Persentase ini meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 18 bulan terakhir. Kegiatan survei yang didukung Vmware ini telah menyurvei 6.593 responden pada September lalu.
Hasilnya menunjukkan adopsi Awan di tujuh pasar Asia Pasifik meningkat pesat selama 18 bulan terakhir, khususnya di level perusahaan besar. Sekarang, 59% dari firma regional telah menggunakan atau berencana memakai inisiatif Awan dibandingkan 45% pada enam bulan lalu dan 22% pada 2009. Organisasi di Jepang dan Australia memimpin adopsi Awan, masing-masing 36% dan 31%. Mereka telah menjalankan inisiatif yang berkaitan dengan Awan.
Sementara, India dan China adalah dua negara terdepan dalam hal rencana adopsi, masingmasing 43% dan 39%. Di Asia Tenggara, organisasi di Singapura memimpin dengan 23%, disusul Malaysia dan Thailand (masing- masing 21%). Namun, untuk perencanaan Awan, Malaysia dan Thailand adalah yang terdepan dengan masing-masing 29% dibandingkan Singapura (30%).
Perusahaan-perusahaan berukuran raksasa-terutama yang mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan- memimpin adopsi Awan (39%) dibandingkan organisasi yang lebih kecil dengan 100- 999 karyawan (20%). Sebagian besar perusahaan di Jepang (86%), Singapura (84%), dan Thailand (74%) mengasosiasikan komputasi Awan dengan IT-asa- Service (ItaaS) atau TI sebagai layanan.
Di Australia (80%), Malaysia (78%), dan India (75%) mengasosiasikan Awan sebagai application- on-demand. Di China, sebanyak 80% responden melihat Awan sebagai cara untuk menyediakan storage dan jaringan sesuai kebutuhan (on-demand). “Bagi sebagian besar responden survei di Asia Pasifik,TI sebagai layanan adalah tema terbesar hari ini. Perusahaan seperti itu men-cari vendor dan konsultan yang mampu membantu mereka menikmati TI berbasis layanan, terutama di area infrastruktur dan manajemen Awan,” kata VP of Software & Asia Pacific Research, Springboard Research Michael Barnes.
Lebih dari separuh organisasi (60%) ingin mengadopsi Awan untuk mencapai skalabilitas sesuai permintaan sehingga bisa lebih cepat memenuhi kebutuhan bisnis, mengurangi biaya infrastruktur peranti keras, dan pengadaan server, serta sumber daya yang lebih sederhana.
Penghematan biaya, menurut dia,adalah daya tarik utama dalam mengadopsi komputasi Awan,bagi 57% perusahaan di Asia Pasifik. Hanya 37%,umumnya perusahaan berukuran besar dengan lebih dari 10.000 karyawan,mengadopsi atau berencana mengadopsi Awan sebagai investasi strategis dalam jangka panjang. (ugo)
• Okezone
0 comments:
Post a Comment