Yudi berharap dapat mengembangkan Memory Sport di Indonesia. Ia berikeinginan membangun badan memory sport national sebagai penyelenggara kompetisi memory sport nasional.




"Saya mengharapkan kerja sama dari pihak-pihak yang berkeinginan memajukan memory sport di Indonesia sehingga teknik-teknik dasar memori ini dapat diaplikasikan secara luas pada pendidikan di sekolah-sekolah, para profesional di bidangnya masing-masing dan orang awam," ujarnya.




Ketika ditanya mengenai kemampuan memori, ia berpendapat bahwa memori merupakan sebuah keahlian. "Memori itu merupakan sebuah keahlian, sama seperti keahlian lainnya yang jika dipelajari dan dilatih akan menjadi sesuatu yang hebat."

"Terus kembangkan potensi yang ada pada dirimu masing-masing. Jangan sampai aktivitas rutin mematikan potensimu," pesan Yudi.


0

ITB Gandeng Belanda Bangun Pembangkit Listrik di Papua

http://m.itoday.co.id/timthumb.php?src=http://www.itoday.co.id/images/stories/itoday-images/itb2.jpg&h=auto&w=140&a=tlJakarta Sebagai salah satu wilayah yang kaya dengan sumber daya mineral, Papua justru masih terkendala dalam masalah listrik. Institut Teknologi Bandung (ITB) mencoba memberikan kontribusi dengan menghadirkan pembangkit listrik tenaga surya untuk Gedung Balaikota Jayapura, menggandeng University of Twente, Belanda.

"Pembangunan sistem pembangkit listrik tenaga surya tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di Kota Jayapura dengan menyalurkan energi listrik bagi gedung pemerintah daerah," ujar Rektor ITB Akhmaloka, seperti dilansir dari situs ITB, Kamis (13/12).

Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di Kota Jayapura tersebut sudah dimulai sejak tahun lalu." tutur Ketua Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB, Wawan A Gunawan menuturkan, selain pembangkit listrik tenaga surya, ITB juga bekerja sama dengan University of Twente dalam mengembangkan pusat keilmuan dan pengetahuan energi surya.

Pembangunan sistem energi surya ini termasuk sistem energi yang terbesar di Indonesia. Dengan kapasitas 35,46 kWp dan daya listrik 52.000 kWh per tahun. Sistem energi surya ini juga dapat mereduksi emisi karbon sebesar 70 ton per tahun.

Pimpinan proyek dari Indonesia Armi Susandi memaparkan, proyek pembangkit listrik tenaga surya ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi krisis energi fosil dengan memperkenalkan energi baru yang terbaharui.

Armi juga menuturkan, proyek ini juga merupakan bukti kerja sama konkret antara negara maju dan negara berkembang dalam mengatasi perubahan iklim global.*


itoday
0

Potensi Gelombang Laut Penghasil Listrik

Ilustrasi Gelombang Laut
Bandung Lautan di kawasan timur Indonesia tak hanya berpotensi akan minyak dan gas bumi, tapi juga penghasil arus listrik. Studi para dosen dan alumni ITB menemukan potensi energi terbarukan di sejumlah selat di sana sebagai penghasil listrik. Sumbernya berasal dari arus laut.

Guru besar Oseanografi ITB, Safwan Hadi, mengatakan, ada tiga sumber listrik baru dari kelautan di Indonesia, yaitu angin, gelombang, dan arus laut. Potensi gelombang laut penghasil listrik berada di laut selatan Jawa dan laut barat Sumatera. "Dari ketiganya, arus laut yang paling berpotensi. Arus laut bisa menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik," ujarnya di sela diskusi 55 Tahun Deklarasi Djuanda di ITB, Kamis, 13 Desember 2012.

Batas minimal arus laut yang bisa menghasilkan listrik yaitu arus berkecepatan 2 meter per detik. Arus sekencang itu hingga 3 meter per detik ditemukan di sejumlah selat di Indonesia timur. "Selat Lombok, Selat Alas antara Lombok dan Sumbawa, Larantuka, dan Selat Bali," kata Safwan.

Turbin arus laut yang sempat dirintis ITB bekerja sama dengan Politeknik Negeri Bandung sempat mandek setelah penggagasnya, Iskandar Alisjahbana, wafat. Kini, kata Safwan, pembuatan turbin itu dilanjutkan sebuah perusahaan lokal di Jakarta yang pendanaannya dibantu Bank Dunia dan telah diuji coba di Selat Bali. "Turbin dari Spanyol ada, tapi harganya sangat mahal," katanya.

Potensi listrik dari Selat Lombok, misalnya, berkisar 80-100 kilowatt per turbin. Masalah yang masih harus diperbaiki pada riset berikutnya, kata Safwan, yaitu meningkatkan daya listrik yang dihasilkan. Juga kapasitas penyimpan listrik untuk menstabilkan pasokan setrum ketika arus menyurut.

Peringatan 55 Tahun Deklarasi Djuanda yang lahir pada 13 Desember 1957 digelar Masyarakat Garis Depan Nusantara, ITB, Wanadri, dan Rumah Nusantara. Deklarasi itu, ujar panitia acara Ipong Witono, berhasil meyakinkan PBB dalam pembuatan konvensi tentang hukum laut pada 30 April 1982, sehingga wilayah Indonesia daratan dan lautan bisa bersatu. Djuanda Kartawidjaja, yang saat itu jadi Perdana Menteri pada 1957-1959, dibantu pakar hukum laut dari Universitas Padjadjaran Mochtar Kusumaatmadja. Nama Ir.H. Djuanda diabadikan sebagai nama jalan di Kota Bandung sebagai pengganti nama Jalan Dago.


● Tempo
0

Mahasiswa ITB Juara Dunia Kompetisi Informatika

fotoSalah satu tim robot melakukan persiapan pada Kontes Robot Indonesia KRI KRCI Regional Wilayah II di kampus ITB, Jatinangor, Jawa Barat, (26/5). Tim-tim pemenang berhak maju ke tingkat nasional sebelum berkompetisi di tingkat dunia. TEMPO/Prima Mulia

Bandung - Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung membuktikan diri sebagai yang terbaik di dunia pada ajang IEEExtreme 24-hour Programming Competition 6.0. Tim bernama Dongskar Pedongi itu mengalahkan 1.940 tim mahasiswa dari berbagai negara.

"Kemenangan ini sungguh luar biasa dan sangat mengagetkan kami," kata Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB Suwarno kepada Tempo, Kamis, 29 November 2012.

Tim juara Program Studi Teknik Informatika ITB itu beranggotakan Ronny Kaluge angkatan 2008, Irvan Jahja (2009), dan Chistianto Handojo (2010). "Saya lihat data pesertanya sampai merinding, karena tim berasal dari ratusan negara dan banyak dari universitas top dunia di Amerika, Eropa, dan Asia," ujarnya.

Kompetisi keenam yang digelar selama 24 jam itu melombakan pemrograman antar-universitas di dunia. Penyelenggaranya Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), sebuah asosiasi profesional di bidang kelistrikan, elektronika, dan komputer, yang berbasis di Amerika Serikat. Setiap tim yang terdiri dari tiga orang diuji dengan soal-soal pemrograman dengan sejumlah pilihan bahasa, seperti Java, C, C++, C#, Python, Ruby, dan Perl.

Menurut Christianto, lomba itu berlangsung secara online pada 20 Oktober 2012. Timnya mengambil tempat di kampus ITB. Mereka bergantian mengerjakan soal yang totalnya berjumlah 20 masalah. "Setiap jawaban yang dikirim, hasil dan nilainya langsung diketahui," katanya di kampus ITB, Kamis, 29 November 2012. Hasilnya dan juara diumumkan pada 22 November lalu.

Pemenang keduanya adalah tim Los Desempleados dari Universidad Nacional de Ingenieria dari Lima, Peru dan juara ketiga tim Meeyo dari University of Moratuwa, Sri Lanka. Kedua tim itu mendapat hadiah berupa netbook. Sedangkan tim ITB diberi kesempatan mengikuti konferensi IEEE di mana pun, dan seluruh biayanya ditanggung panitia.


0

Lemsaneg gandeng ITB antisipasi cyber crime

Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) menggandeng Insititut Teknologi Bandung (ITB) guna menjamin keamanan informasi milik negara. Hal itu tertuang dalam penandatanganan MoU yang dilakukan di Gedung Rektorat ITB, Bandung, Rabu (7/11).

Lembaga non kementrian ini menggandeng kampus teknik pertama di Indonesia sebagai langkah nyata melalui pembentukan kemitraan strategis dengan institusi pendidikan nasional. Kerja sama dilakukan untuk lima tahun kedepan.

"Disadari atau tidak ITB adalah kampus terbaik saat ini, dan memiliki jebolan-jebolan yang sungguh luar biasa," kata Kepala Lemsaneg Djoko Setiadi dalam jumpa pers di Gedung Rektorat ITB, Rabu (7/11).

ITB juga kata dia merupakan salah satu pusat keunggulan teknologi terbaik di Indonesia khususnya dalam bidang penelitian dan rekayasa tekonologi di bidang cyber security.

Diharapkannya, dengan adanya kerja sama antara lembaga Sandi Negara dan ITB dapat meningkatkan kapabilitias dan kompetensi sumber daya manusia persandian nasional. Ini untuk mewujudkan kemandirian dan menjamin keamanan informasi nasional.

"Saya sangat berharap ITB bisa bersinergi bisa mengatasi kejahatan. Di dunia cyber ini ada, dan sewaktu-waktu bisa mengancam. Kami siap mencari solusi," ujarnya.

Setelah adanya penandatangan ini menurut Djoko, pembangunan kapabilitas cyber security khususnya pengembangan kapasitas SDM melalui pendidikan pasca sarjana di bidang keamanan informasi.

Kerja sama teknis lain yang segera dilakukan adalah IT Security Assesment melalui pembentukan tim yang akan melakukan penilaian terhadap keamanan aset informasi strategis negara yang sering jadi ancaman.

Selain itu, sebagai upaya memperkuat keamanan nasional akan dilakukan kerja sama dalam hal pembuatan algoritma kriptografi nasional yang salah satunya akan digunakan sebagai Public Key Infrastruktur dalam infrastruktur National Goverment Root Certificate Authority (CA).

Sementara itu, Rektor ITB Akhmaloka menyambut baik upaya Lemsaneg yang ingin bekerja sama dengan ITB. Menurutnya kerja sama dan komunikasi sejauh ini memang sudah terjalin. Tapi dengan adanya kesepahaman ini bahwa, cyber securty harus ditangani secara bersama.

"Kami udah lama (kerja sama), tapi ini resminya. Peran kami adalah untuk mengembangkan keilmuan di matematika," ungkapnya.(mdk/bal)



0

KPK Gandeng ITB Telusuri Harga Komponen Simulator SIM?


KPK Gandeng ITB Telusuri Harga Komponen Simulator SIM?
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan korupsi proyek pengadaan driving R2 (roda dua) simulator SIM.

Dikabarkan, lembaga superbody tersebut menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) guna mengetahui komponen apa saja serta harga komponen itu dalam driving R2 Simulator SIM, buatan Sukotjo S Bambang.

Hal itu dipertegas oleh langkah penyidik KPK, dalam melakukan pemeriksaan terhadap Bambang hari ini. Erick Samuel Paat, pengacara Bambang mengungkap, kliennya akan dibawa ke ITB guna menjalani pemeriksaan.

"Pak Sukotjo dibawa dari Rutan Kebonwaru Bandung dan diperiksa di ITB untuk memberikan keterangan sehubungan dengan kasus simulator kepada KPK," kata Erick kepada Tribun, Senin (5/11/2012).

Erick menyatakan akan mendampingi pemeriksaan kliennya itu. Dia mengaku belum tahu materi pemeriksaan yang akan ditanyakan.

Sementara itu, Juru Bicara KPK, Johan Budi belum memberikan respon terhadap informasi penggandengan ITB tersebut. Begitu juga dengan lima orang Pimpinan KPK, yang berkali-kali dihubungi Tibun ke nomor telepon pribadinya.

Sebelumnya diketahui, Sukotjo sudah pernah diperiksa Polri di tahanannya. Namun, saat itu ia tak didampingi oleh Erick. Setelah kasus ini dilimpahkan Polri ke KPK, Erick menyebut kliennya sangat senang. Mengingat, sebelumnya Sukotjo dijadikan tersangka untuk kasus yang sama di kepolisian.

Saat ini Sukotjo tengah menjalani masa pidananya di Lapas Kebonwaru, Bandung terkait kasus penipuan.

Dalam kasus korupsi proyek simulator SIM, Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) tersebut menjadi salah satu saksi kunci yang mengetahui dugaan suap terhadap sejumlah pejabat Polri di Korps Lalu Lintas.


© Tribunnews
0

RIM dan ITB Resmikan BlackBerry Innovation Center

Bandung - Research in Motion (RIM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi membuka BlackBerry Innovation Center di Kampus ITB, Jalan Ganeca, Bandung, Kamis (4/10/2012). 

Peresmian dilakukan Vice President and Managing Director, South Asia RIM, Hastings Sings, Rektor ITB Akhmaloka, Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB Suhono H Supangkat, dan Dirjen Aplikasi dan Telematika Kominfo Aswin Sasongko.
 
BlackBerry Innovation Center merupakan hasil kerja sama ITB dengan perusahaan smartphone asal Kanada itu. Program ini terbuka bagi mahasiswa ITB sehingga mereka bisa mengikuti program pendidikan dan riset yang fokus pada pengembangan aplikasi mobile yang ada di BlackBerry Innovation Center.

Hastings mengatakan, BlackBerry Innovation Center bertujuan untuk mempercepat industri komputasi mobile di Indonesia dengan memberikan pendidikan dan pengalaman yang dibutuhkan mahasiswa untuk mendapat pekerjaan dan membangun bisnis di sektor ini.

"RIM terus berkomitmen untuk membangun BlackBerry Innovation Center, untuk menumbuhkan dan mempercepat perkembangan aplikasi mobile dari para mahasiswa berbakat di Indonesia. Acara ini menandai keberhasilan kolaborasi pemerintah, ITB, dan RIM," kata Hastings, dalam sambutan peresmian BlackBerry Innovation Center di ITB, hari ini.

Lanjutnya, BlackBerry Innovation Center di ITB menawarkan berbagai dukungan, keahlian teknis, dan pengalaman praktis yang memungkinkan mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan di bidang komputing mobile.

Sebagai bagian dari kerja sama antara RIM dan ITB, mahasiswa ITB juga mendapat beasiswa untuk riset. Dalam tiap tahunnya untuk lima tahun ke depan, ada 30 mahasiswa yang akan diberi beasiswa riset dengan topik komputasi mobile.

Tahun ini, RIM telah memberikan 16 beasiswa untuk mahasiswa tingkat master (S2) dan sebanyak 14 mahasiswa pascasarjana.

Mahasiswa penerima beasiswa juga akan memperoleh uang kuliah, uang saku penelitian selama masa studi mereka di BlackBerry Innovation Center.

Selain itu, mahasiswa juga menerima pelatihan mendalam pengembangan aplikasi BlackBerry, dan mempersiapkan mereka untuk melakukan sebuah proyek penelitian berjangka waktu satu sampai tiga tahun.

Sementara Suhono H Supangkat menambahkan, para mahasiswa yang mengikuti program BlackBerry Innovation Center dipilih melalui proses wawancara dan evaluasi.

Dia berharap, kerja sama tersebut diharapkan bisa segera terwujud manfaatnya, khususnya bagi ITB.

"Mahasiswa ITB cukup antusias dengan adanya program BlackBerry Innovation Center. Lewat program tersebut, mahasiswa bisa mengalami banyak aplikasi smarphone BB hingga terdorong terus untuk berkreasi," paparnya.

Dia juga berharap BlackBerry Innovation Center dapat menghasilkan wirausahawan di bidang industri komputing mobile di Indonesia.(amr)

@ Okezone
0

Tricopter Helikopter Tanpa Awak Rancangan Mahasiswa ITB


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6r0hEUPo2646G0hK7FJebt08egd2JG4S0aVLsI67lzpYUb1RTwivT9-SX7J_K-xwd1cLi-HIbdrvZ_LFs99Arpipu_3JruH6X97skjjxTJtQoc2CdFQOPcJbLoxQ66WMT-ZyOQ8SgGuTF/s280/2012_09_16_06_01_56_2_Hely1b.jpg

Mahasiswa teknik penerbangan ITB melakukan pengecekan kondisi hasil rakitan heli tanpa awak Tricopter bersistem kamera pengintai, pada Indonesian Aerial Robot Contest (IARC) 2012, Bandung, Jabar, Minggu (16/9). IARC merupakan kompetisi robot pesawat tanpa awak se-Indonesia guna meningkatkan penguasaan teknologi penerbangan dirgantara Indonesia dan mengurangi resiko human error ketika misi pengintaian tempur, rescue dan bencana alam. (Foto: ANTARA/Fahrul Jayadiputra/pd/12)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUvWzDXzmxN8H9o-pgJEIYU2pOcaMLPvxqDdcAJik4GGOJYpJreaWpRxxIHdzqTjgiVmsj6LI9FNP0-8OEZoQRUkbAyTGEGOlQh3W6PHEivEFL3mX7Gu8eamVrxKEBuyeeEKWn_v-EAUnm/s280/antarafoto.jpg

0

Mahasiswa ITB Ciptakan Angklung Robot

 Angklung ini bisa dikendalikan melalui smartphone Android.

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2009/06/26/72858_angklung__alat_musik_khas_sunda_209_157.jpg
Angklung, alat musik khas Sunda
Mahasiswa Institut Teknologi Bandung membuat angklung yang bisa dimainkan robot. Instrumen tradisional itu pun bisa terhubung dengan piano, komputer, juga smartphone berbasis Android.

Angklung robot ini adalah buatan Alvin Nurhadi dan teman-temannya yang berasal dari jurusan Teknik Fisika ITB. "Untuk angklung dengan jangkauan nada 1,5 oktaf kami menjual sekitar Rp5 Juta rupiah," ujar Alvin kepada VIVAnews ketika mengikuti acara Olimpiade Robotik Indonesia 2012 di gedung Smesco, Jakarta, Sabtu 8 September 2012.

Alvin menjelaskan, ada empat cara untuk memainkan angklung ini. Pertama dengan menggunakan sensor gerak.  Dengan menggunakan sensor ini, operator tinggal membentuk beberapa tanda dengan jari tangan yang ada. Kemudian, sensor akan berfungsi dan menggetarkan angklung yang sesuai dengan tangga nada yang dimaksud.

Selain dengan sensor gerak angklung robot ini juga bisa dikendalikan melalui komputer dan smartphone berbasis android. Kendali ini menggunakan program klungbot yang juga diciptakan Alvin.

Selain itu, penggunaan angklung ini juga bisa menggunakan piano. Asalkan, menurut Alvin, piano tersebut bisa membaca format MIDI yang digunakan oleh angklung robot ini.

Untuk menciptakan angklung ini, Alvin dan timnya membutuhkan waktu hingga dua tahun. "Secara keseluruhan ada lima versi dari mulai yang paling awal dan masih menggunakan lego sampai akhirnya menggunakan aluminium," katanya.

Saat ini Alvin dan timnya memang baru membawa robot angklung ini dengan nada 1,5 oktaf. Namun, Alvin meyakinkan pihaknya mampu untuk membuat angklung dengan jarak nada sampai dengan 4 oktaf.

0

Gubernur Jawa Barat Pesan Seribu Traktor ke ITB

fotoBandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan memiliki program untuk membagikan traktor kepada petani.

"Traktor ini diperlukan untuk mengantisipasi krisis," kata Ahmad di Bandung, Senin 27 Agustus 2012.

Dua krisis yang dimaksud Ahmad, adalah krisis air dan pangan. "Jadi krisi terbesar bukanlah energi," ujarnya. Krisis pangan dan air, menurut dia, lebih berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian.

Oleh karenanya, lanjut Ahmad, pemerintah propinsi dalam dua tahun ini memesan sebanyak 1.500 unit traktor. Dari jumlah itu, 1250 traktor diantaranya telah dibagikan kepada petani untuk menggarap sawah.

Tahun depan, ia menyatakan akan memesan traktor buatan lokal jika Institut Teknologi Bandung (ITB) sanggup membuatnya. "Saya harap mesinnya sudah bisa dibuat sendiri oleh ITB," ujarnya.

Rektur ITB, Akhmaloka mengatakan kampus yang dipimpinnya hanya akan membuat model traktor. Pada tahap awal, mesinnya berasal dari impor.

Untuk pembuatan dan perakitannya, kata dia, perlu kerjasama dengan industri. "ITB bisa saja membuat perusahaan otomotif, tapi sekarang belum ke arah situ," kata Akhmaloka. "Kami membuat model saja dulu."

Sejauh ini, kata Akhmaloka, belum dibicarakan masalah dana pembuatan model traktor pesanan Gubernur Jawa Barat itu.
 
0

ITB berlaga di lomba mobil balap Asia

Mushika (mushikaformulaitb.com)
Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) berpartisipasi dalam lomba mobil balap tingkat mahasiswa se-Asia Formula Society of Automotive Engineers International (SAE) di Jepang pada 3-7 September 2012.

Pelepasan mobil balap beserta tim dilakukan di pusat mahasiswa Kampus ITB, Bandung, Senin, yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Rektor ITB Akhmaloka.

Lomba mobil balap Formula SAE yang diikuti oleh mahasiswa dari beberapa negara Asia seperti Jepang, China, India, Korea Selatan, Singapura, Thailand, dan Malaysia itu baru pertama kali diikuti oleh ITB yang mengirim satu tim bernama Mushika.

Ketua Tim Mushika Tri Aghna Satriya memasang target menjadi pemenang dalam kategori pendatang terbaik atau "best rookie" pada keikutsertaan yang pertama mereka.

"Pesaing terbesar kami dalam kategori itu adalah Thailand karena di negara itu sudah ada lomba sejenis yang didukung oleh pemerintah setempat," ujarnya.

Tri Aghna menjelaskan mobil balap dengan kapasitas mesin 600 cc itu diproduksi oleh tim selama hampir setahun dengan biaya sekitar Rp230 juta.

"Untuk mesin, ban, dan velg masih beli. Tetapi totalnya hampir 70 persen mobil balap ini kami buat sendiri termasuk shock breaker yang dirancang khusus," ujarnya.

Mobil balap berbahan bakar Pertamax racing itu berkecepatan maksimal 120 kilometer per jam dengan kemampuan akselerasi pertama sejauh 75 meter dalam waktu lima detik.

Kompetisi Formula SAE terdiri atas dua kategori yang wajib diikuti oleh semua peserta yaitu kategori statis dan dinamis.

Penilaian kategori statis di antaranya meliputi desain, biaya dan manufaktur, presentasi laik ekonomis untuk skala produksi, serta pemeriksaan teknis. Sedang penilaian kategori dinamis mencakup akselerasi, kemampuan belok, ketahanan, serta efisiensi bahan bakar.

Dosen pembimbing dari Fakultas Teknik Mesin ITB, Indra Nurhadi, mengatakan memproduksi mobil balap ringan namun kuat, aman dan lincah bukanlah perkara mudah.

"Selain harus memenuhi standar spesifikasi tertentu yang ditentukan panitia, mobil balap ini juga harus memenuhi standar keselamatan," ujarnya.

Tim Mushika tidak hanya harus menghadapi kendala teknis selama memproduksi mobil balap tersebut, tetapi juga masalah dana yang harus dikumpulkan dari para sponsor dan juga sumbangan alumni.

Meski biaya produksi mobil balap sudah terpenuhi, Tri Aghna menjelaskan, tim Mushika yang memberangkatkan 14 personil ke Jepang pada 3-7 September masih harus merogoh kocek sendiri untuk membayar biaya tiket pesawat dan akomodasi selama mengikuti perlombaan.

Namun pada acara pelepasan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan langsung menyampaikan komitmennya untuk menutupi semua kekurangan biaya.

Heryawan berjanji memberikan bantuan dana Rp100 juta untuk mendukung tim Mushika berlaga di Jepang.(D013)

0

Mobil Listrik Cocok Dalam Kota

foto
Prototype Si Jalak Mobil listrik ITB
Jakarta: Pengamat otomotif Suhari Sargo menilai maraknya persiapan untuk produksi massal mobil listrik di Indonesia belakangan ini bisa mengancam pasar jenis mobil kota atau city car. “Soalnya, mobil listrik ini lebih cocok dipakai di dalam kota,” katanya  Senin, 20 Agustus 2012.

Jika ketersediaan infrastruktur penunjang seperti stasiun pengisian ulang baterai masih terbatas di dalam kota, kata Suhari, maka makin lengkaplah alasan mengapa mobil listrik tak bisa bepergian jauh ke luar kota. “Polanya nanti, mobil listrik khusus dipakai di dalam kota saja,” katanya.

Suhari meminta berbagai aspek pasar pembeli otomotif dipertimbangkan dalam desain dan kapasitas mesin mobil listrik buatan Indonesia, kelak. “Produsen harus bisa membaca keinginan pembeli,” katanya. Salahsatu faktor pendorong penting adalah ketersediaan fasilitas isi ulang baterai mobil. “Kalau harga mobilnya murah, tapi isi ulang listriknya sulit, orang juga ogah membeli,” kata Suhari.
0

Mobil Listrik ITB, Bisa Sedan dan Angkut Barang  

fotoJakarta - Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Bandung diwarnai dengan kehadiran mobil listrik. Purwarupa (prototipe) mobil buatan dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini unik. Pembeli bisa melepas dan mengganti bagian mobil seperti permainan lego.

»Idenya adalah mudah di-install. Konsumen beli parts tinggal pasang sendiri dibantu ahlinya,” kata Ketua Tim Desain Mobil Listrik ITB, Yannes Martinus Pasaribu, Sabtu 11 Agustus 2012. Mereka bisa menjadikannya kendaraan angkut barang, double cabin, mobil berpenumpang enam orang, atau kendaraan jip.

Pekan lalu, Rektor ITB Akhmaloka mengemudikan mobil ini berkeliling kampus. Saat akan dipakai lagi menuju gerbang kampus, mobil yang ketika itu diisi empat orang mogok. Setelah diperbaiki, mobil ini meluncur kembali. Rupanya, ada kabel yang tergencet penumpang belakang.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB Wawan Gunawan Abdul Kadir menjelaskan bahwa mobil ini akan dibuat dalam empat varian. Pengerjaan mobil dilakukan bersama dengan PT Pindad Bandung. »Harga jualnya berkisar Rp 80 juta sampai Rp 150 juta, tergantung jenis mobilnya,» kata dia.

Koordinator Tim Pembuat Mobil Listrik ITB, Agus Purwadi, mengakui bahwa pembuatan mobil itu dikebut selama dua bulan agar bisa tampil pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, pada 8-11 Agustus 2012. Menurut dia, satu platform mobil buatan ITB bisa dikembangkan menjadi 12 varian mobil.

Varian itu bisa digunakan untuk kendaraan pikap, mobil boks, mobil golf, double cabin, sampai untuk sedan dan minibus kecil. Memakai komponen utama motor listrik dan baterai, motor diletakkan di gardan belakang. Seperti mobil VW kodok, mesinnya berjalan mendorong bukan menarik. Untuk varian mobil lain, ujar Agus, mesin bisa diletakkan di depan seperti sedan atau pada masing-masing roda.

Mobil berbobot 1 ton ini mempunyai tiga persneling, yaitu untuk maju, mundur, dan netral atau parkir. Panjang mobil ini 3,3 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 1,7 meter. »Seluruhnya dibuat dari nol, mulai desain hingga jadi,» kata Agus yang menjabat sebagai Ketua Laboratorium Konversi Energi ITB. Komponen impor yang dipakai hanya baterai dari Cina.

Mobil yang ditampilkan pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ini konsepnya sengaja dibuat feminin.  Menurut Martinus, dosen Desain Produk ITB, desain mobil berangkat dari hasil riset dan survei tentang karakter pasar. »Ternyata pembeli lebih mementingkan tampilan visual dan keserbagunaan kendaraan,” ujarnya.

Selain itu, berdasarkan riset desain produk, lebih dari 70 persen pengambil keputusan membeli mobil berada di tangan perempuan, yaitu ibu atau istri. Laki-laki juga penting, kata dia, buat bayar mobilnya.  Pembuatan desain melibatkan sembilan dosen, mahasiswa, dan alumni Desain Produk ITB. Selain itu, ada dari Terror Garage, Top Workshop, dan alumni Teknik Mesin ITB.

Konsumen harus berurusan dengan penggantian surat-surat kendaraan jika ingin mengubah mobilnya dari pikap menjadi sedan atau sebaliknya. Kecuali, kata Martinus, pemerintah mau memberikan kebijakan khusus untuk mobil seperti rancangannya. ”Sekarang orang, kan, kalau mau ganti bentuk atau fungsi mobil, harus ganti mobil semuanya atau beli. Kalau ini bisa dilepas-pasang,” ujarnya.

Pemerintah akan memproduksi massal mobil listrik nasional pada 2018. »Sesuai road map, pada 2018 akan produksi 10 ribu unit,» ujar Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta di Bandung, Rabu lalu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, sudah menginstruksikan menteri-menteri terkait membuat kebijakan yang mendukung produksi massal mobil listrik nasional.

Mulai dari Kementerian Perhubungan, PT PLN, dan Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan, ujar dia, bisa membebaskan atau mengurangi pajak bahan impor mobil listrik. Komponen dari luar hanya baterai yang sampai saat ini teknologi di dunia masih belum maju. Gusti Muhammad berharap riset dari enam kampus perguruan tinggi negeri yang ditunjuk pemerintah untuk membuat mobil listrik bisa menghasilkan inovasi baterai yang andal.

(Tempo.Co)
0

Jepang & Thailand Saingan Berat Mushika MNC Formula One ITB

http://m.okezone.com/mimg/2012/08/13/52/677124/large_Q80w6DgOex.jpg
Mushika MNC Fromula One ITB (Dok Mushika)
JAKARTA – Dalam kejuaran Formula Student 2012 yang akan diselenggarakan oleh Japan Society of Automotive Engineers (JSAE) di Jepang pada September mendatang, tim Mushika MNC Formula One Institut Teknologi Bandung (ITB) mengaku kalau saingan terberat adalah tim dari negara asalnya, yakni Jepang.

“Untuk saingan sendiri yang jelas Jepang. Karena kompetisi ini sudah diadakan 10 tahun di Jepang. Tapi untuk tahap awal kita mengincar best new comer dan saingan terberat untuk kategori pendatang baru terbaik yakni Thailand,” terang Ketua Tim Mushika MNC Formula ITB Tri Aghna Satriya di acara pemberian bantuan di MNC Tower, Jakarta, Senin (13/8/2012).

Menurut Aghna, dalam kejuaraan itu, tim dari Jepang memang selalu ditakutkan oleh semua negara yang ikut. Karena dari segi pengalaman Jepang tentunya sudah jauh lebih berpengalaman dibanding negara lainnya. Tapi untuk pendatang baru terbaik, Thailand lah yang menjadi saingan terberat.

“Thailand juga baru mengikuti kejuaraan ini beberapa tahun lalu. Teknologi serta SDM Thailand jauh lebih berkembang ketimbang Indonesia, tapi kami tetap merasa optimis,” yakinnya.

Lebih lanjut, keoptimisan itu didasari oleh beberapa faktor seperti evaluasi dan sudah mengetahui kapasitas lawan. Terutama Thailand yang mengincar gelar best new comer. “Kita harus tetap optimis, apalagi sekarang sedang melakukan sesi test drive, jadi kami bisa melihat kekurangan dan cepat untuk memperbaikinya sebelum dilombakan,” tandasnya.(zwr)

(Okezone)