Showing posts with label Mobil. Show all posts
Showing posts with label Mobil. Show all posts
0

Test drive keunggulan si unik Subaru XV


Si Unik Subaru XV
Subaru XV adalah sebuah mobil yang diklaim penuh inovasi di dalamnya, baik dari sisi desain ataupun fitur. Subaru XV merupakan SUV (crossover) yang dirakit Subaru di Malaysia, yang kembali diperkenalkan di Bali oleh Motor Image Indonesia (1/3/2013).

Sekaligus memberi kesempatan 27 wartawan Indonesia dan 17 wartawan dari negara Asean lain, yaitu Thailand, Malaysia dan Filipina, untuk mencoba crossover tersebut, salah satunya Otosia.

Menilik dari desainnya yang unik, Subaru XV diposisikan sebagai mobil crossover (persilangan lintas kelas) antara SUV dan MPV. Secara umum, bentuk mobil ini tidak lazim bagi pasar Indonesia. Namun, jika ditelaah lebih jauh, desain ini adalah hasil akhir dari sebuah penggabungan 'dua dunia'.

Di Tanah Air, Subaru XV dijual dengan dua tipe, yaitu 2.0i (Standard) dan 2.0i Premium. Menurut Glenn Tan, Presiden Direktur TC Subaru Indonesia, keduanya dijual dengan harga Rp 338 juta (Standard) dan Rp 359 juta (Premium) on the-road untuk Jakarta.

Ciri khas Subaru XV dibanding kompetitornya, menggunakan mesin boxer (harisontal opposite) dengan titik gravitasi lebih rendah, suara lebih halus plus sistem All-Wheel Drive (AWD) atau selalu bekerja dengan sistem 4x4. Sedangkan transmisi, dipilih CVT Lineartronic 6-speeds dengan paddle shift di belakang setir.

Dengan sistem tersebut, traksi XV lebih mantap pada berbagai kondisi jalan, di samping itu juga lebih stabil. Konsumsi bahan bakarnya (kombinasi) diklaim, bisa mencapai 12,6 km/liter (7,9 liter/100 km).

Untuk faktor keselamatan, XV memiliki fitur keselamatan yang telah ditingkatkan seperti 'ring-shaped reinforcement frame body' yang unik, penggunaan baja elastis juga meningkat karena memungkinkan pengurangan berat bodi, kinerja keselamatan yang lebih tinggi melalui dampak tabrakan dari segala arah.

Selain itu, airbag telah dipasang di kursi depan, lutut pengemudi dan samping. Semua fitur ini dilengkapi dengan VDC (Vehicle Dynamics Control) yang disediakan sebagai standar pada semua model, membuat Subaru XV menjadi sebuah mobil yang sangat aman.
Buritan Subaru Xv
Buritan Subaru Xv
Seiring dengan traksi yang dihasilkan Simetrikal AWD, VDC, sebuah sistem kontrol stabilitas, secara otomatis membantu menjaga kendaraan tetap berada di jalan yang diinginkan pengemudi. Sistem VDC juga mencakup sistem kontrol traksi all-wheel all-speed.

Untuk tipe Premium, Subaru memberikan kemewahan dan kenyamanan lebih, antara lain kedua sandaran jok depan, dipasangi layar monitor LCD untuk penumpang belakang. Sedangkan di depan, head unit, menggunakan layar sentuh.
Head Unit Subaru XV
Head Unit Subaru XV
Di dashboard, selain panel instrumen di belakang setir, juga disediakan multi-information display (MID) yang berada di bagian tengah dashboard (di atas head unit).

Saat Otosia duduk di belakang kemudinya, langsung merasakan kelapangan sebuah crossover. Faktor lain yang memberi kesenangan berkendara, yaitu aplikasi transmisi CVT Lineartronic 6-speed.

Selain bisa diaktifkan dengan mode 'D', transmisi juga dapat menggunakan mode 'M' atau manual dengan pengoperasian melalui paddle shift di belakang setir.

Subaru XV yang dijejali mesin Boxer dipadu dengan teknologi simetrikal AWD, yang mengirimkan daya ke semua roda secara bersamaan untuk traksi dan percepatan yang maksimum. Meski dalam keadaan jalan yang licin, tenaga tersebut secara naluriah mengalir ke roda dengan traksi yang terbaik.
Mesin Subaru XV
Mesin Subaru XV
Dengan kelengkapan fitur dan teknologi, harga yang kompetitif dan penampilan keren, Subaru XV akan menjadi pilihan menarik. Khususnya bagi mereka yang membutuhkan crossover (SUV) urban, yang lebih sering digunakan di dalam kota.


Source: Otosia
0

New Suzuki SX4 dibekali fitur menggiurkan!


New Suzuki SX4
City car crossover anyar Suzuki SX4 yang dihadirkan di Geneva Motor Show 2013 ini dibekali berbagai fitur baru. New SX4 ini menjadi daya tarik tersendiri sekaligus menjadi jawaban penting untuk banyak orang.

Dengan dimensi yang menjadi lebih besar dibanding model lama New Suzuki SX4 menjanjikan segalanya menjadi lebih. Di mana tingkat kenyamanan lebih baik berkat wheelbase lebih panjang 100mm. Ruang bagasi juga menjadi lebih luas hingga kapasitas 430lt.

Yang paling menarik dari New SX4 adalah performa mesin baru yang akan diusungnya. Jantung pacu akan ada 2 pilihan bensin dan diesel yang masing-masing menggunakan kapasitas 1.6 liter. Dan bahkan kedua model ini juga akan tersedia pilihan penggerak roda all-wheel drive (AWD) bagi yang menyukai petualangan semi off-road.

Untuk pilihan penggerak AWD, New Suzuki SX4 memiliki fitur yang dinamakan ALLGRIP technology. Dengan fitur teknologi ini tersedia 4 pilihan mode berkendara yang bisa disesuaikan kebutuhan pengendara saat menghadapi berbagai medan.

Performa mesin akan ditunjang dengan pilihan sistem transmisi manual 5 percepatan untuk mesin bensin. Dan manual 6 percepatan untuk versi mesin diesel. Sedang untuk versi otomatis akan mendapat 7 percepatan CVT dengan paddle shifts di lingkar kemudi dan tersedia untuk kedua model mesin.

Fitur menarik terakhir pada city car hatchback Suzuki ini adalah adanya double sliding panoramic sunroof yang diklaim pertama di dunia untuk kelas city car. Kabar menariknya Suzuki akan pasarkan generasi terbaru ini mulai tahun ini namun pastinya kapan masih menjadi rahasia.

Source: Otosia
0

Mobil ESEMKA Mulai Di NIkmati Konsumen APRIL 2013

Mobil ESEMKA SOLO
Produsen mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi akan melakukan penyerahan perdana mobil Esemka kepada pemesan pada April 2013 mendatang. Jumlah mobil Esemka yang akan diserahkan secara perdana tersebut mencapai 40 unit.

Humas PT SMK, Sabar Budi, mengatakan perusahaan telah menjanjikan kepada para konsumen bahwa mobil Esemka pada Maret-April 2013 sudah dapat diserahkan.

"Sebenarnya bulan April itu target penyerahan kepada pemesan. Nanti jumlah mobil yang diserahkan secara perdana kira-kira antara 20 sampai 40 unit," katanya kepada VIVAnews, Senin, 4 Maret 2013.

Ia menjelaskan penyerahan perdana mobil Esemka ini sebagai bukti bahwa pihaknya serius dalam memproduksi mobil Esemka yang dipopulerkan oleh Joko Widodo. Hal ini menjawab kesangsian masyarakat apakah proyek mobil Esemka ini serius apa tidak.

"Setelah diserahterimakan kepada pemesan, artinya sudah secara resmi mobil Esemka diperdagangkan," katanya.

Menurutnya, mobil Esemka yang akan diterima konsumen tengah menjalani proses produksi di Tangerang, mengingat proses perakitan baru bisa dilakukan di sana.

Ia menargetkan dalam kurun waktu satu tahun ke depan jumlah tempat perakitan mobil Esemka ada 33 titik. Sedangkan di Solo nantinya akan ada 3 titik assembly line," katanya.

Rencananya, mobil yang akan diserahkan adalah jenis Sport Utility Vehicle (SUV) Rajawali dan pick-up Bima. Dua tipe mobil tersebut telah mengantongi berbagai surat izin yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian.

source VIVANEWS
0

Penjualan Mobil Nasional Diprediksi 270 Ribu Unit

JakartaKETUA Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Sudirman Maman Rusdi, memerkirakan, kuartal I/2013, total penjualan mobil nasional antara 250 ribu hingga 270 ribu unit. Adapun, sepanjang Januari 2013 lalu, penjualan mobil secara keseluruhan sudah mencapai 97 ribu unit. Namun, untuk bulan Februari, Sudirman mengaku belum mendapatkan data resmi.

"Kalau Februari belum ada angkanya. Tapi, perkiraannya hampir sama, sekitar 95 ribu. Dan, perkiraan saya, untuk kuartal I/2013 sekitar 250 ribu hingga 270 ribu unit. Makanya, pattern (target penjualan mobil secara nasional tahun 2013) yang 1,1 juta unit, masih masuk," kata Sudirman di Jakarta, Kamis (28/2).

Proyeksi penjualan selama kuartal I/2013 tersebut, menurut Sudirman, juga sudah memperhitungkan dampak penaikan uang muka minimum kredit syariah kendaraan bermotor. Meski demikian, Sudirman tidak mengetahui dampak penerapan ketentuan baru tersebut.

"Iya, proyeksi pertumbuhan penjualan mobil nasional itu sudah termasuk memperhitungkan dampak syariah. Tapi, peraturan itu kan baru berlaku 1 April nanti. Jadi, imbasnya baru terlihat sekitar kuartal II/2013. Kami juga melihat, walaupun penjualannya terlihat tumbuh, tapi karena dampak syariah dll, maka kami anggap pertumbuhannya masih tetap sama seperti tahun lalu, sekitar 1,1 juta," ujar dia.

Seperti diberitakan, penaikan uang muka minimum kredit syariah kendaraan bermotor akan kembali memukul pasar otomotif, khususnya sepeda motor yang anjlok akibat penaikan uang muka kredit konvensional. Bank Indonesia (BI) menetapkan uang muka kredit kendaraan roda tiga dan roda dua minimal 25 persen, sementara untuk roda empat yang masuk dalam pembiayaan nonproduktif dikenakan DP minimal 30 persen.

Adapun, uang muka minimal 20 persen berlaku bagi pembiayaan kendaraan beroda empat yang masuk dalam pembiayaan produktif, seperti pembelian kendaraan niaga untuk keperluan usaha.


  ● Jurnas  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Mobil Listrik "Ahmadi" Siap Diproduksi Tahun Ini

JAKARTA | Tak hanya meluncurkan mobil listrik jenis city car lewat brand Ahmadi. Produsen mobil listrik nasional PT Sarimas Ahmadi Pratama juga siap memproduksi bus listrik dan mobil listrik premium pada tahun ini.

Sarimas Ahmadi menyiapkan bus dan mobil premium untuk acara konferensi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang berlangsung di Bali pada Oktober nanti.

"Pemerintah yang meminta, jadi bus dan mobil ini dapat dipromosikan ke global," ujar Dasep Ahmadi, pemilik Sarimas Ahmadi Pratama, dalam acara dialog bisnis Membangun Industri Berbasis Teknologi, pada Rabu (27/2) kemarin.

Namun Dasep enggan menyebutkan jumlah unit kendaraan listrik yang akan diproduksi. "Yang pasti di atas lima unit untuk bus, yang lain belum bisa diungkapkan," ujarnya seperti dilansir Tribunnews dari KONTAN.

Nantinya, menurut Dasep, ada wacana otoritas akan mengembangkan dan mempromosikan mobil listrik ke pasar global. "Soal pengembangan itu gampang. Dua tiga tahun lagi mungkin juga bisa," ungkap dia.

Sarimas Ahmadi nanti tidak sendirian memproduksi bus listrik dan mobil premium listrik. Produksi kendaraan tersebut akan melibatkan beberapa pemain mobil listrik nasional.

Untuk memproduksi bus listrik dan mobil premium ini, Sarimas Ahmadi menggandeng 10 perusahaan lokal sebagai pelengkap komponen dan karoseri.

Bus ini akan menggunakan solar cell, dimana mesin dan baterai masih diimpor dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, China, dan Jepang.

Adapun mobil city car Ahmadi akan segera meluncur pada kuartal II tahun ini. Dasep memproyeksikan, pasar lokal bisa menyerap sekitar 1.000 unit hingga 2.000 unit di tahun pertama. "Kami fokus ke niche market (pasar yang kecil)," dia mengklaim.

Dari tiga model, Sarimas Ahmadi akan meluncurkan model Grand dan model Lux dengan harga Rp 200 juta per unit. Sedangkan model standard dengan harga di bawah Rp 200 juta akan meluncur setelah itu. Jika mobil listrik ini mendapat tanggapan positif, Sarimas Ahmadi akan menggenjot produksi menjadi 5.000 - 10.000 unit per tahun.(Cindy Silviana Sukma)


  Tribunnews  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Perbankan BUMN Siap Danai Mobil Listrik APEC

http://www.jpnn.com/picture/thumbnail/20130212_125502/125502_338914_Dahlan_Iskan____________OK_____Thum.jpg  JAKARTA  Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut ada beberapa bank BUMN yang turut mengelontorkan dana untuk pembuatan mobil listrik, yang akan digunakan pada APEC bulan Oktober 2013 nanti.

"Dananya dari beberapa Bank BUMN dan masih dibicarakan. Yang jelas, itu untuk APEC," ujar Dahlan, di Kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (12/2).

Namun Dahlan tidak menyebutkan secara rinci perbankan mana saja yang telah bersedia menyalurkan dana dan berapa dana yang diinvestasikan.

"Pokoknya Bank BUMN yang besar-besar yang punya dana. Itu juga sponsor untuk APEC, seperti BRI dan yang lainnya," pungkas Dahlan.

Seperti diketahui pemerintah akan mempersiapkan 20 unit bus listrik, serta 10 unit mobil sekelas van atau alphard untuk APEC 2013. Mobil dan bus listrik ini ditangani langsung oleh Dasep Ahmadi.(chi/jpnn)


  • JPNN  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Dahlan Iskan Dukung Mobil Listrik ITS

detail beritaPasuruan Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung penuh dan mengapresiasi mobil listrik EC-ITS 1.0 buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Dahlan yang juga sempat mengembangkan mobil listrik Tucuxi ini, meminta agar produk anak bangsa itu terus dikembangkan. Hingga akhirnya bisa menjadi mobil listrik yang hemat dan murah.

"Bagus sekali. Tetapi masih harus dikembangkan lagi. Mobil listrik ini harus berhasil dan sukses," kata Dahlan Iskan seusai menghadiri milad YPP Al Ikhlas di Desa Kendang Dukuh Tengah, Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan.

Menurut Dahlan, pengembangan mobil listrik harus terus dilakukan ujicoba hingga menghasilkan produk yang benar-benar tangguh, hemat dan tidak membebani negara. Sehingga pada

masa mendatang hasil karya ini tidak bergantung pada BBM yang semakin mahal.Dirinya optimis, pengembangan mobil listrik yang diproyeksikan sebagai mobil nasional ini akan memiliki daya saing dibanding mobil pada umumnya. Karena pengisian bahan bakar lisrik dapat dilakukan dimanapun dan sangat murah.

"Saya hanya merintis untuk memulai agar mobil listrik diproduksi masal. Karena mobil listrik adalah solusi atas permasalahan negara yang saat ini menanggung subsidi BBM yang tinggi,” tandas Dahlan.

Menurut hasil penelitian internasional, pengisian bahan bakar listrik ini 70 persen dilakukan di rumah masing-masing, 20 persen dilakukan di tempat parkir, mall dan kantor. Sementara yang diisi ulang di jalan hanya 10 persen. Pemilik mobil listrik lebih senang mengisi baterai di rumah, karena dapat dilakukan dengan mudah.(zwr)

Belajar dari Tucuxi, EC ITS Pakai Gearbox 

detail beritaTragedi Tucuxi saat dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan, memberikan inspirasi buat pengembangan mobil listrik Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Mobil listrik yang bernama EC ITS tersebut, menggunakan gearbox satu percepatan.

"Mobil Listrik EC ITS ini memang sengaja kita tanami gearbox, single speed. Mobil ini bergerak dengan transmisi satu percepatan," kata Dosen Pembimbing Mobil Listrik EC ITS, Nur Yuniarto, akhir pekan lalu.

Antara mobil listrik dengan mobil konvensional sepertu mesin bensin dan diesel memang ada perbedaan. Karakteristik mobil listrik memilik daya dan putaran yang relatif rata atau flat, dimulai dari putaran mesin 0 rpm, sampai putaran maksimal.

Sementara mesin konvensional memiliki kurva dari putaran 0 rpm hingga putaran maksimal. Itulah kenapa mobil bensin dan solar menggunakan gearbox dengan multiple speed.

"Kalau mobil listrik, karena daya dan putarannya flat maka hanya dibutuhkan transmisi satu percepatan saja," jelas pria berkacamata ini.

Fungsi gearbox yang ditanam ini, adalah hanya untuk memperlambat kecepatan mobil saja bukan untuk menghentikan kendaraan. Mobil Listrik EC ITS ini digunakan sistem pengereman yang manual, dan baru akan dirancang mengadopsi piranti anti-lock breaking sistem (ABS).

"Meski masih menggunakan pengereman manual, pernah kita coba dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan langsung kita rem mendadak mobil ini sudah bisa berhenti dalam jarak tertentu dan stabil," jelasnya.

Meski masih berstatus mobil riset, namun beberapa fitur mobil dengan desain sporty dan
elegan ini sudah berbasis Android Aplication. Bahkan sudah terintergrasi secara online, termasuk dalam perangkat GPS (Global Positioning System).(zwr)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Rp 100 Miliar Untuk Riset Mobil Listrik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVj8Ish69iBrBC_ECFEUrMwfBHN5OFMWwoznKbf4z-RS07xwMphw-LlSD_dMfsrwRHiS9c4Ni1MTMkCe7rUn5dqMEjPuGZXwI8Vqv3ViRnad5TUe68tARzwD963PyyU6ctHycnm_2CXxWc/s1600/b3zofZS5iJ.jpgJakarta Penciptaan mobil listrik nasional tahun ini bakal terus menggeliat. Optimisme ini diantaranya merujuk pada suntikan modal riset dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebesar Rp 100 miliar.

Sejak pencanangan program mobil nasional, Kemendikbud ditunjuk sebagai pemegang tongkat komando. Di internal Kemendikbud, program mobil nasional ini ditangani Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), sebab melibatkan sejumlah kampus negeri.

Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Kemendikbud Ahmad Jazidie mengatakan, proyek mobil nasional hemat energi karena tenaganya bersumber dari listrik masih terus berjalan. Perkembangan terbaru, kemarin dia menyaksikan peresmian mobil listrik karya mahasiswa ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Surabaya.

’’Tahun ini tetap kami (Kemendikbud, red) yang menjadi leading sector proyek nasional ini,’’ tandasnya.

Sebagai wujud kongkritnya, Jazidie mengatakan Kemendikbud siap mengucurkan dana riset sebesar Rp 100 miliar. Dia mengatakan dana ini langsung ditransfer ke DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran) PTN yang terlibat dalam proyek mobil nasional. Seperti Universitas Indonesia (UI), ITS, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Jazidie berharap semangat menciptakan mobil nasional listrik ini semakin kuat dengan terbentukanya Badan Pengembangan Teknologi dan Industri Otomotif (BPTIT). ’’Sampai sekarang badan itu belum lahir,’’ tegas guru besar ITS itu. Sebagai gantinya, proyek mobil nasional listrik ditangani oleh Tim Mobil Listrik Nasional.

Menurut Jazidie, pembentukan badan khusus itu sangat mendesak. ’’Presiden juga sudah memberikan arahan,’’ tandasnya.

Dia tidak mempersoalkan badan itu nantinya ada di bawah presiden langsung atau di bawah kementerian tertentu. Jazidie mengatakan jika di negara Asia lain badan seperti ini sudah terbentuk lebih dulu. Misalnya di Jepang ada Japan Automobile Research Institute (JARI).

Badan yang mengurusi mobil nasional ini sudah memiliki grand design pekerjaan. Diantaranya adalah untuk menetapkan desain dan memproduksi mobil listrik nasional. ’’Kami menargetkan badan ini sudah definitif dibentuk tahun ini juga,’’ ujar Jazidie. (wan)


JPNN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Mobil Listrik ITS

 ITS Surabaya Luncurkan Mobil Listrik

ITS Surabaya Luncurkan Mobil Listrik Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan mobil listrik yang diberi nama ''Electric City Car'' (EC ITS). Mobil listrik itu tidak direkomendasikan untuk diuji coba di jalan umum sebelum proses uji lab, kompetensi, dan aspek legalitas dikantongi.

Peresmian EC ITS dilakukan di halaman Gedung Rektorat ITS, Sabtu (26/1/2013) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat ITS, tim perancang, dan mahasiswa ITS.

EC ITS, kata M Nuh, merupakan bukti bahwa masyarakat Indonesia tidak selalu mengandalkan produk luar negeri dalam memproduksi alat transportasi canggih. ''Saya sangat bangga, produk ini layak dikembangkan sebagai solusi mengurangi krisis energi,'' katanya.

Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti nasib mobil listrik Tucuxi yang dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan beberapa waktu lalu, mantan Rektor ITS ini tidak merekomendasikan EC ITS diuji coba di jalan umum.

''EC ITS masih perlu disempurnakan dan diuji coba di lab tertutup, dan jangan dulu diuji di ruang publik karena aspek legalitasnya belum lengkap,'' kata M Nuh. Selain itu prototipe yang diproduksi kali ini masih dalam platform riset dan bukan untuk mobil komersial. Karena itu, beberapa komponen masih terus disempurnakan, mulai dari penambahan daya, perbaikan bodi dan beberapa sistem inti lainnya.

 Mahasiswa ITS Ciptakan Mobil Listrik Type City Car

Mahasiswa ITS Ciptakan Mobil Listrik Type City Car
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr Ir Muhammad Nuh, meresmikan peluncuran mobil listrik berkonsep "city car" karya Mahasiswa Institut Sepuluh November Surabaya. "Konsepnya memang untuk mobil "city car" tetapi prioritas kami lebih pada pembelajaran dan pengembangan riset mahasiswa tentang mobil listrik," kata Dr Muhammad Nur Yuniarto, Dosen pembimbing Jurusan Teknik mesin ITS dalam peluncuran mobil listrik di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Sabtu 26 Januari 2013.

Menurutnya, mobil listrik mahasiswa ITS ini telah diteliti sejak tahun 2011 lalu. Namun jika pemerintah menginginkan untuk pengembangan skala industri, ITS siap membantu untuk pengembangan riset selanjutnya.

Nur Yuniarto mengatakan semua komponen pada mobil listrik diciptakan oleh mahasiswa sendiri, kecuali motor penggerak atau baterai penyimpan daya masih diimpor. ITS berharap jika nanti dikembangkan dalam skala industri, motor penggerak akan menggunakan baterai buatan dalam negeri.

Mahasiawa ITS juga sudah mampu membuat sistem kontrol iquteche yang selama ini digunakan pada sistem mobil berbahan bakar bensin. Sistem tersebut juga bisa diaplikasikan pada sistem mobil listrik. Jika mahasiswa ITS mampu membuat motor penggerak sendiri, praktis 100 persen semua komponen buatan dalam negeri.

Biaya Pembuatan mobil listrik ini diperkirakan mencapai Rp 400-500 juta. Nur Yuniarto menyatakan mobil ini mirip dengan hactback. Yaitu desain mobil dengan kargo tanpa ruang tambahan seperti sedan dengan empat jumlah penumpang, pintu belakang dengan model flip-top atau bisa dibuka ke atas.

Tidak sama dengan mobil Tuxucy yang lebih cenderung ke mobil listrik sport, mobil ciptaan mahasiswa teknik mesin ITS ini benar-benar baru. Kerangka mobil listrik ITS berbahan plat yang dicat dengan warna putih.

Berat kendaran kurang lebih 1.200-1.500 kilogram dengan motor listrik berkekuatan 20 watt. Kecepatan maksimal mobil mencapai 100 kilometer perjam dengan kecepatan rata-rata 40 sampai 50 kilometer perjam.

Pembuatannya memakan waktu enam bulan dengan tenaga yang menangani 20 orang. Dari mahasisawa 15 orang dan lima tenaga lainnya dosen jurusan teknik mesin. 

 Spesifikasi Mobil Listrik Buatan ITS

"Jarak tempuh dengan baterai penuh mencapai 24 kilometer."

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, berhasil merakit mobil listrik yang dinamai E&C. Kendaraan berkapasitas empat penumpang ini dibangun dengan konsep Battery Management System (BMS).

Mobil ini dilengkapi head lamp yang berfungsi sebagai lampu utama, lampu sein, lampu kota, dan lampu kabut. "Semua komponen disesuaikan dengan tujuan konsumsi listrik relatif lebih sedikit dari mobil lain pada umumnya," jelas dosen pembimbing Fakultas Teknik Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto.

Mobil ini juga dilengkapi back lamp atau trail lamp dengan menggunakan led agar konsumsi energi listrik relatif lebih rendah dari bohlam biasa. "Kaca custom, buatan sendiri."

Di bagian dalam, dashboard terbuat dari plat berukuran 0,5 milimeter. Dan, tampilan panel indikator melalui layar digital ukuran 17". Sementara, sistem daya disuplai dari baterai tipe Lithium Polymer (LiPo) kapasitas 48 Volt 5 KWh.

Mobil ini digerakkan oleh mesin yang mampu mencapai daya maksimal (peak power) sebesar 20 kw, rate power 10 kw, speed rate 80 kw, dan rasio gear box 1:8.

Throttle control system mobil menggunakan PWM (pulse width modulator) 5 Volt. Diameter roda 15", ukuran ban tipe 195/55/15 dengan Wheelbase 240 centimeter. Untuk sistem rem, cakram tunggal sebanyak 2 buah dan tromol 2 buah.

"Jarak tempuh dengan baterai penuh mencapai 24 kilometer. Dan, untuk pengembangan ke arah 100-200 kilometer," jelas Yuniarto.

Mobil ini menggunakan sistem charging, pengisian baterai sampai penuh rata-rata butuh 4 jam. Kondisi input, 220 Volt 10 kw (fast charging), 220 Volt 1,5 KW (slow charging).

Kompas | Tempo.Co | Vivanews
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Mendikbud Beri Nama Mobil Listrik ITS "Ezzy Car"

Foto : Mendikbud M Nuh saat meresmikan mobil listrik EC ITS/Nurul Arifin-OkezoneSurabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali meluncurkan mobil listrik. Setelah sukses dengan Sapu Jagad, kini ITS memiliki mobil baru karya mahasiswa yang di beri nama Ezzy Car (EC) ITS.

Mobil hasil karya Mahasiswa ITS ini diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh di Gedung Rektorat ITS, Sabtu (26/1/2013).

M Nuh mengatakan, mobil listrik ini merupakan hasil karya anak bangsa di ITS. Nama EC ITS ini, katanya, memiliki makna tersendiri. Huruf “E” dan “C” jika dieja dalam bahasa Inggris maka akan berbunyi seperti pelafalan kata easy, jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris, berarti “mudah”. Artinya, untuk membuat mobil listrik tidaklah susah bagi mereka yang sudah bisa.

"Mengapa mudah? Karena sebenarnya membuat mobil seperti ini mudah. Bagi ITS ini sudah terbukti. Mudahnya fasilitas yang ada semoga dapat dimanfaatkan, Mudah pendanaannya, mudah realisasinya dan mudah dalam jejaring," kata M Nuh saat peluncuran Mobil Listrik EC ITS.

EC merupakan mobil listrik berjenis 4-Seater Electric City Car besutan Muhammad Nur Yuniarto dan tim. Rasa prihatin terhadap besarnya subsidi untuk sektor transportasi, terutama bagi kendaraan bahan bakar minyak, menjadi inspirasi bagi civitas academica ITS untuk menciptakan inovasi tersebut.(mrg)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Mei, Pabrik Baterai Mobil Listrik Siap Produksi  

http://statik.tempo.co/data/2013/01/08/id_160341/160341_275.jpgJakarta � Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, pada Mei mendatang, sudah ada pabrik baterai mobil listrik nasional yang siap produksi. Pabrik itu diperkirakan mampu memproduksi 20 unit baterai per hari.

"Tadi habis mengecek perkembangan persiapan mobil listrik dari segi baterai. Nipress melaporkan, bulan Mei sudah bisa produksi secara nasional," ujar Dahlan kepada wartawan di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2013.

Menurut Dahlan, pabrik baterai tersebut sudah hampir jadi dan telah menelan investasi senilai Rp 15 miliar.

Turut hadir dalam pertemuan itu, pencipta mobil listrik, seperti Dasep Ahmadi, perwakilan rumah modifikasi kupu-kupu malam, serta ahli mobil dan motor listrik nasional lainnya. Namun, Danet Suryatama, yang mencipta Tucuxi, tak hadir dalam pertemuan itu.

"Ke depan akan ditingkatkan produksi baterai litium itu. Sementara, produksinya 600 unit dulu karena kebutuhannya belum banyak," tutur Dahlan. Simak berita lain tentang proyek mobil listrik Dahlan Iskan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Dahlan akan pamer 30 mobil listrik di gelaran APEC

Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku tengah mempersiapkan mobil listrik yang nantinya akan digunakan pada saat gelaran Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Oktober 2013.

Dahlan mempersiapkan 30 unit yang terdiri dari 20 bus listrik dan 10 mobil listrik sejenis Alphard. Seluruhnya akan diboyong ke Bali, tempat berlangsungnya gelaran tersebut.

Mobil listrik mutlak disiapkan karena selama gelaran APEC berlangsung, panitia penyelenggara melarang operasional mobil berbahan bakar minyak.

"Perencanaan panitia APEC mobil bensin dilarang kecuali izin khusus dan mendapatkan izin. Kita siapkan mobil listrik," ucap Dahlan di Gedung Plaza Mandiri, Selasa (22/1).

Untuk membuat mobil bus dan mobil sekelas Alphard tersebut, Dahlan mempercayakannya kepada Dasep Ahmadi, pencipta mobil listrik Ahmadi. Untuk mendukung terciptanya mobil ramah lingkungan ini, Dahlan menyebut bahwa pabrikan aki atau baterai Nipress Tbk telah siap memproduksi massal baterai made in Indonesia.

"Hari ini ngecek perkembangan persiapan mobil listrik. Dari Nipress juga datang. Mereka mengatakan pada Mei nanti bisa produksi masal lithium untuk mobil listrik nasional. Investasinya Rp 15 miliar," ucap Mantan Dirut PLN ini.

Pabrikan aki Nipress nantinya berjanji memproduksi 20 unit baterai per harinya. Namun bukan hanya bus dan mobil listrik sekelas Alphard saja, Dahlan juga akan memboyong dan memamerkan mobil listrik tipe lainnya di ajang ini.

"Mobil yang untuk persiapan APEC dipresentasikan Dasep adalah bus 20 unit dan mobil sekelas Alphard 10 unit. Mobil-mobil lain untuk pameran dan boleh dipakai. Sedangkan bus dengan alphard itu operasional," jelasnya.(mdk/noe)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Mulai pencurian teknologi sampai cara mengemudi

http://klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/01/14/138241/250x125/mulai-pencurian-teknologi-sampai-cara-mengemudi-kolom-dahlan-iskan.jpgJakarta | Ini mirip dengan istilah "sengsara membawa nikmat". Kecelakaan ini, meski menimbulkan keributan yang bising, benar-benar memberikan pelajaran yang berharga.

Selama ini, secara ilmiah, memang terjadi perbedaan pandangan di antara lima putra petir yang menciptakan kendaraan/mobil listrik yang saya koordinasikan. Perbedaan pandangan seperti itu juga terjadi di luar negeri yang lagi sama-sama dikembangkan di seluruh dunia.

Ada yang berpandangan, mobil listrik tidak perlu menggunakan gear box. Untuk itu, power dari motor listrik langsung menggerakkan gardan/roda.

Tapi ahli kita seperti Ir Dasep Ahmadi MSc (alumni ITB), berpendapat mobil listrik harus menggunakan gear box. Ricky Elson, putra Padang yang melahirkan 14 paten motor listrik di Jepang, termasuk golongan ini. Demikian juga Ravi Desai (alumni Gujarat). Mereka setuju tidak harus pakai gear box, tapi harus hanya untuk mobil dalam kota (city car).

Kecelakaan mobil Tucuxi (baca: tukusi, nama sejenis lumba-lumba) yang saya kemudikan di dataran tinggi Tawangmangu-Sarangan Sabtu pekan lalu, memberikan pelajaran yang sangat penting mengenai pilihan-pilihan tersebut.

Saya memang tidak ingin menyatukan pendapat mereka. Ilmuwan perlu diberi kebebasan untuk mewujudkan ambisi keilmuannya. Apalagi saya menangkap sinyal para ahli kita itu memang ingin membuktikan kehebatan masing-masing. Saya sangat menghargai itu. Saya memilih bersikap memberikan otonomi yang luas kepada mereka.

Karena itu ketika Kang Dasep menciptakan mobil AhmaDI dengan menggunakan gear box saya dukung penuh. Dana talangan langsung saya kirim. Ketika mobil hijau itu jadi kenyataan, saya langsung mencobanya.

Sebenarnya, pada awalnya, saya dan Kang Dasep menanggung malu: begitu tiba di Jalan Thamrin Jakarta (dari Depok), mobil AhmaDI "mogok". Media meliputnya dengan besar-besaran. Saya malu sekali. Tapi saya minta Kang Dasep tidak menyerah. Setelah dianalisis, ternyata mobil itu tidak rusak, melainkan low batt. Indikator baterainya kurang sempurna sehingga "menipu".

Minggu berikutnya kami berdua masih menanggung malu: mobil listrik itu tidak kuat menaiki tanjakan. Padahal tidak terjal. Padahal perjalanan uji coba ini juga diliput langsung oleh media secara luas.

Sekali lagi saya minta Kang Dasep untuk tidak patah semangat.

Sebetulnya masih banyak "malu" yang lain. Tapi biarlah itu hanya kami berdua yang merasakan.

Tiga bulan kemudian, ketika mobil AhmaDI kian sempurna, rasa malu itu berubah menjadi bangga. Putra bangsa kita bisa menciptakan mobil listrik. Saya pun mencobanya secara sungguh-sungguh. Saya mengemudikan mobil tersebut hampir setiap hari hingga mencapai 1.000 km. Kang Dasep sendiri, di luar 1.000 km yang saya lakukan, mencobanya dari Bandung ke Jakarta melalui Puncak. Tidak ada masalah sama sekali. Tanjakan yang terjal dan turunan yang curam dilewati dengan mudah. Kang Dasep dengan ketekunan dan kecerdasannya boleh dikata berhasil gemilang.

Setelah itu saya minta Kang Dasep membuat mobil listrik jenis yang lebih besar. Sebesar Alphard. Tiga bulan lagi, insya-Allah, sudah bisa dilihat. Saya sudah setuju untuk membiayainya. Bahkan saya juga sudah minta Kang Dasep untuk membuat bus listrik.

Seminggu setelah mobil AhmaDI selesai dicoba sampai 1.000 km, mobil Tucuxi bikinan Mas Danet Suryatama (alumni USA) selesai dibuat. Saya pun bertekad untuk mencobanya dengan sungguh-sungguh sampai 1.000 km.

Begitu tiba di Jakarta 19 Desember lalu, mobil Tucuxi (semula saya usul namanya Gundala, tapi mas Danet memutuskan nama ini) saya coba dari Pancoran ke Bandara Soekarno-Hatta. Mas Danet mendampingi saya. Sepanjang perjalanan sekitar 30 km itu saya merasakan apa saja yang menjadi kelebihannya dan apa saja kekurangannya. Mobil tiba di Cengkareng dengan kebanggaan penuh: Mas Danet hebat! Hari pertama ini tidak membawa malu.

Kalau toh ada kekurangannya hanya kami berdua yang tahu. Saya langsung menyampaikan kekurangan-kekurangan itu ke Mas Danet. Saya minta diperbaiki. Dua hari kemudian Tucuxi saya coba lagi di sekitar Stadion Utama Senayan. Dua jam lamanya. Tucuxi mengelilingi stadion berkali-kali. Beberapa wartawan secara bergantian ikut mencoba duduk di sebelah saya.

Semua yang menyaksikan terlihat bangga. Putra Indonesia ternyata hebat-hebat.

Beberapa kekurangan memang masih terasa. Tapi tidak mungkin diperbaiki di Jakarta. Maka saya minta Tucuxi dibawa kembali ke Jogja. Mas Danet lantas menuduh saya melakukan pencurian teknologi. Saya tidak begitu jelas teknologi apa yang saya curi dan untuk apa.

Syukurlah, dalam keterangan pers terbarunya akhir pekan kemarin, Mas Danet tidak lagi menyebut-nyebut soal pencurian teknologi. Yang dipersoalkan tinggal kesalahan cara saya mengemudi dan (menurut perasaannya) saya akan menyingkirkannya.

Setelah diperbaiki, mobil dicoba di sekitar Jogja. Tidak ada masalah. Termasuk sampai Kaliurang. Tapi suasana sudah kurang nyaman akibat isu pencurian teknologi yang sudah meluas.

Saya sendiri saat itu lagi keliling hutan jati milik BUMN di Randublatung, Blora, dan Purwodadi. Saya sedang mendesain pola kemitraan antara Perum Perhutani dan masyarakat miskin sekitar hutan. Saya bermalam di Semarang. Karena mau pulang ke Magetan, saya harus lewat Solo. Karena itu saya minta Tucuxi disiapkan di Solo. Untuk saya coba lewat medan yang berat.

Ini penting karena uji coba selama ini baru dilakukan di jalan yang datar. Sebagai mobil yang dibuat dengan biaya hampir Rp 3 miliar mobil ini harus dicoba di daerah yang sulit. Terutama melewati jalan yang menanjak. Pikiran saya selalu: bisakah mengatasi tanjakan. Apalagi sampai 1.300 meter seperti di Sarangan. Ricky Elson menemani saya.

Ternyata hebat sekali. Sepanjang jalan saya terus memuji Mas Danet. Luar biasa. Tarikannya, powernya dan kemampuan menanjaknya hebat sekali. Demikian juga kemampuan baterainya.

Baru ketika jalan mulai menurun dengan sangat tajamnya, dengan belokan-belokan yang berliku, saya mulai was-was. Saya harus menginjak rem sekuat tenaga. Saya tidak segera menyadari bahwa Tucuxi berbeda dengan AhmaDI. Saya tidak segera menyadari kalau Tucuxi ciptaan Mas Danet ini tidak menggunakan gear box. Untuk menahan laju Tucuxi, sepenuhnya hanya menggantungkan pada kekuatan rem. Tidak ada bantuan pengendalian dari gear box!

Tentu saya mencoba untuk sesekali mengendorkan rem agar tidak over heated. Ini juga disinggung dalam keterangan pers terbaru Mas Danet. Tapi setiap kali rem saya longgarkan mobil langsung melaju. Padahal jalan berkelok-kelok dengan jurang dalam di sisinya. Tentu saya tidak berani tidak menginjak rem kuat-kuat. Mungkin, seperti disebut Mas Danet, saya memang salah dalam cara mengemudi seperti itu.

Tapi, mengingat jurang-jurang yang dalam di kawasan itu, saya terus menginjak rem dengan kekuatan kaki sekuat-kuatnya. Untung otot kaki saya lumayan kuat karena setiap hari senam satu jam di Monas. Tapi bau menyengat akibat rem yang bekerja keras tak tertahankan. Saya memutuskan untuk berhenti. Sekalian mendinginkan rem. Penurunan tajam masih akan panjang dan berliku. Totalnya 15 km. Masih akan sampai di Ngerong.

Waktu berhenti ini, semua orang yang mengerumuni Tucuxi membicarakan soal bau yang menyengat itu. Lantas berfoto-foto di ketinggian lereng gunung Lawu yang indah. Kabut tebal yang menyelimuti jalan dan dataran tinggi itu menambah keindahan pemandangan.

Seandainya waktu istirahat ini dibuat lama, sampai rem dingin, mungkin kecelakaan itu tidak terjadi. Tapi saya terikat janji dengan Dr Fachri Aly yang akan ke kampung saya sore itu. Dan malamnya kami masih akan sholawatan Maulid Nabi dengan Habib Syekh dari Solo di kampung saya itu.

Kami pun segera berangkat lagi. Tucuxi kembali harus menuruni jalan yang curam dan berliku. Kami masih belum menyadari bahwa tanpa bantuan gear box rem akan bekerja sendirian terlalu keras. Kekuatan kaki saya sepenuhnya untuk menginjak rem sedalam-dalamnya. Bau menyengat kembali menusuk-nusuk hidung.

Ketika akhirnya berhasil mencapai Ngerong saya pun lega. Tidak ada lagi penurunan yang curam dan berkelok. Jalan memang masih akan terus menurun tapi sudah tidak ekstrem.

Justru di saat hati sudah lega itulah saya merasakan rem Tucuxi tidak lengket lagi. Mobil melaju di jalan yang menurun tanpa bisa dihambat oleh rem. Saya coba angkat rem tangan. Sama saja. Mobil kian kencang. Tidak terkendali. Saya sadar sepenuhnya. Maka saya harus ambil keputusan cepat. Terlambat sedikit akan banyak memakan korban.

Saya segera memutuskan ini: lebih baik saya sendiri yang menjadi korban. Saya lihat ada tebing terjal di kanan jalan. Mumpung tidak ada mobil dari arah berlawanan, saya banting setir mobil itu untuk menabrak tebing itu. Braaak! Mobil hancur. Tidak ada lagi atap di atas kepala saya. Tapi saya tidak terpelanting. Saya tetap terduduk di belakang setir. Saya raba kepala saya: tidak ada darah. Saya raba muka saya: tidak ada luka. Saya gerakkan kaki-kaki saya: normal. Tidak ada yang terjepit.

Setelah mengucap syukur kepada Allah, saya kembali memuji Mas Danet. Konstruksi mobil ini tidak membuat saya mati terjepit atau menderita luka. Bahkan tergores sedikit pun tidak. Padahal, seperti kata polisi, kaca-kaca mobil ini bukan kaca fiber yang kalau pecah berubah menjadi kristal. Kaca-kaca ini jenis kaca yang pecahnya membentuk segitiga-segitiga kecil. Allahu Akbar!

Saya pun memperoleh pelajaran luar biasa hebat: pentingnya fungsi gear box. Karena itu, ke depan, masyarakat harus bisa memilih: beli mobil listrik yang pakai gear box atau yang tidak pakai gear box.

Mungkin saya akan menghadapi masalah hukum akibat pelanggaran saya ini. Itu akan saya jalani dengan seikhlas-ikhlasnya. Tapi pelajaran teknologi tadi akan menyelamatkan banyak orang di masa depan. Saya akan jalani konsekwensi itu, tapi ilmu pengetahuan harus tetap berkembang. Tidak boleh terhenti karena kecelakaan ini.

Mobil listrik harus jaya!

Baik Kang Dasep yang menggunakan gear box maupun Mas Danet yang tidak menggunakan gear box sama-sama hebatnya. Sama-sama sudah membuktikan dirinya menjadi putra bangsa yang membanggakan. Tucuxi akan dikenang sepanjang sejarah mobil listrik di Indonesia.

Mas Danet akan terus saya dorong untuk proyek berikutnya. Tentu kalau dia terbuka untuk mendiskusikan teknologinya.

Yang penting putra-putra bangsa harus menguasai teknologi mobil listrik. Saya terbuka untuk putra-putra petir yang lain. Mari berlomba untuk kebaikan negeri. Mumpung negara-negara maju juga baru mulai melakukannya. Kesalahan masa lalu tidak boleh terulang. Kalau mobil listrik tidak kita siapkan sekarang kita akan menyesal untuk kedua kalinya. Kelak, kalau dunia sudah berganti ke mobil listrik jangan sampai kita kembali hanya jadi pasar mobil impor seperti sekarang ini!

Mobil listrik made in Indonesia harus berjaya! Sekaranglah saatnya Indonesia punya kesempatan bisa bersaing dengan negara maju!

*Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN
(mdk/rin)


0

Mobil Listrik Ahmadi Produksi Tahun Ini

 1000 Mobil listrik Ahmadi siap dijual pertengahan tahun ini

Jakarta | Mobil listrik Ahmadi yang mirip dengan Hyundai Atoz garapan Dasep Ahmadi akan dipasarkan di Indonesia mulai pertengahan 2013. Tahap pertama, Dasep menargetkan akan menjual 1000 unit mobil dengan bermacam type mobil seperti Lux dan Grand.

Mobil listrik yang sempat dipopulerkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan ini akan dijual dengan harga sekitar Rp 200 juta.

"Ya kita usahakan bisa pertengahan tahun ini, ini kan mobilnya ada yang di bawah Rp 200 juta dan ada di atas Rp 200 juta," ucap pencipta mobil listrik, Dasep Ahmadi ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, akhir pekan ini.

Dasep mengatakan akan menjual mobil hemat energi ini dengan cara menawarkan ke kantor kantor Jabodetabek. Dan dia yakin mobil ini akan bisa bersaing dengan mobil menggunakan bahan bakar minyak maupun mobil listrik lainnya.

"Strategi penjualannya ya ritel saja, kalau ada perusahaan yang ingin memakai kita akan tawarkan," katanya.

Mobil garapan Dasep ini, dipopulerkan oleh Dahlan dan sudah diuji hingga 1000 kilometer. Dalam uji coba penyempurnaan mobil ini pernah beberapa kali mogok di jalan Thamrin Jakarta. Walaupun demikian dia mengatakan saat ini mobil tersebut telah disempurnakan. Untuk tahap pertama, mobil ini hanya akan dijual di Jabodetabek.

"Yang pernah dipakai Pak Dahlan juga (dijual), itu kan namanya Evina, kita juga akan pasarkan itu.".

Hingga saat ini, belum ada perusahaan yang memesan mobil tersebut. "Belum ada, PLN juga belum memesan. Belum ada yang memesan," katanya.(mdk/arr)

 Mobil listrik Ahmadi diprediksi tidak akan laku

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio pesimis rencana penjualan mobil listrik Ahmadi yang dipopulerkan Dahlan Iskan, akan laku di pasar Indonesia.

Padahal rencananya, mobil tersebut akan mulai dipasarkan pada pertengahan tahun ini. Ketidaktersediaan infrastruktur menjadi penyebab tidak lakunya mobil hemat energi dan tanpa polusi ini.

"Menjual mobil tidak seperti menjual kacang goreng. Pengisian listriknya tidak tersedia. Di Negara lain ada dia pengisian listrik dan ini perlu waktu. Saya belum yakin sampai sekarang," ucap Agus ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, akhir pekan ini.

Dia menegaskan apabila yang akan digunakan masyarakat umum, kendaraan belum tersertifikasi. Padahal, untuk mendapatkan sertifikat mobil baru harus menjalani beberapa tes seperti tes uji coba di sirkuit, uji coba jalan raya serta telah diuji coba tabrakan. "Saya mempertanyakan apakah sudah ada sertifikatnya," katanya.

Dia menegaskan dalam penjualan mobil faktor keselamatan dan kemanan sebagai faktor utama yang harus dijelaskan. Sertifikasi harus dikeluarkan oleh pihak pihak yang berwenang seperti Kementerian Perhubungan, Menristek, Kementerian Perdagangan dan lain sebagainya.

"Kalau mau produksi tengah tahun, keselamatan dan keamanan saya pertanyakan. Mobil yang beredar tes uji tengah jalan raya dan sirkuit tes keselamatan, tes keamanan," katanya.

Sebelumnya, Mobil listrik Ahmadi yang mirip dengan Hyundai Atoz garapan Dasep Ahmadi ditargetkan akan dipasarkan di Indonesia mulai pertengahan 2013. Tahap pertama, Dasep menargetkan akan menjual 1000 unit mobil dengan bermacam type mobil seperti Lux dan Grand.(mdk/arr)

 Tak laku di Indonesia, Ahmadi akan merambah Norwegia

Pencipta mobil listrik Ahmadi, Dasep Ahmadi melirik penjualan mobil listriknya ke Norwegia. Menurutnya Norwegia menjadi peminat serius yang tertarik dengan mobil hemat energi ini. Penjualan ke Norwegia merupakan pilihan kedua jika mobil tersebut tidak laku di Indonesia.

"Norwegia itu pintu darurat, jika target penjualan 1000 mobil (Indonesia) dalam negeri tidak tercapai kita akan kesana," kata Dasep ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, akhir pekan ini.

Dia mengaku sudah didatangi didatangi perwakilan kedutaan Norwegia. Mereka mengatakan tertarik memesan mobil listrik ini untuk kendaraan operasional di negaranya. "Kemarin kedutaan Norwegia datang ke tempat kami, dia tertarik untuk beli.".

Jika sampai ke Norwegia, maka mobil listrik Ahmadi akan berganti nama. Dasep sudah menyiapkan nama baru untuk Ahmadi. Nama Ahmadi akan diganti menjadi Evina. "Mereknya nanti Electric Vehicle Indonesia, brandnya atau nama dagangnya gitu," tegas Dasep yang bengkelnya berada di Depok, Jawa Barat.

Dasep memastikan tidak ada yang berbeda antara Ahmadi dan Evina. Tipenya pun sama. Pihaknya menegaskan siap mengirim Ahmadi ke Norwegia.(mdk/arr)


0

Mobil Listrik ITB Diserahkan ke Proyek Nasional  

http://statik.tempo.co/data/2012/08/08/id_134714/134714_275.jpgBandung | Institut Teknologi Bandung tak ikut “berlomba” dalam pembuatan mobil listrik massal karya sendiri. Daripada bekerja sama langsung dengan industri, ITB menyerahkan purwarupa mobil setrum ke proyek Mobil Listrik Nasional (Molina).

Wakil Rektor Bidang Riset ITB Wawan Gunawan mengatakan, ITB punya purwarupa mobil listrik. Mobil itu dirancang satu platform namun bisa dipakai untuk beragam jenis kendaraan. Misalnya untuk mobil keluarga, angkut barang, dan berkursi empat. “Sekarang semua jenis itu sedang ditingkatkan pemakaiannya,” katanya kepada Tempo, Kamis, 10 Januari 2013.

ITB melakukan riset jangka panjang untuk baterai mobil listrik yang andal. Hasilnya nanti, ujar Wawan, akan diserahkan ke pemerintah untuk diproduksi massal. Tahapan itu bagi ITB menjadi masalah karena kampus sulit berbisnis langsung dengan industri.

Wawan mencontohkan kesulitan itu dari pengalaman riset inovasi ITB tentang upgrading coal yang sanggup meningkatkan kalor batubara muda. Saat ditawarkan ke industri tambang batubara, posisi ITB tak bisa sebagai mitra bisnis. “ITB mau dikasih lahan (tambang batubara) sampai 40 persen, tapi kalau usahanya rugi ITB diminta ikut menanggung. Ya kami tidak bisa,” katanya.

Proyek Mobil Listrik Nasional dibentuk oleh pemerintah medio 2012 lalu dengan koordinator Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kajian dan purwarupa proyek itu melibatkan 5 kampus, yaitu UI, ITB, UGM, UNS, ITS, serta BPPT dan LIPI. Beberapa mobil listrik dari lembaga tersebut sudah dipamerkan ke publik tahun lalu.


0

Dahlan: Indonesia Harus Kuasai Mobil Listrik

http://statik.tempo.co/data/2013/01/05/id_159825/159825_275.jpgSurabaya | Menteri Badan Usaha Milik dan Negara Dahlan Iskan mengatakan Indonesia harus siap memproduksi mobil listrik secara massal. Pasalnya, mobil listrik ini sangat dibutuhkan untuk masa depan. "Karena suatu saat minyak bumi akan habis," kata Dahlan, Kamis, 10 Januari 2013.

Walaupun belum habis, Dahlan mengatakan akan semakin banyak orang yang menggunakan minyak bumi sehingga harganya kian mahal. Penggunaan minyak bumi pun akan lebih hemat jika seluruh mobil menggunakan tenaga listrik.

Dahlan berharap tak ada kesalahan masa lalu terulang. Dahulu, kata dia, Indonesia tidak siap dengan teknologi mobil bensin sehingga seluruh mobil hasil impor. Oleh karenanya, Indonesia dianggap harus memulai sedini mungkin teknologi mobil listrik.

"Mumpung negara maju juga baru mengembangkan. Jadi kita sama-sama memulai," ujarnya. Mobil listrik saat ini tengah dikembangkan oleh Jepang, Amerika, dan Eropa.


 
0

Pemerintah Optimis Mampu Pasok Energi Untuk Mobil Listrik

http://m.itoday.co.id/timthumb.php?src=http://www.itoday.co.id/images/stories/itoday-images/98776.jpg&h=auto&w=140&a=tlJakarta Pemerintah menjamin pasokan energi untuk mobil listrik sangat cukup walaupun telah ada satu juta unit mobil listrik pada tahun ini. Hal ini sebagai antisipasi terjadi pertumbuhan permintaan mobil listrik dimasa depan.

"Kebutuhan listrik kan tiap tahun bertambah tapi kita sudah antisipasi jika mobil listrik ada, mulai dari stasiun pengisian mobil listrik," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, Rabu (9/1).

Berapapun mobil listrik yang ada, bahkan jika pada 2013 ada satu juta unit mobil listrik, pasokan listrik tetap cukup dan ada, khususnya untuk Jawa-Bali.

"Walau tahun ini ada satu juta unit dan mobil listrik diproduksi massal, pasokan listrik ada dan cukup khususnya jika melihat kondisi pasokan cukup untuk Jawa-Bali," ungkapnya.

Namun hingga sampai saat ini, pihak Kementerian ESDM belum mengeluarkan anggaran khusus untuk menyiapkan infrastruktur pengisian mobil listrik.

"Tidak ada anggaran khusus untuk infrastruktur mobil listrik, yang jelas dari sis pasokan listrik sudah cukup berapapun yang diproduksi, apalagi kita sudah ada cadangan listrik 30% di Jawa-Bali, bahkan dibeberapa tempat sudah aman pasokannya," pungkasnya.*


 itoday