0

Andrea Facchini Ovi Musik Sesukamu Jalan Terus

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nokia Indonesia memastikan bahwa layanan Comes With Music tidak mengalami perubahan apa-apa. Layanan musik yang di Indonesia diberi nama Ovi Musik Sesukamu ini tetap berjalan seperti biasa.

''Di beberapa negara memang dihentikan sementara, namun di Indonesia tetap berjalan seperti biasa,'' kata Direktur Marketing Nokia Indonesia, Andrea Facchini. Selain Indonesia, kata Andrea, layanan yang berjalan seperti biasa antara lain, Cina, India, Afrika Selatan dan Brasil.

Sebelumnya beredar kabar Nokia akan menghentikan layanan Ovi Musik Sesukamu. Salah satu pertimbangan penghentian layanan ini adalah digital right management (DRM). DRM disebut-sebut menjadi kendala bagi pengembangan layanan ini.

Ihwal penghentian layanan Ovi Musik Sesukamu di beberapa negara, Andrea menyebut hal ini semata-mata karena kerja sama dengan label telah berakhir. Program dihentikan, karena masa kerja sama dengan label berakhir.

Bila kemudian disejumlah negara masih berjalan, Andrea menyebut karena di beberapa negara seperti Indonesia, selain kerja sama yang dilaukan Nokia dengan label global, masing-masing negara juga menjalin kerja sama dengan label lokal atau nasional. ''Karenanya layanan masih tetap berjalan,'' katanya.

Kepastian bahwa layanan Ovi Music Sesukamu masih tetap ada disampaikan Hayati Lawijaya, Head of Service and Portofolio, Nokia Indonesia. '' Saat ini kami menjalin kerja sama dengan banyak label di Indonesia. Kolekasi lagu di Ovi musik mencapai 4 juta dan akan terus bertambah,'' kata Haryati.

Ditambahkan pula ponsel dengan aplikasi Comes With Music terbaru juga akan hadir di pasar Indonesia. ''Seperti E7 yang akan dipasarkan dalam waktu dekat ini. Tak ada masalah dengan layanan Ovi Musik Sesukamu,'' kata Haryati yang biasa dipanggil Fe.


Republika
0

Telah Hadir Aplikasi Kompas.com untuk iPad

Tampilan aplikasi Kompas.com for iPad yang memberikan kemudahan membaca Kompas.com lewat sentuhan jari pengguna.

JAKARTA, KOMPAS.com -
Melanjutkan popularitas aplikasi Kompas Editors' Choice di iPad dan makin banyaknya pengguna iPad di Indonesia, Kompas.com secara resmi merilis aplikasi khusus untuk pengguna iPad.

Aplikasi bernama Kompas.com for iPad tersedia untuk diunduh cuma-cuma di iTunes mulai Jumat, 28 Januari 2011. "Hanya dalam waktu sehari sejak diluncurkan, aplikasi Kompas.com for iPad menduduki posisi 1 Top Free Apps di iTunes App Store sampai hari ini," kata Edi Taslim, GM Bisnis Kompas.com, Selasa (1/2/2011). Ia mengatakan hal tersebut menunjukkan sambutan positif dan antusiasme pengguna iPad di Indonesia terhadap konten lokal.

Aplikasi Kompas.com for iPad menyajikan semua konten yang ada di situs web Kompas.com. Bedanya, pengguna tidak perlu menggunakan browser Safari dan mengetikkan URL www.kompas.com. Konten tampil dengan format layout sesuai interface dan fitur iPad. Setiap artikel disajikan dengan format tiga kolom khas suratkabar dan untuk berpindah artikel yang satu ke artikel lainnya cukup dengan swipe (menggeser). Untuk membaca berita atau artikel tertentu, pembaca dapat menyentuh area judul artikel.

Tidak ada menu toolbar yang berisi daftar kanal dan rubrik seperti pada Kompas.com versi web. Untuk mengakses kanal-kanal dan rubrik, disediakan tombol Channel di kanan dan tombol Section kiri bawah layar. Di semua artikel, pembaca dapat mengatur ukuran huruf sesukanya, lebih besar atau lebih kecil lewat tombol di sisi kanan atas.

Pembaca juga dapat memuat berita atau artikel tertentu ke Facebook dan Twitter agar diketahui oleh teman. Selain itu pembaca dapat berinteraksi satu sama lain dengan membaca dan memberi komentar. Untuk melakukan itu, cukup sentuh ikon pada kanan atas.

Konten di aplikasi Kompas.com for iPad di-update secara realtime sebagaimana Kompas.com versi web. "Aplikasi akan dikembangkan secara bertahap. Selain perbaikan visual, kami juga sedang menyiapkan berbagai fitur baru seperti, fitur smart caching dan search," ujar Edi Taslim.

Aplikasi Kompas.com for iPad dapat diunduh di iTunes App Store tanpa biaya. Disediakan juga Kompas Editors' Choice, aplikasi dari Harian Kompas yang memenangkan Silver Award dari Asian Digital Media Awards 2010 pada bulan September lalu.


KOMPAS

0

Studi Baru Ungkap Waktu Tempuh Tsunami

illustrasi

KOMPAS.com
- Hasil studi pascatsunami Mentawai terbaru mengungkap waktu tempuh tsunami, dari terjadinya gempa hingga tsunami menerjang pantai. Hasil studi itu dipaparkan Widjo Kongko, peneliti BPPT yang kini sedang menjaLani riset doktoral di Franzius Institute, Leibniz University, Hannover, Jerman.

"Waktu tempuh tsunami dari saat gempa hingga menerjang di pantai barat Kepulauan Mentawai (Pagai Utara dan selatan) berkisar 10-15 menit," kata Widjo. data tersebut diperoleh dari hasil tsunami model Mentawai 25 Oktober 2010 lalu yang dikalibrasi dengan data pasang surut di Padang.

Menurut Widjo, waktu tempuh tersebut sangatlah singkat. Ia mengatakan, berdasarkan hasil studi ini, masyarakat ke depannya perlu lebih beradaptasi dengan bencana. Salah satunya, menurutnya, adalah dengan menghindari tinggal di daerah teluk yang terlalu terbuka.

Hasil analisis survei pasca tsunami juga mengungkap bahwa kedalaman rata-rata teluk Mentawai adalah 10 meter. "Dengan data itu, dapat diperkirakan kecepatan rata-rata tsunami di daerah teluk adalah 40 km/jam," papar Widjo dalam surat elektroniknya kepada Kompas.com.

Dengan panjang teluk rata-rata 2 km, maka dibutuhkan waktu kira-kira 3 menit bagi gelombang tsunami untuk menyusur area teluk. Sementara, suara gemuruh yang didengar warga adalah akibat proses difraksi dan refraksi gelombang tsunami yang menghantam pantai wilayah teluk.

Hasil survei ini juga disampaikan Widjo di acara diskusi ilmiah "Warkop" yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Hannover, Jerman, 29 Januari 2011 lalu. Widjo sendiri adalah ketua tim survei pascatsunami Jerman-Indonesia.


KOMPAS

0

2011, Bakrie Telecom Fokus Kembangkan AHA

Lebih dari 50 persen belanja modal Bakrie Telecom dipakai untuk mengembangkan AHA.

Bakrie Telecom (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)

VIVAnews - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan mengalokasikan sebagian besar belanja modal pada unit usaha di bawahnya, PT Bakrie Connectivity (Bconnect), untuk mengembangkan produk AHA, yaitu layanan Internet broadband berkecepatan tinggi.

"Belanja modal Bakrie Telecom masih sama seperti tahun lalu, sekitar US$200 juta atau setara Rp1,8 triliun," kata Direktur Pelayanan Korporasi Bakrie Telecom, Rakhmat Junaidi, kepada VIVAnews.com di sela jumpa pers Bconnect di Jakarta, Selasa, 1 Februari 2011.

Menurut Rakhmat, sebagian besar belanja modal akan dialokasikan untuk mengembangkan AHA. "Angkanya lebih dari 50 persen total belanja modal," ujarnya.

Alokasi modal yang diperkirakan mencapai Rp900 miliar lebih itu, Rakhmat menjelaskan, akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas jaringan yang sudah terbangun di kota-kota besar Indonesia.

Saat ini, Bconnect dengan layanan AHA telah menjangkau 12 kota besar, meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Cibinong, Surabaya, Bali, Solo, dan beberapa kota lain.

"Khusus di Sumatera, ada lima kota baru termasuk Medan, Palembang, Lampung, Pekan Baru, dan Batam. Tapi, sampai saat ini masih uji coba jaringan, belum dibuka secara komersial," tutur Rakhmat.

Dia mengatakan, Bconnect belum akan berekspansi jaringan lebih luas hingga akhir tahun ini. Menurut dia, perusahaan cenderung ingin menstabilkan jaringan di kota-kota besar yang memiliki penetrasi untuk Internet jauh lebih besar.

"Jadi, belanja modal Bconnect nanti akan dipakai untuk memperkuat infrastruktur dengan meningkatkan kapasitas jaringan di wilayah-wilayah yang permintaan Internetnya besar," kata Rakhmat.

Sekadar diketahui, sejak diluncurkan enam bulan lalu hingga akhir 2010, Bconnect telah membukukan 75 ribu pelanggan aktif secara nasional dengan rata-rata penggunaan Internet hingga 4GB per bulan. (art)


VIVAnews

AHAvibe, Modem Broadband Multi-Fungsi

Selain sebagai modem EVDO Rev A, ia juga bisa memutar MP3, radio FM, dan merekam suara.

AHA Vibe (aha.co.id)

VIVAnews
- Bakrie Connectivity (Bconnect) hari ini menghadirkan modem multi-fungsi pertama yang bisa juga berperan sebagai radio FM, pemutar MP3, dan perekam suara (dictaphone).

Sebagai modem EVDO Rev A, ia dapat menawarkan kecepatan hingga 3,1 Mbps, lengkap dengan paket enam bulan gratis unlimited download ribuan lagu orisinil, baik lokal maupun mancanegara melalui aplikasi khusus: Digital Music Downloader.

"Pelanggan cukup meng-klik aplikasi untuk melihat daftar lagu, mengunduh, dan menyimpannya di dalam USB modem. Kapasitasnya bisa mencapai 8 GB," kata Erik Meijer, direktur utama PT Bakrie Connectivity, di Jakarta, Selasa 1 Februari 2011. "Tak perlu menunggu lama. Dengan AHA, satu lagu bisa diunduh dalam waktu kurang dari 1 menit."

Dalam menyediakan materi lagu baik lokal maupun mancanegara, Bconnect menjalin kerja sama dengan lima perusahaan label, meliputi Sony Music Indonesia, Universal, Musica Studio, Trinity Optima, dan Warner Music.

"Dengan begitu, musisi-musisi khususnya lokal, akan merasa lebih diapresiasi. Sudah bukan jamannya mendengar lagu bajakan. Dengan AHAvibe, pelanggan dapat mengunduh ribuan lagu orisinil secara gratis sampai enam bulan. Semuanya legal," ujar Erik.

AHAvibe bekerja di frekuensi CDMA 800 Mhz. Ia dapat beroperasi di sistem operasi Microsoft Windows (2000/XP/Vista/Win7), Mac OS 10.5 dan 10.6, dan Linux. Di Indonesia, ia dibanderol dengan harga Rp699 ribu.***

AHAlink, hotspot portabel untuk 5 gadget Wi-Fi


Selain AHAvibe dan AHAtouch, pada kesempatan yang sama, Bconnect juga kembali mememperkenalkan AHAlink, portable hotspot untuk 5 gadget Wi-Fi sekaligus.

"Tidak perlu repot mencari hotspot. Cukup satu koneksi, lima gadget Wi-Fi berbeda langsung dapat terhubung ke Internet dengan kecepatan sampai 3,1 Mbps, mulai dari iPad, iPod, BlackBerry, laptop, dan sebagainya. Sangat impresif," kata Erik.

Untuk perangkat AHAlink, Bconnect mengadopsi Huawei MiFi EC5805. Berdimensi 9,5 x 5,6 x 1,1 cm dan berat 80 gram membuatnya tampak ringkas dan sederhana. Dengan baterai 1150 mAh, ia diperkirakan mampu bertahan sampai 5-6 jam.

"Ke depan, akan banyak gadget canggih yang membutuhkan layanan Internet berkecepatan tinggi yang cepat dengan harga murah. AHA masuk di situ karena sesuai dengan kebutuhan mereka," jelas Erik.

Untuk mendapatkannya, pelanggan dapat mengunjungi AHA World atau AHA Zone terdekat dengan kocek Rp999 ribu, sudah termasuk gratis Internet 3,1 Mbps dengan kuota 500MB tiap bulan selama setahun. (hs)


VIVAnews
0

Surakarta siap luncurkan Tiket terintergrasi pertama di Indonesia

Solo, (Kominfo-Newsroom) Pemerintah Kota Surakarta dalam waktu tidak lama lagi akan meluncurkan program intgrate ticketing yang akan mengintegrasikan pembayaran tiket Batik Solo Trans (BST), kereta api Prambanan Express (Pramex), dan Trans Jogjakarta.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Yosca Herman Sudrajad mengatakan, konsep integrasi tiket itu dimaksudkan untuk memberi kemudahan kepada para pengguna moda transportasi dan masyarakat pengguna angkutan umum agar merasa lebih praktis dan nyaman..

Dengan adanya sistem tiket yang terintegrasi tersebut, para pengguna jasa angkutan BST, Pramex dan Trans Jogjakarta tinggal mencolokkan kartu yang dimiliki ke peralatan pemindai di setiap pintu masuk angkutan dimaksud. Ada dua jenis kartu yang bisa dimiliki oleh pelanggan, single trip dan regular.

“Sesuai namanya, single trip hanya bisa dipakai sekali jalan, sedangkan reguler dipakai secara langganan,” kata Yosca, Senin (31/1).

Kartu reguler memiliki nilai nominal beragam, sesuai yang diinginkan pelanggan. Nilai nominal akan berkurang sesuai dengan pemakaian. Misalnya, pelanggan membeli kartu reguler senilai Rp100.000, maka nilai kartu akan berkurang Rp3.500 setiap kali naik BST, berkurang lagi Rp8.000 setiap kali dipakai naik Pramex, dan seterusnya.

Untuk pemegang kartu reguler, dan akan diberikan program diskon sehingga lebih ekonomis. Untuk mewujudkan rencana tersebut yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Surakarta adalah mempersiapkan sistemnya, karena ini menyangkut beberapa institusi.

Pemkot akan bekerja sama dengan empat bank, yaitu BNI 46, BCA, Mandiri dan BRI, dalam menyediakan kartunya, Bagi yang tidak memiliki rekening di keempat bank tersebut, Dinas Perhubungan siap menyediakannya.

Rencananya, paling lambat Maret 2011 ini sistem tersebut bisa dioperasionalkan. Sistem integrate ticketing tersebut adalah yang pertama dilakukan di Indonsia. Surakarta menjadi pilot projectnya, apabila berhasil maka akan diikuti oleh kota-kota lainnya.

Surakarta dipilih karena memiliki prasarana yang cukup memadai, tinggal mengaplikasikan sistemnya saja. Penerapan integrate ticketing, mengharuskan para penumpang untuk apply kartu setiap hendak naik moda tersebut, diharapkan juga sebagai sarana pembelajaran.

“Masyarakat diharapkan memiliki budaya antri dan sabar menunggu giliran, sehingga kita akan menjadi warga yang tertib,” katanya.

Selain BST, Pramex dan Trans Jogja, ke depan sistem ini juga akan menyertakan rail bus, yaitu moda baru pengganti kereta api yang akan menyusuri rute Solo-Wonogiri.

Pemkot bermaksud agar masyarakat tidak segan menggunakan angkutan massal sehingga akan mengurangi arus lalu lintas yang makin padat dari hari ke hari .(diskominfo surakarta/toeb)


bipnewsroom
0

Tarif Listrik Industri per 1 Februari Tanpa Capping

JAKARTA--MICOM: Terhitung 1 Februari 2011, PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) mulai menjual rekening Januari 2011 untuk pemakaian listrik pelanggan industri sesuai tarif tenaga listrik (TTL) 2010 secara penuh tanpa skema pemberlakuan batas atas atau capping 18%. Ini sesuai peraturan yang berlaku.

PLN mengaku siap memberlakukan sanksi apabila para pelanggan industri mengancam tidak membayar sesuai tarif. Hal itu disampaikan Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun di dalam konferensi pers, Selasa (1/2), di Jakarta.

"Tidak ada keistimewaan," ujar Benny kepada para wartawan.

Benny mengemukakan, PLN dihadapkan pada dilema di dalam menerapkan capping 18% tersebut. PLN merasa tidak punya alasan hukum yang kuat selain melaksanakan sepenuhnya Kepmen ESDM 7/2010 yakni memberlakukan tarif secara penuh (mencabut capping).

Apabila PLN mempertahankan capping, maka BUMN sektor listrik itu berpotensi melanggar UU Nomor 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat dan UU Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Kami juga harus melaksanakan UU Nomor 10/2010 tentang APBN 2011," ujar Benny.
(OL-5)


MediaIndonesia
0

Teknologi Terbaru, Produksi Rumput Laut Naik Lima Kali

PALU--MICOM: Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah (Sulteng) sedang mengembangkan sebuah teknologi baru budidaya rumput laut yang terbukti efektif meningkatkan produktivitas sampai lima kali lipat dibanding teknologi konvensional yang digunakan selama ini.

"Teknologi baru temuan Ujang Koswara, pegiat LSM ekonomi kerakyatan dan alumnus ITB Bandung itu sudah diuji coba di Laemanta, Kabupaten Parigi Moutong. Hasilnya luar biasa," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo di Palu, Selasa (1/2).

Teknologi baru itu adalah rakit berukuran 4x4 meter yang terbuat dari pipa paralon ukuran 3/4 inci dan dipasangi jaring tali nilon ukuran dua milimeter yang menghasilkan 515 simpul (titik) untuk menanam rumput laut. Di setiap titik diikat bibit rumput laut jenis Euchema cottoni berukuran 100 gram atau 51,5 kg per rakit.

"Ternyata, pada panen hasil uji coba perdana pekan lalu di Desa Laemanta (perairan Teluk Tomini), setiap rakit menghasilkan rata-rata 260 kg rumput laut basah (32,50 kg kering) atau lima kali lipat dari jumlah benih yang ditanam," ujarnya.

Sekitar 50 orang nelayan Laemanta mengikuti uji coba perdana penggunaan teknologi ini dengan luas areal tanam sekitar dua hektare. Mereka mengaku gembira dengan teknologi itu dan berjanji akan mengembangkannya lebih luas karena sangat menguntungkan.

Ketika menggunakan teknologi konvensional yakni tali nilon panjang, produktivitas hanya sekitar empat ton kering tiap hektare. Dengan teknologi ini produktivitas bisa digenjot hingga 20 ton lebih per hektare setiap siklus panen (sekitar empat bulan).

"Kalau harga rumput laut kering rata-rata Rp9.000/kg, maka penghasilan nelayan yang menggunakan teknologi baru ini naik dari Rp36 juta menjadi sekitar Rp180 juta tiap hektare per siklus panen," ujar Saldi.

Ia mengakui bahwa investasi membangun teknologi baru ini lebih tinggi dibanding teknologi konvesional yakni rata-rata Rp200.000/rakit. Dalam setiap hektare pertanaman dibutuhkan sekitar 600 rakit bernilai Rp120 juta.

"Rakit-rakit itu masih bisa digunakan empat sampai lima kali siklus panen berikutnya atau bisa bertahan paling tidak selama satu tahun penggunaan, sehingga hasilnya akan sangat berlipat ganda dan menguntungkan nelayan," ujar Saldi. (OL-5)


MediaIndonesia
0

XL Berhasil Geser Indosat Sebagai Operator Nomor Dua

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kinerja XL Axiata (XL) tahun 2010, makin memantapkan langkah menuju nomor dua pada industri seluler di Indonesia. XL berhasil menggeser Indosat yang selama belasan tahun bertengger di peringkat dua.

XL berhasil membukukan laba bersih tahun 2010 sebanyak Rp 2,9 triliun. Perolehan ini meningkat 69 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun 2009.

Peningkatan laba bersih, antara lain dipicu oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar 27 persen menjadi Rp 17,6 triliun dan EBITDA mencapai Rp 9,3 triliun dengan EBITDA marjin yang meningkat menjadi 53 persen pada akhir 2010. Sementara jumlah pelanggan bertambah 28 persen dari 31,4 juta pelanggan (2009) menjadi 40,4 juta pelanggan di akhir tahun 2010.

Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi mengatakan, kinerja tahun 2010 semakin memantapkan posisi kami sebagai operator no. 2 di Indonesia. Hal itu disebut Hasnul, tidak terlepas dari upaya dan strategi yang telah diterapkan XL sejak tahun 2007. ” Sepanjang tahun 2010, XL terus mengeluarkan produk dan layanan yang inovatif. Pencapaian ini diakui oleh berbagai institusi,'' kata Hasnul.

Pada bulan Desember, untuk meningkatkan layanan bicara, XL meluncurkan paket baru Rp 0, dimana XL memberikan gratis bicara selama 30 detik pertama di waktu tertentu. XL juga memberikan gratis roaming internasional untuk layanan data, dan diskon tarif hingga 90 persen untuk layanan bicara dan diskon hingga 50 persen untuk layanan SMS di 7 negara

“Kami tidak tertarik untuk berkompetisi dalam masalah harga,tetapi kami lebih memperhatikan pengalaman pelanggan dalam menggunakan layanan kami dan bagaimana kami dapat meningkatkan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan,” kata Hasnul.

Sejak tahun 2010, XL mulai memfokuskan diri terhadap layanan data dimana XL mengalokasikan sekitar 30 persen dari belanja modal 2010 untuk layanan data. Sepanjang tahun 2010, XL telah membangun 2.842 BTS (2G/3G) sehingga pada akhir 2010 jumlah BTS XL telah mencapai 22.191 (2G/3G). Untuk tahun 2011, XL akan menganggarkan sekitar Rp 5 triliun untuk belanja modal dimana sekitar 1/3 akan dialokasikan untuk layanan data/3G.


Republika