Suasana acara pisah sambut (afz/inet)
Jakarta - Bukan Jakarta dan sekitarnya, tapi Jawa Barat lah jawara untuk urusan peningkatan trafik broadband. Gaya hidup dan basis dari kampus-kampus ternama membuat peningkatan trafik broadband di wilayah Jabar melesat.
Hal ini diungkapkan oleh GM Network Operation Telkomsel Regional Jabar Samuel Pasaribu di sela-sela acara pisah sambut antara dirinya dengan GM Network Operation Telkomsel Regional Jabar sebelumnya, Bremono Indrodewo.
"Saya baru dapat laporannya. Menariknya bahwa Jabar growthnya dari Oktober tahun lalu sampai Oktober 2011 melesat mencapai 300 persen. Ini membuat Jabar sebagai regional tertinggi peningkatan trafik broadband, jauh meninggalkan regional Jabodetabek," paparnya.
Setali tiga uang dengan Samuel, Pak Ewok, panggilan akrab dari Bremono Indrodewo mengungkapkan bahwa karakteristik masyarakat Jabar berbeda dengan regional lain.
"Lifestyle masyarakatnya dan banyaknya kampus-kampus yang ada di Jabar yang menyebabkan growth data kita melesat," katanya.
Melihat fenomena tersebut, keduanya pun sepakat bahwa data menjadi masa depan dari bisnis telekomunikasi.
"Saya baca beberapa hasil riset, ada yang menarik yaitu di Asia Timur gelombang kedua dari industri telekomunikasi sudah berlangsung. Second wave istilah kita. Tahun lalu di Eropa volume data sudah melewati voice. Dan diperkirakan itu akan terjadi di Indonesia tahun 2012. Kita harus siap menghadapi lompatan gelombang itu," tutur Pak Ewok.
Telkomsel Jabar pun tidak berpangku tangan menunggu gelombang kedua ini menghempas. Di tahun 2012 rencananya akan ada 250 BTS baru yang akan disebar di seluruh wilayah Jabar.
"Itu tidak termasuk yang upgrade node b," tegas Samuel yang biasa dipanggil Ungkle Sam ini.
Dengan penambahan site tersebut otomatis coverage Telkomsel di Jabar akan semakin luas. Kota broadband Telkomsel pun akan ditambah sehingga total tahun depan di Jabar ada sekitar 12 kota.
"Targetnya memang 100 kota broadband tahun depan. Jabar mungkin akan ditambah sehingga totalnya jadi 12 kota. Ini karena animo di secondary city terhadap broadband cukup tinggi," terang Sam.
"Jadi jika dulu kita anggap hanya Bandung, Tasikmalaya dan Cirebon saya yang tingkat konsumsi broadbandnya tinggi, ternyata di Cianjur dan Garut juga sama tingginya," pungkasnya.( afz / ash )
• detikInet
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment