Balunijuk, Bangka (ANTARA News) - Akademisi Jurusan Biologi Universitas Bangka Belitung (UBB), mampu menciptakan teknologi pembudidayaan jamur Pelawan di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Bangka Belitung, untuk membantu daerah itu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
"Sebelumnya, kami sudah sering membudidayakan jamur tiram dan habitat jamur tiram tidak jauh berbeda dengan jamur lainnya termasuk jamur Pelawan dan jika berbeda paling tinggal ditambahkan sedikit teknologi saja," ujar ahli biologi UBB, DR Yulian Fakhrurrozi, di Balunijuk, Minggu.
Ia mengatakan, pihaknya akan selalu siap kapan saja jika pihak pemerintah Kabupaten Bateng mengajak menjalin kerja sama di bidang pengembangan jamur Pelawan karena semua itu merupakan sebagai bentuk pengaplikasian tri dharma perguruan tinggi.
Ia menjelaskan, metode yang akan diaplikasikan nanti jika Pemkab Bateng sudah menjalin kerja sama dengan UBB untuk melakukan penelitian tentang jamur pelawan adalah dengan menggabungkan ilmu pengetahuan dengan kearifan lokal setempat dengan harapan dapat tercipta sebuah teknologi handal.
Ia mengatakan, penggunaan metode pendekatan kearifan lokal sangat diperlukan dalam melakukan penelitian guna menemukan teknologi yang cocok untuk pengembangan setiap produk termasuk jamur Pelawan karena jamur Pelawan adalah jenis jamur yang hidup di alam terbuka di hutan Pelawan.
"Selama ini jamur pelawan hanya terdapat di hutan Pelawan di alam terbuka, sehingga melalui penggabungan dua metode yakni metode ilmiah dengan metode kearifan lokal diharapkan dapat ditemukan teknologi baru yang mampu mengembangkan jamur dengan menggunakan media lain bahkan di tempat yang steril seperti laboratorium," ujarnya.
Pemkab Bateng telah mencanangkan hutan lindung Pelawan di Desa Namang, Kecamatan Namang sebagai pusat penghasil jamur pelawan untuk membantu peningkatan penghasilan masyarakat khususnya mereka yang berdomisili di daerah itu.(KR-ARS)
(Antara)
0 comments:
Post a Comment