JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendorong Indonesia sebagai pusat industri komputer. Pembangunan pabrik komputer merk lokal ini merupakan salah satu rangkaian National Broadband Plan yang dicanangkan pemerintah. Dalam National Broadban Plan, pemerintah akan memfokuskan kepada tiga hal, yakni : Jaringan, Hardware, dan Konten.
Hal ini disampaikan Didie W. Soewondho, wakil ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi, Penyiaran dan Ristek saat media round table dalam rangkaian acara Indonesia USF Asia Leaders Forum yang diadakan perusahaan Intel di 4 Season Hotel, Jakarta, Selasa (7/6/2011).
Pembangunan pabrik komputer merk lokal ini merupakan bagian dari pengembangan hardware yang difokuskan pemerintah. "Untuk motherboard dan chip-nya kita akan bekerja sama dengan produsen dari Taiwan, tapi untuk yang lainnya akan coba produksi sendiri," ujar Didie.
Menurut Didie, personal computer (PC) yang ada di Indonesia ini baru berjumlah 15 juta unit, baru sekitar 5 persen dari total jumlah penduduk. Ia berharap produksi PC di Indonesia akan mencapai 2 juta unit per tahun sejak 2012. "Target pemerintah adalah sampai empat puluh persen dari jumlah penduduk," tambahnya.
Selain PC, pemerintah juga akan memproduksi tablet dengan nama Sabak. "Nama itu diambil dari istilah alat tulis zaman dulu yang menggunakan batu dan sangat sulit menghapusnya. Namanya Sabak waktu zaman saya kecil," kenang Didie. Namun untuk spesifikasinya Didie belum bisa membagi kepada wartawan.
Mengenai fokus kedua yakni jaringan, menurut Didie pemerintah saat ini sedang menyelesaikan proyek Palapa Ring. Dengan proyek ini diharapkan tarif internet akan lebih murah dan kecepatannya akan lebih optimal karena dana yang dikeluarkan pemerintah pun tidak sedikit. "Untuk pembangunan infrastruktur broadband ini pemerintah membutuhkan dana setidaknya 4,2 miliar dollar Amerika," jelasnya.
Dalam hal konten, Kadin sedang mendekati peneliti-peneliti muda yang bisa menghasilkan produk-produk lokal yang berkualitas untuk dikembangkan. "Kalangan universitas harus jadi lokomotif penggerak untuk menghasilkan generasi yang unggul dalam pengembangan konten," tutup Didie.
0 comments:
Post a Comment