Madrid - Kolaborasi Airbus Military (AM), sebelumnya CASA, dengan PTDI telah melahirkan produk NC- 295, sebuah pesawat angkut militer taktis bermesin turboprop ganda.
Hal itu disampaikan Wamenhan RI Sjafrie Sjamsoeddin kepada detikcom melalui kontak Atase Pertahanan RI di Madrid, Kol. Caj. Erry Herman, Jumat (16/9/2011).
Dalam peninjauan ke Airbus Military yang terletak di Sevilla, Wamenhan didampingi oleh Wakasad Letjen TNI Budiman, Dirjen Strahan Mayjen TNI Puguh Santoso, Kabaranahan Mayjen TNI Ediwan P, Asrena Kasau Marsda TNI Rodi Suprasodjo, Athan Kol. Caj. Erry Herman, Dirut PTDI Budi Santoso, Direktur Restrukturisasi PT PPA Saiful Haq, Kol. Tek Sujatmiko dan May. Laut (KH) Isam Adi.
Seusai pertemuan dengan manajemen AM, Wamenhan menjelaskan bahwa kerjasama AM dengan PTDI sekurangnya memberi empat manfaat bagi kepentingan nasional.
"Pertama, tambahan penyerapan tenaga kerja 2000 orang. Kedua, prosentase kandungan lokal PTDI mencapai 40%-60%. Ketiga, peningkatan kemampuan produksi. Keempat, PTDI menjadi capture market di Asia Tenggara," papar Wamenhan.
Menurut Wamenhan, contoh produk AM yang dipasarkan ke Amerika dan Nigeria sudah menggunakan komponen PTDI, rinciannya CN-212 100%, CN-235 40-60% dan NC-295 40%- 60%.
"Perlu saya tegaskan di sini sesuai pembicaraan saya dengan AM bahwa PTDI bukan sebagai subkontraktor tetapi menjadi mitra sejajar. AM menganggap kerjasama dengan PTDI sebagai win- win solution," tandas Wamenhan.
Lanjut Wamenhan, pihak AM dalam hal ini Senior Vice President Asia Pasific Ignacio Alonso juga telah meyakinkan ke pemerintah RI bahwa PTDI mempunyai kemampuan untuk berkolaborasi dengan AM.
Versi militer 295 adalah pengembangan lebih lanjut dari pesawat angkut sipil Spanyol-Indonesia, yang dinilai sukses secara komersial di pasar internasional dari seri CN-235.
Patut dicatat, bahwa pesanan pertama seri 295 versi militer ini datang dari Angkatan Bersenjata Spanyol, yang menunjukkan keberpihakan mereka pada teknologi nasional.
C-295 dikembangkan dalam versi pengangkut militer dengan kapasitas 73 pasukan, 48 pasukan para, 27 brankar, 5 palet ukuran 2,24 x 2,74 meter atau 3 truk militer. Kemudian versi patroli kelautan/anti kapal selam serta versi peringatan dini udara dan pengendalian dengan kubah radar 360 derajat.
Saat ini C-295 dipakai oleh Angkatan Udara di 13 negara, yakni Finlandia, Ceko, Portugal, Spanyol, Polandia, Brazil, Aljazair, Chili, Kolombia, Mesir, Ghana, Yordania, dan Meksiko, dengan total jumlah ada 75 pesawat dan kontrak produksi per 4/8/2011 sebanyak 85 pesawat.
(es/es)
• detiknews
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment