JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah praktisi teknologi informasi (TI) di Indonesia sedang gencar memperkenalkan teknologi Open Base Transceiver Station, atau disingkat OpenBTS. Cara merakit dan fungsi teknologi ini pun akan disebarluaskan untuk kepentingan edukasi.
Praktisi TI, Onno W Purbo, bersama Information and Communication Technology Watch (ICT Watch) Indonesia, berkomitmen untuk menjadikan OpenBTS sebagai alat edukasi di bidang telekomunikasi. Sebab, dengan OpenBTS, pengguna dapat melakukan panggilan telepon dan mengirim pesan singkat tanpa biaya alias gratis.
"Mahasiswa yang sedang tugas akhir, dan tertarik untuk mempelajari OpenBTS, bisa melakukan studi di ICT Watch," kata Onno, di Jakarta, Kamis (19/1/2012).
Mahasiswa tak perlu bayar mahal untuk mempelajari OpenBTS karena Onno dan ICT Watch akan membagikan ilmunya secara cuma-cuma. ICT Watch akan menyediakan perangkat OpenBTS, mahasiswa tinggal membawa laptop atau komputer untuk menginterkoneksikannya.
Awal tahun 2012 ini, ICT Watch akan kedatangan beberapa perangkat OpenBTS. Dua di antaranya digunakan untuk kepentingan edukasi.
Selain Onno dan ICT Watch, Yayasan Air Putih juga gencar memperkenalkan OpenBTS kepada masyarakat. Perangkat OpenBTS milik Yayasan Air Putih sudah melanglang buana ke beberapa daerah di Indonesia karena sering dibawa Onno untuk memperkenalkan teknologi OpenBTS.
Masyarakat yang telah mengetahui fungsi OpenBTS cukup antusias menyambut teknologi ini. Bagaimana tidak, OpenBTS bisa menekan biaya layanan telekomunikasi jaringan GSM. Jika Anda menganggap biaya telekomunikasi sekarang sudah murah, maka OpenBTS menawarkan biaya yang lebih murah lagi.
0 comments:
Post a Comment