0

Apa Penyebab Gempa di Bogor dan Sukabumi?

http://image.tempointeraktif.com/?id=139192&width=200Jakarta - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Suharjono mengatakan penyebab gempa bumi di Bogor yang berkekuatan 4,8 skala Richter pada Ahad dinihari, 9 September 2012, adalah pertemuan lempengan. Sumber gempa pada dasarnya berlokasi pada pertemuan lempengan.

"Dari pertemuan lempengan itu terjadi patahan lokal yang disebut patahan citarik,” kata Suharjono saat dihubungi Tempo, Senin, 10 September 2012.

Suharjono menjelaskan, pertemuan lempengan terjadi pada sebelah barat Sumatera dengan jarak 300 kilometer dari pantai di selatan Jawa. Sedangkan gempa tektoniknya, terjadi patahan lokal citarik. "Dampaknya setelah ada pertemuan lempengan dan ada dorongan terjadi patahan,” ujarnya.

Gempa di Sukabumi karena patahan citarik beraktivitas akibat adanya pertemuan lempengan. "Jadi sumber gempa ada pada pertemuan lempengan di 300 km tersebut,” kata Suharjono.

Ia membantah anggapan jika gempa di Bogor, yang mengguncang hingga ke Sukabumi, akibat adanya gempa di Filipina. Menurutnya, di wilayah Indonesia terdapat lempengan - lempengan yang berpotensi gempa. Dampaknya dalam patahan-patahan di Sumatera, dari Aceh sampai Lampung, patahan cimandiri di Lembang, dan wilayah Sulawesi memiliki patahan paling banyak.

"Konsekuensi pertemuan lempeng bisa berupa energi yang disebut gempa dan daerah - daerah vulkanik yang dipengaruhi tektonik," kata Suharjono.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 4,7 SR yang berpusat di Bogor Barat, mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitarnya pada 9 September 2012. Selain ratusan rumah rusak, saluran air sepanjang 50 meter di Kampung Darmaga, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ambruk dan longsor.

Dari catatan Badan Meteologi, Klimatologi, dan Geofisika di situsnya, besaran gempa di Bogor itu 4,8 skala Richter. Pusat gempa berada di koordinat 6.80 LS dan 106.7 BT di sekitar 31 kilometer barat daya Kabupaten Bogor dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa dilaporkan terasa di Bogor dan Sukabumi dengan skala II MMI (Modified Mercally Intensity).

0

Indonesia Akan Dijadikan Basis Produk Mobil Termurah

“Riset kami menunjukkan ada peluang besar Tata Motors di Indonesia."

Slide 3
Mobil Murah Tata
Pasar otomotif di Indonesia sangat besar dan akan terus tumbuh, seiring terus meningkatnya jumlah kelas menengah. Itu sebabnya sejumlah perusahaan otomotif dunia bersemangat masuk ke negeri ini. Yang terbaru adalah Tata Motors, pabrik mobil yang berpusat di India.

Hari ini perusahaan raksasa itu resmi masuk Indonesia. Jualan terbesarnya adalah mobil murah, yang juga laris manis di negeri asalnya.

Presiden Direktur PT Tata Motors Indonesia (TMI) Biswadev Sengupta mengatakan bahwa mereka akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan penjualan di kawasan Asia Tenggara. “Riset kami menunjukkan ada peluang besar bagi Tata Motors di Indonesia. Kebutuhan konsumen Indonesia mirip dengan kebutuhan di India, dan dunia,” kata Biswadev, saat peresmian di Thamrin Nine Ballroom, Plaza UOB, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa 11 September 2012.

Berapa dana yang dibenamkan untuk membangun basis produski dan merebut pasar yang gemuk itu, belum bisa dilansir oleh perusahaan itu. Biswadev hanya menyampaikan," Nanti akan kami beritahu, setelah 6-7 bulan setelah pabrik terealisasi."

Sebagai langkah pertama, Tata Motors Indonesia akan hadir di acara Indonesia Internasional Motor Show (IIMS ) 2012 dengan memboyong 14 kendaraan penumpang dan komersial. Namun, lagi-lagi sang  presiden enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan awak media mengenai jenis mobil apa saja yang akan dihadirkan nanti di hajatan akbar itu.

0

Pembangkit Listrik Fuel Cell Dipasang di Ancol

http://www.jurnas.com/fototmp/detail/55203-70870-3380119-0-c4a4e49a2f26767c96b17360fbd405fc.jpg?1347338162PEMBANGKIT Listrik Tenaga Fuel Cell berkapasitas 300 kilowatt (KW) diharapkan mulai beroperasi pada 2012. Pemancangan tiang pertama (groundbreaking) pilot project pembangkit fuel cell itu dilakukan di kawasan Eco Park Ancol, Jakarta, Selasa (11/9).

Infrastruktur tersebut merupakan hasil kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan Korea. "Ini adalah teknologi baru di Indonesia dan yang pertama," kata Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Maritje Hutapea saat meresmikan groundbreaking pembangkit tersebut.

Perlu diketahui, teknologi fuel cell memanfaatkan hidrogen dari berbagai sumber listrik, baik fosil atau energi terbarukan. Renewable energy yang dimaksud, seperti gas alam, air, dan biomassa sebagai carrier energy.

Indonesia banyak memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) khususnya di luar Sistem Jawa Madura dan Bali. Sehingga, pembangkit fuel cell ini berpotensi untuk dikembangkan menggantikan PLTD.

Pasalnya, hidrogen adalah energi bersih sehingga pemanfaatannya terutama melalui teknologi fuel cell diharapkan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. Maritje yakin, proyek ini bisa mendorong pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada 2020.

"Pemerintah Korea menunjuk POSCO Power sebagai kontraktor pembangkit listrik fuel cell ini. Sedangkan pemerintah RI menunjuk PT Jakarta Propertindo sebagai pengelola," ucapnya.

Nantinya, para masyarakat yang mengunjungi Eco Park diharapkan bisa mengenal lebih dekat teknologi fuel cell. Dan targetnya fuel cell bisa dimanfaatkan sebagai pengganti energi fosil.

0

Pemerintah wacanakan pembangunan pusat nuklir di Kalbar

Ilustrasi
Banjarmasin - Pemerintah pusat mewacanakan untuk membangun pusat nuklir di Provinsi Kalimantan Barat karena di daerah tersebut ditemukan sumber daya alam uranium yang cukup besar.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin yang juga ketua Forum Percepatan Pembangunan dan Revitalisasi Kalimantan di Banjarmasin, Senin mengatakan, beberapa waktu lalu dia bersama dengan perwakilan Gubernur wilayah Kalimantan melakukan pertemuan dengan beberapa kementerian antara lain, Kementerian Ekonomi, ESDM dan terkait lainnya.

Salah satu hasil pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah rencana pembangunan pusat pengembangan nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dan sumber energi lainnya.

"Kalimantan adalah wilayah cukup kaya, bukan hanya tambang batu bara, emas dan lainnya tetapi juga uranium di Kalbar," katanya.

Karena bahan baku utama energi nuklir tersebut banyak di temukan di Kalbar, sehingga diwacanakan untuk mengembangkan energi tersebut untuk pembangunan pemenuhan energi masa depan Kalimantan.

Rencana tersebut, kata dia, juga menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang kini masih kurang, sehingga pelaksanaan MP3EI serta Permen ESDM tentang larangan bahan baku energi keluar dari Indonesia bisa segera diwujudkan.

"Kami sangat berharap berbagai infrastruktur, jalan, jembatan dan bandara udara, pelabuhan laut dan energi di wilayah Kalimantan bisa diselesaikan pada 2014," katanya.

Tanpa dukungan infrastruktur dan energi yang memadai, tambah dia, pelaksanaan MP3EI dan Permen ESDM tersebut akan sulit untuk direalisasikan.

Apalagi, kata dia, beberapa negara importir tambang seperti Jepang, China, dan beberapa negara lainnya, kini sudah mulai mengurangi permintaan karena ditemukannya gas yang cukup besar di Amerika dan Australia.

Kondisi tersebut, kata dia, dikhawatirkan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah, walaupun kini tambang bukan lagi satu-satunya tumpuan perekonomian Kalsel.

"Kedepan kita akan mengembangkan sektor perekonomian dalam arti luas, selain juga mendorong tumbuhnya investasi terutama industri skala besar," katanya.

Kini, tambah Gubernur, yang sudah siap untuk beroperasi adalah tiga perusahaan bijih besi di Kabupatan Tanah Laut dan Tanah Bumbu, sebagai salah satu wujud dari pelaksanaan MP3EI.

0

Pindad Belum Niat Buka Kantor di Irak

Jakarta —  Direktur Utama PT Pindad Persero, Adik Avianto Sudarsono mengungkapkan perseroan belum berencana membuka kantor dagang di Timur Tengah, khususnya Irak. Sebab, kondisi geo politik masih bergejolak.
"Kedutaan Indonesia di sana saja masih darurat. Jadi, belum terbayang untuk membuka kantor di sana," kata Adik kepada IMQ di Jakarta, Senin (10/9).

Adik menjelaskan, Irak memang tertarik dengan produk buatan Pindad, khususnya alutsista. Hal ini terlihat saat Pindad menghadiri, sekaligus menjadi peserta pada pameran di Timur Tengah. Produk alutsista Pindad diakui lebih murah dibandingkan dengan negara lain, yang juga membuat produk serupa.

"Kemarin itu kan, kita hanya bertemu dengan Perdana Menterinya. Mungkin juga mereka tidak mengetahui detailnya," tuturnya.

Untuk menindaklanjuti ketertarikan terhadap alutsista buatan Pindad, Adik mengakui delegasi dari Timur Tengah berencana mengirimkan perwakilannya ke Indonesia pada 4 Oktober 2012.

"Perwakilan delegasi ini akan melakukan kunjungan ke empat kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya tanggal 5 Oktober ini," imbuhnya.

Ia mencontohkan, industri yang berada di empat kota tersebut akan dikumpulkan pada satu tempat, seperti Bandung akan ditempatkan di Pindad, Surabaya di kantor PT PAL Indonesia Persero. Artinya, kunjungan pertama akan dilakukan di Jakarta, dan diakhiri di Surabaya.

Kendati demikian, ia tidak mengetahui berapa banyak jumlah alutsista yang akan dipesan oleh negara-negara kawasan Timur Tengah tersebut.

"Intinya, perwakilan mereka akan bertemu dengan tim teknis kita. Jadi, kalau mereka tertarik baru kita lakukan kerjasama," ungkapnya.

Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah mengutarakan keinginannya agar BUMN alutsista, minyak dan gas untuk membuka kantor cabang di Irak. Hal ini disebabkan kebutuhan serta ladang minyak ada di negara-negara tersebut. 

(IMQ)
0

TNI AL Bangun Kapal Perpustakaan

JAKARTA – Didasari suatu realita bahwa masih banyak anak-anak usia sekolah yang tinggal di kawasan pesisir pantai, atau di pulau-pulau terpencil dan terluar, belum mendapatkan kesempatan belajar sebagaimana mestinya karena keterbatasan fasilitas pendidikan yang tersedia. TNI Angkatan Laut dalam waktu dekat akan mengoperasikan dua kapal pintar yang bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan dan pelatihan terhadap anak-anak usia sekolah hingga Sekolah Menengah Atas di wilayah pesisir Indonesia.

Demikian diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno, Senin (10/9) di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap JakartaTimur, ketika merealisasikan rencana tersebut, saat menjalin Kesepakatan Bersama dengan PT Bank BNI (Persero) Tbk, dan PT Bank BRI (Persero) Tbk, untuk memanfaatkan secara maksimal segala sumber daya yang ada pada kedua lembaga untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.


Kapal Pintar adalah kapal yang didesain dan dibuat untuk dapat digunakan sebagai sarana “perpustakaan bergerak”, yang dilengkapi buku-buku pengetahuan dan alat peraga yang ditujukan untuk anak-anak usia sekolah hingga Sekolah Menengah Atas di wilayah yang selama ini belum terjangkau secara maksimal, sebagai bagian dari Program Bhakti TNI Angkatan Laut.


Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) perunit dalam pengadaan Kapal Pintar ini senilai Rp 3.000.000.000,- (Tiga milliar rupiah), merupakan anggaran sumbangan dari PT Bank BNI (Persero) Tbk., dan PT Bank BRI (Persero) Tbk. dalam wujud sebuah Kapal Pintar Perpustakaan Bergerak. Spesifikasi teknis Kapal Pintar tersebut, yakni: panjang 16,5 meter, lebar 3,10 meter, kedalaman 1,85 meter, draft 0,85 meter, bobot 5,2 ton, kecepatan 12 knot, menggunakan dua mesin pendorong diesel, satu mesin generator listrik, serta dilengkapi dengan AC.


Menurut Kasal penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini (PKS) merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Piagam Kesepakatan Bersama (PKB) sebelumnya pada Tahun 2010, ketiga instansi, yakni TNI Angkatan Laut, PT Bank BNI Tbk., dan PT Bank BRI (Persero) Tbk. telah menandatangani Piagam Kesepakatan Bersama (PKB), selanjutnya pada Tahun 2012 ini dilaksanakan direalisasikan penandatanganan dua Perjanjian Kerja Sama (PKS) sekaligus antara TNI Angkatan Laut dengan PT Bank BNI (Persero) Tbk, dan PT Bank BRI (Persero) Tbk, dalam program pengadaan Kapal Pintar Perpustakaan Bergerak.


Kedua Perjanjian Kerja Sama tersebut adalah: Perjanjian Kerja Sama antara TNI Angkatan Laut dengan PT Bank BNI (Persero) Tbk. TNI Angkatan
Laut sebagai Pihak Kesatu diwakili oleh Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Sugianto Suwardi, sedangkan PT Bank BNI (Persero) Tbk. sebagai Pihak Kedua diwakili Direktur PT Bank BNI (Persero) Tbk. Krishna Suparto, dan Perjanjian Kerja Sama antara TNI Angkatan Laut dengan PT Bank BRI (Persero) Tbk. TNI Angkatan Laut sebagai Pihak Kesatu diwakili oleh Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Sugianto Suwardi, sedangkan PT Bank BRI (Persero) Tbk. selaku Pihak Kedua diwakili oleh Direktur Bisnis Kelembagaan PT Bank BRI (Persero) Tbk. Asmawi Syam.

Penandatangan Perjanjian Kerja Sama tersebut disaksikan secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno, Direktur Utama PT Bank BNI (Persero) Tbk. Gatot M. Suwondo, Direktur Utama PT Bank BRI (Persero) Tbk, Sofyan Basir, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Marsetio, M.M., para Asisten Kasal, para Pangkotama TNI Angkatan Laut, para Kepala Dinas jajaran Mabes TNI Angkatan Laut, serta para pejabat teras lainnya dari ketiga instansi.


Melalui penandatangan ini ketiga instansi sepakat untuk saling melengkapi dalam bentuk kerja sama yang saling menguntungkan dengan memanfaatkan setiap potensi dan keunggulan yang dimiliki masing-masing pihak, untuk kepentingan pengembangan lembaganya dalam upaya mendukung program pembangunan nasional guna kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di bidang pendidikan.


a.n Kepala Dispenal

Kasubdispenum
J. Widjojono
Kolonel Laut (S) NRP 96040/P

0

Senjata Pindad Pukau Dunia

 Selain Pindad, Irak menjajaki produk PT PAL, PT DI, Sritex hingga helm

Direktur Utama PT Pindad, Adik Avianto Soedarsono
Dirut PT Pindad, Adik Avianto Soedarsono
Industri pertahanan militer Indonesia bukan hanya mulai menggeliat, tapi mulai beranjak menunjukkan kemampuannya.

Beberapa negara di belahan dunia, jatuh hati pada produk senjata dan alat transportasi militer buatan Indonesia.

Salah satu produk senjata Indonesia yang menjadi buruan luar negeri adalah produks PT Pindad Indonesia. Tak hanya negara-negara ASEAN, kini senjata serta beberapa produk dari Pindad mulai masuk ke sejumlah negara di Afrika Asia Timur.

Malaysia, Brunei Darussalam, Uganda, Timor Leste, serta Irak merupakan daftar negara yang siap mengantri produk-produk buatan pabrikan Bandung, Jawa Barat itu.

Banyak alasan mereka mempercayakan Indonesia, khususnya Pindad untuk memperkuat militer negaranya. Berikut penjelasan Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono, saat wawancara khusus VIVAnews, Kamis 30 Agustus 2012 di Bandung: 

 Sejak kapan Pindad promosi senjata?

PT Pindad saat ini tengah gencar melakukan program promosi ke sejumlah negara di benua Afrika. Kegiatan promosi dilakukan dengan pemerintah, karena pemerintah melakukan promosi ke beberapa negara terkait industri pertahanan yang ada di Indonesia.

Produk-produk Pindad yang dilirik oleh negara seperti Irak dan Iran itu dikarenakan produk kita sangat simple, sederhana serta ringan. Jika dibandingkan dengan produk-produk Eropa yang karakteristiknya berat bodi dan tidak ringan, Irak menilai senjata Indonesia ringan dan santai dibawanya.

 Negara mana saja yang pernah memesan produk Pindad?

Sejumlah negara melirik industri militer Indonesia. Negara-negara balkan bahkan berminat dengan senjata produk Pindad. Penjajakan dengan negara Irak sendiri misalnya, sebenarnya sudah dilakukan sejak pendudukan Amerika berakhir tahun 2003 lalu.

Sejak saat itu pemerintah definitif Irak mencoba melakukan komunikasi dengan pemerintah RI. Komunikasi saat itu baru sebatas penjajakan tentang kerjasama berbagai hal. Baru untuk permasalahan industri pertahanan dibahas secara intensif sejak tahun 2008. Kebetulan saya juga menjadi Ketua Tim Koordinator kerjasama industri pertahanan ini dengan Irak.

Terakhir dari pihak Irak kesini 2004 awal kalau tidak salah. Kami sendiri baru pulang dari Irak 4 hari sebelum lebaran kemarin. Hasilnya, alhamdulilah positif bahwa Irak siap menjajaki secara serius tak hanya dengan Pindad, melainkan dengan seluruh industri Militer di Indonesia.

 Apakah Irak dan negara lain akan memesan dalam jumlah besar?

Rencananya memang Irak akan bekerjasama dalam jumlah besar dengan Indonesia, tak hanya Pindad yang mendapatkan proyek besar dari Irak. PT PAL, PT DI (Dirgantara Indonesia), serta beberapa sentra industri kemiliteran menjadi tujuan Irak dalam membangkitkan kembali sistem pertahanan militernya.

Setelah perayaan HUT TNI ke-67 pada Oktober mendatang, Irak dipastikan akan memulai era baru kemiliterannya. Dalam perayaan HUT TNI Oktober 2012 mendatang akan ditampilkan hasil karya anak negeri dalam hal industri militer di hadapan Perdana Menteri Irak.

 Selain Irak, negara mana lagi yang berminat?

Uganda dan Timor Leste kini tengah menjajaki hal serupa. Namun kedua negara tersebut hanya menjajaki indutsri militer saja. Kalau untuk Irak sejauh ini belum ada deal apapun, baru sebatas proses. Sedangkan yang sudah penjajakan intensif serta uji coba alat yakni Uganda dan Timor Leste. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan deal.

 Jenis produk Pindad apa saja yang diminati?

Dari pertemuan pertengahan Agustus lalu, yang paling diminati Irak adalah Senjata Serbu 2 Pindad (SS 2) serta Panser Angkut  Anoa dan panser serbu Anoa.

Pilihan pada Panser Anoa dan SS2 karena Irak butuh senjata serbu ringan dan Panser yang bisa melakukan perang di dalam kota, dimana letak geografis Irak menjadi alasan pihak pemerintah Irak jatuh hati pada SS2 dan Anoa.

 Apakah SS2 produk sendiri atau komponennya masih impor?

Kalau untuk SS2 yamg kita produksi hari ini merupakan asli produk Indonesia seluruhnya, berbeda dengan SS1 sebelumnya kami hanya mendapat under license-nya saja. Kami bangga dengan produk asli ini yang bisa menembus pasar dunia. Memang keseluruhan dilakukan oleh tenaga ahli dari dalam negeri, sisanya dibantu konsultan dari luar negeri.

 Selain SS2 dan Panser, produk apa lagi yang diminati?

Tidak hanya Pindad yang sedang dalam hal penjajakan dengan Irak. PT PAL, PT DI, industri helm perang, rompi anti peluru, industri parasut, baju perang Hamatex Sritex, PT Jangkar, serta tenda pleton juga akan dijajaki Irak guna membangun sistem pertahanan militernya.

Ada sekitar 10 industri pertahanan di Indonesia yang akan dijajaki Irak. Informasi dari pemerintah sendiri tak hanya industri militer yang dijajaki industri lainnya seperti infrastruktur kota serta perminyakan juga akan dijajaki dalam waktu bersamaan dengan penjajakan Industri militer.

 Bagaimana peran pemerintah  dalam pemasaran ke luar negeri serta sokongan modal?

Kerjasama ini antar pemerintah atau Government to Governtment. G to G itu menguntungkan. Kenapa? selain legalitas, aspek pencairan dana juga lebih cepat karena pencairan dilakukan langsung oleh Pindad dengan negara tujuan tidak melalui broker.


© VIVA.co.id
0

Kebanjiran Pesanan Senjata, Dahlan Setujui Suntikan Modal Untuk PT Pindad

Jakarta – Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan telah menyetujui suntikan penyertaan modal negara (PMN) ke PT Pindad.

Pasalnya, BUMN senjata itu butuh suntikan modal karena membanjirnya pesanan dari luar negeri sehingga mesin produksinya harus bekerja 24 jam dan tujuh hari dalam sepekan. Meski begitu, kata dia, PMN itu harus diajukan dulu ke DPR.

“Kemarin saya ke Pindad rapat satu hari di sana memang betul peminat dari luar banyak.

Tapi sekarang itu begini, di Pindad itu mesin-mesinnya sudah bekerja 24 jam 7 hari seminggu. Itu penuh sekali, manajemen Pindad meminta karena ini kaitannya dengan pertahanan akan diberikan PMN untuk investasi mesin-mesin pertahanan,” papar Dahlan di kantornya, Jakarta, Jumat (7/9/2012).

Menurut dia, dengan penambahan mesin baru, sekaligus mendorong industri persenjataan Indonesia menjadi lebih kuat.

“Sayang kalau minat dari luar negeri begitu besar, tapi kita tidak bisa melayani karena keterbatasan pabrik,” cetus Dahlan.

Saat ini, kata dia, banyak mesin perusahaan itu yang sudah uzur. Menurut dia, butuh Rp 150 miliar untuk meremajakan mesin-mesin PT Pindad itu. (SPC-15)


 Dahlan Iskan Minta PINDAD Buka kantor Cabang di Irak

Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta BUMN melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri. BUMN produsen senjata yaitu PT Pindad (Persero) diminta membuka kantor cabang di Irak.

"Saya minta buka kantor di Irak," kata Dahlan singkat saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (5/9/2012).

Selain BUMN senjata, Dahlan juga meminta BUMN di bidang infrastruktur, listrik, telekomunikasi, serta minyak dan gas untuk bisa membuka kantor cabang di luar negeri. Tujuannya adalah agar BUMN tersebut bisa mendapatkan proyek-proyek di luar negeri.

Pada kesempatan itu, Dahlan mengatakan, pada Oktober 2012, BUMN Indonesia secara resmi memiliki perwakilan di Myanmar. Dahlan mengatakan, PT Wijaya karya Tbk (WIKA) telah siap beroperasi di Myanmar.

"Di Myanmar kantor sudah dapat dan tinggal diresmikan bulan depan," tutupnya.