Jakarta - Sudah saatnya pebisnis ponsel merek lokal memikirkan industri dalam negeri. Tak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, namun bagaimana bisa berkontribusi lebih banyak kepada sektor riil.
"Jika satu merek saja bisa membuka lapangan kerja hingga 500 orang, berapa orang yang akan terserap jika semua merek lokal memindahkan perakitannya di Tanah Air. Sekarang saja setidaknya ada sekitar 30 lebih merek ponsel lokal," kata Presiden Direktur PT Konten Indomedia Pratama Sarwo Wargono kepada detikINET di ajang International Communication Expo and Conference (ICC) 2011, Jakarta, Jumat (10/6/2011).
Konten Indomedia Pratama merupakan pemilik brand ponsel merek lokal IMO. Keikutsertaan IMO di ajang Indonesia Cellular Show yang berbarengan dengan ICC 2011 ini tak hanya mengenalkan produk-produk baru ke masyarakat, namun juga mengedepankan komitmen mengembangkan industri ponsel lokal dari hulu ke hilir.
Sebagai langkah awal, IMO telah bekerjasama dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI), BUMN yang memproduksi perangkat telekomunikasi di Indonesia dengan membangun pabrik perakitan ponsel yang sebelumnya hanya dilakukan di China.
Di booth yang terletak di area B2B, IMO bertujuan untuk mengenalkan pebisnis dalam negeri maupun luar negeri bahwa Indonesia lewat IMO dan PT INTI sudah mampu membangun pabrik perakitan ponsel sendiri.
"Harapannya, bisa mengajak pelaku bisnis ponsel lainnya yang berniat mengembangkan industrinya di dalam negeri," kata Sarwo.
Langkah IMO untuk menggairahkan industri ponsel tak hanya sebatas memindahkan perakitan. Sebab, saat ini IMO juga sudah bekerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi sebagai bagian dari Riset dan Pengembangan produk. Saat ini IMO sudah bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gunadarma.
"Jadi dari sisi kemampuan, IMO bisa lebih diterima oleh pasar Indonesia karena fitur dan layanannya akan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna ponsel Tanah Air," tandas Sarwo.( rou / ash )
• detikInet
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment