JAKARTA, KOMPAS.COM - Penggunaan instant messenger (IM) atau media chatting bisa jadi yang paling tinggi dibandingkan dengan fitur lain di ponsel. Sementara pemakaian SMS justru lebih tinggi ketimbang IM khususnya di kalangan pemakai ponsel lokal. Lihat saja trafik SMS yang masih cukup tinggi. Pengguna seperti ini memang lebih mudah menggunakan SMS disamping faktor tarif yang kian murah.
Namun sesungguhnya, mereka tak punya pilihan lain seperti chatting. "Ini karena mereka tidak tahu apa itu chatting," ujar Antonius A. Susanto, General Manager PT Max Interactives Technologies. Beberapa kali, pria yang akrab disapa Toni ini melakukan survei ke kota kecil, dan menemui pengguna ponsel lokal yang istilah chat pun tak paham.
Padahal, pemakaian ponsel di kalangan ini cukup tinggi. Mereka banyak melakukan kontak dengan sanak, bahkan yang bekerja di luar negeri sekalipun. "Akibatnya, mereka tak bisa saling berkirim foto, suara, atau bahkan video," lanjut Toni.
Untuk mengatasi kendala keterbatasan komunikasi lewat teks macam SMS itulah, perusahaan ini menyiapkan sebuah fitur bernama Me-Chat. Layanan ini diinjeksikan hanya untuk ponsel bikinan China yang menggunakan sistem operasi MTK. Kelak, ponsel-ponsel lokal ini akan memiliki fitur chat sendiri.
Apa saja menu yang disediakan?
· * Search Friend dari phonebook.
· * Friend List dan Chat List.
· * Emoticon yang dapat bergerak.
· * Send foto (ME-Pix atau ME-Share).
· * Send audio, termasuk voice record (ME-audio).
· * Informasi status pengiriman seperti D (Delivered), R (Received), S (Send), dan ! (Gagal Kirim).
· * Facebook dan Twitter up date (status sebagai friend).
· * Manage history dan setting.
· * ME-Translater (Inggris, Indonesia, Spanyol, Thailand, mandarin).
· * ME-Mail membaca email dari salah satu akun.
· * ME-Pix (ME-Share) untuk share foto.
Diharapkan pengguna ponsel buatan China bisa melakukan hal sama seperti ponsel mid-high end. (ANDRA/FORSEL)
• KOMPAS
0 comments:
Post a Comment