Jakarta — Direktur Utama PT Pindad Persero, Adik Avianto Sudarsono mengungkapkan perseroan belum berencana membuka kantor dagang di Timur Tengah, khususnya Irak. Sebab, kondisi geo politik masih bergejolak.
"Kedutaan Indonesia di sana saja masih darurat. Jadi, belum terbayang untuk membuka kantor di sana," kata Adik kepada IMQ di Jakarta, Senin (10/9).
Adik menjelaskan, Irak memang tertarik dengan produk buatan Pindad, khususnya alutsista. Hal ini terlihat saat Pindad menghadiri, sekaligus menjadi peserta pada pameran di Timur Tengah. Produk alutsista Pindad diakui lebih murah dibandingkan dengan negara lain, yang juga membuat produk serupa.
"Kemarin itu kan, kita hanya bertemu dengan Perdana Menterinya. Mungkin juga mereka tidak mengetahui detailnya," tuturnya.
Untuk menindaklanjuti ketertarikan terhadap alutsista buatan Pindad, Adik mengakui delegasi dari Timur Tengah berencana mengirimkan perwakilannya ke Indonesia pada 4 Oktober 2012.
"Perwakilan delegasi ini akan melakukan kunjungan ke empat kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya tanggal 5 Oktober ini," imbuhnya.
Ia mencontohkan, industri yang berada di empat kota tersebut akan dikumpulkan pada satu tempat, seperti Bandung akan ditempatkan di Pindad, Surabaya di kantor PT PAL Indonesia Persero. Artinya, kunjungan pertama akan dilakukan di Jakarta, dan diakhiri di Surabaya.
Kendati demikian, ia tidak mengetahui berapa banyak jumlah alutsista yang akan dipesan oleh negara-negara kawasan Timur Tengah tersebut.
"Intinya, perwakilan mereka akan bertemu dengan tim teknis kita. Jadi, kalau mereka tertarik baru kita lakukan kerjasama," ungkapnya.
Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah mengutarakan keinginannya agar BUMN alutsista, minyak dan gas untuk membuka kantor cabang di Irak. Hal ini disebabkan kebutuhan serta ladang minyak ada di negara-negara tersebut.
"Kedutaan Indonesia di sana saja masih darurat. Jadi, belum terbayang untuk membuka kantor di sana," kata Adik kepada IMQ di Jakarta, Senin (10/9).
Adik menjelaskan, Irak memang tertarik dengan produk buatan Pindad, khususnya alutsista. Hal ini terlihat saat Pindad menghadiri, sekaligus menjadi peserta pada pameran di Timur Tengah. Produk alutsista Pindad diakui lebih murah dibandingkan dengan negara lain, yang juga membuat produk serupa.
"Kemarin itu kan, kita hanya bertemu dengan Perdana Menterinya. Mungkin juga mereka tidak mengetahui detailnya," tuturnya.
Untuk menindaklanjuti ketertarikan terhadap alutsista buatan Pindad, Adik mengakui delegasi dari Timur Tengah berencana mengirimkan perwakilannya ke Indonesia pada 4 Oktober 2012.
"Perwakilan delegasi ini akan melakukan kunjungan ke empat kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya tanggal 5 Oktober ini," imbuhnya.
Ia mencontohkan, industri yang berada di empat kota tersebut akan dikumpulkan pada satu tempat, seperti Bandung akan ditempatkan di Pindad, Surabaya di kantor PT PAL Indonesia Persero. Artinya, kunjungan pertama akan dilakukan di Jakarta, dan diakhiri di Surabaya.
Kendati demikian, ia tidak mengetahui berapa banyak jumlah alutsista yang akan dipesan oleh negara-negara kawasan Timur Tengah tersebut.
"Intinya, perwakilan mereka akan bertemu dengan tim teknis kita. Jadi, kalau mereka tertarik baru kita lakukan kerjasama," ungkapnya.
Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah mengutarakan keinginannya agar BUMN alutsista, minyak dan gas untuk membuka kantor cabang di Irak. Hal ini disebabkan kebutuhan serta ladang minyak ada di negara-negara tersebut.
(IMQ)
0 comments:
Post a Comment