Bogor (ANTARA News) - Riset yang dilakukan peneliti Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB Dr Arif Hartoyo menyatakan bahwa kacang komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) bermanfaat sebagai antidiabetes.
"Isolat protein kacang komak juga mempunyai sifat fungsional seperti antioksidan, antikolesterol, dan antiobesitas," katanya di Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Menurut dia, dari hasil penelitian menunjukkan mencit yang terkena diabetes dan kolesterol tinggi kemudian diberi isolat kacang komak kondisi sel beta-nya sama dengan mencit normal.
Sementara mencit yang menderita diabetes dan kolesterol tinggi sel beta-nya tidak tampak, katanya.
Ia mengatakan, hal itu karena isolat kacang komak menstimulasi peningkatan jumlah sel beta pankreas, sekresi insulin, dan menghambat kerusakan sel beta pankreas sehingga jumlah insulin meningkat yang menyebabkan glukosa darah turun.
Jumlah insulin meningkat, katanya, juga menghambat sintesis VLDL (very low density lipoprotein) meningkatkan aktivitas reseptor LDL (low density lipoprotein) yang menyebabkan kolesterol turun.
"Dengan hasil penelitian ini kacang komak sangat bagus untuk penderita diabetes melitus, karena bisa menurunkan kadar glukosa darah," katanya.
Pengganti kedelai
Ia juga menjelaskan keunggulan kacang komak, yakni sangat cocok sebagai pengganti kedelai.
Dikemukakannya bahwa kacang komak mengandung kadar protein tinggi yakni 21,42 persen dan lemak yang rendah yakni 0,98 persen.
Selain itu, kata dia, kacang komak juga bisa menjadi bahan baku pangan fungsional karena mengandung serat pangan tinggi, oligosakarida, fitosterol, flavonoid, globulin 7 S dan 11 S.(A035/R010
(Antara)
0 comments:
Post a Comment