0

Memantau dengan Turunan Si Gokil

UJANG Shahadudin bukan fotografer. Tapi siang itu dia terlihat memotret area persawahan di Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Senjatanya cukup telepon seluler yang dilengkapi fitur kamera, global positioning system (GPS), dan akses Internet. Klak, klik, bunyi di ponsel tipe E90 miliknya terdengar. Dalam hitungan detik, dia berhasil mengabadikan beberapa foto hamparan padi nan hijau. "Ini bukan foto biasa," kata pria 49 tahun ini pekan lalu.

Benar saja. Foto yang baru diambil Ujang otomatis terlihat di situs http://mobitani.com secara langsung atau real time. Situs ini bisa diakses anggotanya melalui komputer atau ponsel setelah memasukkan login mereka. Bukan sekadar gambar hamparan sawah yang tampil, melainkan juga data lengkap, mulai waktu, lokasi, luas, koordinat, masa tanam sawah, dan, tentunya, nama kelompok usaha tani yang tengah dimonitor Ujang.

Data hasil foto Ujang yang bertugas sebagai penyuluh pertanian itu terbaca: "Kelompok Usaha Bersama (Kube) Tani Makmur, luas lahan 3,4 hektare dengan masa tanam padi dua bulan". "Pelaporan manual dalam arsip atau kertas sudah ditinggalkan," kata Ujang, yang menjabat Manajer Pemberdayaan Masyarakat Sentra Pelayanan Agrobisnis (Sapa). Alasannya, laporan manual tidak efektif, bertele-tele, dan rentan manipulasi. Sapa adalah organisasi bisnis dengan sistem manajerial terpusat yang bertujuan memberdayakan dan menyejahterakan para petani.

Selain Kube Tani Makmur, masih ada 20 Kube lainnya atau 200 keluarga dengan area pertanian seluas 712 hektare yang dimonitor Sapa menggunakan teknologi informasi pertanian (e-farming) seperti yang dilakukan Ujang. Sapa Mobile nama teknologi informasi itu. Sapa Mobile merupakan sistem informasi terintegrasi berbasis ponsel, web, dan location based service. Hari-hari ini kegiatan Sapa dengan Sapa Mobile-nya menjadi percontohan penerapan e-farming di Indonesia.

Teknologi e-farming mengintegrasikan proses bisnis yang melibatkan petani, penyuluh lapangan, distributor sarana produksi pertanian, lembaga keuangan, pengolahan hasil pertanian, dan pemasaran (farm outlet). Semua ini memungkinkan proses evaluasi, pengawasan, analisis, dan pengambilan keputusan yang didukung teknologi informasi Sapa Mobile diakses langsung, kapan pun dan di mana pun.

Menurut Direktur Sapa, Luwarso, Sapa Mobile memberikan keuntungan kepada semua penggiat pertanian untuk mendapatkan informasi dengan mudah, murah, cepat, dan akurat dibanding sistem manual. Sebelum menggunakan Sapa Mobile, Luwarso tidak bisa memprediksi berapa banyak produksi padi yang dihasilkan petani binaannya. "Akibatnya tidak ada kepastian harga," katanya.

Tapi, menggunakan Sapa Mobile, Luwarso mudah merencanakan dan memetakan produksi pertanian. Tinggal menyalakan komputer jinjing atau ponsel dengan akses Internet, pria kelahiran 1965 ini dengan mudah mengetahui berapa banyak produksi padi per minggu, bulan, bahkan tahun. "Bulan ini ada panen 150 ton," kata insinyur pertanian ini. Data itu sangat akurat lantaran perkembangan usaha tani terus dipantaunya setiap saat lewat para penyuluh pertanian Sapa.

Misalnya, lahan pertanian Kube Tani Makmur seluas 3,4 hektare dalam jangka dua bulan ke depan akan menghasilkan gabah kering sekitar 23,8 ton (rata-rata 1 hektare menghasilkan 7 ton padi). "Seluruh keuntungan panen mutlak milik petani. Adapun keuntungan Sapa diperoleh dari selisih proses pengolahan hasil pertanian menjadi produk beras dalam kemasan yang dijual ke pasar," kata Luwarso.

Karena sukses petani merupakan sukses Sapa juga, Luwarso melakukan one stop service, mulai pendampingan pertanian sampai permodalan, agar petani berhasil dalam panen. Untuk pendampingan ini, petani tidak dikenai biaya. Luwarso yakin apabila petani berhasil panen, mereka sanggup mengembalikan modal dan menjadi petani yang sejahtera.

Ide Sapa Mobile lahir dari diskusi antara pakar teknologi mobile dari Institut Teknologi Bandung, Yusep Rosmansyah, dan Luwarso. Keduanya sepakat bahwa sistem agrobisnis di Indonesia masih menerapkan sistem terpisah dan berdiri sendiri, sehingga sering menimbulkan ketidakseimbangan proses distribusi produk-produknya, dari masalah pengembangan produk agrobisnis yang tidak terpusat, distribusi produk yang belum optimal, hingga harga produk yang fluktuatif. "Solusinya, dibutuhkan informasi cepat (real time), akurat, dan dinamis," kata Yusep.

Sejak 2007, Yusep dan Luwarso bekerja sama. Yusep yang sebelumnya mengembangkan teknologi e-learning tertarik meningkatkan kesejahteraan petani lewat e-farming. "Usaha tani salah satu faktor dominan dalam meningkatkan ekonomi nasional," kata Yusep. Lahirlah Sapa Mobile, yang merupakan turunan dari SiGokil. SiGokil adalah sistem informasi geografis, lengkap dengan foto, koordinat, alamat, dan luas.

Aplikasi SiGokil berbasis komunitas. Setiap orang yang memiliki aplikasi SiGokil di ponselnya bisa dengan mudah bertukar foto dengan teman-temannya melalui ponsel yang dilengkapi GPS (atau pakai Bluetooth GPS). Intinya, Yusep mengembangkan sebuah aplikasi bergerak agar ponsel bisa digunakan sebagai komputer mini untuk hiburan atau menunjang pekerjaan seseorang.

Selain Sapa Mobile, aplikasi SiGokil bisa dikembangkan untuk penanggulangan bencana. Aplikasi yang dimaksud Yusep adalah SiTanggap. Mirip Sapa Mobile, SiTanggap memiliki kemampuan manajerial terpusat untuk mengatasi bencana alam di suatu kawasan tertentu.

Turunan dari aplikasi SiGokil juga sangat cocok untuk kegiatan sosial. "Program corporate social responsibility bisa menggunakannya," kata Yusep. Pemangku kepentingan dalam kegiatan sosial bisa dengan mudah memonitor tingkat keberhasilan bantuan yang mereka berikan kapan pun dan di mana pun, asal dalam cakupan GPS. Ini yang membuat Kementerian Sosial berniat menerapkan Sapa Mobile untuk program-program pemberdayaannya. "Kami harus mengetahui secara langsung kemajuan masyarakat yang dibantu," kata Direktur Pemberdayaan Fakir Miskin, Teguh Haryono.

Yusep punya bukti. Berdasarkan hasil penelitian pakar agrobisnis Universitas Gadjah Mada di kawasan percontohan Sapa di Sukabumi, teknologi informasi Sapa Mobile membantu meningkatkan efisiensi lebih dari 400 persen dan peningkatan produktivitas pertanian lebih dari 20 persen. Data statistik yang diperoleh Yusep akan terus dipantau agar angka peningkatan efisiensi, produktivitas, serta dampak lainnya dapat dianalisis dan dipertanggungjawabkan secara akademis dan profesional.

Hari belum beranjak sore saat Ujang melanjutkan pekerjaannya memantau kelompok bersama yang lainnya tak jauh dari lokasi pemotretan di Kecamatan Sukalarang. Sembari melenggang pergi, Ujang melantunkan pantun menggambarkan manfaat Sapa Mobile:

Ikan sepat ikan gabus tapi bukan ikan lele
Lebih cepat lebih bagus, buat apa bertele-tele....

Rudy Prasetyo


TEMPOInteraktif


0

Jejaring Sosial Mygamma Indonesia Capai 400 Ribu Pengguna

Jakarta (ANTARA News) - MyGamma, situs jejaring sosial di perangkat hand phone dari perusahaan media mobile BuzzCity, mengumumkan memiliki sekitar 400.000 pengguna dari seluruh Indonesia

"Dari sebanyak 5 juta anggota di seluruh dunia, terdapat 400.000 pengguna myGamma di Indonesia dan sekitar 25.000 blog mobile dari Indonesia yang terdapat di situs jejaring sosial mobile, yang berjumlah sekitar satu blog mobile untuk setiap 16 pengguna," kata CEO BuzzCity Dr Lai KF dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin.

Diantara para anggota tersebut, terdapat 350 penerjemah asal Indonesia di myGamma yang membantu menerjemahkan konten pada situs yang memiliki antarmuka bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, dan Bugis guna memfasilitasi penggunaan di komunitas-komunitas khusus kota-kota besar.

Jejaring myGamma adalah situs jejaring sosial mobile gratis dari BuzzCity yang diluncurkan pada 2003 dan telah memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia.

Situs itu merupakan layanan dan bukan aplikasi sehingga memungkinkan para anggotanya saling berinteraksi dan membentuk komunitas online di moblogs, kelompok diskusi, chatting, dan gim.

"Beragam komunitas telah terbentuk dan para anggotanya bergabung untuk saling bertukar informasi tentang topik-topik yang menarik," kata Lai.

Pihaknya tertarik membidik segmen pasar blogger karena blogging merupakan sebuah fenomena yang luar biasa di Indonesia, di mana mobile blogging dinilai akan memiliki potensi lebih besar lagi.

"Mobile blogging adalah masa depan blogging di Indonesia, myGamma sebagai situs mobile blogging popular telah menarik banyak minat para blogger Indonesia karena fleksibilitas antarmukanya dan fitur-fiturnya yang mudah digunakan," katanya.

Sebagai sebuah situs mobile blogging, myGamma dapat diakses oleh semua platform ponsel yang memiliki layanan internet.

Sejak pembukaan Application Programming Interface (API) bagi para pengembang pihak ketiga untuk mengintegrasikan aplikasi mereka dengan menggunakan myGamma Developer Platform pada awal tahun ini, situs itu sekarang dapat menyediakan integrasi tanpa batas kepada para pengembang ke situs myGamma dan akses langsung ke anggota.

"Para pengguna kami pasti ingin dapat mengoptimalkan penggunaan ponsel mereka, untuk itu diperlukan lebih banyak lagi aplikasi," kata Lai.

Survei terbaru dari perusahaannya menunjukkan bahwa para pengguna ingin saling berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi.

"Dengan menyediakan platform ini, para pengembang mendapatkan akses langsung ke anggota kami dan menciptakan peluang lebih baik untuk menghasilkan pendapatan," demikian Lai.(H016/R010)


ANTARAnews
0

Operator 3G tolak revisi kanalisasi WiMax

JAKARTA: Operator telekomunikasi 3G keberatan apabila pemerintah berencana mengubah kanalisasi teknologi WiMax (worldwide interoperability for microwave access) menjadi 5 MHz dan 10 MHz karena membuka peluang hadirnya perangkat yang bisa menghadirkan layanan WiMax 16e (mobile).

“Saya kira pemerintah cukup bijaksana untuk tetap memberlakukan aturan tender WiMax yang lalu sesuai spesifikasinya, yaitu kanalisasi 3,75 MHz dan 7,5 MHz,” ujar Teguh Prasetya, Head Brand Marketing Indosat kepada Bisnis hari ini.

Menurut dia, kalaupun ada kemungkinan untuk spesifikasi baru sesuai spek 16e pun harus sesuai dengan aturaan semula, dan mesti dilelang lagi.

Seperti diketahui, regulator sebelumnya berencana membuka kanalisasi 5 MHz dan 10 MHz pada pita 2,3 GHz yang diperuntukkan untuk WiMax 16d (fixed).

Desakan mengubah kanalisasi itu diduga karena sejumlah operator WiMax bersiap menggunakan perangkat yang bisa memberikan layanan WiMax mobile. Padahal pemerintah hanya akan mengizinkan pemakaian frekuensi tersebut untuk fixed WiMax.

Meski regulator kemudian menolak permintaan revisi kanalisasi tersebut, tetapi desakan dari operator WiMax tetap ada.

Kanalisasi merupakan pembagian pita frekuensi berdasarkan operator yang mengelolanya. Sebanyak 15 MHz untuk 15 zona pita 2,3 GHz akan dimanfaatkan untuk WiMax 16d. Dari 15 MHz tersebut akan terbagi dalam kanalisasi selebar 3,75 MHz ditambah guard band.

"WiMax di Indonesia menggunakan kanalisasi 3,75 MHz, dan ini merupakan satu-satunya di dunia, sedangkan di negara lainnya menggunakan kanalisasi 2,5 MHz atau 5 MHz," ujar Johar Alam Rangkuti, pengelola National Interconnection Exchange (Nice/Open IXP).

Kalaupun dipaksakan, tambahnya, tarif WiMax di Indonesia akan sangat mahal karena vendor peranti CPE akan membuat perangkat khusus untuk Indonesia. Tarif akan menjadi murah apabila Indonesia mengikuti kanalisasi di negara lainnya sehingga perangkat bisa diproduksi massal.

GM Pengembangan Bisnis Indosat M2 Hermanudin menyambut baik apabila pemerintah bersedia mengubah kanalisasi WiMax menjadi 2,5 MHz dan 5 MHz.

Seorang eksekutif vendor WiMax mengungkapkan pengubahan kanalisasi tersebut hanya akan menguntungkan vendor penyedia perangkat 16e dan mengancam operator 3G.

Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengungkapkan roadmap teknologi seluler dan WiMax mempunyai terminal akhir yang sama, yaitu LTE (long term evolution).

“Masing-masing operator harus jeli terhadap pengembangan layanan berbasis broadband.”

Meski dibantah Presdir First Media Hengky Liwanto, tetapi operator tersebut diduga menggunakan perangkat Alvarion yang memiliki spesifikasi untuk layanan 16 d dan 16e.(api)


Bisnis

0

Kemkominfo Temukan 42 Repeater Pengganggu Komunikasi

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengaku telah menemukan sekira 42 unit repeater ilegal yang berpotensi mengganggu sinyal telekomunikasi di sekitarnya.

"42 unit repeater itu ada di wilayah Jakarta, Tangerang dan Bogor dan kami sinyalir telah mengganggu sinyal telekomunikasi di wilayah tersebut. Gangguan serupa juga terjadi di Medan, Batam, Banten, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali," ujar Kepala Informasi dan Humas Kemkominfo, Gatot S Dewabroto, dalam keterangannya di situs resmi Kemkominfo, Senin (11/10/2010).

Menurut Gatot, gangguan sejatinya telah mulai dirasakan sejak tahun 2009 namun hanya terbatas di enam lokasi saja. Kini gangguan tersebut ternyata semakin meningkat, terutama mengakibatkan gangguan pada layana tiga operator yang menggunakan frekuensi 900 Mhz, yaitu Telkomsel, XL dan Indosat.

"Dampaknya, drop call semakin tinggi akibat interferensi yang ditimbulkan repeater ilegal tersebut. Hal ini dipicu kecenderungan sejumlah warga masyarakat dan perkantoran tertentu yang berusaha menggunakan alat penguat sinyal (repeater) namun ilegal, dengan tujuan untuk memperoleh penerimaan sinyal yang baik dari BTS terdekat, tetapi dampak destruktifnya secara down-link mengakibatkan gangguan penerimaan pada pengguna layanan seluler di sekitarnya," papar Gatot.

Gatot menambahkan, gangguan ini cukup berkaitan dengan kualitas layanan telekomunikasi yang seharusnya dijaga. Oleh karena itu Kemkominfo menyarankan kepada penyelenggara telekomunikasi untuk melaporkan secara obyektif jika memang ada gangguan sinyal yang diakibatkan oleh repeater ilegal ini.

"Penggunaan perangkat penguat sinyal secara ilegal berarti menggunakan frekuensi secara ilegal pula. Di pasal 53 Undang-Undang Telekomunikasi dikatakan akan adanya pidana penjara paling lama empat tahun dan atau denda paling banyak Rp400 juta jika ada oknum yanng menggunakan frekuensi tidak sesuai atau tanpa izin," tandas Gatot. (srn)

Okezone


Gangguan Sinyal Paling Banyak Terjadi di Jakarta Utara


TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementrian Komunikasi dan Informatika menemukan alat penguat sinyal (repeater) ilegal yang mengganggu kualitas sinyal dan frekuensi para operator di 42 lokasi. Gangguan terbanyak terjadi di Jakarta Utara.

Gangguan sinyal telekomunikasi ini sudah dirasakan sejak awal tahun dan semakin meningkat pada Agustus hingga saat ini. Gangguan pun diindikasikan terjadi di beberapa daerah seperti Medan, Batam, Banten, Bandung, Jogjakarta, Surabaya dan Bali. Balai Monitoring Jakarta mendapat laporan dari operator mengenai 42 titik lokasi gangguan tersebut.

"Lokasi terbanyak berada di Jakarta Utara dengan 20 titik dari 42 lokasi gangguan se-Jabodetabek," ujar juru bicara Kementrian Komunikasi dan Informatika Gatot S Dewa Broto hari ini.

Dari 42 lokasi, kata Gatot, lima lokasi berada di Jakarta Selatan, empat lokasi di Jakarta Timur, lima lokasi di Jakarta Pusat, lima lokasi di Jakarta Barat, dua di Tangerang, dan satu lokasi di Bogor. Beberapa operator seperti PT Indosat Tbk, PT Telekomunikasi Selular dan PT Excelcomindo Axiata mengeluhkan gangguan dari penguat sinyal ilegal ini. Akibatnya, gangguan itu mempengaruhi kinerja BTS milik penyelenggara seluler ke ponsel pengguna dan membuat panggilan sering terputus atau terjadi drop call.

Tahun lalu pemerintah menemukan repeater yang belakangan diketahui untuk coba-coba masyarakat. Namun mereka sekarang sudah menggunakan repeater secara permanen. Padahal untuk memasang repeater harus mendapatkan izin dari pemerintah.

Pada UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 sudah menyebutkan, bahwa setiap perangkat telekomunikasi termasuk repeater yang digunakan di wilayah Indonesia wajib memiliki izin dan memenuhi persyaratan teknis.

Pemerintah melakukan penyitaan terhadap perangkat yang mengganggu tersebut. Jika mereka masih membandel, mereka akan dipidanakan dengan ancaman empat tahun penjara dan denda maksimal Rp 400 juta rupiah. Para operator pun diminta untuk melaporkan jika terjadi gangguan interferensi frekuensi ini.(DIAN YULIASTUTI)


TEMPOInteraktif
0

Kartu Keluarga "Online" Diresmikan

Jakarta, Kompas - Setelah pengerjaan akta kelahiran dan kartu tanda penduduk secara online, kini kartu keluarga juga berlangsung secara online nasional. Melalui sistem ini, diharapkan pencatatan administrasi kependudukan secara nasional dapat segera selesai.

Peluncuran perdana KK online itu berlangsung di Kantor RW 05 Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (9/10).

Menurut Frangki Mangatas Panjaitan, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, sistem online nasional akan memberikan layanan prima bagi semua warga.

”Data penduduk yang akurat akan menjadi dasar penghitungan pembangunan DKI Jakarta ke depan,” kata Frangki yang didampingi Edison Sianturi, Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakut.

KK nasional dengan sistem komputerisasi itu berbeda dengan KK model lama. KK model lama memungkinkan nama siapa saja bisa dicantumkan di dalamnya untuk mendapatkan KTP.

”Dalam KK nasional yang dicantumkan hanya nama kepala keluarga, istri, dan anak-anaknya. Keponakan atau kerabat yang lain tidak bisa dicantumkan lagi. Nama yang bisa dicantumkan di KK nasional adalah yang mempunyai nomor induk kependudukan nasional,” kata Frangki.

Bersamaan dengan akta kelahiran dan KTP, layanan KK nasional juga ada pelayanan dengan KTP mobile yang datang langsung ke masyarakat. Jadi, pelayanan pembuatan KK nasional dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit saja.

Dalam layanan di Kampung Bahari itu sedikitnya ada 81 permohonan KTP, 27 e-akta, dan 25 KK yang tercetak.

Ade Himawan, Lurah Tanjung Priok, menjelaskan layanan KTP, akta, dan KK mobile yang diadakan di RW 5 Tanjung Priok sangat tepat sasaran. Alasannya, wilayah RW 5 adalah kawasan padat penduduk dan sangat jauh dari kantor kelurahan.

Pelayanan KTP mobile di Jakarta Selatan pada Jumat (8/10) difokuskan di RW 06, Kelurahan Cipete Selatan, yang memiliki 12 RT dengan penduduk sekitar 2.500 jiwa.

Warga setempat gembira karena tidak perlu lagi datang ke kantor kelurahan, tanpa dipungut biaya, dan dalam waktu lima menit KTP diterima. Untuk pengurusan akta kelahiran, warga membawa pengantar dari RT/RW serta melampirkan buku nikah. (ARN/TIA)


KOMPAS

0

DIY Juara Umum OPSI 2010

YOGYAKARTA, KOMPAS - Provinsi DI Yogyakarta tahun ini kembali meraih Juara Umum Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia atau OPSI 2010 di Jakarta, 4-9 Oktober. Kemenangan ini merupakan yang kedua berturut-turut.

Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Suyanto mengatakan, OPSI 2010 menerima 983 naskah. Naskah yang lolos seleksi sebanyak 95 kasus yang terdiri dari 40 naskah kelompok Sains Dasar, 30 naskah kelompok Sains Terapan, serta 25 naskah kelompok Sosial dan Humaniora. Setiap peserta OPSI harus mempresentasikan makalah di depan juri.

Kegiatan yang diselenggarakan 4-9 Oktober 2010 ini ditujukan khusus bagi siswa sekolah menengah atas. ”Penelitian harus dikenalkan sejak dini agar pelajar bisa merumuskan satu masalah,” kata Suyanto seusai acara penutupan dan pemberian penghargaan pemenang OPSI, Jumat (8/10).

Sekretaris Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdiknas Bambang Indriyanto menyatakan, peraih medali emas mendapat hadiah Rp 10 juta, peraih medali perak Rp 7,5 juta, sedangkan peraih medali perunggu mendapat Rp 5 juta. Selain itu, setiap finalis mendapat Rp 1 juta.

Yogyakarta juara umum

Pada OPSI 2010, kontingen DI Yogyakarta yang terdiri dari 15 kelompok pelajar meraih empat medali dari 21 medali yang diperebutkan, yaitu dua emas, satu perak, dan satu perunggu. Dengan demikian, DI Yogyakarta menjadi juara umum.

Pelajar DI Yogyakarta juga berhasil meraih dua penghargaan khusus, yaitu presentasi terbaik untuk bidang Sains Dasar serta bidang Sosial dan Humaniora.

Medali emas diraih oleh Taufik Ibnu Hidayat dari SMA Negeri 1 Sewon, Bantul, untuk bidang Sains Dasar Fisika. Pelajar kelas III itu menciptakan alat pompa air dengan menggunakan pompa celup yang biasa digunakan di akuarium untuk membantu penduduk di daerah sulit air.

Medali emas lainnya diperoleh di bidang Sains Terapan Biologi oleh RR Zhafira Arum Prabatitis dari SMA Negeri 2 Bantul atas penelitian terhadap perilaku lalat. Zhafira juga meraih penghargaan presentasi terbaik untuk bidang Sains Dasar. Selain itu, satu penghargaan presentasi terbaik untuk bidang Sosial dan Humaniora diraih dua pelajar SMA Negeri 8 Yogyakarta, Galang Prita Dewi dan Maria Faustina Sari, yang membuat penelitian mengenai bank sampah.

Juara Umum Kedua OPSI 2010 diraih Provinsi Banten dengan dua medali emas dan satu perunggu diikuti Provinsi Bali sebagai juara umum ketiga dengan satu emas dan dua perunggu.(IRE/LUK)


KOMPAS

0

Tri Hadirkan 15 Theme MU Buatan Indonesia

JAKARTA - 15 desain theme Manchester United berhasil dipilih oleh operator Tri. Selanjutnya pemenang akan dipilih berdasarkan download terbanyak.

Kerja sama Tri dan klub sepak bola dunia Manchester United (MU) telah dikukuhkan tahun lalu untuk 3,5 musim ke depan. Sebagai kelanjutan dari rangkaian kerja sama ini, Tri telah menggelar ajang kompetisi theme BlackBerry dengan tema TriMU pertama di dunia mulai 15 Mei sampai 16 Juli lalu dan menjaring 15 finalis. 15 desain theme karya anak bangsa ini akan dipilih menjadi pemenang dan tampil di situs resmi Manchester United. Selain itu para pemenang berkesempatan terbang ke Manchester, Inggris untuk bertandang ke Stadion Old Trafford 'the theatre of dreams' pada akhir Oktober 2010.

"Merupakan suatu kebanggan bagi kami dapat menghadirkan 15 karya terbaik anak bangsa berupa desain theme BlackBerry bertema TriMu sebagai desain theme Manchester United pertama di dunia. Semoga kompetisi ini dapat menjadi inspirasi putra-putri Indonesia untuk berkreasi menciptakan konten karya bangsa Indonesia yang lebih mendunia," ujar Suresh Reddy, Chief Commercial Officer Tri, dalam keterangan resminya, Rabu (6/10/2010).

15 karya terbaik ini telah diseleksi dari 200 desain yang diterima oleh Tri dan telah memenuhi kriteria kreativitas, keunikan dan keaslian materi gambar.

Selanjutnya, 15 desain theme akan ditampilkan di situs Tri-MU mulai tanggal 6 Oktober 2010 dan dapat di-download secara gratis oleh siapapun mulai tanggal 6 hingga 12 Oktober 2010. Theme yang paling banyak di-download akan tampil menjadi pemenang kompetisi bergengsi ini. Tak hanya memberikan hadiah kepada pemenang desain theme, Tri juga akan mengajak terbang ke Old Trafford bagi satu orang pen-download terbanyak.

Kompetisi theme BlackBerry ini digelar Tri bekerja sama dengan ID Berry. Theme atau tema merupakan salah satu fitur yang diminati pengguna ponsel pintar BlackBerry. Fitur ini mampu menunjukkan identitas dan kreativitas penggunanya. Theme dapat dibuat sesuai keinginan oleh para pengguna BlackBerry, namun diperlukan sedikit keahlian teknis untuk membuatnya.

"Theme menjadi keasyikan tersendiri bagi pengguna ponsel BlackBerry dan mengundang keinginan penggunanya untuk membuat lagi dan lagi. Karena dengan theme ini, pengguna BlackBerry bisa mengekpresikan diri," ujar Deddy Avianto ketua ID Berry, komunitas pembuat konten BlackBerry yang saat ini sedang gencar mempromosikan pembuatan theme ke masyarakat luas. (srn)

Okezone
0

Telkomsel Komitmen Tindak Tegas CP 'Nakal'

JAKARTA - Telkomsel menegaskan takkan main-main dengan penyedia konten provider 'nakal' yang merugikan pelanggan. Beberapa waktu lalu, Telkomsel bahkan telah mengeluarkan surat peringatan kepada tiga Content Provider (CP) yang mengirimkan dua kali pesan kepada pelanggan dan juga menyulitkan pelanggan saat Unreg.

"Kami serius kalau soal unreg, dan tak main-main," kata VP Digital Music and Content Management Telkomsel Krish Pribadi di sela acara Mobile Monday Indonesia di Bellagio, Kuningan Jakarta, Senin Malam.

Dikatakan Krish, saat ini Telkomsel memiliki sekira 300 - 350 CP yang bekerjasama menyediakan konten-konten.

"Nantinya akan lebih banyak lagi karena dulu bila ingin bekerjasama harus berbentuk PT. Sekarang perorangan saja bisa memasok konten, termasuk mahasiswa. Saat ini kami sudah menggaet dua perguruan tinggi untuk bekerjasama soal konten," katanya.

Selanjutnya Kris mengatakan, meski ke depannya konten akan lebih interaktif dan semakin kaya tapi layanan VAS yang menggunakan daftar Reg dan Unreg tetap akan terus berlanjut.

"Layanan yang menggunakan Reg dan Unreg takkan mati karena itu hanya pilihan cara orang untuk mendaftar saja tapi CP juga diminta tak menyulitkan pengguna ketika mereka ingin unreg. Itu yang harus di perhatikan," kata Krish.

"Sanksinya tegas kalau untuk masalah Unreg," tambah Krish.

Penalti yang diberikan Telkomsel kepada CP, lanjut Krish, masih melihat pelanggaran konten. Artinya bila di push lebih dari dua kali maka CP akan terkena pinalti.

"Sanksi ini untuk melindungi industri karena edukasinya tidak benar," tandas Krish. (srn)

Okezone