Sunday, 10 July 2011

Kita Ingin Ubah Paradigma Indowebster Ilegal

Dalam 2 tahun ke depan, kemungkinan server Indowebster akan berlipat menjadi 600 server.

Juny 'Acong' Maimun, Pendiri situs Indowebster

VIVAnews
- Masih ingat dengan Acong? Ya, dialah mantan hacker yang insaf dan mendirikan sebuah situs web lokal perpaduan antara Rapidshare, ImageShack, dan YouTube: Indowebster.

Tahun lalu VIVAnews sempat mewawancarai pria pemilik nama asli Juny Maimun itu, untuk mengetahui bagaimana awalnya ia mendirikan Indowebster. Kini, setelah setahun berselang, banyak perkembangan yang terjadi pada Acong dan situs webnya itu.

Kini, Acong tak hanya telah menyiapkan berbagai opsi model bisnis yang bakal menghidupi Indowebster. Ia juga telah menyiapkan konsep bagi situsnya untuk bisa terus bersaing dengan situs ainnya, termasuk yang berasal dari luar.

AKhir pekan ini, VIVAnews kembali menjumpai pria 30 tahun itu untuk menggali lebih jauh strategi yang dipersiapkan Indowebster di tengah semakin ketatnya persaingan industri online. Berikut kutipannya.

Apa rencana redesign yang direncanakan Indowebster?

Kita ingin menyediakan hal yang baru. Di bidang musik, kita akan menyediakan musik legal dan ilegal secara bersamaan. Kita tampilkan penyanyi dan lagunya. Selain bisa didownload secara gratis, nanti lagu legalnya akan disediakan di sebelah kanan. Jadi ada yang legal dan ada yang ilegal, Keduanya kita sediakan berdampingan. Pengunjung bisa membeli lagu itu atau juga mengunduh secara gratis, yang notabene, tentu saja kualitasnya berbeda. Upaya edukasi inilah yang akan kita sebarkan kepada masyarakat.

Kalau di dunia online, user memang sebaiknya jangan dipaksa untuk membeli. Tapi bagaimana caranya agar mereka bisa rela untuk membeli. Kesadaran itu yang mau kita bangun. Semakin pintar seseorang, nalar kesadarannya akan lebih tinggi. Saya yakin, seseorang yang memiliki intelektual tinggi, otomatis dia akan lebih sadar untuk membeli. Ini konsep yang saya tawarkan

Apa harapan dari relaunching dan redesign situs?

Kami akan soft launch di 9 Juli 2011. Perkiraan saya akan stabil tanggal 1 Agustus. Jadi, nanti kita akan ada speed launching Indowebster di tanggal 17 Agustus, tepat pada hari kemerdekaan. Harapan saya, mudah-mudahan image yang saya bangun antara legal dan ilegal ini sama dengan arti kemerdekaan.

Jadi Anda pelan-pelan ingin mengubah mindset pengguna dari ilegal untuk beralih ke legal?

Iya betul, makanya tadi saya bilang, mudah-mudahan tiga tahun ke depan, tidak ada istilah legal dan ilegal. Yang ada hanya bagaimana kami bisa menyajikan sesuatu yang lebih baik ke user

Bila user diberikan pilihan antara legal dan ilegal bukankah mereka akan tetap memilih yang tidak perlu membayar?

Jadi ada satu hal. Contohnya e-Book. Bila seorang pengguna mengetahui manfaat dari sebuah e-Book. Lalu ia taruh di Indowebster, di mana berarti itu menjadi konten yang tidak berbayar atau orang menyebutnya ilegal. Karena pengguna ini merasa e-Book ini bermanfaat, tentu kemudian ia akan berpikir, kenapa saya tidak membeli saja. Jadi hal seperti ini yang ingin ditanamkan, bukan dengan cara memaksakan.

Kalau kita masih memaksakan untuk melakukan proteksi misalnya, saya pikir inia akan sulit dilakukan, karena informasi ini bergerak dengan sangat cepat. Anggap misalnya Indowebster kita tiadakan konten seperti ini, pasti nanti akan muncul di tempat lain. Makanya saya berpendapat untuk pelan-pelan menggiring mereka ke arah yang lebih baik, pertama dengan memberikan pilihan.

Saya yakin kok, seiring meningkatnya intelektual seseorang akan meningkatkan kesadaran mereka. Saat ini saya sudah mencoba untuk menerapkan sistem donasi dan sudah mulai. Jadi kalau memang ada value added yang kita berikan kepada user, mereka pasti akan berdonasi. Dan otomatis industri ini akan terbangun. Sebenarnya kalau kita bicara legal dan ilegal adalah bayar atau tidak bayar. Kenapa kita tidak melakukan sesuatu agar seseorang bisa memilih?

Di Indowebster ada sharing file, musik, foto dan video. Apa langkah awal menyediakan pilihan itu dilakukan melalui penyediaan musik legal terlebih dahulu?

Yang pertama kita sediakan justru antivirus. Kerjasama saya yang pertama itu dengan antivirus Avira. Kebetulan secara lisan kita sudah oke, tinggal tanda tangan MoU. Kita akan menjual software antivirus itu di website indowebster. Jika orang mencari antivirus Avira di kotak search, akan tersedia unduhannya dan disebelahnya akan ada button jual beli Avira.

Untuk konten musik legal, apa yang ditawarkan sehingga bisa membuat orang tertarik membeli file musik legal dibandingkan yang ilegal?

Kalau misalnya musik, teman-teman sudah banyak yang bicara dengan orang label, jadi saya tidak langsung ke label. Saya berencana agar ke depan musik itu kita buat juga seperti collection item. Kalau cuma jual file musiknya saja tidak akan begitu menarik. Harus ada bumbu.

Contohnya, kita bisa sediakan collection item-nya Peterpan. Kita sediakan packaging CD-nya dengan pernak-pernik yang bagus. Misalkan, dijual harganya 100 ribu. Saya pikir karena orang pasti ada yang suka,tentu ia akan membeli untuk koleksi. Dan, akhirnya ini akan jadi model keuntungan yang baru, yang bisa menguntungkan perusahaan-perusahaan souvenir. Seharusnyada ada perusahaan kreatif yang memikirkan masalah ini. Jadi seperti yang tadi saya bilang, istilah legal dan ilegal itu akan menghilang. Karena yang legal bisa dikemas secara lebih bagus.

Ini contoh yang ke depan akan saya terapkan. Akan lebih bagus daripada kita hanya menjual lagu yang legal dan ilegal tadi. Sama dengan contoh di Indowebster itu user bisa mendownload film. Ada berbagai jenis kualitas film, ada yang biasa, DVD, HD, dan Blue-ray. Nah kenapa kita tidak menjual Blue-ray di Indowebster.

Berarti nanti yang file-file film juga akan diterapkan model bisnis dengan penjualan collection item itu juga?

Ya sama juga. Secara teknis kita sudah siap untuk melakukan koneksi ke manapun. Jadi sudah bisa diintegrasikan dengan toko film, toko lagu, atau toko apapun.

Berarti, Anda sudah menyentuh ranah commerce?

Mungkin saya akan mengarahkan orang untuk berdagang file secara online di Indowebster. Itu sangat mungkin. Kebetulan, memang tipikal saya lebih sosialis. Sekarang saya sedang menggalakkan yayasan untuk inkubasi. Tempatnya di bekasi, namanya Research and Development Center di bidang IT khususnya di bidang security, dan itu sifatnya sosial.

Jadi, di sana kita mengajarkan mahasiswa. Sebelum mereka lulus, mereka dikasih tempat untuk belajar. Ada penanggung jawab yang setiap minggunya mengajarkan mereka. Jadi mereka sudah tahu industrinya seperti apa, begitu mereka lulus mereka sudah bisa langsung kerja. Karena ketika saya menerima karyawan baru dengan status fresh graduate, saya direpotkan dengan training ulang minimal 1-2 tahun.

Karena saya memang orang technical, jadi kita akan melatih tekniknya supaya bagus untuk perusahan-perusahaan. Saya lihat banyak perusahaan yang kekurangan resources. Resources yang mereka punya itu tidak kapabel untuk membuat suatu alat. Akhirnya saya berpikir, ya sudah saya yang jadi ground level-nya untuk menciptakan lebih banyak orang yang bisa dikaryakan. Dan, saya juga ingin membangun lagi di daerah Jakarta selatan untuk mengembangkan konten.

Tampilan baru Indowebster

Bagaimana Perkembangan Indowebster saat ini ?

Pengunjung bertambah terus, sekarang user membership-nya sudah 1 juta lebih. Jumlah data file yang disimpan di sini juga sudah berkembang hingga 800 ribu lebih, atau hampir 900 ribu file, dengan kapasitas terpakai hampir 60 Terabita.

Berapa transfer data harian rata-rata yang terjadi di Indowebster?

Kalau harian saya kurang tahu. Saya kan ingin memerangi konten ilegal ini. Kalau saya sudah monitoring semuanya, berarti saya tahu mana file yang ilegal dan mana yang legal. Yang akhirnya saya akan dituduh, 'Kok ilegal? Kok tidak dihapus?'. Jadi saya mengatakan bahwa saya tidak bisa melakukan ini semua sampai benar-benar bersih semuanya. Karena itu, saya ingin membuat mekanisme yang saling menguntungkan antara yang label dan yang punya file. Intinya kalau kita ingin berbisnis online memang semuanya harus diperhatikan dengan cara yang berbeda.

Sekarang berapa karyawan Anda?

Kalau Indowebster tidak banyak, sekitar 20 orang. Tapi, kalau digabung dengan konten yang lain seperti Indogamers, karyawan kita ada sekitar 60 orang.

Kira-kira musik yang legal, nanti akan dikenakan tarif berapa?

Teman-teman saya ada pembicaraan kalau tidak salah tarif musik legal berkisar pada Rp 5000 per lagu. Untuk file lainnya, tentu tarifnya akan berbeda. Tapi untuk saat ini, baru musik yang digodok. Kebetulan kalau untuk file antivirus, saya senang sekali karena Avira bisa menjual software mereka di angka kurang lebih US$10 - US$12 dolar per tahun. Sangat murah. Saya juga masih menggodok tentang partnership full sharing. Jadi, saya beli dulu semuanya, lalu saya jual lagi. Itu mungkin harganya bisa lebih murah lagi, mungkin bisa di angka US$ 9. Berarti hanya sekitar Rp90 ribu untuk membeli antivirus selama setahun.

Untuk memerangi konten ilegal ini, kenapa Indowebster tidak langsung membuat mekanisme peraturan yang melarang pengunduhan file ilegal saja?

Kalau kita membatasi, saya mungkin harus menyiapkan 100 hingga 200 orang untuk menjaga ini dan itu sudah diluar dari kemampuan kita.

Kenapa tidak kita mengubah paradigma saja? Dan ini jadinya akan saling menguntungkan. Jadi, yang tadinya Indowebster itu berkesan seperti situs tempat jual beli file, diubah menjadi untuk promosi file legal. Misalnya, kalau di radio, kita putar lagu, di mana kita tidak perlu beli. Biasanya, itu memang labelnya sendiri yang minta diputar, malah dibayar lagi. Sedangkan di Indowebster, sudah dikasih gratis eh malah di image-nya salah. Paradigma ini yang harus diubah.

Selain memperkenalkan mekanisme legal dan ilegal di situs Anda, apa lagi konsep redesain dan relaunching Indowebster kali ini?

Indowebster ini dikonsepkan nantinya akan menjadi milik semua orang. Jadi, harapan saya adalah semua website bisa punya file sharing juga. Misalnya, kita ambil contoh seperti VIVAnews ingin punya file sharing sendiri, itu bisa terhubung ke Indowebster. Misalnya, Kaskus ingin punya file sharing sendiri, kita bisa sediakan. Jadi kita ingin menjadi seperti sentralnya file sharing. Kita ingin agar Indowebster menjadi milik semua orang. Secara teknis kita memang sudah siap untuk rencana itu.

Dengan adanya mekanisme baru di Indowebster ini, berarti Anda sudah tidak lagi mengandalkan unit-unit bisnis lainnya seperti warnet atau proyek yang lain?

Sebenarnya inilah main project yang sudah kita set up. Kebetulan saya tidak pernah mengagungkan Indowebster. Saya mengagungkan semua ciptaan atau ide saya. Saya selalu mengagungkan bagaimana konsep ini bisa digunakan oleh masyarakat banyak. Sebenarnya, saya juga terpaksa melakukan ini, melakukan supaya Indowebster bisa go legal. Tujuannya sebenarnya adalah supaya ada yang meniru. Mungkin banyak yang meniru tapi tidak berani menunjukkan muka karena takut dituntut. Dengan membuat satu contoh untuk orang lain, sebenarnya ini kan membuat model bisnis. Pemahaman saya, dengan saya melakukan semua ini, saya ingin non monopoli. Karena kalau saya ingin monopoli, berarti semua file sharing akan saya bunuh. Sebaliknya, malah saya ingin membuat contoh bagi semua orang

Berarti Anda sudah mempersiapkan begitu banyak server?

Ya, memang kita sudah menyiapkan banyak server, bahkan kita juga sudah siapkan relocation data-datanya di berbagai daerah, pastinya di kota-kota besar. Agar, distribusi file-nya juga semakin cepat. Saya kan dulu pernah bilang kepada VIVAnews bahwa saya akan menyiapkan 300 server, dan sekarang memang sudah 300 buar. Mungkin akan bertambah terus jadi dua kali lipat dari itu. Mungkin akan menjadi 600 server untuk 1,5 tahun sampai 2 tahun ke depan

Itu pasti cost besar sekali, Anda berarti sudah siap dengan model bisnis yang lebih matang?

Iya itu betul. Tapi saya yakin kok, kalau Indowebster sudah legal, revenue-nya akan lebih jelas. Karena selama ini sudah banyak advertiser yang ingin masuk, tapi problemnya adalah image Indowebster itu ilegal. Jadi, saya harus menciptakan image baru. Begitu advertiser masuk, keuntungan dari advertising ini bisa di-share. Sama halnya dengan mekanisme di Youtube. Misalnya, ada orang yang meng-upload video dan ternyata ramai dikunjungi, iklan yang ada di sana itu akan di share berapa persen ke si penyanyinya.

Sebenarnya bisnis model ini sudah saya pikirin jauh sebelum mereka buat. Memang tidak dapat disalahkan karena mungkin ini hal yang baru. Jadi, harus ada edukasi juga. Harusnya, kita bergabung dan bekerjasama untuk menjadi lebih baik. Saya ingin membuat ekosistem, micro industri untuk online dengan mengajak orang-orang. 'Ini ada bisnis model, coba deh kita gabungkan.' Ini yang lebih menyita perhatian saya daripada hanya soal urusin bagaimana membuat Indowebster lebih besar lagi.

Kebetulan, saya punya 8 warnet itu pertama kali saya buat itu untuk memberi contoh kepada warnet-warnet lainnya. Dulu ada yang bilang warnet dan game center tidak bisa digabung, tapi saya berhasil menggabungkan keduanya. Dan boleh dibilang, seluruh Indonesia saat ini telah menggabungkan keduanya. Itu yang saya lebih senang, untuk berkembang bersama ketimbang Indowebster itu menjadi nomor satu.

Itukah strategi Anda untuk berkompetisi dengan situs web file sharing lainnya seperti 4shared?

Jadi kalau 4shared atau situs web file sharing yang lain, kan memang imagenya ilegal. Nah, saya ingin mengubah paradigma itu di Indowebster bahwa situs ini legal. Bagaimana pun caranya, kita akan tetap go legal. Biarpun file yang di upload itu ilegal, tapi itu nantinya kita akan jadikan sebagai item promosi

Dengan redesign ini, Anda berharap Indowebster bisa segera berada di atas posisi kompetitor lain?

Saya tidak berani yakin untuk itu. Yang saya yakin adalah traffic growth Indonesia untuk dua tahun ke depan bisa 10 kali lipat dari sekarang. Jadi, saya tidak menjamin saya akan berada di atas mereka atau tidak. Tapi saya menjamin traffic saya akan lebih besar dari pada mereka. Jadi, saya sih tidak terlalu memusingkan siapa yang berada di atas.

Indowebster itu berbasis komunitas, lalu bagaimana cara untuk merawat komunitas ini?

Komunitas itu kan kumpulan dari orang. Asalkan kita bisa menyenangkan orang, harusnya mereka akan tetap setia. Itu yang image yang saya bangun dari awal. Saya yakin kok, orang-orang yang sudah pernah online, mereka biasanya setidaknya sudah mengenal apa sih itu Indowebster. Karena memang fungsi Indowebster memang dibutuhkan.

Kita sebisa mungkin tidak akan meninggalkan user, dan kita pun sebisa mungkin tidak akan mengecewakan label. Kalau kita bicara tentang komunitas, tidak boleh ada yang dikecewakan.

Saat ini, trend di industri online itu banyak diwarnai akusisi, atau masuknya investor dari luar. Pernah ada yang menawarkan investasi kepada Indowebster?

Pernah ada dari Jepang, Korea, lokal juga ada. Terakhir ada dari Amerika. Tapi kami tolak. Indowebster ini masih murni 100 persen Indonesia. Saya memang lebih senang kalau investor dari Indonesia yang datang. Supaya para investor Indonesia lebih melek. Investor dari luar itu sudah berbondong-bondong ingin masuk, tapi kok yang lokal ini kok tidak melek-melek. Saya sih open saja pada investor manapun untuk bergabung. Tapi, proyek inkubasi kebetulan yang lebih membutuhkan bantuan. Jadi, saya lebih mengarahkan mereka untuk membantu inkubasi ini. Mungkin sekarang ini kita perlu bantuan investor, tapi lebih baik lagi jika mereka bisa membantu anak-anak yang belum jadi

Misalnya Indowebster Anda jual, Anda akan bikin lagi di bidang apa?

Masih di bidang IT, saya itu masih punya ratusan ide yang belum tercurahkan. Saat ini saya masih disibukkan dengan yang seharusnya bukan tugas saya. Tugas saya itu cuma mencurahkan ide, dan ada yang mengerjakan. Karena masih membutuhkan orang yang mengerjakan hingga memikirkan model bisnis seperti ini supaya bisa terus hidup.

Berapa investasi yang sudah dikeluarkan untuk mengembangkan Indowebster?

Kemaren saya hitung-hitung itu sudah sekitar Rp 5 milyar yang sudah dikeluarkan. Kebetulan sudah ada juga yang sempat ingin acquire di angka 20, 10, ada yang 15. (sj)

VIVAnews

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...